● online
Jangan Tunda Kesuksesan, Mulailah Kebaikan Sekarang Juga!
Hakikat Kesuksesan
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Setiap orang menginginkan kesuksesan dalam kehidupannya. Hal itu merupakan bagian dari fitrah manusia. Adapun kesuksesan ini ditujukan untuk kesuksesan di akhirat. Seseorang yang bisa mencapai kesuksesan adalah dia yang berusaha untuk mewujudkannya. Dan itu semua dapat dilihat dari apa yang ia lakukan.
“Seseorang menjadi sukses atau sebaliknya dapat dilihat dari permulaannya.” Tutur Buya Yahya.
Dengan kata lain, puncak keberhasilan seseorang tergantung pada sikapnya sekarang.
Kebaikan Tak Terbatas
Banyak cara yang dapat ditempuh seseorang untuk mencapai kesuksesan. Salah satunya dengan merindukan kebaikan, dengan begitu ia tengah meniti langkah keberhasilan. Namun, merindukan kebaikan yang tidak disertai dengan semangat adalah tidak benar, memulai kebaikan haruslah disertai semangat. Di saat seseorang berkata, “Saya akan bersedekah. Tetapi nanti, jika saya kaya.” adalah sebuah kekeliruan. Sebab, sangat mungkin terjadi apabila orang tersebut kelak menjadi kaya, dia malah tidak bersedekah, karena dia tidak terbiasa dengan sedekah. Seharusnya, meski dalam keadaan fakir, dia sudah terbiasa dengan sedekah. Maknanya, bersedekah tidak harus menunggu kaya. Akan tetapi, dimulai dari sekarang dan disesuaikan dengan kemampuan bahkan bagi seorang fakir sekalipun.
Pada saat ini kita dihadapkan dengan peperangan yang menimpa saudara Muslim kita di Palestina. Jika ada seseorang yang ingin berjihad, kita tidak mesti berangkat ke medan perang. Banyak kesempatan lain yang terbuka lebar untuk membantu Palestina, salah satunya dapat dilakukan dengan mengeluarkan uang dari kocek kita. Artinya, untuk melakukan kebaikan tidaklah mesti bersusah payah. Namun, cukuplah dengan hal-hal sederhana yang bernilai kebaikan. Pada contoh ini, menyisihkan uang untuk membantu Palestina dapat dilakukan saat ini daripada pergi berperang ke medan laga. Kalaupun terbuka pintu untuk ikut berperang maka ia akan langsung bergegas untuk berperang, karena ia sudah biasa bergerak untuk menolong sedari sekarang.
Begitu penting bersegera untuk berbuat kebaikan. Sikap tidak menunda-nunda terhadap kebaikan merupakan bentuk kemuliaan.
Buya Yahya menyampaikan, “Janganlah beralasan, enggan melakukan kebaikan sekarang karena ingin melakukannya di kemudian waktu atau pun di saat ada kesempatan.”
Maka demikianlah gambaran akan pungkasan yang sukses. Seperti yang disampaikan Imam Ibnu Atha’illah as-Sakandari, bahwasannya jika seseorang ingin tahu masa depan, maka jawabannya adalah dengan melihat seperti apa dirinya sekarang.
Sementara itu, pembiasaan juga penting untuk dilakukan, meski sekecil apa pun. Jika seseorang ingin sukses di akhirat, hendaknya dia bertanya pada dirinya tentang apa yang dimilikinya saat ini. Misalnya, seseorang mempunyai gaji dua juta rupiah, kemudian ia bisa menyisihkan tiga ratus rupiah untuk bersedekah dan sama sekali bukan sesuatu yang memberatkan. Karena hal itu dilakukan dalam rangka irama untuk membiasakan diri ataupun belajar untuk berbagi.
Gambaran lain untuk menambah semangat dalam melakukan kebaikan yaitu perihal dakwah. Seseorang tidak perlu menunggu apa pun untuk berdakwah, termasuk alasan kadar ilmu ataupun kelimpahan akan harta. Sebab, Allah Swt telah memberikan pintu menuju kemuliaan kepada setiap hamba-Nya. Setiap orang bisa mengambil peran dakwah saat ini juga dengan apa saja yang dimiliki, seperti harta, pikiran atau tenaga, sesuai potensi yang Allah Swt berikan. Orang kaya tidak harus dengan kadar ilmu tinggi untuk berdakwah. Tetapi dapat dilakukan dengan kekayaannya, dia dapat bekerja sama dengan seorang alim, begitu pun sebaliknya. Pada akhirnya, seseorang tidak perlu memaksakan diri untuk mencapai potensi seperti yang dimiliki orang lain, akan tetapi berbuat baiklah dan bersungguh-sungguh dengan potensi dirinya sehingga mencapai kesuksesan.
Sumber: Isi pemikiran dalam artikel ini dikutip dari Kajian Al-Hikam (Buya Yahya)
Penulis: Asti Dwi Sripamuji
Jangan Tunda Kesuksesan, Mulailah Kebaikan Sekarang Juga!
Buku “Dzikir Harian” yang ditulis oleh Buya Yahya adalah dzikir-dzikir yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir-dzikir yang dihadirkan merupakan dzikir yang dianjurkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad Saw serta para sahabatnya. Dimulai dari tasbih, tahmid, takbir, beserta doa-doanya. Dzikir sebagai upaya senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dzikir harus diamalkan secara konsisten… selengkapnya
Rp 25.000 Rp 27.000Buku Pengantar Bahasa Arab Para ahli bahasa menyebutkan bahwa maharoh/kemampuan berbahasa ada empat, yaitu (istima’, kalam, qiroah, dan kitabah). Keempatnya harus dipelajari secara berurutan. Maharoh kalam adalah kemampuan berbicara (speaking) untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Buku ini adalah pengantar bagi yang ingin belajar maharom kalam dari tingkat dasar…. selengkapnya
Rp 29.000 Rp 38.000Buku Aqidah 50 karya Buya Yahya secara tuntas membahas pokok-pokok fundamental Aqidah Islam sebagaimana yang dibakukan oleh Ahlusunnah Waljama’ah. Buku ini menjadi penegas mengenai identitas dalam beraqidah yang benar, selain dengan mengikuti ulama Ahlusunnah Waljama’ah juga harus mengikuti cara beraqidahnya Ulama Asy’ariah atau Al-Maturidiyah, mengikuti caranya Ahlu Tasawuf (Sufi atau Sufiyah) dan mengikuti salah satu… selengkapnya
Rp 49.000Buku Indahnya Memahami Perbedaan Para Ulama (IMPPU) Karya Buya Yahya menjelaskan perbedaan keyakinan aqidah dan perbedaan pelaksanaan amalan ibadah-ibadah dalam Islam. Buku ini menghadirkan perbedaan tersebut berdasarkan sudut pandang para ulama secara komparatif. Sehingga segala bentuk perbedaan dan perdebatan yang kerap muncul di masyarakat dapat menjadi salah satu nuansa perbedaan yang harmonis, sehingga ekses negatif… selengkapnya
Rp 79.000 Rp 89.000Terkadang seorang pelajar bahasa arab akan mendapati sedikit kesulitan dalam mempelajari qoidah ‘adad ma’dud karena pembahasan tersebut tidak terlalu detail ketika disebutkan di sebagian kitab-kitab nahwu khususnya kitab nahwu klasik. Maka kami kumpulkan catatan kecil ini dengan harapan dapat memudahkan para pelajar pemula yang ingin menguasai dasar-dasar qoidah ‘adad ma’dud. Ukuran: 16 cm x 24… selengkapnya
Rp 29.000 Rp 37.700Buku ini berisikan terjemahan kosa kata bahasa arab beserta latihan-latihannya yang semoga bisa memudahkan para pelajar atau pecinta bahasa arab untuk mempelajari dasar-dasar bahasa arab sehingga mereka mampu mempraktekkan dalam percakapan sehari-hari. ukuran: 17 cm x 25 cm (B5) Kertas Isi: Bookpaper Hitam Putih Sampul: Soft Cover, Laminasi Dof, Spot UV Emboss Jilid: Lem Panas… selengkapnya
Rp 40.000 Rp 52.000Esensi Isra’ Mi’raj yang Membawa pada Perubahan Diri Oleh: Admin 2 Disadur dari ceramah Buya Yahya (Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon)... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Darah haid bisa dikenali dengan mengetahui wawasan umum dan rumus haid. Wawasan umum darah haid sebagaimana sudah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Dalam rangka memaksimalkan penyelenggaraan maulid akbar Nabi Muhammad Saw yang akan diselenggarakan pada Ahad, 6 Rabiul... selengkapnya
Seorang jamaah bertanya tentang jihad kepada Buya Yahya, “Bagaimana cara jihad untuk membela saudara kita yang terzalimi di Palestina? Sedangkan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Puasa 10 Muharram atau puasa asyura merupakan puasa sunnah yang sangat dikukuhkan oleh Baginda Nabi Saw.... selengkapnya
Dalam kehidupan rumah tangga, seorang suami memiliki kewajiban untuk memberi nafkah kepada istri dan keluarganya. Maksud dari kewajiban ini adalah... selengkapnya
Bismillahirrahmaniirahim. Allhummah shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbini wasallim. Alhamdulillah, sejak tanggal 18 Oktober 2023 lalu hingga... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Buku “Oase Iman: Refleksi Problematika Umat” merupakan salah satu buku terbaru karya Buya Yahya. Tidak seperti... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Bulan Ramadan yang senantiasa dinantikan umat Islam di seluruh dunia akan segera tiba. Bulan suci tersebut menjadi... selengkapnya
Di tengah-tengah kaum muslimin Indonesia sedang ramai perbincangan mengenai perbedaan penetapan hari Raya Iduladha. Sebagian pihak mengikuti ketetapan pemerintah melalui... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.