
● online
Sebab Hilangnya Pahala Puasa
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Sungguh merugi orang yang berpuasa tetapi hanya mendapatkan lapar dan dahaga. Puasa tidak hanya melakukan puasa secara dhohir dengan tidak makan dan tidak minum, tetapi juga adalah puasa bathin. Buya Yahya melalui salah satu hikmahnya menjelaskan, bahwa Nabi pernah menyebutkan makna puasa bathin adalah menjaga dari hal-hal yang menjadi sebab hilangnya pahala-pahala puasa.
Tidak Hanya Puasa Secara Dzohir, Tetapi Juga Secara Bathin
“Pahala ini kan tersembunyi, pahala ini hanya Allah yang tahu, tidak terlihat. Dan pahala puasa ini bisa saja terhapus karena perbuatan-perbuatan yang tidak kita sadari. Nabi menyebutkan bahwa hendaknya seseorang yang sedang puasa juga mempuasakan bathinnya” Terang Buya Yahya
Oleh karena itu, puasa kita hendaknya menjadi benteng, agar kita tidak masuk ke dalam kesalahan, kemaksiatan, atau dosa. Hendaknya kita sadar, bahwa selagi puasa kita sudah semestinya menjaga ucapan-ucapan kita yang kotor, jorok, membangkitkan syahwat, menjadikan sebab pertikaian, atau menjadikan orang bermaksiat. Karena kadang hal tersebut kita lakukan dengan tanpa disadari sebagai akibat dari sudah terbiasanya kita di luar Ramadan seperti itu. Memang puasa orang tersebut tetap sah, tetapi akibat dari ia tidak bisa berpuasa secara bathin maka menjadikan pahala puasanya terhapus. Bahkan apabila kita dicaci, diolok, dan didzolimi oleh orang lain, kita jangan sampai membalasnya, tetapi menyadari dengan sepenuh hati bahwa saat itu kita sedang berpuasa.
“Kata Nabi, bahkan apabila seseorang dicaci maka jangan membalas dengan cacian. Hendaknya orang tersebut menjawab “Inni Shoimun… Inni Shoium…”. Dan waktu menyebutkannya harus dengan kekhusyukkan. “Inni Shoimun…” yang pertama memberi tahukan kepada diri kita sendiri bahwasanya “saya sedang berpuasa” dan “Inni Shoimun…” yang kedua memberitahu kepada yang mencaci bahwa “saya sedang berpuasa” Ujar Buya Yahya
Dari penjelasan tersebut memberikan makna kepada kita, bahwa dalam situasi apa pun, seseorang yang sedang berpuasa haruslah menjaga diri. Jangan sampai terpancing dengan balas mencaci atau sebagainya. Apa lagi menjaga lisan di zaman perkembangan teknologi seperti sekarang kadang tidak banyak diucapkan melalui mulut, tetapi justru lebih mengerikan karena lisan-lisan yang kotor itu dapat disampaikan melalui media sosial.
“Kalo dulu makna lisan masih sempit, hanya sebatas mulut, tetapi sekarang lihat, orang bisa mengetik di komentar Youtube, Facebook, dan lain-lain dengan sesuka hatinya. Maka mari kita jaga… jaga… jaga…” Tegas Buya Yahya
Puasa Jalan, Maksiat Jalan
Hal lain yang menjadi sebab hilangnya puasa adalah membarenginya dengan melakukan kemaksiatan-kemaksiatan. Hal ini pun kadang membuat orang tidak sadar dalam melakukannya. Merasa yang dilakukannya hanya kebaikan tetapi justru ada kemaksiatan baginya. Harapan semua orang yang berpuasa tentu adalah diterima kebaikannya, tetapi karena kebaikannya dibarengi dengan melakukan kemaksiatan maka kebaikannya menjadi terkikis sehingga tidak mendapatkan apa-apa.
Oleh karena itu, ketika berpuasa hendaknya kita menghindari hal-hal yang membuat Allah Swt murka. Berlatih tidak melakukan kemaksiatan di bulan Ramadan sehingga ketika nanti keluar dari bulan Ramadan menjadi terbiasa melakukan kebaikan dan bahkan meninggalkan kemaksiatan.
“Makannya orang tua kalau menasihati anak-anak ada istilah “jangan bohong loh nak lagi puasa” maka itu adalah nasihat yang bener. Karena memang akan menghabiskan pahala. Cuman ini juga jangan dipahami salah, berarti kalo engga puasa boleh bohong dan boleh bermaksiat, bukan bergitu” Tegas Buya Yahya.
Oleh karena itu, apabila seseorang berpuasa tetapi maish melakukan kemaksiatan, berbohong, mencaci, dan sebagainya maka celakalah puasanya orang tersebut. Ia hanya mendapatkan lapar dan dahaganya semata. Mari senantiasa menyadari bulan mulia ini dengan menjaga perilaku agar amalan-amalan yang kita lakukan dapat diterima oleh Allah Swt. Semoga Allah Swt mudahkan kita untuk meninggalkan segala hal-hal yang menjadi sebab pahala di bulan Ramadan kita hilang. Amiiin.
Sumber Youtube Buya Yahya: https://www.youtube.com/watch?v=u8pncipTczo
Jelajahi dunia ilmu dengan membaca buku-buku Penerbit Pustaka Al-Bahjah!
Dapatkan akses eksklusif ke beragam pengetahuan yang menginspirasi dari Penerbit Pustaka Al-Bahjah. Koleksi buku-buku karya Buya Yahya dan perdalam pengetahuan agama Anda. Dapatkan buku-buku terbaik kami dengan mengunjungi link Penerbit Pustaka Al-Bahjah sekarang juga!
Klik link: https://pustakaalbahjah.com/katalog
Tags: pahala puasa hilang
Sebab Hilangnya Pahala Puasa
Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000Buku “Sam’iyyat” karya Buya Yahya penting untuk kita memiliki sebagai buku pegangan dalam memiliki keyakinan yang benar. Dengan keyakinan yang benar maka kualitas keimanan seseorang akan semakin kuat. Mengimani sesuatu yang ghaib berdasarkan yang kita dengar tanpa melibatkan akal di dalamnya memerlukan upaya yang pelik. Namun dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan dilengkapi dengan cara… selengkapnya
Rp 59.000 Rp 69.000Buku ini berisikan terjemahan kosa kata bahasa arab beserta latihan-latihannya yang semoga bisa memudahkan para pelajar atau pecinta bahasa arab untuk mempelajari dasar-dasar bahasa arab sehingga mereka mampu mempraktekkan dalam percakapan sehari-hari. ukuran: 17 cm x 25 cm (B5) Kertas Isi: Bookpaper Hitam Putih Sampul: Soft Cover, Laminasi Dof, Spot UV Emboss Jilid: Lem Panas… selengkapnya
Rp 40.000 Rp 52.000Terkadang seorang pelajar bahasa arab akan mendapati sedikit kesulitan dalam mempelajari qoidah ‘adad ma’dud karena pembahasan tersebut tidak terlalu detail ketika disebutkan di sebagian kitab-kitab nahwu khususnya kitab nahwu klasik. Maka kami kumpulkan catatan kecil ini dengan harapan dapat memudahkan para pelajar pemula yang ingin menguasai dasar-dasar qoidah ‘adad ma’dud. Ukuran: 16 cm x 24… selengkapnya
Rp 29.000 Rp 37.700Buku Fiqih Praktis Haid karya Buya Yahya memuat tiga bahasan utama, yaitu identifikasi dan ketentuan haid, nifas, dan istihadhoh yang dilengkapi dengan ketentuan mengenai cara serta waktu bersuci. Semuanya dipaparkan dalam buku ini dengan lebih praktis dan mudah dipahami. Karena permasalahan ini sangat erat hubungannya dengan bermacam-macam ibadah, seperti shalat, puasa, thawaf, dan lain-lain. Maka… selengkapnya
Rp 149.000Buku Fiqih Bepergian karya Buya Yahya menghadirkan masalah umum yang sering dihadapi oleh kaum muslim dalam menjaga kualitas dan waktu shalat saat sedang bepergian. Buya Yahya memberikan penjelasan tentang kondisi-kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi pelaksanaan shalat, seperti perbedaan zona waktu, keterbatasan ruang, susahnya mencari tempat wudhu, dan lain sebagainya. Buku ini memberikan solusi-solusi praktis yang… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 43.000Penerbit: Pustaka Al-Bahjah Penulis: Maulid Johansyah, M.Pd. Tebal buku: xi+138 Buku saku Kosa Kata (Almufrodat) Sehari-Hari ini merupakan pelengkap untuk buku Pengantar Belajar Bahasa Arab yang menjelaskan secara singkat tentang qoidah-qoidah dasar. Kosa kata (Almufrodat) disebutkan oleh para pakar bahasa sebagai salah satu unsur dalam belajar bahasa Arab selain qoidah. Tanpanya bagaimana mungkin seseorang dapat… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 29.900Buku Indahnya Memahami Perbedaan Para Ulama (IMPPU) Karya Buya Yahya menjelaskan perbedaan keyakinan aqidah dan perbedaan pelaksanaan amalan ibadah-ibadah dalam Islam. Buku ini menghadirkan perbedaan tersebut berdasarkan sudut pandang para ulama secara komparatif. Sehingga segala bentuk perbedaan dan perdebatan yang kerap muncul di masyarakat dapat menjadi salah satu nuansa perbedaan yang harmonis, sehingga ekses negatif… selengkapnya
Rp 89.000Ilmu nahwu adalah termasuk bagian dari sekian macam bidang ilmu dalam bahasa arab. Tanpanya sebuah susunan kalam tidak akan difahamai dengan benar sebagaimana yang dikatakan oleh al Imam al Imrithi: والنَّحْوُ أَولَى أَوَّلًا أَنْ يُعْلَمَا * إِذِ الكَلَامُ دُونَهُ لَنْ يُفْهَمَا “ilmu nahwu lebih utama untuk dipelajari terlebih dahulu Karena sebuah kalam bahasa arab tanpanya… selengkapnya
Rp 72.000 Rp 93.600Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Kekerasan terhadap anak merupakan masalah yang sangat serius dan memerlukan perhatian mendalam dari berbagai pihak. Menurut data yang... selengkapnya
Makkah Di kejauhan jelajah terbentang luas, Di hati nurani, cinta tak terbatas. Perjalanan ke Makkah, tiada terlukiskan, Dalam... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Make up atau kosmetik sudah menjadi kebutuhan dasar setiap wanita. Fitrah dari seorang wanita yang ingin tampil... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pada hari Ahad, tanggal 3 Rabi’ul Akhir 1446 H/6 Oktober 2024 M, Buya Yahya secara resmiakan meluncurkan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Cerita fiksi merupakan salah satu jenis karya sastra yang tulis oleh manusia dengan tujuan tidak hanya untuk... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Bulan Rajab adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah Swt. Pada bulan ini, terdapat peristiwa besar, yakni Isra’... selengkapnya
Judul Buku : Thaharah: Risalah Praktis dan Ringkas Menguraikan tentang Thaharah (Bersuci) sebagai Syarat Sah dalam Beribadah Penulis : Buya... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Niat jangan dientengkan apa lagi disepelekan. Sebab, niat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam melakukan apa pun,... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Para Sahabat Nabi tidak hanya terkenal karena kesalehan dan besarnya peran dalam kesuksesan dakwah Baginda Nabi... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dalam kehidupan rumah tangga, sering kali terjadi dinamika yang melibatkan hubungan antara suami, istri, dan mertua. Salah... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.