
● online
Meminta Tanpa Mengeluh: Adab Berdoa Nabi Ayyub
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Doa sering dimaknai dengan permohonan atau permintaan dengan penuh harapan dan pujian kepada Tuhan. Dalam agama Islam, doa sebagai pokok ibadah, sebab dalam rangkaian ibadah tersebut tidak terlepas dengan pujian-pujian kepada Allah Swt. Selain ibadah shalat berisi bacaan doa, setelahnya sangat dianjurkan untuk kembali berdoa menadahkan tangan sebagai seorang hamba yang memasrahkan diri kepada pemiliknya.
Berdoa menjadi kesempatan dan waktu yang tepat untuk meminta dan mengadu segala sesuatu kepada Allah Swt. Karena berdoa adalah bentuk penghambaan secara utuh kepada Sang Maha Kuasa dan bentuk ketidakmampuan seorang hamba. Namun terkadang, sebagian orang ketika berdoa langsung memanjatkan keinginan dan mengadukan permasalahan serta derita yang dialami, tanpa didahului dan disertai adab-adab dalam berdoa.
Berbeda dengan manusia pilihan Allah Swt, yakni Nabi Ayyub a.s. Nabi Ayyub a.s. mendapatkan ujian bertubi-tubi, mulai dari harta benda yang dimilikinya habis tak tersisa, ditinggal keluarga, dan fisiknya yang mengalami sakit parah. Namun ibadah Nabi Ayyub a.s. justru semakin bertambah, keimanannya tidak goyah, tidak mengeluh, dan ridha atas ujian yang menimpanya. Bahkan hingga mengalami sakit parah yang cukup menyulitkan Nabi Ayyub a.s. dalam melakukan ibadah. Nabi Ayyub a.s. kemudian memanjatkan doa tanpa keluh kesah yang berlebih. Doa tersebut diabadikan dalam Al-Qur’an surah al-Anbiya` [21]: ayat 83 sebagai berikut:
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
“(Ingatlah) Ayyub ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” (Al-Qur`an surah al-Anbiya` [21]: 83).
Lafal doa Nabi Ayyub a.s. bukan meminta agar diangkat segala musibah, dan disembuhkan penyakitnya. Dalam ayat ini, Nabi Ayyub a.s. melafalkan doa bahwa kondisinya saat ini sedang sakit. Doa Nabi Ayyub a.s. tersebut menunjukkan kelemahan seorang hamba dan meminta belas kasih sayang dari Allah Swt dengan memuji-Nya. Kemudian Allah Swt mengijabah doa Nabi Ayyub a.s. dan mengembalikan segalanya bahkan dengan berlipat ganda.
Cara berdoa Nabi Ayyub a.s. ini yang seharusnya selalu kita terapkan ketika kita dialami kesulitan atau merasa kehilangan sesuatu dalam diri dan di dalam kehidupan kita. Sebab sikap dan doa Nabi Ayyub a.s. ini mengajarkan adab dalam meminta kepada Allah Swt. Artinya, Nabi Ayyub a.s. tidak mengancam, memerintah, mengatur, atau bahkan menagih, tetapi meminta dengan penuh keinsyafan. Islam telah mengatur soal etika dan adab dalam bermuamalah kepada manusia, begitupun adab ketika berdoa kepada Allah Swt. Di antara adab lain dalam berdoa adalah mendahulukan untuk meminta ampun atas kesalahan dan dosa, seperti mengucap kalimat istighfar, menyebut asma Allah Swt, pujian dan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw, kemudian doa yang dipinta dan ditutup kembali dengan shalawat. Semoga kita semua diberikan kemudahan dalam berdoa dan dikabul dalam segala harapannya dalam ketaatannya kepada Allah Swt.
Wallahu a’lam bishawab
Penulis: Nur Kholisoh
Referensi:
- Al-Qur’an
- Kajian rutinan bersama Ustadzah Muna Al-Munawwar di MT. Daarunnajah Sukamulya Tangerang
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara ini.
Meminta Tanpa Mengeluh: Adab Berdoa Nabi Ayyub
Maulid Ad Diba’ merupakan salah satu kitab maulid yang dibaca dalam rangka meneladani sîrah Rasulullah saw sekaligus bershalawat kepadanya. Salah satu bentuk penyebaran agama Islam adalah melalui peringatan hari lahir pembawa risalah Islam, Nabi Muhammad saw. Kitab Maulid Ad Diba’i menjadi kita yang dibaca pada peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw. Sebagai ungkapan syukur perayaan… selengkapnya
Rp 25.000Buku “Oase Iman” memberikan pemahaman yang mendalam namun ringan sebagai siraman hati bagi siapa pun yang membacanya. Berisi catatan buah dari renungan singkat di sepanjang perjalanan penulis dalam menjalankan tugas dakwah di jalan Allah Swt. Dari pengalaman yang berharga tersebut kemudian menjadi hikmah yang bertebaran dan dikumpulkan, kemudian dihadirkan dengan harapan adanya kebaikan dan sesuatu… selengkapnya
Rp 87.000 Rp 93.000Buku Fiqih Bepergian karya Buya Yahya menghadirkan masalah umum yang sering dihadapi oleh kaum muslim dalam menjaga kualitas dan waktu shalat saat sedang bepergian. Buya Yahya memberikan penjelasan tentang kondisi-kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi pelaksanaan shalat, seperti perbedaan zona waktu, keterbatasan ruang, susahnya mencari tempat wudhu, dan lain sebagainya. Buku ini memberikan solusi-solusi praktis yang… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 43.000Buku Indahnya Memahami Perbedaan Para Ulama (IMPPU) Karya Buya Yahya menjelaskan perbedaan keyakinan aqidah dan perbedaan pelaksanaan amalan ibadah-ibadah dalam Islam. Buku ini menghadirkan perbedaan tersebut berdasarkan sudut pandang para ulama secara komparatif. Sehingga segala bentuk perbedaan dan perdebatan yang kerap muncul di masyarakat dapat menjadi salah satu nuansa perbedaan yang harmonis, sehingga ekses negatif… selengkapnya
Rp 89.000FIQIH PRAKTIS SHALAT BERJAMAAH KARYA BUYA YAHYA Buku ini membahas tentang pentingnya dan tata cara melaksanakan shalat berjamaah, yaitu shalat yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok Muslim. Dalam buku ini, Buya Yahya mengupas secara mendalam mengenai tatacara shalat berjamaah. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya. Buya Yahya membahas tentang adab-adab dan tata tertib dalam shalat berjamaah, seperti… selengkapnya
Rp 65.000Buku Fiqih Praktis Haid karya Buya Yahya memuat tiga bahasan utama, yaitu identifikasi dan ketentuan haid, nifas, dan istihadhoh yang dilengkapi dengan ketentuan mengenai cara serta waktu bersuci. Semuanya dipaparkan dalam buku ini dengan lebih praktis dan mudah dipahami. Karena permasalahan ini sangat erat hubungannya dengan bermacam-macam ibadah, seperti shalat, puasa, thawaf, dan lain-lain. Maka… selengkapnya
Rp 149.000Buku Aqidah 50 karya Buya Yahya secara tuntas membahas pokok-pokok fundamental Aqidah Islam sebagaimana yang dibakukan oleh Ahlusunnah Waljama’ah. Buku ini menjadi penegas mengenai identitas dalam beraqidah yang benar, selain dengan mengikuti ulama Ahlusunnah Waljama’ah juga harus mengikuti cara beraqidahnya Ulama Asy’ariah atau Al-Maturidiyah, mengikuti caranya Ahlu Tasawuf (Sufi atau Sufiyah) dan mengikuti salah satu… selengkapnya
Rp 49.000Buku Fiqih Thaharah (Bersuci) karya Buya Yahya ini disusun berdasarkan berbagai kitab-kitab yang terpercaya dengan tetap memperhatikan sumber utamanya, yakni al-Qur’an dan Hadits. Buku ini sangat cocok dibaca bagi setiap pemula yang tahu dan belajar lebih banyak ilmu fiqih khususnya tentang thaharah. Sebab, risalah karya Buya Yahya ini sengaja dihadirkan dengan susunan seringkas-ringkasnya. Buku Fiqih… selengkapnya
Rp 60.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Setiap manusia pasti akan mengalami kematian dan sebagai umat Islam kita meyakini bahwa setelah kematian akan ada... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Utang piutang adalah salah satu bentuk muamalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Islam, kegiatan ini... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pada hari Ahad, tanggal 3 Rabi’ul Akhir 1446 H/6 Oktober 2024 M, Buya Yahya secara resmiakan meluncurkan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Setelah menjalankan puasa di bulan Ramadan, kemudian kita masuk pada bulan Syawal. Ramadan sering disebut sebagai bulan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dalam era digital seperti saat ini, akses terhadap konten pornografi semakin mudah, dan hal ini menjadi perhatian... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Salah satu yang selalu diperbincangkan dalam sebuah pernikahan adalah mahar. Mahar dapat diartikan sebagai pemberian pihak laki-laki... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Mendidik anak menjadi tantangan besar bagi orang tua di zaman sekarang. Tak sedikit orang tua mengalami kesulitan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Manusia terkadang mengalami depresi berat yang sulit untuk diselesaikan. Reaksi setiap orang dalam menghadapinya berbeda-beda, ada... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Telah dibahas sebelumnya bahwa wirid merujuk pada amalan zikir dan ibadah (termasuk sunah muakkadah dan ghairu muakkadah)... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.