Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Kemerdekaan Palestina Tanggung Jawab Bersama

Kemerdekaan Palestina Tanggung Jawab Bersama

Diposting pada 4 October 2025 oleh Redaksi / Dilihat: 29 kali / Kategori:

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Pada hari Selasa tanggal 23 September 2025, Presiden Prabowo menyatakan sikapnya di depan Majelis Umum PBB untuk tetap dalam komitmennya memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Memang dari zaman presiden pertama Republik Indonesia hingga masa presiden saat ini, Indonesia tetap bersikukuh memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Hal ini selaras dengan alenia I pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”

Adapun peringatan Presiden Soekarno demi memperjuangkan kemerdekaan Palestina kala itu yaitu: “Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel.”

Pada saat Ir. Soekarno masih menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia, banyak tindakan beliau yang menentang penjajahan Israel. Di antaranya yaitu pada forum Konferensi Asia Afrika tahun 1955, Soekarno mengecam keras penjajahan Israel atas Palestina. Hal itu pula yang membuat Timnas Indonesia mundur dari perhelatan Piala Dunia pada tahun 1958 karena tak sudi bertanding dengan Israel. Masih menurutnya (Soekarno), bertanding dengan Israel berarti sama saja dengan mengakui kedaulatan Israel. Tak berhenti di situ, pada saat Asian Games tahun 1962 pun Indonesia kembali mendukung Palestina. Pada saat itu Indonesia tidak memberikan visa untuk kontingen Israel dengan komitmennya yang sama, yaitu Indonesia menolak mengakui Israel. Termasuk juga Ir. Soekarno pernah menggunakan jalur diplomasi ke negara-negara Asia Afrika dengan menggalang dana untuk Palestina.

Presiden Indonesia yang juga pernah melakukan hal serupa─mengukuhkan Palestina sebagai negara berdaulat─adalah KH. Abdurrahman Wahid, dengan menyelenggarakan lawatan diplomatik ke beberapa negara untuk berkonsolidasi terkait perdamaian Palestin dan Israel. Selama 10 bulan menjabat sebagai presiden, Gus Dur tercatat sudah mengunjungi lebih 30 negara. Pada pertengahan Agustus tahun 2000, Gus Dur bertemu dengan Mantan Perdana Menteri Israel Shimon Peres dan beberapa anggota kabinet Israel. Selain itu, Gus Dur juga terjadwal bertemu dengan pemimpin Palestina Yasser Arafat untuk dialog lebih jauh terkait inisiasi perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Di tengah negosiasi dengan Shimon Peres maupun Yasser Arafat, Gus Dur menawarkan proposal rencana perdamaian dengan melibatkan Indonesia. Tentu, dengan pertimbangan bahwa Indonesia merupakan negara besar dengan mayoritas warganya Muslim. Kenyataan itu, tentu menjadi potensi bagi perwujudan perdamaian Palestina dan Israel.

“Menurut pandangan saya perlu dibedakan antara kedaulatan administratif, yang akan dipegang oleh Israel, dan kedaulatan politik yang akan dijalankan oleh komite tujuh negara.” Demikian pernyataan Gus Dur sebagaimana arsip WSJ (16 Agustus 2000).

Upaya konsistensi dalam perjuangan kemerdekaan Palestina terus dilaksanakan para pemimpin Republik Indonesia hingga Presiden kedelapan saat ini. Terbaru, dalam pidatonya di depan Majelis Umum PBB, Presiden Prabowo Subianto menyatakan:

“Indonesia siap mengirim 20.000 bahkan lebih putra putri terbaik kami untuk menjaga perdamaian di Gaza, di Ukraina, di Sudan, di Libya, atau di mana pun perdamaian perlu ditegakkan dan dijaga. Kami siap. Kami akan memikul bagian dari beban ini, bukan hanya dengan mengirimkan putra-putri kami, tetapi juga dengan kesediaan memberikan kontribusi finansial demi mendukung misi agung Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mewujudkan perdamaian,” tegasnya dengan sesekali sambil menggebrak meja. Tak ayal mengundang decak berbagai khalayak.

Itulah komitmen-komitmen yang dijaga penuh dari Presiden Pertama Indonesia hingga Presiden kita saat ini. Mencontohkan kepada masyarakatnya untuk selalu bersatu dan perhatian dengan kaum sesama Muslim. Karena kita sebagai umat Muslim diperintahkan oleh Allah Subhanu wa Ta’ala untuk selalu bersatu di jalan Allah dan jangan tercerai-berai. Dan kita juga diperintahkan oleh Rasulullah untuk selalu memberi perhatian kepada sesama Muslim.

Sayyid Muhammad Alawy Al Maliki memberikan cara kita memberi perhatian kepada kaum muslimin. Salah satu cara kita memberi perhatian kepada kaum muslimin yakni dengan cara menemui mereka, berkumpul dengan mereka, mengenal mereka, dan mencari kabar tentang mereka. Walau mungkin tak mampu melakukan sesuatu yang besar nan nyata, setidaknya kita memiliki perasaan yang tulus dan terpautnya hati serta tergeraknya jiwa ketika mendengar keadaan kaum muslimin yang sedang bersedih, kita turut bersedih. Jika itu kabar bahagia, kita pun turut bahagia.

Artinya apabila ada perkara yang melukai mereka, maka ia pun terluka. Jika ada perkara yang melapangkan dada, turut legalah dadanya. Keterpautan hati ini faedahnya begitu agung dan begitu luhur. Inilah yang membuat ikatan kita kuat dan agung. Andai tidak ada kemampuan kita membantu mereka melainkan hanya perasaan-perasaan ini dan rasa saling menguatkan ini tersebar lewat agama kita dan di dalam jiwa kita serta memenuhi hati dengan mencintai saudara mereka dan merasakan luka mereka ikut bahagia atas kebahagiaan mereka maka itu cukup untuk saling memberi perhatian kepada kaum Muslim.

Hal tersebut sudah dilaksanakan oleh pemimpin-pemimpin Indonesia hingga kini. Kalaupun kita tidak bisa berbuat banyak untuk saudara kita di Palestina, setidaknya kita menitipkan doa di setiap shalat yang kita kerjakan, di setiap doa qunut yang kita lantunkan. Semoga dengan ini kita termasuk golongan umat Nabi Muhammad Salallahu alaihi Wassalam karena memberikan sedikit perhatian kepada kaum Muslim di Palestina.

 

Penulis: Muhammad Tis Asuh Sobirin

Penyunting: Idan Sahid

Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara klik link ini.

 

 

Bagikan ke

Kemerdekaan Palestina Tanggung Jawab Bersama

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.
Tip Sukses Melakukan Iktikaf
4 April 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Banyak amalan yang dapat dilakukan di bulan Ramadan, selain melakukan amalan-amalan yang biasa dilakukan di bulan-bulan lainnya,... selengkapnya

Keseruan Market Day PAUD Al-Bahjah: Cerdas Berwirausaha Sejak Dini ala Rasulullah
25 April 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Di sebuah pagi yang syahdu, saat matahari masih malu-malu menyingkapkan sinarnya, halaman di sekolah PAUD Terpadu Al-Bahjah itu... selengkapnya

Nabi Berbangga Terhadap Ummatnya: Pesan Buya Yahya untuk Para Pencinta Nabi
14 September 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Para pencinta Rasul terus menunjukkan semangat besar mereka dalam mencintai Nabi tercinta. Semangat mencintai Nabi Saw... selengkapnya

Telah Dibuka Kesempatan Emas Menjadi Pejuang Rasulullah!
1 December 2022

Pustaka Al-Bahjah kembali membuka kesempatan dan peluang kepada anda untuk berjuang bersama kami dalam menebarkan risalah dakwah Rasulullah Saw. Pustaka... selengkapnya

Liburan Telah Selesai, Begini Cara Memulai Aktivitas dengan Semangat Baru
25 April 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Setidaknya di akhir pekan bulan ini orang-orang mulai melaksanakan aktivitasnya kembali. Suasana dan euforia pascaliburan membekaskan kesan... selengkapnya

Bolehkah Bertayamum saat Mendaki Gunung?
26 May 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Mendaki gunung merupakan aktivitas luar ruangan yang belakangan ini banyak diminati masyarakat Indonesia. Pada gunung-gunung tertentu, proses pendakian... selengkapnya

Halalkah Arisan Kue Lebaran? Begini Jawaban Buya Yahya
28 March 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Setiap menjelang lebaran, banyak ibu-ibu yang mengikuti arisan kue untuk mempersiapkan sajian saat hari raya. Namun, muncul... selengkapnya

Kemerdekaan Palestina Tanggung Jawab Bersama
4 October 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Pada hari Selasa tanggal 23 September 2025, Presiden Prabowo menyatakan sikapnya di depan Majelis Umum PBB untuk tetap... selengkapnya

Secangkir Teh yang Tak Pernah Usai (Cerpen)
29 July 2025

PAGI itu, embun masih menggantung malu-malu di ujung daun jambu pekarangan rumah. Cahaya mentari baru saja menyelinap dari balik genting... selengkapnya

Penerimaan Terbuka Tulisan
28 February 2024

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Siapa di antara Sahabat Pustaka yang gemar menulis? Ada informasi menarik dari Pustaka Al-Bahjah Kami membuka kesempatan... selengkapnya

Kemerdekaan Palestina Tanggung Jawab Bersama

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: