fbpx
Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka Setiap Hari pukul 08.00 s.d. pukul 16.00 Hari Besar Islam Tutup
Beranda » Blog » Masyaallah, Ditengah Guyuran Hujan Deras, Para Jamaah Aceh Tetap Antusias Hadiri Majelis Buya Yahya

Masyaallah, Ditengah Guyuran Hujan Deras, Para Jamaah Aceh Tetap Antusias Hadiri Majelis Buya Yahya

Diposting pada 15 Desember 2022 oleh Redaksi / Dilihat: 816 kali / Kategori:

Antusiasme jamaah saat mendengarkan tausiyah Buya Yahya ditengah guyuran hujan

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Tabligh Akbar dalam rangkaian Safari Dakwah Buya Yahya di Aceh, Selasa 20 Jumadil Ula 1444 H/13 Desember 2022 di warnai dengan hujan deras saat majelis berlangsung. Tabligh Akbar yang digelar di Pondok Dayah Thalibul Huda pada pukul 21.00 WIB tersebut dihadiri oleh jajaran Pemerintah Daerah Aceh Besar, Kapolres, Dandim, MPU Aceh besar, dan Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa beserta tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

Acara diawali dengan Sambutan dari Pengurus Al-Bahjah Aceh sekaligus Pengasuh Pondok Thalibul Huda, Abi Hasbi Al-Bayuni. Dalam sambutanya, Abi Hasbi menyampaikan bahwa acara Tabligh Akbar di Pondok Dayah Thalibul Huda ini merupakan puncak dari rangkaian acara maulid Nabi Muhammad Saw setelah sebelumnya telah digelar berbagai acara seperti Musabaqah Qiroatul Kutub (MQK), dzikir dan shalawat, kenduri maulid, bazar, santunan anak yatim, donasi untuk korban gempa Cianjur, dan pelatihan & pembekalan untuk penyiar-penyiar radio dakwah.

“Malam ini adalah puncak daripada semua kegiatan dari semua kegiatan Maulid Nabi di tahun ini.”

Sejak dimulainya acara, hujan deras sudah mengguyur tempat dilaksanakannya tabligh akbar. Melihat antusiasme para jamaah meskipun diguyur hujan, Buya Yahya terkagum-kagum.

“Maasyaallah, semakin deras semakin banyak rahmat. Yang kehujanan, yang gak enak duduknya paling gede pahalanya.”

Sumber Gambar: Al-Bahjah TV

Dalam Tabligh Akbar yang bertajuk Maulid Nabi Muhammad Saw tersebut, Buya berpesan kepada seluruh jamaah untuk memaknai cinta kepada Nabi Saw dengan sebenar-benarnya. Menurut Buya, adalah bohong ketika seseorang mengaku cinta Nabi Saw hanya dengan dengan lisan nya, tetapi cinta tersebut tidak tertanam dalam hatinya. Ia berteriak cinta Nabi Saw, membuat tulisan-tulisan cinta Nabi Saw namun ia membuat nangis saudara-sadara dan tetangganya.

“Bukan hanya teriak-teriak cinta Nabi, bikin spanduk cinta Rasulillah, di dadanya ada kaos i love Rasulullah, akan tetapi bikin nangis ibunya, bikin nangis suaminya, bikin nangis istrinya, itu adalah bohong, dusta. Bagaimana mengaku cinta Nabi tapi bikin nangis umat Nabi Muhammad Saw.”

Buya berpesan bahwa cara untuk mencintai Baginda Nabi Saw adalah dengan memperbaiki urusan kita kepada sesama, dengan umat Baginda Nabi Saw. Kita tidak bisa mengabdi secara langsung kepada Nabi Saw karena beliau sudah wafat. Namun masih ada satu cara lain mengabdi kepada Nabi Saw yaitu melalui umat Nabi Muhammad. Artinya cara untuk mencintai Baginda Nabi Saw saat ini adalah dengan mencintai Umat Nabi Saw, dengan berbuat baik kepada mereka.

“Untuk mengetahui kecintaan kita kepada Baginda Nabi adalah bagaimana urusan kita kepada umat Nabi Muhammad Saw. Baginda Nabi sudah wafat, kita tidak bisa mengabdi kepada Baginda Nabi secara langsung. Akan tetapi masih ada sesuatu yang dimiliki Nabi yang kita bisa mengabdi kepadanya melalui sesuatu tersebut, yaitu umat Baginda Nabi. Umat yang jauh kelahirannya dari baginda Nabi akan tetapi dijadikan beriman kepada Baginda Nabi.”

Sumber Gambar: Al-Bahjah TV

Buya menyampaikan bahwa mencintai umat Nabi ini merupakan sebuah tantangan. Tentu kita akan mudah memandang orang alim dan berilmu dengan pandangan yang mulia dan meninggikan, karena mereka memiliki perilaku dan akhlak yang baik. Namun berbeda ketika bertemu dengan seorang pendosa dan ahli maksiat, seringkali seseorang memandang rendah dan hina orang lain yang berbuat dosa dan maksiat. muncul kesombongan dalam hatinya. Padahal yang dipandang rendah dan hina oleh orang tersebut adalah sama-sama umat Nabi. Orang-orang seperti ini merupakan orang yang rasa cintanya kepada Nabi adalah cinta yang palsu. Maka dari itu Buya mengajak kepada semua jamaah untuk menata hati dengan memandang siapapun termasuk pendosa dan ahli maksiat dengan pandangan kasih sayang, karena mereka adalah sama-sama umat Baginda Nabi Saw.

“Pandang mereka dengan mata kasih sayang, jangan pandang mereka dengan pandangan merendahkan. Karena Nabi melarang memandang orang lain dengan pandangan merendahkan.”

Hingga penghujung acara, hujan masih terus mengguyur lokasi acara dan jamaah masih tetap bertahan menyaksikan Tabligh Akbar hingga acara selesai. Sungguh sebuah potret semangat menggapai kebaikan yang harus kita tiru.

 

Pembahasan lengkap dapat disimak di: Youtube Al-Bahjah TV 

Tags: , ,

Bagikan ke

Masyaallah, Ditengah Guyuran Hujan Deras, Para Jamaah Aceh Tetap Antusias Hadiri Majelis Buya Yahya

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.

Masyaallah, Ditengah Guyuran Hujan Deras, Para Jamaah Aceh Tetap Antusias Hadiri Majelis Buya Yahya

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: