Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka Setiap Hari pukul 08.00 s.d. pukul 16.00 Hari Besar Islam Tutup
Beranda » Blog » Hakikat Ketakwaan

Hakikat Ketakwaan

Diposting pada 3 Desember 2022 oleh Redaksi / Dilihat: 683 kali

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Takwa merupakan inti dari perintah Allah Swt kepada hamba-Nya. Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa ‘yang paling mulia di hadapan Allah Swt adalah yang paling bertakwa’. Sehingga semua manusia di dunia ini sama di hadapan Allah Swt, yang membedakannya adalah derajat ketakwaannya hamba tersebut kepada Allah Swt.

Menurut Buya Yahya, secara definisi takwa memiliki makna menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya. Akan tetapi, dari banyak definisi para ulama, disimpulkan bahwa Takwa adalah perbuatan baik seorang hamba dalam urusannya kepada Allah Swt dan urusannya kepada sesama manusia. Jadi antara urusan manusia kepada Allah dengan urusan manusia kepada sesamanya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Maka, dikatakan bertakwa seorang hamba ketika hubungannya dengan Allah baik, begitupun hubungannya dengan sesama manusia juga akan baik.

“Dari banyak definisi (takwa) tersebut, akan tersimpulkan dengan perbuatan baik seorang hamba di dalam urusannya kepada Allah dan urusannya kepada manusia. Urusan kepada manusia dan urusan kepada Allah itu menjadi satu yaitu urusan hati. Jadi kalau orang hatinya bertakwa kepada Allah maka kepada sesama manusia juga akan baik.”

Jadi ketika ada orang yang berbuat baik kepada Allah Swt, namun ia belum baik kepada sesama manusia, maka ia belum bisa disebut sebagai orang yang bertakwa. Kenapa? coba kita renungi, bagaimana mungkin seseorang disebut bertakwa kepada Allah Swt, namun ia masih berbuat tidak baik kepada orang tuanya. Padahal Allah Swt yang memerintahkan kepada semua hamba-Nya untuk berbuat baik dan berbakti kepada ibu nya.

Maka menurut Buya, takwa yang sejati adalah disamping seseorang berbuat baik kepada Allah dengan beribadah kepada-Nya, ia juga akan menjaga hubungan baik dengan sesamanya. Jangan sampai ia rajin beribadah kepada Allah Swt, menjadi ahli ibadah di tengah malam, rajin berpuasa, namun kejam kepada istri, zalim kepada suami, durhaka kepada orang tua dan zalim kepada sesama. Jika hal yang demikian terjadi, maka sesungguhnya ia belum mengenal Allah Swt dan ketakwaannya adalah ketakwaan palsu.

“Ketika dia bisa rajin rukuk dan rajin sujud, tapi dia kejam sama istri, zalim kepada suami, kenapa dia? pasti dia tidak kenal Allah. Meskipun ahli ibadah tengah malam, tapi dia nggak kenal Allah sesungguhnya. Kalau dia kenal Allah pasti dia susah berbuat zalim kepada sesama hamba Allah. Itu takwa yang sejati.”

Jadi hakikat takwa yang sesungguhnya adalah kita berbuat baik kepada Allah, juga berbuat baik kepada hamba-Nya Allah dan sesama manusia. Jangan sampai kita terlena dengan ketakwaan semu, Beribadah kepada Allah siang dan malam, namun kita zalim kepada sesama manusia”.

Sumber : Tausyiah Buya Yahya di Al-Bahjah TV

Tags: , ,

Bagikan ke

Hakikat Ketakwaan

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.
Mengutamakan Kepatuhan di atas Penghormatan
28 Maret 2021

Mengutamakan Kepatuhan di atas Penghormatan Oleh: Admin 2 Disadur dari ceramah Buya Yahya (Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon) PUSTAKA AL-BAHJAH-ARTIKEL-Adakalanya orang... selengkapnya

Kasih Sayang kepada Pembantu, Mulia Dengannya
23 September 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Satu kebaikan yang dilakukan oleh seseorang berarti ia tengah meneladani satu akhlak Nabi. Sebab, kebaikan dengan segala... selengkapnya

Tetangga Non-Muslim Meninggal Dunia, Apakah Boleh Merawat dan Mendoakan?
31 Desember 2022

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Dalam kehidupan bertetangga dengan non-muslim, tentu kita tidak dapat tenghindar dari hal-hal yang berhubungan dengan kepedulian... selengkapnya

Khutbah Idulfitri 1445 H
9 April 2024

Ramadan telah mengajarkan kita ketenangan hati, ketulusan jiwa dan kesabaran dalam berproses untuk mencapai kejayaan. Oleh karenanya, Ramadan bukan hanya... selengkapnya

Beginilah Cara Ampuh Melawan Sifat Sombong Dalam Diri Kita
19 Januari 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Sombong merupakan sebuah sifat tercela dimana seseorang memandang orang lain lebih rendah dan hina, dan hanya... selengkapnya

Ada Apa dengan Mandi Hari Jum’at?
13 Desember 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Mandi pada hari Jum’at memiliki kedudukan yang berbeda dengan mandi di hari-hari yang lain, jika dilihat dari... selengkapnya

Lebarkan Sayap Dakwah Rasulullah Saw, Pondok Pesantren Al-Bahjah Binangkit Tasikmalaya Diresmikan
28 Oktober 2022

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Jumat, 02 Rabiul Akhir 1444 H atau bertepatan dengan Tanggal 28 Oktober 2022 telah diresmikan Pondok... selengkapnya

Tujuan dan Makna Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw
2 Oktober 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Perayaan maulid Nabi Muhammad saw semarak di mana-mana. Namun, sebenarnya apa tujuan dari perayaan maulid Nabi... selengkapnya

Muslimah Juga Bisa Mendapatkan Pahala Jihad Loh, Begini Caranya
3 April 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pada suatau ketika di zaman Nabi Muhammad Saw, terdapat keistimewaan bagi kaum laki-laki untuk senantiasa dekat kepada... selengkapnya

Ingin Ilmu Tetap Nyangkut? Amalkan Adab kepada Guru Berikut!
30 Maret 2021

Ingin Ilmu Tetap Nyangkut? Amalkan Adab kepada Guru Berikut! Oleh: Admin 2 Disadur dari ceramah Buya Yahya (Pengasuh LPD Al-Bahjah... selengkapnya

Hakikat Ketakwaan

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: