
● online
- BUKU THAHARAH - BERSUCI - KARYA BUYA YAHYA....
- Kitab Bidayatul Wushul 1....
- Buku Aqidah - Hadits Jibril....
- المعين المبين في تعلم العرب....
- BUKU FIQIH HAID - Cerdas Memahami Darah Wanita....
- Oase Iman - Refleksi Problematika Umat....
- AQIDAH 50 KARYA BUYA YAHYA....
- Sam'iyyat - Beriman Kepada yang Gaib....
Bolehkah Syair dan Berpuisi dalam Islam? Begini Penjelasan Buya Yahya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Syair atau puisi merupakan untaian kata-kata yang dibuat seseorang dan berisi ungkapan isi hati, pikiran, atau perasaan untuk tujuan-tujuan tertentu. Sehingga membuat syair atau berpuisi dianggap salah satu sarana untuk mengekspresikan pengalaman yang dialaminya. Baik itu pengalaman indah, berkesan, dan lain sebagainya. Namun, tidak sedikit juga ada orang-orang yang memiliki pandangan bahwa syair atau puisi adalah haram. Salah satu dasar yang mengharamkan syair adalah karena terdapat hadist Nabi yang menyebutkan bahwa lebih baik perut seseorang dipenuhi nanah daripada dengan syair-syair.
Pada salah satu kajian yang rutin diselenggarakan, Buya Yahya membahas terkait persoalan syair ini. Sebelum menjawab mengenai halal atau haramnya syair, Buya Yahya memberikan penjelasan untuk senantiasa mengurai secara luas terhadap satu permasalahan terlebih dahulu, agar tidak ada orang yang mudah langsung mengatakan haram hanya ketika baru menemukan satu hadist.
“Kalau membaca hadist Nabi, itu jangan serta ketemu satu hadist, kemudian disodorkan kepada orang dengan pemahaman satu hadist itu saja. Sementara hadist itu saling berkaitan dan saling melengkapi dengan hadist yang lainnya, juga ada sebab-sebabnya hadist itu keluar,” ujar Buya Yahya.
Masih menurut Buya Yahya, adanya hukum yang berbeda sering kali juga disebabkan oleh hanya dengan memahami satu hadist saja. Sehingga muridnya Imam Malik, yakni Ibnu Wahab mengatakan, hadist itu bisa menjadi menyesatkan, kecuali di orang yang mengerti. Oleh karenanya jangan hanya asal menghadirkan hadist karena itu akan membahayakan, termasuk dalam urusan halal dan haramnya syair atau puisi ini.
Buya Yahya mengatakan bahwa hadist mengenai perut yang dipenuhi nanah lebih baik daripada dipenuhi syair adalah sahih. Namun, kita harus melihat bagaimana kisah hadist tersebut, sebab keluarnya, dan seterusnya. Sedangkan terdapat banyak hadist sahih juga yang mengatakan Nabi senang dengan syair, Nabi pernah meminta untuk menyenandungkan syair kepada sahabatnya, dan lain sebagainya. Sehingga dari kedua kisah tersebut, yang dimaksud syair yang haram adalah tentu syair-syair yang dibuat dengan tujuan-tujuan tidak baik serta mengandung kemudharatan.
“Jadi, syair yang jelas haram, termasuk hadist yang mengatakan lebih baik perutnya dipenuhi nanah daripada syair adalah syair yang menjadikan orang lupa kepada Allah Swt, menjadi lupa kewajiban, melalaikan. Apa lagi syair yang mencaci Nabi, mencaci Allah Swt, mencaci saudaranya itu syair-syair yang diharamkan. Tapi ada juga syair-syair yang menyanjung Allah Swt, menyanjung Nabi, mengajak kepada kebaikan itu adalah boleh. Maka orang yang mengatakan syair adalah haram dengan hanya membawa satu hadist itu saja jelas jauh dari kebenaran,” tegas Buya Yahya.
Oleh karena itu, orang yang mengatakan syair atau puisi adalah haram itu akan benar jika ditujukan kepada syair atau puisi yang tidak mengandung kebaikan, syair yang dapat memecah belah umat, mengandung caci maki, dan seterusnya. Sebab dikisahkan oleh Buya Yahya, syair sudah umum digunakan sebagai sarana-sarana kebaikan. Baik sejak zaman dahulu dan dari masa ke masa. Sehingga muncul banyak syair-syair atau penyair-penyair terbaik di zamannya.
Bahkan dikatakan Nabi menyukai Hasan bin Tsabit yang kemudian dijadikan sebagai penyairnya karena berkat kepandaiannya membuat syair dan menyenandungkan syair.
“Syair-syair, puisi-puisi untuk ibunda, menyemangati, dan pujangga-pujangga yang berpuisi ya sah-sah saja. Makannya jangan gampang memotong hadist. Sehingga ketemu hadist itu sehingga langsung mengharamkan. Jelas ya… syair itu diperkenankan bahkan dianjurkan jika itu untuk menyanjung Baginda Nabi, untuk memudahkan kita menghapalkan amalan-amalan kebaikan, menyanjung sesama, mengajak berjuang, dan seterusnya,” ucap Buya Yahya.
Oleh karena itu, marilah sama-sama menjaga keinsyafan untuk tidak serta merta memotong hadist dan membawakannya untuk dihadapkan pada sesuatu yang sebenarnya terdapat kebaikan dan diperbolehkan sehingga kita tidak menisbatkan Nabi kepada pelaku keharaman.
Wallahu a’lam bisshowab
Sumber: Youtube Al-Bahjah TV
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara ini.
Tags: berpuisi, Buya Yahya, Puisi, Syair
Bolehkah Syair dan Berpuisi dalam Islam? Begini Penjelasan Buya Yahya
Buku “Silsilah Fiqih Praktis Qurban” karya Buya Yahya merupakan sebuah panduan praktis yang memberikan pemahaman mengenai hukum dan tata cara pelaksanaan ibadah qurban. Dalam buku ini, Buya Yahya menjelaskan berbagai aspek yang terkait dengan qurban, mulai dari pengertian dan tujuan qurban, hukum-hukum yang terkait dengan hewan qurban, serta tata cara penyembelihan, pembagian, dan distribusi daging… selengkapnya
Rp 57.000Buku “Oase Iman” memberikan pemahaman yang mendalam namun ringan sebagai siraman hati bagi siapa pun yang membacanya. Berisi catatan buah dari renungan singkat di sepanjang perjalanan penulis dalam menjalankan tugas dakwah di jalan Allah Swt. Dari pengalaman yang berharga tersebut kemudian menjadi hikmah yang bertebaran dan dikumpulkan, kemudian dihadirkan dengan harapan adanya kebaikan dan sesuatu… selengkapnya
Rp 87.000 Rp 93.000Buku Pengantar Bahasa Arab Para ahli bahasa menyebutkan bahwa maharoh/kemampuan berbahasa ada empat, yaitu (istima’, kalam, qiroah, dan kitabah). Keempatnya harus dipelajari secara berurutan. Maharoh kalam adalah kemampuan berbicara (speaking) untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Buku ini adalah pengantar bagi yang ingin belajar maharom kalam dari tingkat dasar…. selengkapnya
Rp 29.000 Rp 38.000Buku Fiqih Praktis Haid karya Buya Yahya memuat tiga bahasan utama, yaitu identifikasi dan ketentuan haid, nifas, dan istihadhoh yang dilengkapi dengan ketentuan mengenai cara serta waktu bersuci. Semuanya dipaparkan dalam buku ini dengan lebih praktis dan mudah dipahami. Karena permasalahan ini sangat erat hubungannya dengan bermacam-macam ibadah, seperti shalat, puasa, thawaf, dan lain-lain. Maka… selengkapnya
Rp 149.000Buku “Sam’iyyat” karya Buya Yahya penting untuk kita memiliki sebagai buku pegangan dalam memiliki keyakinan yang benar. Dengan keyakinan yang benar maka kualitas keimanan seseorang akan semakin kuat. Mengimani sesuatu yang ghaib berdasarkan yang kita dengar tanpa melibatkan akal di dalamnya memerlukan upaya yang pelik. Namun dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan dilengkapi dengan cara… selengkapnya
Rp 59.000 Rp 69.000Buku Fiqih Thaharah (Bersuci) karya Buya Yahya ini disusun berdasarkan berbagai kitab-kitab yang terpercaya dengan tetap memperhatikan sumber utamanya, yakni al-Qur’an dan Hadits. Buku ini sangat cocok dibaca bagi setiap pemula yang tahu dan belajar lebih banyak ilmu fiqih khususnya tentang thaharah. Sebab, risalah karya Buya Yahya ini sengaja dihadirkan dengan susunan seringkas-ringkasnya. Buku Fiqih… selengkapnya
Rp 60.000FIQIH PRAKTIS SHALAT BERJAMAAH KARYA BUYA YAHYA Buku ini membahas tentang pentingnya dan tata cara melaksanakan shalat berjamaah, yaitu shalat yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok Muslim. Dalam buku ini, Buya Yahya mengupas secara mendalam mengenai tatacara shalat berjamaah. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya. Buya Yahya membahas tentang adab-adab dan tata tertib dalam shalat berjamaah, seperti… selengkapnya
Rp 65.000Maulid Ad Diba’ merupakan salah satu kitab maulid yang dibaca dalam rangka meneladani sîrah Rasulullah saw sekaligus bershalawat kepadanya. Salah satu bentuk penyebaran agama Islam adalah melalui peringatan hari lahir pembawa risalah Islam, Nabi Muhammad saw. Kitab Maulid Ad Diba’i menjadi kita yang dibaca pada peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw. Sebagai ungkapan syukur perayaan… selengkapnya
Rp 25.000Buku Fiqih Bepergian karya Buya Yahya menghadirkan masalah umum yang sering dihadapi oleh kaum muslim dalam menjaga kualitas dan waktu shalat saat sedang bepergian. Buya Yahya memberikan penjelasan tentang kondisi-kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi pelaksanaan shalat, seperti perbedaan zona waktu, keterbatasan ruang, susahnya mencari tempat wudhu, dan lain sebagainya. Buku ini memberikan solusi-solusi praktis yang… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 43.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Doa sering dimaknai dengan permohonan atau permintaan dengan penuh harapan dan pujian kepada Tuhan. Dalam agama Islam,... selengkapnya
Kunci Hidup Bahagia Berbicara tentang kehidupan yang damai tidak bisa terlepas dari hati. Semua kedamaian yang kita peroleh ternyata sangat... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah – Cirebon, Betapa banyak kita temukan titel akademik dimiliki seseorang, tetapi moral mereka tidak mewakili orang-orang berpendidikan. Banyak... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Seseorang diibaratkan sebagai rumah yang harus memiliki pondasi dalam hidupnya. Jika rumah tidak memiliki pondasi atau pondasi... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Thaharah dalam bahasa Arab berarti “suci”, yakni menghilangkan najis yang terdapat pada badan, pakaian, dan tempat. Thaharah (baca:... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Setiap kali menjelang Ramadan, sahabat Nabi Saw selalu bergembira menyambut kedatangannya. Kegembiraan itu terpancar di wajah dan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Di tengah segala kesibukan dan dinamika kehidupan, shalat harus tetap menjadi prioritas utama. Dari terbitnya fajar hingga... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Sungguh merugi orang yang berpuasa tetapi hanya mendapatkan lapar dan dahaga. Puasa tidak hanya melakukan puasa secara... selengkapnya
Pustaka Al-Bahajah, Cirebon – Tahukan sahabat bahwa saat ini banyak sekali orang yang saling mencintai di dunia namun ternyata bermusuhan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Mukjizat dalam tradisi agama Islam telah diwakili dengan penuh keagungan oleh Al-Qur’an Al-Karim. Al-Qur’an tidak hanya dipandang... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.