
● online
Tragedi Kanjuruhan, Bagaimana Umat Islam Menyikapinya?
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Beberapa hari yang lalu telah terjadi musibah besar yaitu kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur yang menewaskan 131 orang dan ratusan lainnya terluka. Lantas, sebagai umat Islam bagaimana hendaknya kita menyikapi tragedi tersebut?
Menurut Buya Yahya, sebagai umat Islam, sikap terbaik adalah mendoakan para korban yang telah meninggal dunia karena Islam adalah agama yang penuh kasih sayang. Sudah sepatutnya antara sesama muslim saling mendoakan, kemudian adanya tragedi ini hendaknya dijadikan pelajaran dan bahan evaluasi bagi berbagai pihak agar kesalahan ini tidak terulang lagi.
“Umat Islam umat penuh kasih, selagi mereka adalah umat Islam, semoga Allah mengampuni dosa-dosanya, dan dengan kesalahan yang pernah terjadi, kita ingatkan yang hidup jangan melakukan kesalahan yang serupa ini, seperti itu”.

Sumber : https://fotokita.grid.id/
Buya mengingatkan, bahwa yang menjadi penonton pertandingan sepak bola tersebut adalah umat Nabi Muhammad Saw. Mereka berangkat Zhuhur dan pulang setelah Magrib bahkan bisa lebih. Yang membuat sedih adalah shalat Ashar dan Magrib nya di mana dan bagaimana? Menurut Buya, sah-sah saja kita bermain dan bersenang-senang asalkan yang bermain dan yang menonton adalah orang yang tidak pernah meninggalkan shalat. Insyaallah tidak akan terjadi keributan apapun pada orang yang tidak meninggalkan shalat karena hati mereka akan sejuk.
“Kami langsung melihat mereka adalah umat Nabi Muhammad Saw, berangkat Zhuhur pulang setelah Maghrib, Asharnya ada di mana, hanya itu saja kesedihan. Kalau anda bermain, senang-senang, sah-sah saja jika seandainya yang main bola dan yang nonton bola adalah orang yang tidak pernah meninggalkan shalat Ashar nya, akan sejuk hatinya nggak akan ada keributan setelah itu insyaallah”.
Kemudian Buya juga berharap agar pemerintah mendorong para penonton untuk bisa tetap melakukan shalat, dengan cara dibuatnya panduan paling tidak yang dikeluarkan oleh Mentri Olahraga tentang fiqih praktis bagaimana melaksanakan shalat di stadion, baik yang bermain bola, maupun yang menontonnya. Hal ini agar mereka yang bertanding dan yang menonton tidak kehilangan waktu shalat.
“Kemudian setelah itu ada harapan, harapan semoga suatu ketika ada kalaupun tidak sampai derajat Presiden, misalnya paling tidak Menteri Olahraga yang ternyata punya peraturan istimewa, peraturan ahli surga, mengundang Ustadz ajarkan fiqih praktis saja deh bagaimana melakukan shalat di tengah lapangan, di sela-sela main bola, begitu loh maksudnya, biar nggak kehilangan shalat Ashar”.
Sumber: https://fotokita.grid.id/
Berkenaan dengan shalat di stadion ini, menurut Buya, Islam adalah agama yang mempermudah segala urusan ibadah, termasuk dalam menjalankan ibadah shalat pada situasi dan kondisi tertentu. Yang terpenting dalam melaksanakan shalat pada kondisi ini adalah menutup aurat, kemudian disiapkan keran bagi para suporter untuk berwudhu. Tentang bagaimana tatacara shalatnya tentu telah diatur dalam Islam.
“Dan shalat dipermudah, ilmunya dong, yang penting sampai lutut, lutut ketutup, wudhu disiapin keran, begitu kan termasuk proyek-program dan sederhana, dan Menteri langsung masuk surga paling cepat itu nanti. Apakah ada larangan buat peraturan begitu kan tidak ada, larangan seperti diperkenankan minum sejenak kan boleh, kita perlu orang-orang cerdas yang punya ide cemerlang untuk masuk surga, dan semoga terwujudkan”.
Sumber : Youtube Al-Bahjah TV
Tragedi Kanjuruhan, Bagaimana Umat Islam Menyikapinya?
Buku “Oase Iman” memberikan pemahaman yang mendalam namun ringan sebagai siraman hati bagi siapa pun yang membacanya. Berisi catatan buah dari renungan singkat di sepanjang perjalanan penulis dalam menjalankan tugas dakwah di jalan Allah Swt. Dari pengalaman yang berharga tersebut kemudian menjadi hikmah yang bertebaran dan dikumpulkan, kemudian dihadirkan dengan harapan adanya kebaikan dan sesuatu… selengkapnya
Rp 87.000 Rp 93.000Maulid Ad Diba’ merupakan salah satu kitab maulid yang dibaca dalam rangka meneladani sîrah Rasulullah saw sekaligus bershalawat kepadanya. Salah satu bentuk penyebaran agama Islam adalah melalui peringatan hari lahir pembawa risalah Islam, Nabi Muhammad saw. Kitab Maulid Ad Diba’i menjadi kita yang dibaca pada peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw. Sebagai ungkapan syukur perayaan… selengkapnya
Rp 25.000Buku Aqidah 50 karya Buya Yahya secara tuntas membahas pokok-pokok fundamental Aqidah Islam sebagaimana yang dibakukan oleh Ahlusunnah Waljama’ah. Buku ini menjadi penegas mengenai identitas dalam beraqidah yang benar, selain dengan mengikuti ulama Ahlusunnah Waljama’ah juga harus mengikuti cara beraqidahnya Ulama Asy’ariah atau Al-Maturidiyah, mengikuti caranya Ahlu Tasawuf (Sufi atau Sufiyah) dan mengikuti salah satu… selengkapnya
Rp 49.000Buku “Sam’iyyat” karya Buya Yahya penting untuk kita memiliki sebagai buku pegangan dalam memiliki keyakinan yang benar. Dengan keyakinan yang benar maka kualitas keimanan seseorang akan semakin kuat. Mengimani sesuatu yang ghaib berdasarkan yang kita dengar tanpa melibatkan akal di dalamnya memerlukan upaya yang pelik. Namun dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan dilengkapi dengan cara… selengkapnya
Rp 59.000 Rp 69.000Buku ini berisikan terjemahan kosa kata bahasa arab beserta latihan-latihannya yang semoga bisa memudahkan para pelajar atau pecinta bahasa arab untuk mempelajari dasar-dasar bahasa arab sehingga mereka mampu mempraktekkan dalam percakapan sehari-hari. ukuran: 17 cm x 25 cm (B5) Kertas Isi: Bookpaper Hitam Putih Sampul: Soft Cover, Laminasi Dof, Spot UV Emboss Jilid: Lem Panas… selengkapnya
Rp 40.000 Rp 52.000Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Agama Islam merupakan ajaran yang menjunjung tinggi kedudukan nilai keadilan, kemanusiaan, kemulian, dan kesetaraan. Sejak datangnya Islam... selengkapnya
Oleh: Herry Munhanif Lelaki itu dengan susah payah menempuh perjalanan yang melelahkan selama berbulan-bulan, demi mendapatkan keikhlasan pemilik dua butir... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Hari Raya Iduladha adalah hari kegembiraan bagi umat Baginda Nabi Muhammad Saw dan sebentar lagi... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Cinta merupakan fenomena yang lazim dialami oleh setiap manusia. Dan hawa nafsu merupakan sesuatu yang fitrahnya... selengkapnya
MALU Aku malu pada bulan Yang terangnya meluluhlantahkan gelapnya hatiku Aku malu pada bintang Yang indah kemerlapnya tak seujung... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dua pekan terakhir ini, publik kembali dihebohkan dengan adanya dua kasus perundungan yang terjadi di lingkungan lembaga... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Alhamdulillah. Acara Maulid dan Silaturahim Akbar 1445 Hijriah Satu Hati di Al-Bahjah terselenggara pada 2 Rabi’ul... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Ketika seorang wanita hadir dengan kemuliaan dan kesalehannya, ia membawa keberuntungan besar bagi orang-orang yang berada di... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Saat kita memiliki pemimpin atau atasan, Buya Yahya mengingatkan agar kita tidak lupa untuk mendoakan mereka. Jangan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Isu mengenai cadar selalu menjadi topik yang hangat untuk diperbincangkan, terlebih bagi anak-anak muda yang baru mengetahui... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.