
● online
Pertolongan Pertama untuk Mengatasi Kenakalan pada Anak
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Ketika anak sakit, orang tua akan pergi menemui dokter, pusat kesehatan, atau orang yang mengerti tentang kesehatan. Bahkan, orang tua rela perut anaknya dirobek oleh dokter karena suatu penyakit. Ada juga orang tua yang rela anaknya ditusuk dengan jarum karena terkena demam. Begitu juga saat dirinya sakit, ia akan pergi ke klinik kesehatan untuk mendapatkan obat.
Semua itu dilakukan semata-mata untuk keberlangsungan hidup sang anak di dunia. Namun, pernahkah kita berpikir bagaimana seharusnya orang tua bertindak saat ada bahaya yang mengintai keselamatan diri dan anak-anaknya di akhirat kelak? Sayangnya, saat menghadapi masalah keselamatan akhirat, orang tua seringkali menjadi penakut, tidak berani mengambil langkah pertolongan hanya karena rasa tidak nyaman, malu, atau bahkan karena tidak peduli. Ia berani membiarkan anaknya diobati saat terkena penyakit, tapi tidak berani mengambil langkah saat anaknya melanggar syariat.
Padahal, keselamatan lahir itu sama dengan keselamatan batin, keduanya penting dan harus diprioritaskan. Karena itulah hendaknya harapan keselamatan lahir sama tingginya dengan harapan keselamatan batin. Tidak logis jika kita hanya memikirkan keselamatan di dunia tapi tidak peduli dengan keselamatan di akhirat, apa lagi sebagai orang yang beriman.
Mendidik Jasad dan Roh Anak
Sebenarnya dari sinilah bekal dasar pendidikan anak dipupuk, yaitu ketidakrelaan anak celaka di dunia maupun di akhirat. Buya Yahya menerangkan,
“Bekal pendidikan anak dimulai dari kerinduan orang tua untuk menyelamatkan jasad anak agar terhindar dari sakit. Pikiran logis orang tua tinggal memikirkannya saja, ‘apakah saya rela jika anak dan keluarga saya menderita juga di akhirat?’ Setelah itu, dengan sendirinya akan muncul kerinduan akan keselamatan akhirat.”
Saat orang tua mengetahui ada pelanggaran yang dilakukan oleh anaknya, sikap pertama yang sepatutnya dimilikinya ialah menaruh perhatian kepada anak. Jangan sampai pelanggaran anak dibiarkan begitu saja hanya karena alasan sayang yang tidak pada tempatnya. Sebab orang tua yang terbiasa membiarkan anaknya melakukan pelanggaran artinya sedang mengajari anaknya untuk biasa melakukan pelanggaran. Terlebih lagi jika pelanggaran yang dilakukan anak ialah pelanggaran syariat.
Mendidik Anak dengan Kelembutan dan Ketegasan
Meski kita ingin anak taat dan baik, cara mendidik anak tetap diawali dengan cara yang lemah lembut, hingga sampai pada batas ketegasan. Lakukan dengan kelembutan dan tetap punya rambu-rambu. Ketika kelambutan sudah pada batasnya harus ada ketegasan. Tegas bukan berarti keras atau kasar, akan tetapi tegas berarti apa pun teguran yang disampaikan tidak sampai menyakiti hati anak dan atas dasar ketulusan untuk menegakkan kebaikan. Buya menyampaikan,
“Menjaga (anak) itu bukan saja menjaga jasad, tetapi juga menjaga rohnya. Mendidik roh didapatkan dengan membiasakan kebiasaan baik di lingkungan yang baik.”
Jadi jangan sampai dalam mendidik anak yang menyimpang dari awal ada tuntutan dan kekasaran. Anak bukan robot yang bisa diubah secara otomatis, karena itu pendidikan anak memerlukan siasat. Termasuk di dalamnya orang tua perlu membangun komunikasi yang baik dengan anak.
Mendidik Anak Tanpa Kesombongan
Allah Swt menciptakan manusia berkelompok-kelompok dan bermacam-macam untuk saling melengkapi. Jika ada kebutuhan atau kekurangan yang dimiliki seseorang, bisa jadi orang lain bisa menyelesaikannya. Demikian juga dalam mendidik anak, jangan sampai kita merasa sombong. Saat pendidikan kita tak bisa sampai ke hati anak, jangan merasa sombong dengan tidak mau membawanya kepada pendidik yang tepat. Biar pun kita adalah orang yang alim dan pakar pendidikan.
Mendidik di keluarga sendiri itu sering kali tidak cukup, perlu sekali kebersamaan dalam mendidik anak dengan keterlibatan pihak lain. Ada pesantren dan lembaga-lembaga pendidikan. Semua itu dalam irama saling tolong-menolong.
Sebagai orang tua, saat mengajari anak sering kali mudah terpancing emosi. Itu wajar karena orang tua ingin anaknya cepat pintar. Selain itu, ada faktor kedekatan yang membuat anak sering kali begitu mudah melanggar peraturan yang dibuat di rumah. Berbeda jika diajari oleh orang lain, anak masih memiliki rasa segan dan sopan santun.
Perlunya pendidikan melibatkan orang lain ialah karena mendidik anak memerlukan lingkungan pembiasaan yang tepat. Jika kebiasaan yang sampai kepada anak tidak baik maka tanpa disadari sifat anak akan ikut terpengaruh.
Buya Yahya menyampaikan sebuah kisah, ada seorang ayah bercerita bahwa anaknya ketika di rumah sangat lengket dengan game. Apa lagi ibunya memiliki banyak uang, setiap ada game baru dibelikannya. Akibatnya setiap disuruh mengaji sangat susah, disuruh makan susah, disuruh shalat juga susah. Tapi setelah anak itu masuk pondok pesantren, ia tidak mau lagi menyentuh game saat pulang ke rumah. Karena itulah Buya berpesan,
“Jangan sok dan sombong mendidik anak dengan diri Anda sendiri. Titipkanlah ke orang, ikutkan ke majelis, dan sebagainya. Pendidikan di majelis seperti ini bukan hanya mendidik zahirnya saja, tapi juga mendidik ruh anak tersebut.”
Semoga kita dikaruniai anak yang salih salehah. Amin.
Penulis: Iim Ainunnaim Muhammad
Penyunting: Idan Sahid
Sumber: Youtube Al-Bahjah TV
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara ini.
Tags: anak, anak nakal, membimbing anak, pendidikan anak
Pertolongan Pertama untuk Mengatasi Kenakalan pada Anak
Buku Fiqih Bepergian karya Buya Yahya menghadirkan masalah umum yang sering dihadapi oleh kaum muslim dalam menjaga kualitas dan waktu shalat saat sedang bepergian. Buya Yahya memberikan penjelasan tentang kondisi-kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi pelaksanaan shalat, seperti perbedaan zona waktu, keterbatasan ruang, susahnya mencari tempat wudhu, dan lain sebagainya. Buku ini memberikan solusi-solusi praktis yang… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 43.000Buku Buya Yahya yang berjudul Ramadhaniat secara rinci menjelaskan amalan-amalan yang dapat dilakukan oleh seorang muslim di bulan Ramadan. Buku ini memberikan panduan mudah bagi setiap muslim dalam merencanakan program amalan di bulan Ramadan. Dengan penjelasan yang sederhana dan praktis Buya Yahya mengupas tuntas kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia di bulan Ramadan dan bagaimana… selengkapnya
Rp 115.000Buku “Dzikir Harian” yang ditulis oleh Buya Yahya adalah dzikir-dzikir yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir-dzikir yang dihadirkan merupakan dzikir yang dianjurkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad Saw serta para sahabatnya. Dimulai dari tasbih, tahmid, takbir, beserta doa-doanya. Dzikir sebagai upaya senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dzikir harus diamalkan secara konsisten… selengkapnya
Rp 25.000 Rp 27.000Buku Pengantar Bahasa Arab Para ahli bahasa menyebutkan bahwa maharoh/kemampuan berbahasa ada empat, yaitu (istima’, kalam, qiroah, dan kitabah). Keempatnya harus dipelajari secara berurutan. Maharoh kalam adalah kemampuan berbicara (speaking) untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Buku ini adalah pengantar bagi yang ingin belajar maharom kalam dari tingkat dasar…. selengkapnya
Rp 29.000 Rp 38.000Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000Buku Fiqih Praktis Haid karya Buya Yahya memuat tiga bahasan utama, yaitu identifikasi dan ketentuan haid, nifas, dan istihadhoh yang dilengkapi dengan ketentuan mengenai cara serta waktu bersuci. Semuanya dipaparkan dalam buku ini dengan lebih praktis dan mudah dipahami. Karena permasalahan ini sangat erat hubungannya dengan bermacam-macam ibadah, seperti shalat, puasa, thawaf, dan lain-lain. Maka… selengkapnya
Rp 149.000Buku “Silsilah Fiqih Praktis Qurban” karya Buya Yahya merupakan sebuah panduan praktis yang memberikan pemahaman mengenai hukum dan tata cara pelaksanaan ibadah qurban. Dalam buku ini, Buya Yahya menjelaskan berbagai aspek yang terkait dengan qurban, mulai dari pengertian dan tujuan qurban, hukum-hukum yang terkait dengan hewan qurban, serta tata cara penyembelihan, pembagian, dan distribusi daging… selengkapnya
Rp 57.000Penerbit: Pustaka Al-Bahjah Penulis: Maulid Johansyah, M.Pd. Tebal buku: xi+138 Buku saku Kosa Kata (Almufrodat) Sehari-Hari ini merupakan pelengkap untuk buku Pengantar Belajar Bahasa Arab yang menjelaskan secara singkat tentang qoidah-qoidah dasar. Kosa kata (Almufrodat) disebutkan oleh para pakar bahasa sebagai salah satu unsur dalam belajar bahasa Arab selain qoidah. Tanpanya bagaimana mungkin seseorang dapat… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 29.900Peletakan Batu Pertama Gedung Media Center Al-Bahjah Sebagai Simbol Kemajuan Dakwah Upaya untuk menyebarkan dakwah di tengah-tengah masyarakat tentunya memerlukan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Mengantuk adalah sifat manusia yang dapat dialami oleh setiap orang. Rasa kantuk ini bisa disebabkan oleh berbagai... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Praktik penjualan kulit hewan kurban saat hari raya Idul Adha adalah fenomena yang sering kita temui... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Kontestasi politik di negara Indonesia seakan tidak pernah ada habisnya. Termasuk pada saat-saat akan dilaksanakannya pemilihan umum... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Divisi Media dan Dakwah Al-Bahjah mengadakan tasyakuran gedung media baru yang berdiri megah di kawasan kompleks yayasan... selengkapnya
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Sahabat Infaq Center Al-Bahjah ☺ Semoga Bapak/Ibu/Saudara/Saudari selalu dalam keadaan sehat walafiat dan selalu dalam lindungan Allah SWT,... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – LPD Al-Bahjah menggelar buka puasa Arafah bersama pada hari Kamis 9 Dzulhijjah 1444 H , 28... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak luput dari yang namanya komunikasi. Baik itu dengan pasangan, keluarga, teman kerja,... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Tidak lama lagi kita akan memasuki bulan Dzulhijjah. Pada bulan ini terdapat ibadah agung yang disyariatkan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Pesantren sering dipandang sebagai sarana pendidikan yang hanya membekali santrinya dengan ilmu keagamaan namun tidak menjadikan ia siap... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.