
● online
Semua Ilmu Istimewa
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Ilmu adalah kunci untuk mengangkat derajat manusia. Karena itu, dalam proses perkembangan peradaban manusia, ilmu memiliki peran penting dalam meningkatkan taraf layak hidup manusia. Berkat perkembangan ilmu, banyak hal yang bisa dilakukan dan dimanfaatkan manusia untuk mempermudah keberlangsungan hidupnya.
Pada abad ke-18, terjadi ledakan Revolusi Industri pertama yang ditandai dengan kemunculan mesin uap. Akibatnya, hampir seluruh lini kehidupan manusia yang semula ditopang oleh tenaga manual (tenaga hewan, alam, dan manusia) berpindah menggunakan tenaga mesin, seperti penemuan alat dan mesin produksi, munculnya kendaraan mesin uap, meningkatnya industrialisasi pertambangan serta tekstil, dan lain sebagainya.
Pada abad ke-20, berkat mudahnya akses pendidikan yang diperoleh oleh sebagian besar masyarakat dunia, penjajahan yang terjadi di seluruh Benua Afrika, Australia, dan sebagian besar Asia serta Amerika mulai mengalami kemunduran. Puncaknya penjajahan dan perbudakan berakhir setelah kekalahan Blok Sentral di Perang Dunia Kedua.
Namun, ada hal yang harus kita ingat. Sebelum kemerdekaan bangsa-bangsa terjadi pada abad ke-20, pemahaman mengenai kemerdekaan atas diri sendiri dan upaya penghapusan perbudakan telah dimulai oleh Baginda Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam. Sebelum Baginda Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam melakukan perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah (Yastrib) banyak sahabat yang dibebaskan dari belenggu perbudakan, seperti yang terjadi pada Sayyidina Za’id bin Haritsah Radiyallahu ‘Anhu dan Sayyidina Bilal bin Rabbah Radiyallahu ‘Anhu. Oleh karena itu, tidak salah jika ilmu disebut sebagai kunci untuk mengangkat derajat manusia. Hal itulah yang kemudian menjadikan ilmu sangat istimewa sekaligus mulia dalam hidup manusia.
Meskipun saat ini ilmu telah mengalami penggolongan, seperti ilmu pengetahuan murni, alam, teknologi, sosial humaniora, dan agama, hal itu tidak akan membuat satu ilmu lebih tinggi dari ilmu lainnya. Penggolangan itu pada satu sisi memiliki nilai positif, yakni memudahkan setiap peminatnya untuk mendalami bidang keilmuan yang dia inginkan. Di sisi yang lain, penggolongan tersebut juga memberikan dampak negatif karena adanya anggapan di sebagian besar masyarakat yang menganggap bahwa semua ilmu pengetahuan memiliki ketergantungan dengan pekerjaan. Akan tetapi ada satu hal yang harus kita ingat. Alasan Allah Subhanahu wa Ta’ala membuat seseorang ahli dalam satu bidang keilmuan karena Allah Subhanahu wa Ta’ala ingin menjadikan keahliannya sebagai jalan menuju surga.
Memang benar bahwa kebanyakan orang akan memilih pendidikan sesuai dengan pekerjaan yang dia inginkan. Bahkan suatu perusahaan yang membutuhkan tenaga ahli juga mencari seseorang yang memiliki keahlian yang sesuai dengan keterkaitan bidang keilmuan yang mereka butuhkan. Akan tetapi, kalau kita perhatikan lebih dalam hubungan antara ilmu pengetahuan dengan pekerjaan, maka sebenarnya baik ilmu dan pekerjaan dijembatani oleh pengalaman sehingga tidak tepat kalau ilmu memiliki ketergantungan dengan pekerjaan. Sebab banyak sekali orang yang bekerja di suatu bidang tertentu tapi tidak memiliki keterkaitan dengan bidang keilmuan yang mereka peroleh. Semua itu tidak lain karena ilmu tidak hanya terbatas pada pendidikan di lembaga institusi formal, tetapi juga bisa diperoleh di luar pendidikan formal.
Ilmu pengetahuan itu tidak terbatas. Ilmu pengetahuan bukan apa yang didapat di kelas tetapi juga pengalaman dan kejadian yang kita peroleh di lingkungan sekitar. Itulah yang kemudian menjadikan ilmu sebagai nikmat agung, istimewa, dan mulia dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana yang disampaikan oleh Buya Yahya,
“Kita harus sadari bahwa ilmu yang kita dapat adalah istimewa. Jangan meremehkan ilmu apa pun, karena sesungguhnya ilmu yang Anda dapatkan walaupun berbeda-beda sesungguhnya semua itu untuk menuju kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,” kata Buya.
Tidak pantas bagi siapa pun untuk membeda-bedakan satu ilmu dengan ilmu yang lain, baik itu ilmu dunia maupun ilmu akhirat. Ilmu tergantung dengan manusia yang memperolehnya. Jika dia menggunakan ilmu untuk berbuat baik, maka hasilnya adalah kebaikan untuk sesama. Namun jika ilmu digunakan untuk keburukan dan kepentingan pribadi atau golongan, maka ilmu hanya akan mendatangkan kesengsaraan bagi seluruh umat manusia.
Ingat! Nuklir adalah hasil ilmu pengetahuan. Tenaga nuklir bisa menghidupkan listrik banyak kota. Akan tetapi, satu bom atau ledakan nuklir juga bisa membinasakan banyak manusia yang ada di dalam kota.
Karenanya, sudahkah kita bersyukur dengan ilmu pengetahuan yang kita miliki? dan sudahkah kita menghargai setiap ilmu yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan ke setiap orang di sekeliling kita?
“Ilmu yang telah Anda dapat adalah karunia agung dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Anda tidak akan mampu mensyukuri kecuali Anda menyadari kalau itu (adalah) nikmat agung. Itu (untuk memperolehnya butuh) perjuangan orang banyak (mulai dari) Anda sendiri, orang tua, dan dosen (guru), lalu Anda mendapatkan ilmu, maka agungkan ilmu ini. Ini makna mensyukuri. Kalau seseorang tidak bisa mengagungkan sesuatu, maka tidak akan bisa mensyukuri sesuatu tersebut,” ucap Buya.
Mari koreksi diri kita sendiri, sudah sejauh mana kita menghormati, mengagungkan, dan mengistimewakan ilmu yang kita miliki. Setelahnya tanyakan pada diri kita masing-masing, apakah selama kita beraktivitas dan bergaul dengan sesama pernah terbesit di pikiran, hati, perbuatan, atau lisan kita tentang hal-hal yang merendahkan ilmu orang lain, baik disengaja maupun tidak disengaja. Semoga kita menjadi manusia yang mulia dengan kemuliaan ilmu yang kita miliki.
Referensi: Video Tausiyah Pakar Buya Yahya di Channel Youtube Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) berjudul Memaknai Makna Syukur dari Ilmu Pengetahuan di acara Wisuda 93 Unissula, tanggal 14 Juni 2025.
Penulis: Fahmi Sidik Marunduri
Penyunting: Idan Sahid
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara klik link ini.
Semua Ilmu Istimewa
Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000Terkadang seorang pelajar bahasa arab akan mendapati sedikit kesulitan dalam mempelajari qoidah ‘adad ma’dud karena pembahasan tersebut tidak terlalu detail ketika disebutkan di sebagian kitab-kitab nahwu khususnya kitab nahwu klasik. Maka kami kumpulkan catatan kecil ini dengan harapan dapat memudahkan para pelajar pemula yang ingin menguasai dasar-dasar qoidah ‘adad ma’dud. Ukuran: 16 cm x 24… selengkapnya
Rp 29.000 Rp 37.700Buku Pengantar Bahasa Arab Para ahli bahasa menyebutkan bahwa maharoh/kemampuan berbahasa ada empat, yaitu (istima’, kalam, qiroah, dan kitabah). Keempatnya harus dipelajari secara berurutan. Maharoh kalam adalah kemampuan berbicara (speaking) untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Buku ini adalah pengantar bagi yang ingin belajar maharom kalam dari tingkat dasar…. selengkapnya
Rp 29.000 Rp 38.000Buku Fiqih Thaharah (Bersuci) karya Buya Yahya ini disusun berdasarkan berbagai kitab-kitab yang terpercaya dengan tetap memperhatikan sumber utamanya, yakni al-Qur’an dan Hadits. Buku ini sangat cocok dibaca bagi setiap pemula yang tahu dan belajar lebih banyak ilmu fiqih khususnya tentang thaharah. Sebab, risalah karya Buya Yahya ini sengaja dihadirkan dengan susunan seringkas-ringkasnya. Buku Fiqih… selengkapnya
Rp 60.000Ilmu nahwu adalah termasuk bagian dari sekian macam bidang ilmu dalam bahasa arab. Tanpanya sebuah susunan kalam tidak akan difahamai dengan benar sebagaimana yang dikatakan oleh al Imam al Imrithi: والنَّحْوُ أَولَى أَوَّلًا أَنْ يُعْلَمَا * إِذِ الكَلَامُ دُونَهُ لَنْ يُفْهَمَا “ilmu nahwu lebih utama untuk dipelajari terlebih dahulu Karena sebuah kalam bahasa arab tanpanya… selengkapnya
Rp 72.000 Rp 93.600Buku Indahnya Memahami Perbedaan Para Ulama (IMPPU) Karya Buya Yahya menjelaskan perbedaan keyakinan aqidah dan perbedaan pelaksanaan amalan ibadah-ibadah dalam Islam. Buku ini menghadirkan perbedaan tersebut berdasarkan sudut pandang para ulama secara komparatif. Sehingga segala bentuk perbedaan dan perdebatan yang kerap muncul di masyarakat dapat menjadi salah satu nuansa perbedaan yang harmonis, sehingga ekses negatif… selengkapnya
Rp 89.000Buku ini berisikan terjemahan kosa kata bahasa arab beserta latihan-latihannya yang semoga bisa memudahkan para pelajar atau pecinta bahasa arab untuk mempelajari dasar-dasar bahasa arab sehingga mereka mampu mempraktekkan dalam percakapan sehari-hari. ukuran: 17 cm x 25 cm (B5) Kertas Isi: Bookpaper Hitam Putih Sampul: Soft Cover, Laminasi Dof, Spot UV Emboss Jilid: Lem Panas… selengkapnya
Rp 40.000 Rp 52.000Judul Buku : Indahnya Memahami Perbedaan Para Ulama Penulis : BuyaYahya Penerbit ... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dalam Al-Qur’an surat Ar-Rahman ayat 15 dan surat Al-Hijr ayat 27 diterangkan, bahwa jin merupakan makhluk yang... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Sahabat Pustaka, mandi junub merupakan kewajiban seorang muslim ketika ia memiliki berhadas besar seperti, keluar mani,... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Seorang mukmin yang dapat menikmati kemuliaan bulan Ramadan, adalah mereka yang senantiasa menghabiskan waktu dan kesempatannya dengan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Setiap manusia tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan. Oleh karena itu manusia membawa amanahnya masing-masing. Jika tidak dijaga, kekurangan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Setiap organisasi selalu membutuhkan regenerasi demi keberlanjutan jalannya roda keorganisasian. Itulah yang juga dilakukan oleh Lembaga... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Perayaan maulid Nabi Muhammad saw semarak di mana-mana. Namun, sebenarnya apa tujuan dari perayaan maulid Nabi... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Malam Nisfu Sya’ban merupakan malam dimana amal kita diangkat kelangit. Pada malam ini satu hal yang... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Salah satu yang selalu diperbincangkan dalam sebuah pernikahan adalah mahar. Mahar dapat diartikan sebagai pemberian pihak laki-laki... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.