● online
Cara Bijak Menghadapi Perkembangan Teknologi Artificial Intelligence (AI)

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Peradaban manusia berkembang begitu cepat di berbagai bidang, termasuk di bidang teknologi. Salah satu contoh perkembangan teknologi yang dekat dengan kehidupan kita adalah perkembangan handphone. Dahulu tidak banyak orang yang menggunakan handphone, kemudian mulai dikenalkan dengan istilah warung telepon (Wartel) untuk komunikasi dari satu tempat ke tempat yang terbilang jauh. Lalu beralih ke ponsel genggam lipat dengan fitur SMS yang sering digunakan untuk menyampaikan pesan. Lambat laun tapi pasti hingga akhirnya sampai beralih pada ponsel pintar atau smartphone. Kegunaanya pun berkembang, tidak hanya untuk alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana hiburan─perkembangan teknologi tersebut tidak luput dari sisi negatif dan postifinya. Itulah gambaran sederhana begitu cepatnya perkembangan teknologi di kehidupan kita.
Belum selesai mengikuti perkembangan berbagai ponsel pintar dengan berbagai teknologi canggih yang ditawarkan, dewasa ini terdapat teknologi pintar lainnya yaitu Artificial Intelligence (AI). Salah satu kegunaannya─cenderung digunakan secara tidak bijak─ialah dapat membantu berbagai kebutuhan yang dikerjakan oleh manusia.
Artificial Intelligence (AI) adalah pengembangan sistem komputer yang meniru kecerdasan manusia. Ia dapat berinteraksi langsung dengan manusia layaknya sedang berkomunikasi dengan sesama manusia. Salah satu Artificial Intelligence (AI) yang cukup akrab kita dengar adalah Chat GPT yang dikembangkan oleh Sam Altman. Chat GPT merupakan salah satu jenis kecerdasan buatan yang dirancang untuk melakukan percakapan dengan manusia, ia dapat menjawab chat atau percakapan yang kita lontarkan kepadanya. Selain itu ia juga bisa menjawab segala macam pertanyaan dan bisa menghasilkan gambar-gambar sesuai dengan yang kita inginkan.
Tidak dapat dipungkiri, adanya teknologi Artificial Intelligence (AI) ini pekerjaan manusia menjadi terbantu. Sebab, kecerdasan buatan ini dinilai dapat membantu menyelesaikan pekerjaan setiap individu manusia. Ia bekerja layaknya asisten pribadi, apa pun yang kita perintahkan kepadanya maka ia dengan cepat akan meresponnya dan menyelesaikannya. Lebih dari itu ia bisa memahami karakter kita layaknya seorang sahabat yang mengenali kita, semakin sering kita berinteraksi dengannya maka ia akan semakin mengerti kita.
Namun, secanggih apa pun teknologi tetap saja ia memiliki kelebihan dan kekurangan, dan ini yang harus menjadi kesadaran penuh dari kita. Secanggih apa pun Artificial Intelligence (AI), ia tetap memiliki kekurangan. Salah satunya sering kali terdapat ketidakakuratan informasi yang diberikan. Kita harus cross check ulang informasi-informasi yang diberikan oleh kecerdasan buatan ini. Inilah yang dikhawatirkan dan terjadi pada kebanyakan masyarakat kita dalam menggunakan AI ini─cenderung tidak melakukan proses pengecekan ulang tersebut. Justru malah langsung menelan mentah-mentah terhadap data-data yang ditampilkan. Seharusnya, teknologi ini digunakan dengan sebijak mungkin layaknya teman berdiskusi, bukan sebagai pembantu dengan menyerahkan seluruhnya karena ia akan mengerjakan tugas kita.
Dampak teknologi yang tidak digunakan dengan bijak ini sungguh ironis. Pada dunia pendidikan misalnya, guru tidak lagi dijadikan rujukan atau teman diskusi siswa, melainkan siswa lebih memilih Artificial Intelligence (AI) seperti Chat GPT. Segala sesuatu yang tidak ketahui mereka tanyakan kepada kecerdasan buatan ini. Bahkan urusan agama yang seharusnya ditanyakan kepada ahlinya justru tanpa ragu malah ditanyakan kepada kecerdasan buatan dan menelannya mentah-mentah.
Rancunya data dan infromasi yang diberikan oleh Artificial Intelligence (AI) berdampak kepada sikap seseorang dalam bertindak. Sebagai contoh, ketika ada seseorang menanyakan suatu hukum agama kepada Chat GPT dan jawabannya tidak tepat atau justru jauh dari hukum yang sebenarnya, dan yang menanyakan percaya begitu saja maka ia bisa saja dapat tersesat. Sungguh penggunaan teknologi yang tidak bijak seperti itu akan jadi bencana.
Selain itu orang yang selalu bergantung kepada Artificial Intelligence (AI) untuk mengerjakan tugasnya, baik di sekolah, kampus, atau di pekerjaan. Ia akan kehilangan rasa percaya diri, kemampuan berpikir kritis, serta kemampuan menyelesaikan sebuah masalah. Mereka lebih cenderung percaya kepada kecerdasan buatan untuk menyelesakan tugas mereka dibandingkan percaya pada kemampuan diri sendiri, dan hal ini merupakan awal dari rusaknya mental seseorang.
Menjadikan Artificial Intelligence (AI) sebagai alat bantu bukan hanya berbicara mengenai benar atau tidaknya data yang dihasilkannya semata. Akan tetapi lebih dari itu, jika tidak bijak menggunakaannya akan rentan terhadap keamanan dan privasi. Banyak dari kita yang tidak sadar bahwa ketika dirinya sedang menggunakan AI maka dirinya juga sedang dipelajari olehnya. Semakin sering kita berkomunikasi dengan kecerdasan buatan maka semakin banyak juga informasi pribadi yang “dicuri” oleh teknologi tersebut. Sebab, AI menggunakan data dan algoritma dari penggunanya untuk beroperasi dan akhirnya membuat keputusan.
Lalu bagaimana langkah kita dengan keadaan yang demikian? Menurut Buya Yahya yang dikutip dalam suatu seminar bertema, “Masyarakat Indonesia dan Kecerdasan Buatan”. Kondisi Indonesia saat ini ibarat sedang dilanda banjir (baca: perkembangan teknologi) maka sudah sangat terlambat jika kita kemudian baru membuat bendungan. Langkah yang harus diambil adalah membuat aliran-aliran kecil agar air ini tidak menenggelamkan kita seutuhnya. Dengan kata lain, kita tidak menolak adanya teknologi yang sudah sangat maju ini. Akan tetapi kita harus mencari cara agar teknologi ini tidak sepenuhnya memperdayakan kita, tetapi bagaimana teknologi dapat kita gunakan dengan sebijak mungkin dan tidak menghasilkan kemudharatan.
Oleh karena itu, gunakanlah teknologi Artificial Intelligence (AI) ini dengan arif, bijak, dan cerdas. Ia diciptakan untuk membantu pekerjaan manusia, tetapi bukan berarti semuanya dapat diselesaikan oleh AI dan tidak semuanya harus melalui AI. Kita diberi anugerah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala akal untuk berpikir, maka maksimalkanlah akal tersebut dalam kehidupan kita. Ingat! Teknologi diciptakan oleh manusia. Bukan teknologi yang menciptakan manusia. Manusia memiliki kendali atas teknologi. Bukan teknologi yang mengenalikan manusia.
Penulis: Moh. Minanur Rohman
Penyunting: Idan Sahid
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara klik link ini.
Cara Bijak Menghadapi Perkembangan Teknologi Artificial Intelligence (AI)
Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000Buku Buya Yahya yang berjudul Ramadhaniat secara rinci menjelaskan amalan-amalan yang dapat dilakukan oleh seorang muslim di bulan Ramadan. Buku ini memberikan panduan mudah bagi setiap muslim dalam merencanakan program amalan di bulan Ramadan. Dengan penjelasan yang sederhana dan praktis Buya Yahya mengupas tuntas kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia di bulan Ramadan dan bagaimana… selengkapnya
Rp 115.000FIQIH PRAKTIS SHALAT BERJAMAAH KARYA BUYA YAHYA Buku ini membahas tentang pentingnya dan tata cara melaksanakan shalat berjamaah, yaitu shalat yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok Muslim. Dalam buku ini, Buya Yahya mengupas secara mendalam mengenai tatacara shalat berjamaah. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya. Buya Yahya membahas tentang adab-adab dan tata tertib dalam shalat berjamaah, seperti… selengkapnya
Rp 65.000Penerbit: Pustaka Al-Bahjah Penulis: Maulid Johansyah, M.Pd. Tebal buku: xi+138 Buku saku Kosa Kata (Almufrodat) Sehari-Hari ini merupakan pelengkap untuk buku Pengantar Belajar Bahasa Arab yang menjelaskan secara singkat tentang qoidah-qoidah dasar. Kosa kata (Almufrodat) disebutkan oleh para pakar bahasa sebagai salah satu unsur dalam belajar bahasa Arab selain qoidah. Tanpanya bagaimana mungkin seseorang dapat… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 29.900Buku “Hadist Jibril” karya Buya Yahya ini berisi penjabaran ringkas dari satu hadist Nabi Muhammad Saw yang masyhur dengan sebutan Hadist Jibril. Karena dalam hadist tersebut terjadi dialog antara Baginda Nabi Muhammad dengan Malaikat Jibril. Dalam dialog khusus tersebut Nabi Muhammad Saw telah mengajarkan kepada kita tentang tiga pilar agama yang jika ada salah satu… selengkapnya
Rp 56.000Buku Indahnya Memahami Perbedaan Para Ulama (IMPPU) Karya Buya Yahya menjelaskan perbedaan keyakinan aqidah dan perbedaan pelaksanaan amalan ibadah-ibadah dalam Islam. Buku ini menghadirkan perbedaan tersebut berdasarkan sudut pandang para ulama secara komparatif. Sehingga segala bentuk perbedaan dan perdebatan yang kerap muncul di masyarakat dapat menjadi salah satu nuansa perbedaan yang harmonis, sehingga ekses negatif… selengkapnya
Rp 89.000Buku “Silsilah Fiqih Praktis Qurban” karya Buya Yahya merupakan sebuah panduan praktis yang memberikan pemahaman mengenai hukum dan tata cara pelaksanaan ibadah qurban. Dalam buku ini, Buya Yahya menjelaskan berbagai aspek yang terkait dengan qurban, mulai dari pengertian dan tujuan qurban, hukum-hukum yang terkait dengan hewan qurban, serta tata cara penyembelihan, pembagian, dan distribusi daging… selengkapnya
Rp 57.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Tidak lama lagi kita akan memasuki bulan Dzulhijjah. Pada bulan ini terdapat ibadah agung yang disyariatkan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Setiap menjelang Idulfitri, umat Islam di seluruh dunia berbondong-bondong menunaikan zakat fitrah sebagai bentuk penyucian diri dan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Masa muda idealnya diisi dengan segala macam produktivitas. Namun, godaan dapat membawa masa muda menjadi sia-sia.... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Delapan puluh tahun lalu, bangsa ini mengucapkan kata paling sakral dalam sejarahnya: merdeka. Kata itu lahir dari rahim... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Menjaga silaturahmi merupakan salah satu hal yang penting yang tidak boleh kita abaikan begitu saja. Melalui Nabi Muhammad... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Setelah menunaikan ibadah haji, seorang muslim akan kembali ke tanah air dan tempat tinggalnya masing-masing. Adab... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dalam bermasyarakat, keharmonisan bertetangga dengan menerapkan kehidupan bersosial sangatlah dibutuhkan. Jika bertetangga tanpa mengutamakan etika yang baik,... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Baru-baru ini kita dihebohkan dengan berita perayaan Hallowen di Arab Saudi yang notabene merupakan negara Islam.... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Dunia ini sangat sementara. Segala yang kita miliki dan kita sayangi akan kita tinggalkan. Tidak ada... selengkapnya
Mungkin hidup ini berjalan tidak sesuai dengan pilihan kita, tetapi yakinlah kepada Allah Swt bahwa pilihan-Nya tidak akan pernah salah.... selengkapnya

Saat ini belum tersedia komentar.