Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka Setiap Hari pukul 08.00 s.d. pukul 16.00 Hari Besar Islam Tutup
Beranda » Blog » Tragedi Kanjuruhan, Bagaimana Umat Islam Menyikapinya?

Tragedi Kanjuruhan, Bagaimana Umat Islam Menyikapinya?

Diposting pada 8 Oktober 2022 oleh Redaksi / Dilihat: 904 kali

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Beberapa hari yang lalu telah terjadi musibah besar yaitu kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur yang menewaskan 131 orang dan ratusan lainnya terluka. Lantas, sebagai umat Islam bagaimana hendaknya kita menyikapi tragedi tersebut?

Menurut Buya Yahya, sebagai umat Islam, sikap terbaik adalah mendoakan para korban yang telah meninggal dunia karena  Islam adalah agama yang penuh kasih sayang. Sudah sepatutnya antara sesama muslim saling mendoakan, kemudian adanya tragedi ini hendaknya dijadikan pelajaran dan bahan evaluasi bagi berbagai pihak agar kesalahan ini tidak terulang lagi.

“Umat Islam umat penuh kasih, selagi mereka adalah umat Islam, semoga Allah mengampuni dosa-dosanya, dan dengan kesalahan yang pernah terjadi, kita ingatkan yang hidup jangan melakukan kesalahan yang serupa ini, seperti itu”.

Buya mengingatkan, bahwa yang menjadi penonton pertandingan sepak bola tersebut adalah umat Nabi Muhammad Saw. Mereka berangkat Zhuhur dan pulang setelah Magrib bahkan bisa lebih. Yang membuat sedih adalah shalat Ashar dan Magrib nya di mana dan bagaimana? Menurut Buya, sah-sah saja kita bermain dan bersenang-senang asalkan yang bermain dan yang menonton adalah orang yang tidak pernah meninggalkan shalat. Insyaallah tidak akan terjadi keributan apapun pada orang yang tidak meninggalkan shalat karena hati mereka akan sejuk.

“Kami langsung melihat mereka adalah umat Nabi Muhammad Saw, berangkat Zhuhur pulang setelah Maghrib, Asharnya ada di mana, hanya itu saja kesedihan. Kalau anda bermain, senang-senang, sah-sah saja jika seandainya yang main bola dan yang nonton bola adalah orang yang tidak pernah meninggalkan shalat Ashar nya, akan sejuk hatinya nggak akan ada keributan setelah itu insyaallah”.

Kemudian Buya juga berharap agar pemerintah mendorong para penonton untuk bisa tetap melakukan shalat, dengan cara dibuatnya panduan paling tidak yang dikeluarkan oleh Mentri Olahraga tentang fiqih praktis bagaimana melaksanakan shalat di stadion, baik yang bermain bola, maupun yang menontonnya. Hal ini agar mereka yang bertanding dan yang menonton tidak kehilangan waktu shalat.

“Kemudian setelah itu ada harapan, harapan semoga suatu ketika ada kalaupun tidak sampai derajat Presiden, misalnya paling tidak Menteri Olahraga yang ternyata punya peraturan istimewa, peraturan ahli surga, mengundang Ustadz ajarkan fiqih praktis saja deh bagaimana melakukan shalat di tengah lapangan, di sela-sela main bola, begitu loh maksudnya, biar nggak kehilangan shalat Ashar”.

Sumber: https://fotokita.grid.id/

Berkenaan dengan shalat di stadion ini, menurut Buya, Islam adalah agama yang mempermudah segala urusan ibadah, termasuk dalam menjalankan ibadah shalat pada situasi dan kondisi tertentu. Yang terpenting dalam melaksanakan shalat pada kondisi ini adalah menutup aurat, kemudian disiapkan keran bagi para suporter untuk berwudhu. Tentang bagaimana tatacara shalatnya tentu telah diatur dalam Islam.

“Dan shalat dipermudah, ilmunya dong, yang penting sampai lutut, lutut ketutup, wudhu disiapin keran, begitu kan termasuk proyek-program dan sederhana, dan Menteri langsung masuk surga paling cepat itu nanti. Apakah ada larangan buat peraturan begitu kan tidak ada, larangan seperti diperkenankan minum sejenak kan boleh, kita perlu orang-orang cerdas yang punya ide cemerlang untuk masuk surga, dan semoga terwujudkan”.

Sumber : Youtube Al-Bahjah TV

Tags: , ,

Bagikan ke

Tragedi Kanjuruhan, Bagaimana Umat Islam Menyikapinya?

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.
Cemburunya Bidadari Surga
16 Mei 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Agama Islam merupakan ajaran yang menjunjung tinggi kedudukan nilai keadilan, kemanusiaan, kemulian, dan kesetaraan. Sejak datangnya Islam... selengkapnya

Gegara Dua Butir Kurma
2 Maret 2024

Oleh: Herry Munhanif Lelaki itu dengan susah payah menempuh perjalanan yang melelahkan selama berbulan-bulan, demi mendapatkan keikhlasan pemilik dua butir... selengkapnya

Khutbah Hari Raya Iduladha 1444 H
27 Juni 2023

  Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Hari Raya Iduladha adalah hari kegembiraan bagi umat Baginda Nabi Muhammad Saw dan sebentar lagi... selengkapnya

Jangan Sampai Keliru! Ini Dia Perbedaan Antara Cinta dan Nafsu
7 September 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Cinta merupakan fenomena yang lazim dialami oleh setiap manusia. Dan hawa nafsu merupakan sesuatu yang fitrahnya... selengkapnya

Puisi-Puisi Nur Aliyatul Hasanah (1)
27 April 2024

  MALU Aku malu pada bulan Yang terangnya meluluhlantahkan gelapnya hatiku Aku malu pada bintang Yang indah kemerlapnya tak seujung... selengkapnya

Memutus Rantai Bullying di Lingkungan Pendidikan Indonesia
10 Maret 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dua pekan terakhir ini, publik kembali dihebohkan dengan adanya dua kasus perundungan yang terjadi di lingkungan lembaga... selengkapnya

Satu Hati di Al-Bahjah: Maulid dan Silaturahim Akbar Al-Bahjah 1445 Hijriah
18 September 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Alhamdulillah. Acara Maulid dan Silaturahim Akbar 1445 Hijriah Satu Hati di Al-Bahjah terselenggara pada 2 Rabi’ul... selengkapnya

Wanita Mulia, Menebar Cahaya dalam Setiap Langkah Hidupnya
25 November 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Ketika seorang wanita hadir dengan kemuliaan dan kesalehannya, ia membawa keberuntungan besar bagi orang-orang yang berada di... selengkapnya

Buya Yahya Ingatkan Beratnya Menjadi Pemimpin
10 Februari 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Saat kita memiliki pemimpin atau atasan, Buya Yahya mengingatkan agar kita tidak lupa untuk mendoakan mereka. Jangan... selengkapnya

Menyoal Cadar: Antara Syariat dan Budaya
26 Mei 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Isu mengenai cadar selalu menjadi topik yang hangat untuk diperbincangkan, terlebih bagi anak-anak muda yang baru mengetahui... selengkapnya

Tragedi Kanjuruhan, Bagaimana Umat Islam Menyikapinya?

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: