● online
Muliakan Anak Yatim Setiap Hari, Bukan Hanya di Bulan Muharram

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Bulan Muharram sering kali dikenal oleh masyarakat sebagai “Bulannya anak yatim”, khususnya pada tanggal 10 Muharram. Tradisi ini berkembang di berbagai daerah hingga menjadi budaya menyantuni anak yatim secara khusus pada hari tersebut. Namun, sudah sepatutnya kita menyadari bahwa kepedulian kepada anak yatim tidak cukup dilakukan hanya sekali dalam setahun.
Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam. bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ وَأَشَارَ بِأُصْبُعَيْهِ يَعْنِي السَّبَّابَةَ وَالْوُسْطَى
“Aku dan orang yang memelihara anak yatim di surga seperti ini,” sambil beliau merapatkan dua jarinya. yaitu jari telunjuk dan jari tengah. (HR. Bukhari)
Hadis ini menegaskan bahwa menyantuni anak yatim adalah amalan yang sangat mulia, yang mengantarkan seseorang dekat dengan Rasulullah kelak di surga. Namun, perhatian dan kasih sayang kepada anak yatim tidak boleh hanya bersifat seremonial tahunan, apalagi sekadar menyalurkan santunan hanya agar dipandang oleh orang banyak.
Anak yatim adalah amanah umat. Mereka membutuhkan kasih sayang, pendidikan, dan jaminan kesejahteraan yang berkelanjutan. Jangan sampai mereka hanya diundang, dijejer, dipertontonkan, kemudian setelah itu dilupakan. Bahkan lebih menyakitkan apabila status yatim mereka diumbar ke mana-mana hanya untuk menarik simpati, tanpa memperhatikan perasaan anak-anak itu sendiri.
Kita pun perlu berhati-hati terhadap praktik-praktik zalim yang berkedok kepedulian kepada anak yatim. Kadang ada yang memanfaatkan nama anak yatim untuk menggalang dana. Namun dana tersebut justru dihamburkan untuk tenda megah, panggung besar, atau perlengkapan lain yang tidak ada hubungannya dengan kebutuhan anak yatim. Uang anak yatim adalah hak mereka, bukan untuk hiburan atau kepentingan panitia.
Lebih dari itu, kita pun wajib mengawasi para wali atau kerabat anak yatim, agar tidak menyelewengkan hak warisan atau bantuan mereka. Tidak sedikit ibu, paman, atau keluarga sendiri yang tanpa sadar berlaku zalim dengan menghabiskan harta anak yatim. Misalnya untuk menikah lagi atau kebutuhan pribadi, padahal itu adalah milik anak yatim yang wajib dijaga.
Bila kita ingin berbagi rezeki, pastikan cara kita tepat dan bermanfaat secara langsung. Jika perlu, kirimkan bantuan tanpa harus membuat anak-anak itu datang jauh-jauh dan meninggalkan pelajaran mereka. Uang transportasi, biaya panggung, dan lain-lain, lebih baik dipakai langsung untuk kebutuhan anak-anak tersebut, seperti buku sekolah, makanan bergizi, atau tempat tinggal yang layak.
Semoga kita semua tersadar bahwa memperhatikan anak yatim adalah amal besar yang harus kita lakukan setiap hari, bukan sekadar budaya tahunan. Jangan kita merasa sudah menjadi ahli surga karena rajin beribadah, tetapi ternyata kita abai atau bahkan menzalimi anak yatim tanpa disadari.
Referensi
Penulis: Solahudin Al Ayyubi S.Sos.
Penyunting: Idan Sahid
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara klik link ini.
Muliakan Anak Yatim Setiap Hari, Bukan Hanya di Bulan Muharram
Buku “Oase Iman” memberikan pemahaman yang mendalam namun ringan sebagai siraman hati bagi siapa pun yang membacanya. Berisi catatan buah dari renungan singkat di sepanjang perjalanan penulis dalam menjalankan tugas dakwah di jalan Allah Swt. Dari pengalaman yang berharga tersebut kemudian menjadi hikmah yang bertebaran dan dikumpulkan, kemudian dihadirkan dengan harapan adanya kebaikan dan sesuatu… selengkapnya
Rp 87.000 Rp 93.000Buku Pengantar Bahasa Arab Para ahli bahasa menyebutkan bahwa maharoh/kemampuan berbahasa ada empat, yaitu (istima’, kalam, qiroah, dan kitabah). Keempatnya harus dipelajari secara berurutan. Maharoh kalam adalah kemampuan berbicara (speaking) untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Buku ini adalah pengantar bagi yang ingin belajar maharom kalam dari tingkat dasar…. selengkapnya
Rp 29.000 Rp 38.000Buku Aqidah 50 karya Buya Yahya secara tuntas membahas pokok-pokok fundamental Aqidah Islam sebagaimana yang dibakukan oleh Ahlusunnah Waljama’ah. Buku ini menjadi penegas mengenai identitas dalam beraqidah yang benar, selain dengan mengikuti ulama Ahlusunnah Waljama’ah juga harus mengikuti cara beraqidahnya Ulama Asy’ariah atau Al-Maturidiyah, mengikuti caranya Ahlu Tasawuf (Sufi atau Sufiyah) dan mengikuti salah satu… selengkapnya
Rp 49.000Buku “Dzikir Harian” yang ditulis oleh Buya Yahya adalah dzikir-dzikir yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir-dzikir yang dihadirkan merupakan dzikir yang dianjurkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad Saw serta para sahabatnya. Dimulai dari tasbih, tahmid, takbir, beserta doa-doanya. Dzikir sebagai upaya senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dzikir harus diamalkan secara konsisten… selengkapnya
Rp 25.000 Rp 27.000Buku Buya Yahya yang berjudul Ramadhaniat secara rinci menjelaskan amalan-amalan yang dapat dilakukan oleh seorang muslim di bulan Ramadan. Buku ini memberikan panduan mudah bagi setiap muslim dalam merencanakan program amalan di bulan Ramadan. Dengan penjelasan yang sederhana dan praktis Buya Yahya mengupas tuntas kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia di bulan Ramadan dan bagaimana… selengkapnya
Rp 115.000Penerbit: Pustaka Al-Bahjah Penulis: Buya Yahya Tebal buku: xiii+124 Dakwah mempunyai makna mengajak diri dan orang lain kepada kebaikan, menjauhkan diri dan orang lain dari kemungkaran serta melestarikan semesta lalu menjaganya dari kerusakan. Semua dari kita yang merasa umat Rasulullah Saw harus bisa mengambil bagian dari tugas dakwah ini. Siapa pun kita, yang kaya, miskin,… selengkapnya
*Harga Hubungi CSBuku Indahnya Memahami Perbedaan Para Ulama (IMPPU) Karya Buya Yahya menjelaskan perbedaan keyakinan aqidah dan perbedaan pelaksanaan amalan ibadah-ibadah dalam Islam. Buku ini menghadirkan perbedaan tersebut berdasarkan sudut pandang para ulama secara komparatif. Sehingga segala bentuk perbedaan dan perdebatan yang kerap muncul di masyarakat dapat menjadi salah satu nuansa perbedaan yang harmonis, sehingga ekses negatif… selengkapnya
Rp 89.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Pernikahan bukan sekadar ikatan lahiriah atau cerita happy ending dalam sebuah hubungan, tetapi juga sebuah amanah dan ibadah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Siapa pun dapat menulis, tetapi tidak semua orang dapat menghasilkan tulisan yang baik. Sebab, menulis merupakan wujud... selengkapnya
Oleh: Imam Abdullah, B.Sc. MA. Hukum Shalat Ied Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Hukum melaksanakan shalat Ied adalah sunnah mu’akkadah, baik... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Akhir-akhir ini kita seringkali mendapatkan pemberitaan tentang kasus pelecehan seksual yang yang umumnya menimpa kaum perempuan.... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Menjelang lebaran, aktivitas penukaran uang lama dengan uang baru menjadi fenomena umum di masyarakat. Banyak orang yang... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Istilah Rebo Wekasan sudah familiar pada sebagian kalangan masyarakat. Rebo Wekasan ialah istilah untuk hari Rabu... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Thaharah dalam bahasa Arab berarti “suci”, yakni menghilangkan najis yang terdapat pada badan, pakaian, dan tempat. Thaharah (baca:... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Ada sebuah pertanyaan menarik dari salah satu jamaah yang dilontarkan kepada Buya Yahya, yaitu mengenai orang yang... selengkapnya
Sujud Saat tangis tak lagi bersuara Saat tangan tak lagi mampu menyeka air mata Saat lisan tak lagi dapat... selengkapnya

Saat ini belum tersedia komentar.