
● online
Hakikat Ketakwaan
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Takwa merupakan inti dari perintah Allah Swt kepada hamba-Nya. Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa ‘yang paling mulia di hadapan Allah Swt adalah yang paling bertakwa’. Sehingga semua manusia di dunia ini sama di hadapan Allah Swt, yang membedakannya adalah derajat ketakwaannya hamba tersebut kepada Allah Swt.
Menurut Buya Yahya, secara definisi takwa memiliki makna menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya. Akan tetapi, dari banyak definisi para ulama, disimpulkan bahwa Takwa adalah perbuatan baik seorang hamba dalam urusannya kepada Allah Swt dan urusannya kepada sesama manusia. Jadi antara urusan manusia kepada Allah dengan urusan manusia kepada sesamanya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Maka, dikatakan bertakwa seorang hamba ketika hubungannya dengan Allah baik, begitupun hubungannya dengan sesama manusia juga akan baik.
“Dari banyak definisi (takwa) tersebut, akan tersimpulkan dengan perbuatan baik seorang hamba di dalam urusannya kepada Allah dan urusannya kepada manusia. Urusan kepada manusia dan urusan kepada Allah itu menjadi satu yaitu urusan hati. Jadi kalau orang hatinya bertakwa kepada Allah maka kepada sesama manusia juga akan baik.”
Jadi ketika ada orang yang berbuat baik kepada Allah Swt, namun ia belum baik kepada sesama manusia, maka ia belum bisa disebut sebagai orang yang bertakwa. Kenapa? coba kita renungi, bagaimana mungkin seseorang disebut bertakwa kepada Allah Swt, namun ia masih berbuat tidak baik kepada orang tuanya. Padahal Allah Swt yang memerintahkan kepada semua hamba-Nya untuk berbuat baik dan berbakti kepada ibu nya.
Maka menurut Buya, takwa yang sejati adalah disamping seseorang berbuat baik kepada Allah dengan beribadah kepada-Nya, ia juga akan menjaga hubungan baik dengan sesamanya. Jangan sampai ia rajin beribadah kepada Allah Swt, menjadi ahli ibadah di tengah malam, rajin berpuasa, namun kejam kepada istri, zalim kepada suami, durhaka kepada orang tua dan zalim kepada sesama. Jika hal yang demikian terjadi, maka sesungguhnya ia belum mengenal Allah Swt dan ketakwaannya adalah ketakwaan palsu.
“Ketika dia bisa rajin rukuk dan rajin sujud, tapi dia kejam sama istri, zalim kepada suami, kenapa dia? pasti dia tidak kenal Allah. Meskipun ahli ibadah tengah malam, tapi dia nggak kenal Allah sesungguhnya. Kalau dia kenal Allah pasti dia susah berbuat zalim kepada sesama hamba Allah. Itu takwa yang sejati.”
Jadi hakikat takwa yang sesungguhnya adalah kita berbuat baik kepada Allah, juga berbuat baik kepada hamba-Nya Allah dan sesama manusia. Jangan sampai kita terlena dengan ketakwaan semu, Beribadah kepada Allah siang dan malam, namun kita zalim kepada sesama manusia”.
Sumber : Tausyiah Buya Yahya di Al-Bahjah TV
Tags: Buya Yahya, Hakikat Takwa, LPD Al-Bahjah
Hakikat Ketakwaan
Musabaqoh Kubro LPD AL-Bahjah: Menggali Potensi Diri dari Para Santri PUSTAKA AL-BAHJAH-SEPUTAR PONDOK-Penutupan Musabaqoh Kubro di Lapangan Formal LPD (Lembaga... selengkapnya
Kuliah Tak Menghalangi tuk Berkhidmah PUSTAKA AL-BAHJAH-INSPIRASI-Di penghujung senja pada sore hari, tanggal 5 Oktober 2021, menjelang selesainya jam khidmah.... selengkapnya
Tak terasa kita sudah berada di hadapan bulan agung dan mulia. Bulan yang dirindukan kedatangannya oleh para kekasih Allah Swt,... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Manusia adalah makhluk ciptaan Allah Swt yang paling mulia di muka bumi karena kesempurnaannya melebihi makhluk... selengkapnya
Event Organizer: Mendekorasi dengan Hati “Tanda Bukti” Kecintaan kepada Nabi ﷺ PUSTAKA AL-BAHJAH-SEKILAS INFO MAULID NABI MUHAMMAD-1443 H-Dari beberapa persiapan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Menjamu makan tamu adalah hal biasa, namun bagaimana jika yang dijamu jumlahnya mencapai puluhan ribu orang?... selengkapnya
Pendaftaran Santri Baru Kelas Dewasa Putra/Putri TAFAQQUH AL-BAHJAH Tahun Akademik 1443-1444 H Visi: “Mendahulukan Akhlaq & Mengembangkan Dakwah Rasulallah SAW.”... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Pada kegiatan Maulid dan Silaturahmi Akbar Al-Bahjah 1444 H kemarin, sangat banyak ilmu dan nasihat yang... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Allah Swt telah menciptakan hamba-Nya dengan berpasang-pasangan, laki-laki berpasangan dengan perempuan dalam sebuah ikatan halal pernikahan.... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Ada pemandangan langka pada acara Maulid dan Silaturahmi Akbar Al-Bahjah Buyut Minggu (27/11/2022). Sayyid Husein Haidar... selengkapnya
*HADITS JIBRIL* Berisi penjabaran ringkas dari satu hadits yang masyhur dengan sebutan ‘Hadits Jibril’. Adapun penjabaran ringkasnya meliputi ‘tiga pilar… selengkapnya
Rp 66.000Assalamu’alaikum wr wb Wahh pustaka Al-Bahjah telah terbit buku baru nih… Siapa yg sudah tidak sabar untuk memiliki buku terbitan… selengkapnya
Rp 77.000= Total Jumlah Halaman : 120. = Warna Isi : Hitam Putih semua, kecuali halaman katalog buku dan foto Buya… selengkapnya
Rp 79.000*FIQIH PRAKTIS QURBAN* Risalah ini menguraikan tentang ibadah ‘Qurban’ dari mulai hakikat sampai tata cara pelaksanaannya, demi kesempurnaan memahami dan… selengkapnya
Rp 57.000Edisi Terbaru! Lebih Lengkap dengan Do’a Karb (Do’a dari Nabi SAW Agar Terhindar dari Wabah) *Special Price 😘 IDR 40K… selengkapnya
Rp 27.000Sebuah upaya menuju perubahan dengan keindahan dan cinta Spesifikasi: = Total Jumlah Halaman : 236 = Sampul : Full Colour,… selengkapnya
Rp 93.000*FIQIH PRAKTIS SHALAT BERJAMAAH* Membahas tata cara shalat berjamaah, serta problematika pelaksanaan shalat berjamaah yang kerap terjadi dikalangan ummat.
Rp 66.000*SAM’IYYAT* Pemaparan berbagai perkara aqidah yang hanya dapat dipahami dari berita ghaib yang didengar. Di antaranya memuat uraian kehidupan setelah… selengkapnya
Rp 69.000
Saat ini belum tersedia komentar.