
● online
Mengapa Kita Harus Menghargai Perbedaan Pendapat Setiap Orang?
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dalam pengambilan keputusan, selalu terdapat perbedaan pendapat yang beragam. Hal ini sering terjadi dan sulit dihindari. Tak sedikit juga orang yang tidak dapat menoleransi perbedaan pendapat tersebut. Padahal setiap manusia diberikan kebebasan untuk menyatakan pendapat oleh Allah Swt. Sehingga kita pun harus memahami bahwa tidak semua orang dapat dipaksakan untuk menerima pendapat kita. Termasuk dalam perbedaan pendapat berkeyakinan. Dalam Al-Qur’an:
وَلَوْ شَاۤءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلَا يَزَالُوْنَ مُخْتَلِفِيْنَۙ
Artinya:
“Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia jadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih (pendapat).” (Q. S. Hud: 118)
Maksud dari ayat ini adalah jika Allah Swt berkehendak tentu Allah Swt akan jadikan seluruh manusia menjadi umat yang satu, yakni menganut satu agama, satu keyakinan, dan satu pendapat. Tetapi Allah Swt tidak menghendaki demikian. Allah Swt memberikan manusia kebebasan berpikir dan memilih. Namun manusia senantiasa mengikuti hawa nafsunya dan tetap berselisih pendapat meskipun itu benar.
Keragaman Pendapat dalam Islam
Sejak zaman Nabi Muhammad Saw, umat Islam diajari untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan pendapat. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa tidak ada manusia yang memiliki pengetahuan yang sempurna. Faktanya perbedaan dan perselisihan hukum dan syariat Islam telah terjadi sejak zaman Nabi Saw dan para sahabatnya.
Tidak ada perselisihan bahwa sumber utama hukum Islam adalah Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad Saw. Namun mungkin ada beberapa pendekatan yang berbeda dalam memahami maknanya. Di dalam sejarah Islam tercatat bagaimana para sahabat Nabi Saw, para ulama, dan cendekiawan muslim memiliki perbedaan pendapat dalam masalah fiqh, tafsir, dan aspek keagamaan lainnya.
Hal ini disebabkan bahwa mereka memiliki persepsi, penafsiran, dan penalaran yang berbeda ketika menghadapi suatu permasalahan dalam kondisi tertentu. Perbedaan pendapat ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kepribadian, lingkungan, kebutuhan, adat, dan lain sebagainya. Keragaman ini tidak hanya diterima, tetapi juga dihargai karena berkontribusi dalam perkembangan pemikiran Islam yang kaya.
Prinsip-Prinsip Menghargai Perbedaan Pendapat
Meskipun perbedaan pendapat tersebut mesti diterima dengan penuh kelapangan. Namun haruslah ditempuh dengan penuh keseriusan, seperti tetap mengedepankan etika dan adab. Islam menekankan pentingnya adab dan etika ketika berdiskusi. Rasulullah Saw memberi pedoman tentang cara berdiskusi yang baik. Yaitu dengan sopan dan santun, berbicara dengan lemah lembut, mendengarkan dengan saksama, tidak memotong pembicaraan, dan menghindari kata-kata yang menyakitkan.
Selanjutnya, para ulama juga memiliki pedoman menghadapi perbedaan pendapat dengan sikap terbuka dan toleransi. Faktanya, merangkul perbedaan inilah dapat membantu kita untuk memperluas cara pandang kita secara lebih mendalam. Sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Selain itu, perbedaan pendapat harus didasarkan pada ilmu dan bukan dari prasangka, bukan juga sekadar emosi atau melibatkan kepentingan pribadi. Sehingga dalam perbedeaan masalah keagamaan misalnya, Islam mengajarkan untuk menghormati otoritas para ulama yang memiliki pengetahuan mendalam tentang syariat Islam. Kesadaran ini penting karena pendapat-pendapat yang disampaikan haruslah berdasar dan memiliki rasionalisasi yang benar.
Menghindari Perselisihan
Meskipun dalam Islam perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, namun Islam juga mengajarkan umatnya untuk menghindari perselisihan yang tidak perlu. Sebab hal tersebut dapat menyebabkan perpecahan dan permusuhan. Umat Islam diharapkan mengupayakan untuk selalu mencari titik tengah dan kesepakatan bersama sebagai cara terbaik untuk menyelesaikan masalah.
Kesimpulan
Allah Swt menciptakan manusia dengan keragaman pikiran, pengalaman, dan sudut pandang. Perbedaan pendapat tidak hanya sebagai bentuk tanda keberagaman secara dhohir, tetapi juga merupakan rahmat dari Allah Swt untuk umat Islam belajar satu sama lain. Dengan menghargai perbedaan, umat Islam dapat bersatu dalam keragaman dan bersama-sama membangun masyarakat yang lebih baik.
Penulis: Anindya Octaviani Ekawitri
Daftar Pustaka:
Islamic Religious Council of Singapore: Friday Khutbah. 13 Juli 2018. Respecting Differences in Opinion. Diunduh pada 7 Mei 2024, dari www.muis.gov.sg
Islamic Religious Council of Singapore: Friday Sermon. 3 Maret 2023. Reviving a Culture of Respecting Differences of Opinion. Diakses pada 7 Mei 2024, dari www.muslim.sg/collections/khutbah/reviving-a-culture-of-respecting-differences-of-opinion
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara ini.
Tags: menghargai, pendapat, Perbedaan
Mengapa Kita Harus Menghargai Perbedaan Pendapat Setiap Orang?
FIQIH PRAKTIS SHALAT BERJAMAAH KARYA BUYA YAHYA Buku ini membahas tentang pentingnya dan tata cara melaksanakan shalat berjamaah, yaitu shalat yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok Muslim. Dalam buku ini, Buya Yahya mengupas secara mendalam mengenai tatacara shalat berjamaah. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya. Buya Yahya membahas tentang adab-adab dan tata tertib dalam shalat berjamaah, seperti… selengkapnya
Rp 65.000Buku Pengantar Bahasa Arab Para ahli bahasa menyebutkan bahwa maharoh/kemampuan berbahasa ada empat, yaitu (istima’, kalam, qiroah, dan kitabah). Keempatnya harus dipelajari secara berurutan. Maharoh kalam adalah kemampuan berbicara (speaking) untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Buku ini adalah pengantar bagi yang ingin belajar maharom kalam dari tingkat dasar…. selengkapnya
Rp 29.000 Rp 38.000Buku Aqidah 50 karya Buya Yahya secara tuntas membahas pokok-pokok fundamental Aqidah Islam sebagaimana yang dibakukan oleh Ahlusunnah Waljama’ah. Buku ini menjadi penegas mengenai identitas dalam beraqidah yang benar, selain dengan mengikuti ulama Ahlusunnah Waljama’ah juga harus mengikuti cara beraqidahnya Ulama Asy’ariah atau Al-Maturidiyah, mengikuti caranya Ahlu Tasawuf (Sufi atau Sufiyah) dan mengikuti salah satu… selengkapnya
Rp 49.000Buku “Sam’iyyat” karya Buya Yahya penting untuk kita memiliki sebagai buku pegangan dalam memiliki keyakinan yang benar. Dengan keyakinan yang benar maka kualitas keimanan seseorang akan semakin kuat. Mengimani sesuatu yang ghaib berdasarkan yang kita dengar tanpa melibatkan akal di dalamnya memerlukan upaya yang pelik. Namun dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan dilengkapi dengan cara… selengkapnya
Rp 59.000 Rp 69.000Buku “Dzikir Harian” yang ditulis oleh Buya Yahya adalah dzikir-dzikir yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir-dzikir yang dihadirkan merupakan dzikir yang dianjurkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad Saw serta para sahabatnya. Dimulai dari tasbih, tahmid, takbir, beserta doa-doanya. Dzikir sebagai upaya senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dzikir harus diamalkan secara konsisten… selengkapnya
Rp 25.000 Rp 27.000Buku “Oase Iman” memberikan pemahaman yang mendalam namun ringan sebagai siraman hati bagi siapa pun yang membacanya. Berisi catatan buah dari renungan singkat di sepanjang perjalanan penulis dalam menjalankan tugas dakwah di jalan Allah Swt. Dari pengalaman yang berharga tersebut kemudian menjadi hikmah yang bertebaran dan dikumpulkan, kemudian dihadirkan dengan harapan adanya kebaikan dan sesuatu… selengkapnya
Rp 87.000 Rp 93.000Penerbit: Pustaka Al-Bahjah Penulis: Maulid Johansyah, M.Pd. Tebal buku: xi+138 Buku saku Kosa Kata (Almufrodat) Sehari-Hari ini merupakan pelengkap untuk buku Pengantar Belajar Bahasa Arab yang menjelaskan secara singkat tentang qoidah-qoidah dasar. Kosa kata (Almufrodat) disebutkan oleh para pakar bahasa sebagai salah satu unsur dalam belajar bahasa Arab selain qoidah. Tanpanya bagaimana mungkin seseorang dapat… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 29.900Buku “Hadist Jibril” karya Buya Yahya ini berisi penjabaran ringkas dari satu hadist Nabi Muhammad Saw yang masyhur dengan sebutan Hadist Jibril. Karena dalam hadist tersebut terjadi dialog antara Baginda Nabi Muhammad dengan Malaikat Jibril. Dalam dialog khusus tersebut Nabi Muhammad Saw telah mengajarkan kepada kita tentang tiga pilar agama yang jika ada salah satu… selengkapnya
Rp 56.000Pustaka Al-Bahajah, Cirebon – Tahukan sahabat bahwa saat ini banyak sekali orang yang saling mencintai di dunia namun ternyata bermusuhan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Mendekati akhir bulan Desember, banyak orang yang sibuk mempersiapkan perayaan Tahun Baru Masehi. Banyak diantaranya ada... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Tahukah kamu bahwa setiap aktivitas sehari-hari bisa menjadi ladang pahala, termasuk memasak? Allah Swt memberikan banyak kesempatan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Potensi kotornya hati bisa datang kepada siapa saja dari kita sebagai manusia biasa. Mata dapat melihat... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pemilu menjadi ajang pesta demokrasi sekaligus medium aktualisasi hak dan kewajiban politik seluruh warga negara. Agar pemilu... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Rubath Nurul Musthofa menyambangi Pondok Pesantren Al-Bahjah pada Kamis 19 Dzulhijjah 1444 H atau bertepatan dengan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Seorang penulis hendaknya memperhatikan daya baca pembaca sasarannya. Dalam hal ini penulis harus menempatkan diri sebagai... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Mendidik anak menjadi tantangan besar bagi orang tua di zaman sekarang. Tak sedikit orang tua mengalami kesulitan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Hari ini merupakan puncak acara peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw yang bertajuk Maulid dan Silaturahmi Akbar... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Malaikat-malaikat yang sudah masyhur diketahui ada banyak. Kita sudah tidak asing lagi dengan Malaikat Jibril, Mikail, dan... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.