Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Menjaga Pandangan dan Pendengaran: Dua Pintu yang Bisa Merusak Hati

Menjaga Pandangan dan Pendengaran: Dua Pintu yang Bisa Merusak Hati

Diposting pada 29 May 2025 oleh Redaksi / Dilihat: 944 kali / Kategori:

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Pada zaman sekarang, setiap orang dapat mengakses apa pun dengan bebas melalui peranti teknologi. Tidak sedikit pula melalui teknologi tersebut kemaksiatan menjadi mudah dijangkau oleh hamba-hamba yang tidak takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Medsos (media sosial) dan internet bisa menjadi sarana maksiat mata dan telinga. Sisi negatif ini dapat menyerang siapa pun tanpa pandang bulu, karena keduanya seakan telah menjadi kebutuhan dasar manusia. Menyebabkan manusia tidak sadar akan bahayanya hingga akhirnya terjerumus dalam kehinaan.

Kemajuan teknologi ini menjadikan urusan manusia semakin mudah, sehingga seharusnya menjadikan manusia semakin mudah mendekat juga kepada Allah. Sebab, banyak sarana yang dijadikan untuk ibadah melalui teknologi ini. Oleh karena itu, teknologi ini bagaikan dua mata pisau yang tajam. Jika digunakan untuk kebaikan akan mendatangkan kemaslahatan. Sebaliknya, jika digunakan untuk keburukan akan mendatangkan bahaya berkepanjangan.

Sementara itu, godaan tak hanya datang dari internet, tapi juga dari kehidupan manusia itu sendiri. Manusia sebagai makhluk sosial bisa menjadi ujian bagi manusia lainnya, terutama saat ia tidak pandai menjaga hati. Misalnya, ketika seseorang di dekat kita diberi kelebihan, itu merupakan bagian dari ujian; apakah menjadikan kita dengki atau tidak. Dan ketika ia diberi kekurangan; apakah menjadikan kita merendahkannya atau tidak. Bahkah terhadap diri sendiri juga adalah ujian; apakah kita bijak dalam menyikapi kelebihan dan kekurangan diri sendiri atau tidak.

Jika kita tidak pandai menjaga hati, semua itu berpotensi untuk mengotori dan merusak hati. Bahaya ini selalu mengintai di mana saja kita berada. Baik saat sendiri atau ketika bersama dengan orang lain. Untuk mengantisipasinya, setidaknya kita perlu menjaga hati melalui pintu-pintunya, yaitu mata dan telinga.

Dua Pintu Hati

Hati memiliki dua pintu utama, yaitu mata dan telinga. Mata dan telinga merupakan saluran utama untuk informasi masuk ke dalam hati. Dibandingkan dengan indra lain, mata dan telinga lebih mudah tersambung ke hati. Mata memandang dan telinga mendengar lalu diterima hati begitu saja Istilah mengatakan, “Dari mata turun ke hati.”. Tak jarang hati langsung bisa menanggapi dan menyimpulkan. Hal-hal baik yang masuk melalui keduanya akan berdampak positif. Sebaliknya, hal-hal buruk yang masuk melalui keduanya akan merusak hati.

Kalau hati sudah rusak, ketenangan hidup akan sangat sulit dicapai. Ini karena hati bagaikan raja dari tubuh kita, jika kecenderungan hati buruk gara-gara yang dikonsumsi selalu negatif maka segalanya akan mengarah pada ketidakbaikan. Dan ini sangat mengganggu keseimbangan hidup.

Buya Yahya pernah mengutip nasihat Imam Al-Haddad,

“Jaga hatimu dengan menjaga pintu-pintunya yaitu pandangan dan pendengaran.”

Oleh karena itu, sangat penting sekali menjaga dua pintu hati ini. Jangan sampai kita mengotori hati kita sendiri gara-gara membiarkan mata dan telinga kita liar.

Pentingnya Menjaga Pandangan dan Pendengaran

Buya Yahya menjelaskan,

“Pintu untuk menuju hati adalah pandangan dan pendengaran, kalau seseorang tidak menjaga pandangan dan pendengarannya maka yang rusak adalah hatinya.”

Kita paham dari penjelasan tersebut satu hal; penting sekali untuk menjaga hati agar selalu bersih. Dan hampir mustahil hati bersih jika seseorang tidak menjaga pandangan dan pendengarannya. Sebab orang yang tidak menjaga pandangan dan pendengarannya mudah terjangkit kekotoran hati. Seperti dengki, riya, sombong, dan sebagainya. Apa lagi jika dasar hatinya sudah kotor, segala yang masuk melalui mata dan telinga yang tidak difilter akan semakin mengotori hatinya.

Banyak kekacauan yang terjadi disebabkan kotornya hati. Persaingan yang tidak sehat, perendahan terhadap martabat orang lain, cinta dunia, perundungan, pengkhianatan, kemunafikan, dan masih banyak lagi. Belum lagi kerusakan yang menimpa diri orang yang hatinya kotor; tidak percaya diri, overthinking, putus asa, dan kerusakan mental lainnya. Semua ini bersumber dari kotornya hati, dan hati yang kotor lebih banyak dipengaruhi oleh apa yang masuk melalui jalur eksternal, yaitu mata dan telinga.

Selain itu Buya Yahya mengingatkan, jangan sampai setelah kita melakukan kebaikan, kita juga melakukan kesalahan yang mungkin kebaikan itu tidak cukup untuk mengganti kesalahan yang kita perbuat.

Bisa saja karena tidak menjaga pandangan dan pendengaran, kebaikan yang kita lakukan tidak cukup untuk membayar kesalahan yang disebabkan pandangan dan pendengaran yang tidak terjaga. Seperti tidak menjaga mata dari melihat yang tidak diperkenankan dan menggunjing ketika sedang berpuasa. Tanpa disadari, itulah yang akan menghabiskan pahala puasa. Atau seperti bersedekah tapi menyakiti perasaan orang yang diberi. Kebaikan sedekahnya menjadi sia-sia saja.

Jika Hati Sudah Kotor

Hati yang sudah kotor akan merusak ketenangan hidup. Sekali lagi, hati ibarat raja di dalam diri. Ialah yang akan memerintahkan mata untuk melihat, memerintahkan telinga untuk mendengar, memerintahkan tangan untuk bertindak, dan memerintahkah kaki untuk melangkah. Jika hati kenal Allah maka perintah-perintahnya akan menuju kepada Allah. Sebaliknya, jika hati tidak kenal Allah maka perintah-perintahnya akan menjauhkan dirinya dari Allah. Kalau sudah jauh dari Allah mustahil ketenangan hidup akan dicapai.

Jauh dari Allah menyebabkan seseorang jauh dari ketenangan sejati, baik ketika bersama orang lain maupun ketika sendiri. Itulah bahaya yang ditimbulkan dari hati yang tidak bersih.

Bahayanya lagi, Buya Yahya menjelaskan bahwa kalau hati sudah kotor bisa mendatangkan kejahatan-kejahatan meski dalam kesendirian. Pada zaman ini, saking mudahnya kemaksiatan bisa dilakukan oleh seseorang yang mengunci diri sendirian di dalam kamar dengan hanya bermodalkan layar gadget.

Buya Yahya pernah mengutip perkataan Imam Al-Ghazali,

“Membersihkan hati adalah fardu ain di atas fardu ain. Shalat yang hebat tapi tidak khusyuk dan ikhlas tidak akan diterima Allah. Berderma miliaran tapi tidak ikhlas tidak akan diterima Allah. Demikian juga puasa. Maka kuncinya adalah hati yang sehat (bersih).”

Oleh karena itu, jagalah hati kita dengan melakukan ikhtiar batin dan ikhtiar lahir. Ikhtiar batin dengan mendekatkan diri kepada Allah dan meminta perlindungan dari-Nya. Ikhtiar lahir dengan senantiasa melakukan uzlah, mengalihkan pandangan dan pendengaran, sibuk mengoreksi diri, dan melihat orang lain dengan pandangan rahmat.

Semoga Allah membersihkan jiwa kita sehingga kita tergolong dalam kategori orang beruntung yang disebutkan dalam QS. As-Syams ayat 9: Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu). Amin.

 

Referensi: Youtube Al-Bahjah TV

 

Penulis: Iim Ainunnaim Muhammad

Penyunting: Idan Sahid

Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara klik link ini.

 

 

Bagikan ke

Menjaga Pandangan dan Pendengaran: Dua Pintu yang Bisa Merusak Hati

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.
Puisi-Puisi Faizatulatifah (2): Hijrah yang Hijrah
12 July 2025

  Hijrah Cahaya   Tahun Baru Hijriah terbit seperti fajar keemasan, Menghadirkan harapan dalam tiap getar jiwa yang lapang. Hijrah... selengkapnya

Bala Tentara Allah Datang di Saat yang Tepat (Cerpen)
4 August 2024

Sang surya mulai menampakkan sinarnya pertanda hari mulai merangkak siang. Teguh duduk termangu di teras rumahnya. Matanya mendelik ke arah... selengkapnya

Ketika Allah Menitipkan Rasa Bukan untuk Digenggam
29 April 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Cinta adalah karunia yang Allah berikan kepada seluruh manusia. Cinta dapat membuat manusia saling menyayangi, menghargai, dan berbuat... selengkapnya

Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga: Pandangan Bijak Hubungan Suami-Istri dan Peran Mertua
8 January 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dalam kehidupan rumah tangga, sering kali terjadi dinamika yang melibatkan hubungan antara suami, istri, dan mertua. Salah... selengkapnya

Bolehkah Syair dan Berpuisi dalam Islam? Begini Penjelasan Buya Yahya
27 May 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Syair atau puisi merupakan untaian kata-kata yang dibuat seseorang dan berisi ungkapan isi hati, pikiran, atau perasaan... selengkapnya

Orang Yang Belum Akikah Tidak Boleh Berkurban, Benarkah?
31 May 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Tidak lama lagi kita akan memasuki bulan Dzulhijjah. Pada bulan ini terdapat ibadah agung yang disyariatkan... selengkapnya

Kisah di Balik Penulisan Kalender Islam yang Tidak Banyak Orang Ketahui
13 July 2023

  Oleh: Ustadz Maulid Johansyah (Dewan Asatidz LPD Al-Bahjah) Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Sebagaimana umat nasrani yang mempunyai penanggalan atau... selengkapnya

Kejelian Memanfaatkan Ruangan untuk Mendatangkan Kesuksesan
23 October 2021

Kejelian Memanfaatkan Ruangan untuk Mendatangkan Kesuksesan PUSTAKA Al-BAHJAH-SEPUTAR PONDOK-Mendungnya sore hari pada hari Rabu, 13 Rabiul Awal 1443 H atau... selengkapnya

Jangan Kelamaan Jomblo, Segerakan Menikah dengan Niat Berikut!
23 August 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Niat jangan dientengkan apa lagi disepelekan. Sebab, niat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam melakukan apa pun,... selengkapnya

Ketika Pesantren Bertemu Entrepreneurship, Pengembangan Pesantren yang Menjawab Perkembangan Zaman
27 May 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Pesantren sering dipandang sebagai sarana pendidikan yang hanya membekali santrinya dengan ilmu keagamaan namun tidak menjadikan ia siap... selengkapnya

Menjaga Pandangan dan Pendengaran: Dua Pintu yang Bisa Merusak Hati

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: