
● online
Cirebon Kebanjiran! Alarm bagi Kita untuk Lebih Peduli Lagi Terhadap Lingkungan
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Bencana banjir yang melanda kota dan Kabupaten Cirebon pada 17 Januari 2025 kembali menyoroti krisis tata kelola lingkungan yang kian mengkhawatirkan. Air sungai yang meluap dari hulu di Kabupaten Kuningan, menyebabkan banyak warga harus merelakan rumahnya kebanjiran, termasuk Cirebon sebagai daerah yang dilewati aliran sungai menuju hilir. Wilayah-wilayah seperti Kalijaga, Harjamukti, Kesambi, dan Drajat terkena imbas luapan air, sementara di Kabupaten Cirebon, Kecamatan Gegesik dan Watubelah juga mengalami hal serupa akibat meluapnya Sungai Gesik.
Fenomena ini bukanlah sekadar bencana alam, melainkan gejala dari kerusakan ekologi dan tata ruang yang tidak terencana dengan baik. Bencana ini adalah alarm bagi kita semua bahwa perubahan tata ruang dan manajemen lingkungan harus menjadi prioritas utama, terutama di daerah-daerah yang terhubung dengan aliran sungai besar seperti Cirebon.
Krisis Tata Ruang di Hulu Kuningan
Perubahan iklim global telah meningkatkan intensitas curah hujan, terutama di wilayah Jawa Barat. BMKG telah memprediksi bahwa curah hujan tinggi akan berlangsung sepanjang Januari hingga Februari 2025, namun intensitas hujan bukan satu-satunya penyebab banjir di Cirebon. Kerusakan lingkungan di daerah hulu, terutama di Kabupaten Kuningan, memainkan peran penting dalam bencana ini.
Alih fungsi lahan dari kawasan hutan menjadi area pemukiman atau pertanian di Kuningan mengurangi kemampuan lahan untuk menyerap air hujan. Ketika hujan turun, air yang seharusnya terserap oleh tanah kini mengalir bebas ke sungai, meningkatkan volume air yang mengalir ke daerah hilir. Alih fungsi lahan yang tidak terkendali ini mempercepat aliran air permukaan, memperbesar kemungkinan banjir terjadi di wilayah seperti Cirebon.
Fenomena ini menjadi bukti bahwa perubahan tata ruang tanpa mempertimbangkan keseimbangan ekosistem hanya akan menciptakan krisis lingkungan. Pembangunan di hulu tanpa memperhitungkan dampak terhadap aliran air telah memperburuk daya tampung sungai di wilayah Cirebon.
Tata Kelola Sungai yang Lemah di Cirebon
Selain persoalan di hulu, masalah tata kelola sungai di Cirebon juga memperburuk situasi. Sungai-sungai di wilayah ini mengalami sedimentasi dan penumpukan sampah, mengurangi daya tampungnya. Padahal, sungai di Cirebon harus mampu menampung volume air dari hulu yang terus meningkat. Pembangunan yang tidak memperhitungkan kapasitas sungai, minimnya sistem drainase yang efektif, serta buruknya pemeliharaan infrastruktur sungai menjadi penyebab langsung meluasnya banjir.
Setiap kali curah hujan meningkat atau air kiriman dari hulu datang, sungai-sungai ini meluap dan membanjiri wilayah permukiman. Tanpa upaya serius untuk memperbaiki sistem drainase, membersihkan sungai dari sampah dan sedimentasi, serta merancang ulang tata ruang yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim, bencana serupa akan terus terulang setiap tahun.
Krisis Ekologis yang Diciptakan Pembangunan
Dalam konteks lingkungan, banjir di Cirebon adalah hasil dari ketidakseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam. Teori kerusakan lingkungan menyebutkan bahwa bencana alam seperti banjir lebih sering disebabkan oleh kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Urbanisasi yang tidak terencana, pembukaan lahan besar-besaran tanpa mempertimbangkan ekosistem, serta pembangunan infrastruktur yang tidak ramah lingkungan adalah faktor utama di balik bencana ini.
Fenomena banjir di Cirebon menunjukkan bagaimana kebijakan tata ruang yang buruk dapat mempercepat terjadinya krisis ekologis. Penurunan daya dukung lingkungan di hulu dan hilir sungai menciptakan situasi di mana bencana banjir terjadi bukan hanya karena faktor alam, tetapi juga kelalaian manusia dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Untuk mencegah terulangnya krisis ini, diperlukan merestorasi hutan di Kuningan, pembangunan drainase yang lebih efisien di Cirebon, serta edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga sungai dari pencemaran adalah langkah-langkah awal yang harus segera dilakukan. Krisis banjir ini harus menjadi pelajaran penting bahwa kelestarian lingkungan harus diutamakan. Jika tidak ada perubahan signifikan, darurat ekologis di Cirebon ini hanyalah awal dari bencana yang lebih besar di masa depan.
Penulis: Ahmad Rizki Alimudin
Penyunting: Idan Sahid
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara ini.
Tags: banjir, banjir cirebon, Bencana, Cirebon, ekologis, krisis iklim
Cirebon Kebanjiran! Alarm bagi Kita untuk Lebih Peduli Lagi Terhadap Lingkungan
Buku Indahnya Memahami Perbedaan Para Ulama (IMPPU) Karya Buya Yahya menjelaskan perbedaan keyakinan aqidah dan perbedaan pelaksanaan amalan ibadah-ibadah dalam Islam. Buku ini menghadirkan perbedaan tersebut berdasarkan sudut pandang para ulama secara komparatif. Sehingga segala bentuk perbedaan dan perdebatan yang kerap muncul di masyarakat dapat menjadi salah satu nuansa perbedaan yang harmonis, sehingga ekses negatif… selengkapnya
Rp 89.000Buku “Sam’iyyat” karya Buya Yahya penting untuk kita memiliki sebagai buku pegangan dalam memiliki keyakinan yang benar. Dengan keyakinan yang benar maka kualitas keimanan seseorang akan semakin kuat. Mengimani sesuatu yang ghaib berdasarkan yang kita dengar tanpa melibatkan akal di dalamnya memerlukan upaya yang pelik. Namun dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan dilengkapi dengan cara… selengkapnya
Rp 59.000 Rp 69.000Buku Fiqih Thaharah (Bersuci) karya Buya Yahya ini disusun berdasarkan berbagai kitab-kitab yang terpercaya dengan tetap memperhatikan sumber utamanya, yakni al-Qur’an dan Hadits. Buku ini sangat cocok dibaca bagi setiap pemula yang tahu dan belajar lebih banyak ilmu fiqih khususnya tentang thaharah. Sebab, risalah karya Buya Yahya ini sengaja dihadirkan dengan susunan seringkas-ringkasnya. Buku Fiqih… selengkapnya
Rp 60.000Buku Aqidah 50 karya Buya Yahya secara tuntas membahas pokok-pokok fundamental Aqidah Islam sebagaimana yang dibakukan oleh Ahlusunnah Waljama’ah. Buku ini menjadi penegas mengenai identitas dalam beraqidah yang benar, selain dengan mengikuti ulama Ahlusunnah Waljama’ah juga harus mengikuti cara beraqidahnya Ulama Asy’ariah atau Al-Maturidiyah, mengikuti caranya Ahlu Tasawuf (Sufi atau Sufiyah) dan mengikuti salah satu… selengkapnya
Rp 49.000Buku ini berisikan terjemahan kosa kata bahasa arab beserta latihan-latihannya yang semoga bisa memudahkan para pelajar atau pecinta bahasa arab untuk mempelajari dasar-dasar bahasa arab sehingga mereka mampu mempraktekkan dalam percakapan sehari-hari. ukuran: 17 cm x 25 cm (B5) Kertas Isi: Bookpaper Hitam Putih Sampul: Soft Cover, Laminasi Dof, Spot UV Emboss Jilid: Lem Panas… selengkapnya
Rp 40.000 Rp 52.000Buku Fiqih Praktis Haid karya Buya Yahya memuat tiga bahasan utama, yaitu identifikasi dan ketentuan haid, nifas, dan istihadhoh yang dilengkapi dengan ketentuan mengenai cara serta waktu bersuci. Semuanya dipaparkan dalam buku ini dengan lebih praktis dan mudah dipahami. Karena permasalahan ini sangat erat hubungannya dengan bermacam-macam ibadah, seperti shalat, puasa, thawaf, dan lain-lain. Maka… selengkapnya
Rp 149.000Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Hati memiliki dua pintu utama, yaitu mata dan telinga. Segala informasi yang diterima hati melalui mata dan telinga... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Jika jodoh tak kunjung datang padahal sudah dicari ke mana-mana, sampai diri mungkin sudah merasa lelah, jangan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Manusia diberi nikmat oleh Allah Subhanallahu wa Ta’ala dengan waktu yang begitu panjang dalam satu harinya, yakni... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dalam bermasyarakat, keharmonisan bertetangga dengan menerapkan kehidupan bersosial sangatlah dibutuhkan. Jika bertetangga tanpa mengutamakan etika yang baik,... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – “Buku adalah jendela dunia.” Ungkapan tersebut sering kali menjadi kata motivasi bagi seseorang agar selalu membaca... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Praktik penjualan kulit hewan kurban saat hari raya Idul Adha adalah fenomena yang sering kita temui... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Teknologi digital telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Pesantren, yang sejak dulu menjadi tempat utama... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Silaturahmi merupakan salah satu amaliyah yang semakin sulit bahkan mulai ditinggalkan pada era high tech seperti sekarang... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Masa muda idealnya diisi dengan segala macam produktivitas. Namun, godaan dapat membawa masa muda menjadi sia-sia.... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Jumat, 02 Rabiul Akhir 1444 H atau bertepatan dengan Tanggal 28 Oktober 2022 telah diresmikan Pondok... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.