
● online
Untuk Anda Yang Ingin Merayakan Tahun Baru Masehi, Mari Simak Pesan Mulia Buya Yahya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Tidak lama lagi kita akan memasuki akhir tahun baru masehi. Pada malam tahun baru ini, seringkali banyak masyarakat berkumpul dan membuat keramaian dengan tujuan untuk memeriahkan malam tahun baru masehi dengan cara meniup terompet, menyalakan kembang api, petasan dan sebagainya. Lantas bagaimana perayaan malam tahun baru masehi tersebut dalam pandangan Islam?
Pertama, mengenai penggunaan kalender tahun masehi yang saat ini digunakan bahkan oleh hampir seluruh kaum muslimin, menurut Buya Yahya adalah sah-sah saja dan tidak dilarang. Namun alangkah baiknya kita juga harus membiasakan dengan penggunaan tahun hijriyah, karena kalender hijriyah ini ada sangkut pautnya dengan berbagai ibadah dan kewajiban dalam agama Islam. Bahkan semua ibadah yang terikat waktu dalam agama Islam menggunakan kalender hijriyah bukan masehi.
“Kalau masalah hari kita pakai, bulan juga kita pakai masehi. Biarpun dalam diri kita harus membiasakan dengan tahun hijriyah, yang di situ ada sangkut pautnya dengan berbagai kewajiban, dan ibadah. Semua ibadah dalam umat Islam adalah dengan tahun hijriyah, tidak ada di kalender masehi.”

Malam Cinta Rasul yang diselenggarakan oleh LPD Al-Bahjah pada tahun 2019
Selanjutnya, seorang muslim boleh-boleh saja membuat keramaian atau kegiatan di malam tahun baru masehi karena tidak ada masalah dengan dzat bulan dan hari pada tahun masehi (syamsiyah) ini. Namun yang menjadi masalah adalah biasanya dalam perayaan tahun baru tersebut banyak terjadi kemaksiatan, foya-foya, hura-hura, dan sebagainya. Maka dari itu berkenaan dengan rawannya terjadi kemaksiatan dan dosa pada malam perayaan tahun baru masehi ini, Buya berpesan kepada seluruh umat Islam untuk menghindari perayaan tahun baru masehi.
“Tahun baru masehi bukan yang dipermasalahkannya zat, bulan dan hari nya. Akan tetapi, kebiasaan dan kebudayaan yang terjadi di tahun baru tersebut, apa yang dilakukan oleh umat saat itu? Berhura-hura, berfoya-foya, kemaksiatan di dalamnya, bahkan rawan terjadi perbuatan haram lainnya seperti mabuk, dlll. Budaya ini yang perlu kita hentikan.”
Adapun ketika seorang muslim ingin membuat keramaian di malam tahun baru, menurut Buya boleh-boleh saja dengan syarat bukan bertujuan untuk mengangkat syiar tahun baru masehi itu sendiri, karena perayaan tahun baru masehi merupakan syiar nya orang non-muslim. kemudian syarat selanjutnya adalah keramain tersebut justru sebagai media syiar agama Islam yang bertujuan untuk menghentikan kemaksiatan pada malam tahun baru, misalnya membuat keramaian yang di sana terdapat kegiatan shalawat, tabligh akbar, istighosah dan sebagainya.
“Yang nda boleh adalah mengangkat syiar mereka, syiar tahun baru. Adapun hari apapun adalah hari umat islam, hari paling baik bagi kita adalah hari untuk berbuat baik, hari kita untuk melakukan ibadah.”
Mari hadiri dan syiarkanlah Maulid Nabi dan Tabligh Akbar “Malam Cinta Rasul” 1444 H
Tags: Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya, Malam Cinta Rasul, Tahun Baru Masehi
Untuk Anda Yang Ingin Merayakan Tahun Baru Masehi, Mari Simak Pesan Mulia Buya Yahya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Menjamu makan tamu adalah hal biasa, namun bagaimana jika yang dijamu jumlahnya mencapai puluhan ribu orang?... selengkapnya
Dalam rangka mewujudkan visi Al-Bahjah untuk membangun masyarakat berakhlak mulia, bersendikan Al-Qur’an dan Sunnah, LPD Al-Bahjah terus melebarkan sayap perjuangan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Hari ini merupakan puncak acara peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw yang bertajuk Maulid dan Silaturahmi Akbar... selengkapnya
Rapat Koordinasi (Bahu-Membahu dengan Segala Potensi Diri untuk Nabi yang Dicintai) PUSTAKA AL-BAHJAH-FLASH BACK-Sebuah kegiatan akbar yang sangat ditunggu-tunggu, yaitu... selengkapnya
Rambu-Rambu dalam Menyikapi Berita Miring Seorang Publik Figur Oleh: Admin 2 Disadur dari ceramah Buya Yahya (Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon)... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Hari ini tepat 13 tahun yang lalu pada tanggal 23 Muharram 1431 H, Lembaga Pengembangan Dakwah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Lembaga Pengambangan Dakwah (LPD) Al-Bahjah bekerjasama dengan DKM At-Taqwa Center Kota Cirebon menggelar kegiatan “Malam Cinta... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Baru-baru ini kita dihebohkan dengan berita perayaan Hallowen di Arab Saudi yang notabene merupakan negara Islam.... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Maulid dan Silaturahmi Akbar Al-Bahjah telah memasuki H-2, berbagai persiapan terus dikebut demi menyambut dan memuliakan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Pulau Kalimantan menjadi tujuan safari dakwah Buya Yahya selanjutnya setelah sebelumnya Buya melakukan safari dakwah di... selengkapnya
Assalamu’alaikum wr wb Wahh pustaka Al-Bahjah telah terbit buku baru nih… Siapa yg sudah tidak sabar untuk memiliki buku terbitan… selengkapnya
Rp 77.000Buku yang membahas berbagai hal tentang hukum dan tata cara pelaksanaan shalat. *Spesifikasi :* – Sampul Soft Cover Spot UV… selengkapnya
Rp 59.000*FIQIH PRAKTIS QURBAN* Risalah ini menguraikan tentang ibadah ‘Qurban’ dari mulai hakikat sampai tata cara pelaksanaannya, demi kesempurnaan memahami dan… selengkapnya
Rp 57.000Sebuah upaya menuju perubahan dengan keindahan dan cinta Spesifikasi: = Total Jumlah Halaman : 236 = Sampul : Full Colour,… selengkapnya
Rp 93.000*HADITS JIBRIL* Berisi penjabaran ringkas dari satu hadits yang masyhur dengan sebutan ‘Hadits Jibril’. Adapun penjabaran ringkasnya meliputi ‘tiga pilar… selengkapnya
Rp 66.000Shalat merupakan amalan yang sangat penting bagi umat Islam. Karena hal itulah, telah Allah Swt mudahkan di dalam pelaksanaannya, di… selengkapnya
Rp 43.000*SAM’IYYAT* Pemaparan berbagai perkara aqidah yang hanya dapat dipahami dari berita ghaib yang didengar. Di antaranya memuat uraian kehidupan setelah… selengkapnya
Rp 69.000Di dalamnya menguraikan tata cara pengurusan jenazah mulai dari sebelum meninggal dunia sampai setelah dikuburkan. 📝 *Spesifikasi 😘 – Sampul… selengkapnya
Rp 58.000
Saat ini belum tersedia komentar.