● online
Setan Dibelenggu Saat Ramadhan , Mengapa Masih Ada Orang Yang Berbuat Dosa?

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan dan pengampunan. Pada bulan ini, umat Islam diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk meraih pahala yang telah Allah lipat gandakan. Hingga ada sebuah riwayat yang mengatakan apabila bulan Ramadhan datang, pintu-pintu surga akan dibukakan, dan pintu-pintu neraka akan ditutup, serta setan-setan akan dibelenggu.
Namun, meskipun setan telah dibelenggu pada bulan Ramadhan ini, mengapa tetap ada saja orang yang bermaksiat dan berbuat dosa?
Menurut Buya Yahya, yang membawa manusia kepada dosa dan kemaksiatan pada bulan Ramadhan bukanlah setan lagi, tetapi hawa nafsu yang ada dalam diri manusia.
“Hawa nafsu yang sudah disiapkan setan dari dulu jauh sebelum Ramadhan . Hawa nafsu yang sudah menjadi kebiasaan, dan akal juga sudah terbiasa dengan kemaksiatan.”

Bahkan menurut Buya justru godaan setan itu lebih mudah diatasi ketimbang mengatasi hawa nafsu. Seandainya setan tidak dibelenggu pun, cukup dengan kalimat audzubillahiminasyaitonirrojim kita bisa terbebas dari godaan setan.
“Akan hengkang tunggang langgang, akan mengecil hingga hilang.”
Sehingga meskipun setan sudah dibelenggu akan tetapi hawa nafsu yang ada dalam diri kita belum kita perangi maka tetap saja orang melakukan kemaksiatan
“Maka memerangi hawa nafsu adalah cara lain untuk memerangi kemaksiatan.”
Lihat juga:
Makna dibelenggunya setan di bulan Ramadhan
Lantas apa bedanya godaan setan dengan hawa nafsu?
Makna godaan setan itu intinya adalah bagaimanapun caranya yang terpenting manusia masuk kedalam neraka. Tidak bisa masuk melalui pintu satu maka setan akan mencari celah dari pintu yang lain.
Misalnya setan menggoda seorang muslim untuk tidak melakukan shalat, namun rupanya godaan setan tersebut tidak mempan, sang muslim tersebut malah sholat semakin banyak. Kemudian setan lantas menggodanya lagi agar timbul rasa riya dalam hati sang muslim tersebut karena banyak melakukan sholat, sehingga banyaknya shalat yang orang tersebut lakukan didasari oleh rasa riya.

Sedangkan hawa nafsu itu akan terus mencecar pada dosa yang itu-itu saja, ia akan berputar-putar dalam bayangan perbuatan dosa tersebut. Meskipun sudah diarahkan pada hal yang lain namun akan terus membayangi pikiran manusia.
Misalnya seseorang yang sudah terbiasa melakukan zina, pikiran dan kehendak ingin berzina pasti akan terus membayangi pikiran orang tersebut meskipun ia telah berusaha untuk mengalihkannya pada hal yang lain.
“Hawa nafsu inilah yang menggerakan manusia meskipun setan telah dibelenggu.”
Maka mari kita terus menerus memerangi hawa nafsu yang ada dalam diri kita. Kita jadikan rasa lapar dan haus sebagai sarana berlatih untuk meredam gejolak nafsu untuk berbuat dosa. Sehingga kelak ketika Ramadhan telah usai, Allah Swt mengangkat derajat kita menjadi diri yang lebih baik.
Sumber: Youtube Al-Bahjah TV
Tags: Al-Bahjah, Buya Yahya, ramadhan, Setan Dibelenggu
Setan Dibelenggu Saat Ramadhan , Mengapa Masih Ada Orang Yang Berbuat Dosa?
Buku Buya Yahya yang berjudul Ramadhaniat secara rinci menjelaskan amalan-amalan yang dapat dilakukan oleh seorang muslim di bulan Ramadan. Buku ini memberikan panduan mudah bagi setiap muslim dalam merencanakan program amalan di bulan Ramadan. Dengan penjelasan yang sederhana dan praktis Buya Yahya mengupas tuntas kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia di bulan Ramadan dan bagaimana… selengkapnya
Rp 115.000Penerbit: Pustaka Al-Bahjah Penulis: Buya Yahya Tebal buku: xiii+124 Dakwah mempunyai makna mengajak diri dan orang lain kepada kebaikan, menjauhkan diri dan orang lain dari kemungkaran serta melestarikan semesta lalu menjaganya dari kerusakan. Semua dari kita yang merasa umat Rasulullah Saw harus bisa mengambil bagian dari tugas dakwah ini. Siapa pun kita, yang kaya, miskin,… selengkapnya
*Harga Hubungi CSBuku Pengantar Bahasa Arab Para ahli bahasa menyebutkan bahwa maharoh/kemampuan berbahasa ada empat, yaitu (istima’, kalam, qiroah, dan kitabah). Keempatnya harus dipelajari secara berurutan. Maharoh kalam adalah kemampuan berbicara (speaking) untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Buku ini adalah pengantar bagi yang ingin belajar maharom kalam dari tingkat dasar…. selengkapnya
Rp 29.000 Rp 38.000Buku “Sam’iyyat” karya Buya Yahya penting untuk kita memiliki sebagai buku pegangan dalam memiliki keyakinan yang benar. Dengan keyakinan yang benar maka kualitas keimanan seseorang akan semakin kuat. Mengimani sesuatu yang ghaib berdasarkan yang kita dengar tanpa melibatkan akal di dalamnya memerlukan upaya yang pelik. Namun dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan dilengkapi dengan cara… selengkapnya
Rp 59.000 Rp 69.000Buku “Dzikir Harian” yang ditulis oleh Buya Yahya adalah dzikir-dzikir yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir-dzikir yang dihadirkan merupakan dzikir yang dianjurkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad Saw serta para sahabatnya. Dimulai dari tasbih, tahmid, takbir, beserta doa-doanya. Dzikir sebagai upaya senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dzikir harus diamalkan secara konsisten… selengkapnya
Rp 25.000 Rp 27.000Terkadang seorang pelajar bahasa arab akan mendapati sedikit kesulitan dalam mempelajari qoidah ‘adad ma’dud karena pembahasan tersebut tidak terlalu detail ketika disebutkan di sebagian kitab-kitab nahwu khususnya kitab nahwu klasik. Maka kami kumpulkan catatan kecil ini dengan harapan dapat memudahkan para pelajar pemula yang ingin menguasai dasar-dasar qoidah ‘adad ma’dud. Ukuran: 16 cm x 24… selengkapnya
Rp 29.000 Rp 37.700Ilmu nahwu adalah termasuk bagian dari sekian macam bidang ilmu dalam bahasa arab. Tanpanya sebuah susunan kalam tidak akan difahamai dengan benar sebagaimana yang dikatakan oleh al Imam al Imrithi: والنَّحْوُ أَولَى أَوَّلًا أَنْ يُعْلَمَا * إِذِ الكَلَامُ دُونَهُ لَنْ يُفْهَمَا “ilmu nahwu lebih utama untuk dipelajari terlebih dahulu Karena sebuah kalam bahasa arab tanpanya… selengkapnya
Rp 72.000 Rp 93.600Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Bulan Muharram sering kali dikenal oleh masyarakat sebagai “Bulannya anak yatim”, khususnya pada tanggal 10 Muharram. Tradisi ini... selengkapnya
Sebentar lagi kita akan menyambut hari nan fitri, hari penuh keberkahan dan kebahagiaan. Untuk sampai pada hakikat fitri pada hari... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Niat jangan dientengkan apa lagi disepelekan. Sebab, niat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam melakukan apa pun,... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Hal yang harus dipahami terlebih dahulu adalah makna ta’aruf itu sendiri. Ta’aruf bukanlah kesepakatan untuk menuju kepada... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Perkembangan zaman yang semakin canggih menuntut masyarakat untuk dapat beradaptasi dengan cepat. Kondisi ini ditandai dengan semakin... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Tahukah kamu bahwa dalam Islam terdapat istilah istinja. Secara sederhana pengertian istinja adalah aktivitas bersuci setelah berhadas dari... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Hari itu, kelelahan menyelimuti tubuhku setelah seharian penuh bergulat dengan berbagai tugas dan kewajiban. Rasanya tak ada... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pertanyaan yang sering muncul ketika menjelang Iduladha salah satunya mengenai kapan waktu paling afdhol (utama) untuk menyembelih... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Mukjizat dalam tradisi agama Islam telah diwakili dengan penuh keagungan oleh Al-Qur’an Al-Karim. Al-Qur’an tidak hanya dipandang... selengkapnya
Asa Para Ketua Divisi Media Atas Peletakan Batu Pertama Gedung Media Center Al-Bahjah Peristiwa bersejarah yang sangat indah dan tidak... selengkapnya

Ajib min 🤩✨
27 March 2023 | 9:19 am