Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Berburuk Sangka Itu Diam-Diam Menghayutkan

Berburuk Sangka Itu Diam-Diam Menghayutkan

Diposting pada 29 September 2025 oleh Redaksi / Dilihat: 93 kali / Kategori:

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Kita mungkin pernah mendengar kalau di balik tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kita juga tahu bahwa itu adalah salah satu kunci agar  kita bisa memperoleh ketenangan dalam hidup. Pertanyaannya adalah bagaimana cara memperoleh tubuh sehat dengan jiwa yang kuat itu?

Kalimat tersebut ditafsirkan sebagian orang dengan beragam cara. Ada yang berolahraga, bermain dengan hewan peliharaan, jalan-jalan keliling kota, naik gunung, pergi ke pantai, atau beribadah kepada Allah Subhanahu wata’ala. Namun, salah satu cara agar kita bisa mendapatkan tubuh sehat berjiwa kuat adalah dengan berusaha menghindarkan diri dari prasangka buruk.

Prasangka buruk sering kali dikatakan sebagai salah satu sebab kotornya hati. Berprasangka buruk tidak hanya berdampak pada orang lain, tetapi juga diri sendiri. Ketika hati telah kotor, maka semua usaha untuk memperoleh tubuh sehat dengan jiwa yang kuat akan sulit tercapai.

Prasangka buruk sering kali hinggap kepada seseorang dengan berbagai cara. Terkadang orang yang terkena prasangka buruk tidak sadar bahwa dia telah berburuk sangka. Dia mudah menduga dan menilai seseorang atau sesuatu secara negatif tanpa dasar dan bukti yang jelas. Bahkan sering kali dugaan dan penilaian negatif itu langsung dianggap mutlak benar tanpa adanya validasi. Itu terjadi karena orang yang berprasangka buruk telah membiarkan hatinya kotor. Itulah alasan mengapa prasangka buruk sulit disadari oleh penderitanya. Sebab, prasangka buruk sangat halus dan begitu menghanyutkan.

Sebaliknya, ketika dia berprasangka baik terhadap seseorang, maka setiap hal yang dilakukan oleh orang tersebut akan dipahami secara baik. Misalnya, ketika dia sedang berjalan kemudian tersenggol oleh temannya, maka dia akan bereaksi positif karena dia telah berbaik sangka. Dia akan berpikir, mungkin saja temannya tersebut sedang buru-buru sehingga tidak sengaja menyenggolnya. Berbeda halnya kalau dia memiliki prasangka buruk. Dia akan segera menduga bahwa temannya sengaja menyenggolnya agar dirinya terjatuh, ingin dirinya marah, sengaja mencari ribut, dan segala macam prasangka negatif lainnya. Itu terjadi karena segala sesuatu yang dilakukan oleh orang lain tampak buruk di hadapannya. Dia sangat sulit mencari kemungkinan-kemungkinan baik yang menyebabkan dirinya bisa berprasangka baik.

Saat seseorang telah terkena prasangka buruk, maka dia akan sulit mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan. Dia akan jauh dari tubuh sehat dengan jiwa yang kuat. Karena itu, agar bisa memperoleh tubuh yang sehat seseorang harus menjadikan jiwanya kuat. Artinya, jiwa yang kuat adalah jiwa yang mendapat asupan ketenangan, kedamaian, ketenteraman, dan kebahagiaan dari dirinya sendiri.

Untuk mendapatkan jiwa yang kuat, setiap orang harus menjaga dirinya dari prasangka buruk. Islam mengajarkan kita agar selalu memulai hari dengan doa. Setelah itu, lengkapi doa-doa baik tersebut dengan menganggap bahwa hari yang kita jalani adalah salah satu hari baik dari Allah. Begitu kita memulai kesehariannya dengan cara seperti itu, kita akan mudah berprasangka baik saat melihat dan mendengar sesuatu.

Begitu pula ketika kita mendapatkan masalah atau tantangan dalam hidup. Segera berprasangka baik. Yakinkan diri kita bahwa masalah adalah salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan kita dalam menjalani hidup. Mari belajar dari apa yang ada di sekitar kita. Semua itu adalah buah dari kesabaran, keuletan, dan usaha ketika mengatasi masalah dengan cara yang baik. Perhatikanlah bagaimana sebuah tunas tumbuh membelah tanah menjadi sebuah pohon yang besar. Kendaraan yang mempersingkat waktu perjalanan kita. Telepon yang memudahkan kita bertukar kabar, atau lampu yang menerangi kita dalam gelap ketika ingin beraktivitas. Mari ingatkan diri kita dengan firman Allah:

فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ ٥ اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ ٦ ( الشرح/94: 5-6)

“(5) Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. (6) Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah/94:5-6)

Perhatikan ayat yang ada pada surah Al-Insyirah itu. Allah mengingatkan bahwa ketika kita diuji dengan masalah, beriringan dengan masalah itu ada kemudahan. Bagi orang yang mudah berprasangka baik, dia akan segera berpikir kalau kemudahan itu bisa saja dalam berbagai bentuk. Bisa saja bantuan dari orang lain, bertambahnya silaturahmi dari orang yang tidak pernah dikenal, terbukanya pintu rezeki yang lain, membuat diri lebih kreatif dan inovatif, diangkatnya derajat, atau sebagai penghapus dosa. Bahkan semua itu bisa saja kita peroleh kalau kita berprasangka baik kepada Allah. Sebab, orang yang berprasangka baik ketika diuji dengan masalah, dirinya tidak hanya melihat masalahnya saja, tetapi juga melihat apa yang ada dibalik masalah tersebut. Semua ini memang tampak sulit, namun bisa dilakukan kalau kita senantiasa melatih diri dengan berprasangka baik.

Tidak semua yang baik itu baik dan tidak semua yang buruk itu buruk. Masalah bisa menjadi sesuatu yang baik atau buruk tergantung dengan cara kita menanggapinya. Kita menjalani hidup sesuai dengan prasangka kita. Apabila kita menduga baik, maka akan menjadi baik. Kalau kita menduga buruk, maka akan menjadi buruk.

 “Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku.” (Hadist Qudsi)

Allah mengajarkan kita bahwa semua yang kita dapat dalam hidup seusai dengan prasangka kita terhadap Allah. Jika kita menganggap ujian dari Allah adalah langkah untuk kelapangan rezeki, maka kita akan mudah mencari rezeki. Tetapi kalau kita menganggap Allah menyengsarakan kita, kita akan menjalani hidup dengan kesengsaraan.

Oleh karena itu, mari selalu berprasangka baik agar bisa memiliki tubuh sehat dengan jiwa yang kuat. Kalau kita ingin mendapatkan hidup yang tenang, tenteram, dan penuh kebahagiaan, ayo berprasangka baik. Ingat! Prasangka buruk itu menghayutkan. Dia datang tanpa kabar dan sulit untuk disuruh pulang.

 

Penulis: Fahmi Sidik Marunduri

Penyunting: Idan Sahid

Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara klik link ini.

Bagikan ke

Berburuk Sangka Itu Diam-Diam Menghayutkan

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.
Puncak Acara Maulid Nabi Muhammad dan Silaturahmi Akbar 1444 H, Puluhan Ribu “Tamu Rasulullah” Padati Al-Bahjah Cirebon
2 October 2022

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Hari ini merupakan puncak acara peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw yang bertajuk Maulid dan Silaturahmi Akbar... selengkapnya

Problem Moral dan Masa Depan Bangsa
19 March 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Wajah moral anak bangsa belakangan ini tampaknya kian bopeng. Banyak pemberitaan yang membuat kita menitikkan air mata.... selengkapnya

Kontroversi Amalan di Hari ‘Asyura
5 July 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Kita dianjurkan bersyukur atas nikmat yang Allah berikan di sebagian waktu dengan melakukan amalan kebaikan di waktu tersebut.... selengkapnya

Doa Tak Kunjung Terkabul, Harus Bagaimana?
30 September 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Sebelumnya, kita telah membahas kisah Nabi Zakariya dan bagaimana rumus agar doa terkabul, jika Anda belum... selengkapnya

Puisi-Puisi Husni Mubarok: Liris Mengiris (2)
29 December 2024

  Makkah   Di kejauhan jelajah terbentang luas, Di hati nurani, cinta tak terbatas. Perjalanan ke Makkah, tiada terlukiskan, Dalam... selengkapnya

Mimpi Bertemu Nabi (Sebuah Kebanggaan yang Tak Bisa Diungkapkan)
18 March 2021

             Mimpi Bertemu Nabi (Sebuah Kebanggaan yang Tak Bisa Diungkapkan) Oleh: Admin 2 Disadur dari ceramah Buya Yahya (Pengasuh LPD... selengkapnya

Kolaborasi dengan Musisi Hijrah, Buya Yahya Rilis Single Nasyid Terbaru ‘Lentera Kasih-Nya’, ini Liriknya
2 January 2022

  Pustaka Al-Bahjah–Dakwah merupakan tugas umat Baginda Nabi Saw. Semua orang mempunyai tugas untuk menyebarluaskan dakwah sesuai dengan keahlian serta... selengkapnya

Agar Mahar Pernikahan Tidak Jadi Petaka
31 July 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Salah satu yang selalu diperbincangkan dalam sebuah pernikahan adalah mahar. Mahar dapat diartikan sebagai pemberian pihak laki-laki... selengkapnya

Hukum Wudhu dengan Air Asin
6 September 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Di beberapa daerah pesisir yang dekat dengan laut, masyarakat kerap menghadapi kenyataan bahwa sumber air yang tersedia terasa... selengkapnya

Berburuk Sangka Itu Diam-Diam Menghayutkan

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: