
● online
Seruni: Kejujuran di Tepi Jalan
Aku tak menyangka jika kegemaranku bermain di perpustakaan umum dekat tempat tinggalku dapat mengantarkanku ke menara gading. Sungguh itu di luar ekspektasiku. Benar pendapat orang tua bahwa perkataan adalah sebuah doa yang ampuh. Oleh karena itu, berucaplah dan berharaplah yang baik-baik karena akan berdampak pada usaha-usaha kita di masa yang akan datang. Itulah yang kemudian saat ini aku alami, harapanku sepuluh tahun yang lalu terwujud. Walau hal itu merupakan sesuatu yang mustahil, akan tetapi selagi ada kemauan yang kuat di situ pasti ada jalan. Manusia cukup berusaha, selebihnya serahkan pada Tuhan yang punya kendali. Keyakinan itulah yang membuatku teguh terhadap pendirian.
Tak ayal, ketika peluang itu datang segera aku gunakannya sebaik mungkin, walaupun sedang mengandung anak kedua. Aku sangat antusias menjalani proses panjang kembali ke bangku sekolah. Walau terkadang aku kewalahan mengatur waktu antara tugas sebagai ibu rumah tangga dan tanggung jawabnya selaku peserta didik. Oleh karena itu, aku memilih jam belajar khusus hari Minggu agar pekerjaanku di rumah tidak terbengkalai. Tugas kuliah yang menumpuk mengharuskanku menyisishkan waktu yang lebih. Belum lagi kalau sudah mengurusi si Sulung yang kian bertumbuh dengan tingkah laku sedikit over sehingga cukup menyita perhatianku. Semuanya tak membuatku gerah dan lari dari kenyataan, justru itu dijadikan tantangan yang harus aku taklukan.
Setiap pekan aku berangkat ke kampus guna menuntut ilmu. Aku berangkat menggunakan angkot karena tidak bisa menggunakan motor. Alternatif itu juga bertujuan untuk menyiasati pengeluaran agar tidak membludak, walau harus beranjak lebih awal agar tidak molor tiba di kampus. Jejal sesak penumpang memenuhi kursi menimbulkan hawa panas. Perpaduan peluh sekujur tubuh mengeluarkan bau khas yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Namun tidak membuatku hengkang dari tempat duduk. Aku hanya menghela nafas untuk menjaga asupan oksigen.
Waktu telah menunjukkan pukul 11.00 sang surya mulai menampakkan taringnya. Sinarnya menyengat menyentuh badan. Sekar bergegas meninggalkan kelas. Aku pulang lebih awal karena sebagian tutor berhalangan hadir karena suatu hal. Kesempatan ini tidak aku sia-siakan, aku gunakan untuk berburu barang-barang diskon di supermarket langgannanya. “Mumpung pulang cepat!” gumamnya seorang diri. Tanpa membuang waktu Aku segera menghentikan kendaraan umum yang melaju di depan mata.
Berburu barang promo bagiku sangat berarti, karena demi menghemat jatah belanja yang akhir-akhir ini banyak pengeluaran yang tidak terduga. Biasanya supermarket mengadakan promo tersebut setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Oleh karenanya Sekar tidak mau ketinggalan info, makanya Aku selalu mengintai di laman medsosnya. Karena perbandingan harga diskon dengan bandrol normal sangatlah menonjol. Rasanya sayang kalau terlewat begitu saja.
Beberapa menit telah berlalu. Angkot bergerak pelan menyisir sepanjang yang dilaluinya. Sepoi angin menyusup di sela-sela jendela kaca. Menyampaikan angin sejuk membelai hijabku. Terlihat berjejer toko dan pedagang asongan yang sedang menjajakan jualannya. Orang-orang silih berganti lalu lalang berjalan di sisi trotoar jadi pemandangan lumrah. Ada juga tukang parkir yang sibuk merapikan kendaraan titipan. Suara gitar pengamen menyemarakkan suasana iba berharap belas kasih pengunjung warung seberang jalan.
Selang berapa lama terlihat bangunan yang sangat kukenal, aku spontan teriak “stooooooppp!” angkot pun berhenti seketika. Aku mengeluarkan uang ribuan dari saku kantongnya. Terlihat seseorang perempuan kumal yang menggendong boneka besar duduk di teras market memperhatikanku. Matanya melotot menatap gerak langkahku, ada sedikit ketakutan namun tak kuhiraukan. Aku tetap melenggang masuk ke toko yang sudah ada di depan mata.
Sebenarnya dia tak begitu asing bagiku, karena sering menemukannya nongkrong di pinggir trotoar. Kadang bersih-bersih di warung yang ia singgahi untuk mendapatkan sesuap nasi. Sehingga orang-orang yang melewatinya merasa iba melemparkan uang recehan dan ia tak menampik itu. Tidak jarang pula terdapat anak-anak yang jahil menggoda tapi ia tak bergeming. Karena walau terlihat kurang waras dia bukanlah tipe yang galak dan suka mengamuk dan membahayakan orang lain. Konon menurut cerita orang sekitar, katanya dia seperti itu karena akibat kekerasan dalam rumah tangga dan kehilangan anak semata wayangnya. Sehingga membuatnya depresi yang berkepanjangan. Dari orang-orang sekitar itu pula aku tahu bahwa ia bernama Seruni.
Di pojok market terpampang jelas katalog berbagai jenis produk yang sedang ada potongan harga. Kuamati secara saksama satu persatu mana barang yang cocok untukku. Bibirku tersenyum sumringah ketika menemukan barang yang kucari. Tanpa berlama-lama aku segera menyisir setiap barang yang dipajang pada rak. Mataku pecicilan menyeleksi barang yang diinginkan. Setelah dirasa cukup Aku segera membayarnya di kasir.
Kasir menghitung dengan cermat barang belanjaanku. “Seratus Lima Puluh Ribu!” ujar kasir kepadaku. Aku merogoh kocek dan mengeluarkan dua lembar uang ratusan. Sepintas kutengok isi dompet, “Kok uangnya tinggal sedikit ya? Perasaan belum dipake apa-apa!” Gerutuku dalam hati. Namun di sisi hatiku yang lain berkilah mungkin kamu lupa kilahnya. Setelah membayar pesanan, Aku tergopah-gopoh enggan berlama-lama keluar dari ruangan tersebut teringat tugas dari dosen yang harus kukerjakan.
Baru beberapa langkah terdengar sayup-sayup seseorang memanggil namaku, aku menghentikan langkah kakiku. Manik netraku mencari-cari suara yang menyebut-nyebut namaku. Betapa terkejutnya aku ternyata sumber bunyi itu berasal dari perempuan kotor yang duduk di teras toko. Ragu-ragu Aku mendekatinya. “Ada apa?” sahutku mendelik. “Ini Uangnya Jatuh tadi pas bayar angkot!” Katanya menyerahkan sekeping kertas yang Ia pegang. “Alhamdulilah ternyata kamu yang menemukannya, Ini buat jajan!” Balasku memberikan uang puluhan ke tangannya.
Ada rasa haru di relung batinku, orang yang dianggap kurang normal ternyata memiliki jiwa yang bersih dan jujur. Mendadak bayangan cerminan diri hadir dibenakku. Apakah Aku sudah seperti dirinyakah mempunyai perilaku sebening marmer dengan segala keterbatasannya? Tiba-tiba bulir air mata penyesalan mengalir begitu saja seiring ucapan istighfar di bilik kalbuku yang terdalam. Terlintas dosa-dosa yang pernah kuperbuat, tutur perbuatanku kalah jauh dengan orang yang dianggap gangguan jiwa. Berulang kali sesal terucap seiring terdengar lembut bisikan janji bahwa akan mengubah keburukan sikapku di masa lalu.
“Terima kasih Seruni engkau mengajarkan bagaimana manusia berperilaku!” tuturku melangkah mantap.
Penulis: Wuriyanti
Tags: Kejujuran
Seruni: Kejujuran di Tepi Jalan
Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000Buku “Dzikir Harian” yang ditulis oleh Buya Yahya adalah dzikir-dzikir yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir-dzikir yang dihadirkan merupakan dzikir yang dianjurkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad Saw serta para sahabatnya. Dimulai dari tasbih, tahmid, takbir, beserta doa-doanya. Dzikir sebagai upaya senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dzikir harus diamalkan secara konsisten… selengkapnya
Rp 25.000 Rp 27.000Buku Indahnya Memahami Perbedaan Para Ulama (IMPPU) Karya Buya Yahya menjelaskan perbedaan keyakinan aqidah dan perbedaan pelaksanaan amalan ibadah-ibadah dalam Islam. Buku ini menghadirkan perbedaan tersebut berdasarkan sudut pandang para ulama secara komparatif. Sehingga segala bentuk perbedaan dan perdebatan yang kerap muncul di masyarakat dapat menjadi salah satu nuansa perbedaan yang harmonis, sehingga ekses negatif… selengkapnya
Rp 89.000Buku Buya Yahya yang berjudul Ramadhaniat secara rinci menjelaskan amalan-amalan yang dapat dilakukan oleh seorang muslim di bulan Ramadan. Buku ini memberikan panduan mudah bagi setiap muslim dalam merencanakan program amalan di bulan Ramadan. Dengan penjelasan yang sederhana dan praktis Buya Yahya mengupas tuntas kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia di bulan Ramadan dan bagaimana… selengkapnya
Rp 115.000Buku ini berisikan terjemahan kosa kata bahasa arab beserta latihan-latihannya yang semoga bisa memudahkan para pelajar atau pecinta bahasa arab untuk mempelajari dasar-dasar bahasa arab sehingga mereka mampu mempraktekkan dalam percakapan sehari-hari. ukuran: 17 cm x 25 cm (B5) Kertas Isi: Bookpaper Hitam Putih Sampul: Soft Cover, Laminasi Dof, Spot UV Emboss Jilid: Lem Panas… selengkapnya
Rp 40.000 Rp 52.000Buku “Silsilah Fiqih Praktis Qurban” karya Buya Yahya merupakan sebuah panduan praktis yang memberikan pemahaman mengenai hukum dan tata cara pelaksanaan ibadah qurban. Dalam buku ini, Buya Yahya menjelaskan berbagai aspek yang terkait dengan qurban, mulai dari pengertian dan tujuan qurban, hukum-hukum yang terkait dengan hewan qurban, serta tata cara penyembelihan, pembagian, dan distribusi daging… selengkapnya
Rp 57.000FIQIH PRAKTIS SHALAT BERJAMAAH KARYA BUYA YAHYA Buku ini membahas tentang pentingnya dan tata cara melaksanakan shalat berjamaah, yaitu shalat yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok Muslim. Dalam buku ini, Buya Yahya mengupas secara mendalam mengenai tatacara shalat berjamaah. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya. Buya Yahya membahas tentang adab-adab dan tata tertib dalam shalat berjamaah, seperti… selengkapnya
Rp 65.000Penerbit: Pustaka Al-Bahjah Penulis: Maulid Johansyah, M.Pd. Tebal buku: xi+138 Buku saku Kosa Kata (Almufrodat) Sehari-Hari ini merupakan pelengkap untuk buku Pengantar Belajar Bahasa Arab yang menjelaskan secara singkat tentang qoidah-qoidah dasar. Kosa kata (Almufrodat) disebutkan oleh para pakar bahasa sebagai salah satu unsur dalam belajar bahasa Arab selain qoidah. Tanpanya bagaimana mungkin seseorang dapat… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 29.900Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Ramadan mestinya bukan hanya sekadar tradisi tahunan, bukan pula sebagai ajang kumpul buka puasa bersama semata, melainkan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Satu kebaikan yang dilakukan oleh seseorang berarti ia tengah meneladani satu akhlak Nabi. Sebab, kebaikan dengan segala... selengkapnya
Ramadan telah mengajarkan kita ketenangan hati, ketulusan jiwa dan kesabaran dalam berproses untuk mencapai kejayaan. Oleh karenanya, Ramadan bukan hanya... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Setiap persoalan yang menimpa kita, sering kali merupakan akibat dari apa yang telah kita perbuatan sendiri. Kegundahan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Dalam melakukan pernikahan tentunya kita memiliki tujuan-tujaun tertentu, umumnya untuk ibadah dan itu sangat mulia. Namun, akhir-akhir ini,... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Di sebuah pagi yang syahdu, saat matahari masih malu-malu menyingkapkan sinarnya, halaman di sekolah PAUD Terpadu Al-Bahjah itu... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pembaca yang dermawan, dalam ekosistem pendidikan yang terus berevolusi, para peserta didik SMAIQu Al-Bahjah kini berhadapan dengan... selengkapnya
AB Voice: Dakwah Melalui Musik PUSTAKA AL-BAHJAH-INSPIRASI- Alhamdulillah Pustaka Al-Bahjah, Rabu (29-09-2021) kedatangan tamu yang sangat spesial. Beliau adalah Kang... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-15 Syawal 1446 H/Senin 14 April 2025 M – Liburan santri formal Al-Bahjah Pusat telah usai. Para santri... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Era digital menuntun setiap orang untuk mengakses pelbagai informasi yang mudah dijangkau, tanpa terkecuali dan tanpa memerlukan... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.