Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka Setiap Hari pukul 08.00 s.d. pukul 16.00 Hari Besar Islam Tutup
Beranda » Blog » Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga: Pandangan Bijak Hubungan Suami-Istri dan Peran Mertua

Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga: Pandangan Bijak Hubungan Suami-Istri dan Peran Mertua

Diposting pada 8 January 2025 oleh Redaksi / Dilihat: 979 kali / Kategori:

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dalam kehidupan rumah tangga, sering kali terjadi dinamika yang melibatkan hubungan antara suami, istri, dan mertua. Salah satu tantangan yang kerap muncul adalah bagaimana membangun keharmonisan secara mandiri tanpa selalu harus bergantung kepada orang tua atau bagaimana menjaga komunikasi yang sehat di antara pasangan. Berikut kerja sama suami-istri, peran mertua, dan bagaimana mengelola masalah yang bisa diterapkan dalam rumah tangga dengan bijak.

Peran Suami dalam Rumah Tangga

Seorang suami yang peduli dengan kondisi istri adalah cerminan dari tanggung jawab dan kasih sayangnya. Jika suami membantu pekerjaan rumah, seperti menyapu, mencuci piring, atau mengurus anak, hal ini bukan tanda kelemahan, tetapi bentuk pengabdian dan penghargaan kepada pasangan. Rasulullah ﷺ sendiri, sebagai teladan umat, tidak segan-segan melakukan pekerjaan rumah tangga, seperti menjahit pakaian dan membersihkan rumah.

Sebaliknya, tidak pantas bagi suami untuk hanya bersantai di rumah sementara istri mengurus semua pekerjaan sendirian. Rumah tangga yang harmonis memerlukan kerja sama, saling membantu, dan kesadaran bahwa setiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab yang harus dijalankan.

Mengelola Campur Tangan Mertua

Sering kali, mertua merasa khawatir dengan keadaan anaknya sehingga cenderung ikut campur dalam urusan rumah tangga anak dan menantunya. Namun, hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan, terutama jika mertua menganggap menantu “memperbudak” anaknya. Sebagai mertua, penting untuk memberikan kepercayaan kepada anak-anak dalam menjalani kehidupan rumah tangga mereka. Campur tangan yang berlebihan justru dapat memicu konflik dan mengganggu keharmonisan keluarga.

Namun, perlu diingat bahwa sikap mertua tersebut mungkin disebabkan oleh anak-anak yang sering mengadu kepada orang tuanya. Oleh karena itu, pasangan suami-istri harus bijak dalam menyelesaikan masalah mereka tanpa bergantung kepada orang tua, kecuali dalam situasi tertentu yang membutuhkan nasihat atau bantuan.

Menghindari Kebiasaan Mengadu ke Orang Tua

Mengadu kepada orang tua tentang masalah rumah tangga dapat menimbulkan pandangan yang tidak adil. Orang tua cenderung memandang anak mereka dengan kasih sayang, sehingga bisa berpihak secara emosional. Hal ini berpotensi memperburuk situasi, terutama jika orang tua kemudian menyampaikan rasa tidak puas kepada menantu. Oleh karena itu, pasangan suami-istri disarankan untuk menyelesaikan konflik di antara mereka terlebih dahulu sebelum melibatkan pihak ketiga.

Keseimbangan dalam Rumah Tangga

Kerja sama dalam rumah tangga adalah kunci keharmonisan. Baik suami maupun istri harus saling membantu dalam menjalankan tugas sehari-hari. Ketika suami membantu pekerjaan rumah, hal itu menunjukkan kasih sayang dan penghargaan terhadap usaha istri. Sebaliknya, istri juga harus berkontribusi dalam mendukung suami, baik secara emosional maupun dalam tanggung jawab rumah tangga.

Teladan dari Rasulullah

Rasulullah adalah teladan utama dalam hal ini. Beliau tidak hanya memimpin umat, tetapi juga menjadi suami yang peduli dan rendah hati. Beliau membersihkan rumah, memperbaiki pakaian, dan bahkan memberi makan ternak dengan tangannya sendiri. Sikap seperti inilah yang seharusnya menjadi inspirasi bagi pasangan suami-istri dalam menjalani kehidupan rumah tangga.

Harmoni dalam rumah tangga tercipta melalui kerja sama, saling pengertian, dan komunikasi yang baik antara suami dan istri. Campur tangan mertua sebaiknya diminimalkan untuk memberikan ruang kepada anak-anak menjalani kehidupan mereka sendiri. Pasangan suami-istri juga harus menghindari kebiasaan mengadu kepada orang tua agar tidak memicu konflik yang lebih besar. Dengan meneladani sikap Rasulullah, rumah tangga dapat menjadi tempat yang penuh cinta, penghormatan, dan kebahagiaan.

Penulis: Solahudin Al Ayyubi, S.Sos.

Penyunting: Idan Sahid

Referensi: Youtube Al-Bahjah TV

 

Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara ini.

Tags: , , , , ,

Bagikan ke

Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga: Pandangan Bijak Hubungan Suami-Istri dan Peran Mertua

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.
Serba-Serbi Perayaan Maulid dan Silaturahmi Akbar Al-Bahjah, Ada Jamuan 12.000 Nampan “Toamul Barokah”, Bagaimana Proses Pembuatannya?
4 October 2022

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Menjamu makan tamu adalah hal biasa, namun bagaimana jika yang dijamu jumlahnya mencapai puluhan ribu orang?... selengkapnya

Merasa Malas Wiridan? Coba Cara Ini!
4 February 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Telah dibahas sebelumnya bahwa wirid merujuk pada amalan zikir dan ibadah (termasuk sunah muakkadah dan ghairu muakkadah)... selengkapnya

Khutbah Hari Raya Idul Fitri 1444 H
20 April 2023

Sebentar lagi kita akan menyambut hari nan fitri, hari penuh keberkahan dan kebahagiaan. Untuk sampai pada hakikat fitri pada hari... selengkapnya

Di Kalimantan Barat, Buya Yahya Sampaikan Pesan Khusus Kepada Para Orang Tua
26 December 2022

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Pulau Kalimantan menjadi tujuan safari dakwah Buya Yahya selanjutnya setelah sebelumnya Buya melakukan safari dakwah di... selengkapnya

Dahulu Ramai, Kini Pemuda Seakan Asing dengan Masjid dan Mushola
20 February 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pernahkah kita menyadari bahwa yang bisa asing itu bukanlah semata persahabatan, keakraban, atau perkenalan, melainkan diri kita... selengkapnya

Ketertiban dan Keamanan:  “Kecil di mata kita, tapi kalau sudah dinisbatkan kepada Nabi Muhammad akan menjadi besar”
9 October 2021

Ketertiban dan Keamanan  “Kecil di mata kita, tapi kalau sudah dinisbatkan kepada Nabi Muhammad akan menjadi besar” PUSTAKA AL-BAHJAH-SEKILAS INFO... selengkapnya

Yayasan Aliqa Jalin Silaturahim dengan Penerbit Pustaka Al-Bahjah
6 July 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Selasa, 16 Dzulhijjah 1444 H bertepatan dengan 4 Juli 2023 rombongan dari Yayasan Aliqa yakni Owner... selengkapnya

Mengapa Ada Perbedaan Mazhab? Begini Penjelasannya
23 July 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Sudah menjadi rahasia umum bahwa Allah Swt. menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman utama bagi umat manusia dalam menjalani... selengkapnya

Puisi-Puisi Seruni Unie
23 March 2024

Stasiun   Tak ada pelukan Juga cium pipi Tanda perpisahan   Hanya kepal tangan bersentuh Dengan tatap mata luruh :... selengkapnya

Kenapa Penetapan Awal Ramadan dan Syawal Kerap Berbeda?
11 March 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Ada dua metode paling populer untuk menentukan awal bulan Hijriyah, yakni rukyat dan hisab. Perbedaan metode ini... selengkapnya

Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga: Pandangan Bijak Hubungan Suami-Istri dan Peran Mertua

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: