Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Semua Ilmu Istimewa

Semua Ilmu Istimewa

Diposting pada 30 June 2025 oleh Redaksi / Dilihat: 62 kali / Kategori:

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Ilmu adalah kunci untuk mengangkat derajat manusia. Karena itu, dalam proses perkembangan peradaban manusia, ilmu memiliki peran penting dalam meningkatkan taraf layak hidup manusia. Berkat perkembangan ilmu, banyak hal yang bisa dilakukan dan dimanfaatkan manusia untuk mempermudah keberlangsungan hidupnya.

Pada abad ke-18, terjadi ledakan Revolusi Industri pertama yang ditandai dengan kemunculan mesin uap. Akibatnya, hampir seluruh lini kehidupan manusia yang semula ditopang oleh tenaga manual (tenaga hewan, alam, dan manusia) berpindah menggunakan tenaga mesin, seperti penemuan alat dan mesin produksi, munculnya kendaraan mesin uap, meningkatnya industrialisasi pertambangan serta tekstil, dan lain sebagainya.

Pada abad ke-20, berkat mudahnya akses pendidikan yang diperoleh oleh sebagian besar masyarakat dunia, penjajahan yang terjadi di seluruh Benua Afrika, Australia, dan sebagian besar Asia serta Amerika mulai mengalami kemunduran. Puncaknya penjajahan dan perbudakan berakhir setelah kekalahan Blok Sentral di Perang Dunia Kedua.

Namun, ada hal yang harus kita ingat. Sebelum kemerdekaan bangsa-bangsa terjadi pada abad ke-20, pemahaman  mengenai kemerdekaan atas diri sendiri dan upaya penghapusan perbudakan telah dimulai oleh Baginda Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam. Sebelum Baginda Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam melakukan perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah (Yastrib) banyak sahabat yang dibebaskan dari belenggu perbudakan, seperti yang terjadi pada Sayyidina Za’id bin Haritsah Radiyallahu ‘Anhu dan Sayyidina Bilal bin Rabbah Radiyallahu ‘Anhu. Oleh karena itu, tidak salah jika ilmu disebut sebagai kunci untuk mengangkat derajat manusia. Hal itulah yang kemudian menjadikan ilmu sangat istimewa sekaligus mulia dalam hidup manusia.

Meskipun saat ini ilmu telah mengalami penggolongan, seperti ilmu pengetahuan murni, alam, teknologi, sosial humaniora, dan agama, hal itu tidak akan membuat satu ilmu lebih tinggi dari ilmu lainnya. Penggolangan itu pada satu sisi memiliki nilai positif, yakni memudahkan setiap peminatnya untuk mendalami bidang keilmuan yang dia inginkan. Di sisi yang lain, penggolongan tersebut juga memberikan dampak negatif karena adanya anggapan di sebagian besar masyarakat yang menganggap bahwa semua ilmu pengetahuan memiliki ketergantungan dengan pekerjaan. Akan tetapi ada satu hal yang harus kita ingat. Alasan Allah Subhanahu wa Ta’ala membuat seseorang ahli dalam satu bidang keilmuan karena Allah Subhanahu wa Ta’ala ingin menjadikan keahliannya sebagai jalan menuju surga.

Memang benar bahwa kebanyakan orang akan memilih pendidikan sesuai dengan pekerjaan yang dia inginkan. Bahkan suatu perusahaan yang membutuhkan tenaga ahli juga mencari seseorang yang memiliki keahlian yang sesuai dengan keterkaitan bidang keilmuan yang mereka butuhkan. Akan tetapi, kalau kita perhatikan lebih dalam hubungan antara ilmu pengetahuan dengan pekerjaan, maka sebenarnya baik ilmu dan pekerjaan dijembatani oleh pengalaman sehingga tidak tepat kalau ilmu memiliki ketergantungan dengan pekerjaan. Sebab banyak sekali orang yang bekerja di suatu bidang tertentu tapi tidak memiliki keterkaitan dengan bidang keilmuan yang mereka peroleh. Semua itu tidak lain karena ilmu tidak hanya terbatas pada pendidikan di lembaga institusi formal, tetapi juga bisa diperoleh di luar pendidikan formal.

Ilmu pengetahuan itu tidak terbatas. Ilmu pengetahuan bukan apa yang didapat di kelas tetapi juga pengalaman  dan kejadian yang kita peroleh di lingkungan sekitar. Itulah yang kemudian menjadikan ilmu sebagai nikmat agung, istimewa, dan mulia dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana yang disampaikan oleh Buya Yahya,

“Kita harus sadari bahwa ilmu yang kita dapat adalah istimewa. Jangan meremehkan ilmu apa pun, karena sesungguhnya ilmu yang Anda dapatkan walaupun berbeda-beda sesungguhnya semua itu untuk menuju kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,” kata Buya.

Tidak pantas bagi siapa pun untuk membeda-bedakan satu ilmu dengan ilmu yang lain, baik itu ilmu dunia maupun ilmu akhirat. Ilmu tergantung dengan manusia yang memperolehnya. Jika dia menggunakan ilmu untuk berbuat baik, maka hasilnya adalah kebaikan untuk sesama. Namun jika ilmu digunakan untuk keburukan dan kepentingan pribadi atau golongan, maka ilmu hanya akan mendatangkan kesengsaraan bagi seluruh umat manusia.

Ingat! Nuklir adalah hasil ilmu pengetahuan. Tenaga nuklir bisa menghidupkan listrik banyak kota. Akan tetapi, satu bom atau ledakan nuklir juga bisa membinasakan banyak manusia yang ada di dalam kota.

Karenanya, sudahkah kita bersyukur dengan ilmu pengetahuan yang kita miliki? dan sudahkah kita menghargai setiap ilmu yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan ke setiap orang di sekeliling kita?

“Ilmu yang telah Anda dapat adalah karunia agung dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Anda tidak akan mampu mensyukuri kecuali Anda menyadari kalau itu (adalah) nikmat agung. Itu (untuk memperolehnya butuh) perjuangan orang banyak (mulai dari) Anda sendiri, orang tua, dan dosen (guru), lalu Anda mendapatkan ilmu, maka agungkan ilmu ini. Ini makna mensyukuri. Kalau seseorang tidak bisa mengagungkan sesuatu, maka tidak akan bisa mensyukuri sesuatu tersebut,” ucap Buya.

Mari koreksi diri kita sendiri, sudah sejauh mana kita menghormati, mengagungkan, dan mengistimewakan ilmu yang kita miliki. Setelahnya tanyakan pada diri kita masing-masing, apakah selama kita beraktivitas dan bergaul dengan sesama pernah terbesit di pikiran, hati, perbuatan, atau lisan kita tentang hal-hal yang merendahkan ilmu orang lain, baik disengaja maupun tidak disengaja. Semoga kita menjadi manusia yang mulia dengan kemuliaan ilmu yang kita miliki.

 

Referensi: Video Tausiyah Pakar Buya Yahya di Channel Youtube Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) berjudul Memaknai Makna Syukur dari Ilmu Pengetahuan di acara Wisuda 93 Unissula, tanggal 14 Juni 2025.

 

Penulis: Fahmi Sidik Marunduri

Penyunting: Idan Sahid

Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara klik link ini.

 

 

 

Bagikan ke

Semua Ilmu Istimewa

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.
Pentingnya Memahami Perbedaan
3 May 2024

  Judul Buku   : Indahnya Memahami Perbedaan Para Ulama Penulis           : BuyaYahya Penerbit       ... selengkapnya

Asal-Usul Jin dalam Perspektif Islam
10 July 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dalam Al-Qur’an surat Ar-Rahman ayat 15 dan surat Al-Hijr ayat 27 diterangkan, bahwa jin merupakan makhluk yang... selengkapnya

Puasa Tapi Belum Mandi Junub, Memangnya Sah?
30 March 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Sahabat Pustaka, mandi junub merupakan kewajiban seorang muslim ketika ia memiliki berhadas besar seperti, keluar mani,... selengkapnya

Mensyukuri Nikmat Ramadan
6 April 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Seorang mukmin yang dapat menikmati kemuliaan bulan Ramadan, adalah mereka yang senantiasa menghabiskan waktu dan kesempatannya dengan... selengkapnya

Cara Menyikapi Kekurangan dan Kelebihan yang Menghantarkan kepada Kemuliaan
12 June 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Setiap manusia tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan. Oleh karena itu manusia membawa amanahnya masing-masing. Jika tidak dijaga, kekurangan... selengkapnya

Mukernas ke-3 Al-Bahjah, Buya Yahya: Evaluasi untuk Mencipta Inovasi
17 August 2022

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Setiap organisasi selalu membutuhkan regenerasi demi keberlanjutan jalannya roda keorganisasian. Itulah yang juga dilakukan oleh Lembaga... selengkapnya

Tujuan dan Makna Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw
2 October 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Perayaan maulid Nabi Muhammad saw semarak di mana-mana. Namun, sebenarnya apa tujuan dari perayaan maulid Nabi... selengkapnya

2 Golongan Muslim Yang Tidak Akan Diberikan Pengampunan Saat Malam Nisfu Sya’ban
7 March 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Malam Nisfu Sya’ban merupakan malam dimana amal kita diangkat kelangit. Pada malam ini satu hal yang... selengkapnya

Agar Mahar Pernikahan Tidak Jadi Petaka
31 July 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Salah satu yang selalu diperbincangkan dalam sebuah pernikahan adalah mahar. Mahar dapat diartikan sebagai pemberian pihak laki-laki... selengkapnya

Semua Ilmu Istimewa

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: