● online
Kaum “J” Minggir Dulu, Beginilah Cara Memahami Bahasa Cinta Pasangan
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Allah Swt telah menciptakan hamba-Nya dengan berpasang-pasangan, laki-laki berpasangan dengan perempuan dalam sebuah ikatan halal pernikahan.
Di dalam sebuah ikatan cinta pernikahan tersebut setiap pasangan memiliki cara tersendiri dalam mengungkap kan atau mengekspresikan rasa cinta dan kasih sayangnya kepada sang pasangan. Cara mengungkapkan atau mengekspresikan rasa sayang dan cinta inilah yang kemudian disebut dengan istilah “Bahasa Cinta”.
Namun seringkali perbedaan bahasa cinta dari pasangan tersebut menimbulkan permasalahan. Banyak di antara suami atau istri yang merasa kurang nyaman dan sulit memahami satu sama lainnya.
Hal ini jika dibiarkan maka akan menimbulkan rasa bosan dalam rumah tangga bahkan berpotensi memunculkan keretakan dalam rumah tangga. Jika perbedaan bahasa cinta ini terdapat dalam rumah tangga kita, apa yang hendaknya dilakukan?
Menurut Ummi Fairuz Ar-Rahbini, yang pertama harus dipahami adalah bahwa setiap manusia itu menikah bukan dengan orang yang paling sempurna, karena jika seseorang menginginkan menikah dengan orang yang paling sempurna maka niscaya ia tidak akan pernah bisa menikah.
Juga seseorang tidak akan pernah menemukan pasangan yang paling baik, sebab jika kita menikah dengan orang yang sangat baik sekalipun maka pasti di atasnya ada orang yang lebih baik lagi.
“Kita menikah dengan orang yang tidak sempurna, sebagaimana kita sendiri tidak sempurna, kita punya kekurangan. Maka jangan kaget jika terdapat kekurangan pada pasangan kita.”
Kemudian, bagi siapapun yang telah membangun rumah tangga, atau yang hendak membangun rumah tangga, harus benar-benar menyadari bahwa tujuan utama dari pernikahan adalah mencari ridha Allah Swt.
Maka dari itu siapapun pasangan yang telah Allah Swt takdirkan untuk kita, sejatinya adalah pasangan yang terbaik untuk kemaslahatan dunia dan akhirat kita.
“Jadi beda ya punya pasangan yang terbaik, dengan pasangan yang paling baik untuk kita.”
Ketika prinsip tersebut tertanam dalam diri kita saat awal membangun pernikahan, bahwa pernikahan adalah ladang atau jalan kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah Swt, bukan hanya sekedar untuk bersenang-senang, maka niscaya kita tidak akan mengalami bad mood, sedih, dan kecewa karena pasangan kita tidak seperti yang kita mau dalam mengungkapkan bahasa cinta nya.
Ummi Fairuz juga berpesan agar Jangan sampai rumah tangga menjadi tidak indah hanya karena hal-hal sepele yang diperbesar oleh diri kita sendiri, yang seringkali semuanya itu muncul dari prasangka buruk di hati kita.
Prasangka bahwa pasangan kita kurang mencintai kita, kurang perhatian, dan kurang mengertikan kita. Masalah-masalah sepele yang menjadi besar tersebut tanpa kita sadari berasal dari tuntutan-tuntutan diri kita sendiri terhadap sesuatu yang tidak dimiliki oleh pasangan kita.
Akan lebih indah justru di dalam rumah tangga antar pasangan itu saling menuntut terhadap dirinya sendiri, maksudnya adalah keduanya sama-sama berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk pasangannya. Misalnya bagi seorang istri, seharusnya ia menuntut dirinya sendiri untuk bisa lebih mengerti kepada suami nya, tentang cara agar membahagiakan sang suami tersebut.
Sebab sang suami tersebut sudah Allah Swt pilih untuk menjadi pasangan hidup dan Allah telah menjadikan suami tersebut sebagai pintu surga yang ketika sang istri tersebut berbakti kepadanya, maka terdapat ridha Allah Swt disana, sehingga ketika ia mendapatkan ridha suaminya maka sang istri tersebut akan mendapatkan kedudukan yang tinggi dihadapan Allah Swt.
“Maka jangan sibukkan diri kita dengan menjadikan dia seperti apa yang kita mau, tapi ayo kita belajar untuk bisa menjadi istri yang bisa membahagiakan dia.”
Namun Ummi juga menghimbau ketika di dalam kehidupan rumah tangga terdapat sesuatu hal yang suami kita tidak suka, ataupun ada sesuatu yang kita kurang suka, maka jangan pernah untuk memendamnya sendiri karena hal tersebut akan menyiksa diri kita sendiri.
Alangkah baiknya hal tersebut disampaikan dengan cara yang baik. Kemudian jangan menjadi pasangan yang mudah tersinggung ketika pasangan kita mengutarakan kesukaan atau ketidaksukaan nya kepada kita.
“Kalau ada sesuatu yang suami kita nggak suka, ataupun ada sesuatu yang kita kurang suka, ayo kita sampaikan dengan cara yang baik. Jangan jadi suami yang gampang tersinggung, jangan jadi istri yang gampang tersinggung, karena kita pengen nyaman.”
Jika semua hal tersebut sudah kita hadirkan dalam kehidupan rumah tangga kita, maka insyaallah kehidupan rumah tangga yang indah dan bahagia akan tercipta. Semoga Allah Swt senantiasa menjaga rumah tangga kita untuk selalu dalam keindahan dan kebahagiaan, hingga di akhirat kelak. Amiin
Sumber: Youtube Ummi Fairuz Ar-Rahbini
Tags: Al-Bahjah Cirebon, Bahasa Cinta, Rumah Tangga Sakinah, Rumahku Syurgaku, Ummi Fairuz Ar-Rahbini
Kaum “J” Minggir Dulu, Beginilah Cara Memahami Bahasa Cinta Pasangan
Buku Fiqih Praktis Haid karya Buya Yahya memuat tiga bahasan utama, yaitu identifikasi dan ketentuan haid, nifas, dan istihadhoh yang dilengkapi dengan ketentuan mengenai cara serta waktu bersuci. Semuanya dipaparkan dalam buku ini dengan lebih praktis dan mudah dipahami. Karena permasalahan ini sangat erat hubungannya dengan bermacam-macam ibadah, seperti shalat, puasa, thawaf, dan lain-lain. Maka… selengkapnya
Rp 149.000Buku yang membahas berbagai hal tentang hukum dan tata cara pelaksanaan shalat. *Spesifikasi :* – Sampul Soft Cover Spot UV Emboss – Kertas Paper Book – Isi 156 Halaman – Kemasan Rapih dengan Wrapping Plastik – Ukuran A5
Rp 59.000Buku “Hadist Jibril” karya Buya Yahya ini berisi penjabaran ringkas dari satu hadist Nabi Muhammad Saw yang masyhur dengan sebutan Hadist Jibril. Karena dalam hadist tersebut terjadi dialog antara Baginda Nabi Muhammad dengan Malaikat Jibril. Dalam dialog khusus tersebut Nabi Muhammad Saw telah mengajarkan kepada kita tentang tiga pilar agama yang jika ada salah satu… selengkapnya
Rp 56.000Buku “Silsilah Fiqih Praktis Qurban” karya Buya Yahya merupakan sebuah panduan praktis yang memberikan pemahaman mengenai hukum dan tata cara pelaksanaan ibadah qurban. Dalam buku ini, Buya Yahya menjelaskan berbagai aspek yang terkait dengan qurban, mulai dari pengertian dan tujuan qurban, hukum-hukum yang terkait dengan hewan qurban, serta tata cara penyembelihan, pembagian, dan distribusi daging… selengkapnya
Rp 57.000Ilmu nahwu adalah termasuk bagian dari sekian macam bidang ilmu dalam bahasa arab. Tanpanya sebuah susunan kalam tidak akan difahamai dengan benar sebagaimana yang dikatakan oleh al Imam al Imrithi: والنَّحْوُ أَولَى أَوَّلًا أَنْ يُعْلَمَا * إِذِ الكَلَامُ دُونَهُ لَنْ يُفْهَمَا “ilmu nahwu lebih utama untuk dipelajari terlebih dahulu Karena sebuah kalam bahasa arab tanpanya… selengkapnya
Rp 72.000 Rp 93.600Buku Fiqih Thaharah (Bersuci) karya Buya Yahya ini disusun berdasarkan berbagai kitab-kitab yang terpercaya dengan tetap memperhatikan sumber utamanya, yakni al-Qur’an dan Hadits. Buku ini sangat cocok dibaca bagi setiap pemula yang tahu dan belajar lebih banyak ilmu fiqih khususnya tentang thaharah. Sebab, risalah karya Buya Yahya ini sengaja dihadirkan dengan susunan seringkas-ringkasnya. Buku Fiqih… selengkapnya
Rp 44.000 Rp 47.000Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000DOA AKHIR TAHUN بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اللّٰهُمَّ لَكَ الْـحَمْدُ أنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، ولَكَ الْحـَمْدُ لَكَ مُلْكُ... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Akal sehat yang dianugerahkan Allah Swt kepada manusia merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menuntun manusia kepada... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Saat ini kendaraan yang yang pajaknya mati (tidak aktif) dan bodong cukup banyak kita temui di... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Menjamu makan tamu adalah hal biasa, namun bagaimana jika yang dijamu jumlahnya mencapai puluhan ribu orang?... selengkapnya
Anda Gemar Membaca? Berikut Tips di Saat Membaca Oleh: Admin 2 Disadur dari ceramah Buya Yahya (Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon)... selengkapnya
Ingin Ilmu Tetap Nyangkut? Amalkan Adab kepada Guru Berikut! Oleh: Admin 2 Disadur dari ceramah Buya Yahya (Pengasuh LPD Al-Bahjah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Jumat, 02 Rabiul Akhir 1444 H atau bertepatan dengan Tanggal 28 Oktober 2022 telah diresmikan Pondok... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah–Dakwah merupakan tugas umat Baginda Nabi Saw. Semua orang mempunyai tugas untuk menyebarluaskan dakwah sesuai dengan keahlian serta... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Hari Raya Iduladha adalah hari kegembiraan bagi umat Baginda Nabi Muhammad Saw dan sebentar lagi... selengkapnya
Bismillahirrahmaniirahim. Allhummah shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbini wasallim. Alhamdulillah, sejak tanggal 18 Oktober 2023 lalu hingga... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.