fbpx
Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka Setiap Hari pukul 08.00 s.d. pukul 16.00 Hari Besar Islam Tutup
Beranda » Blog » Sebab Hilangnya Pahala Puasa

Sebab Hilangnya Pahala Puasa

Diposting pada 21 Maret 2024 oleh Redaksi / Dilihat: 273 kali / Kategori:

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Sungguh merugi orang yang berpuasa tetapi hanya mendapatkan lapar dan dahaga. Puasa tidak hanya melakukan puasa secara dhohir dengan tidak makan dan tidak minum, tetapi juga adalah puasa bathin. Buya Yahya melalui salah satu hikmahnya menjelaskan, bahwa Nabi pernah menyebutkan makna puasa bathin adalah menjaga dari hal-hal yang menjadi sebab hilangnya pahala-pahala puasa.

 

Tidak Hanya Puasa Secara Dzohir, Tetapi Juga Secara Bathin

“Pahala ini kan tersembunyi, pahala ini hanya Allah yang tahu, tidak terlihat. Dan pahala puasa ini bisa saja terhapus karena perbuatan-perbuatan yang tidak kita sadari. Nabi menyebutkan bahwa hendaknya seseorang yang sedang puasa juga mempuasakan bathinnya” Terang Buya Yahya

Oleh karena itu, puasa kita hendaknya menjadi benteng, agar kita tidak masuk ke dalam kesalahan, kemaksiatan, atau dosa. Hendaknya kita sadar, bahwa selagi puasa kita sudah semestinya menjaga ucapan-ucapan kita yang kotor, jorok, membangkitkan syahwat, menjadikan sebab pertikaian, atau menjadikan orang bermaksiat. Karena kadang hal tersebut kita lakukan dengan tanpa disadari sebagai akibat dari sudah terbiasanya kita di luar Ramadan seperti itu. Memang puasa orang tersebut tetap sah, tetapi akibat dari ia tidak bisa berpuasa secara bathin maka menjadikan pahala puasanya terhapus. Bahkan apabila kita dicaci, diolok, dan didzolimi oleh orang lain, kita jangan sampai membalasnya, tetapi menyadari dengan sepenuh hati bahwa saat itu kita sedang berpuasa.

“Kata Nabi, bahkan apabila seseorang dicaci maka jangan membalas dengan cacian. Hendaknya orang tersebut menjawab “Inni Shoimun… Inni Shoium…”. Dan waktu menyebutkannya harus dengan kekhusyukkan. “Inni Shoimun…” yang pertama memberi tahukan kepada diri kita sendiri bahwasanya “saya sedang berpuasa” dan “Inni Shoimun…” yang kedua memberitahu kepada yang mencaci bahwa “saya sedang berpuasa” Ujar Buya Yahya

Dari penjelasan tersebut memberikan makna kepada kita, bahwa dalam situasi apa pun, seseorang yang sedang berpuasa haruslah menjaga diri. Jangan sampai terpancing dengan balas mencaci atau sebagainya. Apa lagi menjaga lisan di zaman perkembangan teknologi seperti sekarang kadang tidak banyak diucapkan melalui mulut, tetapi justru lebih mengerikan karena lisan-lisan yang kotor itu dapat disampaikan melalui media sosial.

“Kalo dulu makna lisan masih sempit, hanya sebatas mulut, tetapi sekarang lihat, orang bisa mengetik di komentar Youtube, Facebook, dan lain-lain dengan sesuka hatinya. Maka mari kita jaga… jaga… jaga…” Tegas Buya Yahya

 

Puasa Jalan, Maksiat Jalan

Hal lain yang menjadi sebab hilangnya puasa adalah membarenginya dengan melakukan kemaksiatan-kemaksiatan. Hal ini pun kadang membuat orang tidak sadar dalam melakukannya. Merasa yang dilakukannya hanya kebaikan tetapi justru ada kemaksiatan baginya. Harapan semua orang yang berpuasa tentu adalah diterima kebaikannya, tetapi karena kebaikannya dibarengi dengan melakukan kemaksiatan maka kebaikannya menjadi terkikis sehingga tidak mendapatkan apa-apa.

Oleh karena itu, ketika berpuasa hendaknya kita menghindari hal-hal yang membuat Allah Swt murka. Berlatih tidak melakukan kemaksiatan di bulan Ramadan sehingga ketika nanti keluar dari bulan Ramadan menjadi terbiasa melakukan kebaikan dan bahkan meninggalkan kemaksiatan.

“Makannya orang tua kalau menasihati anak-anak ada istilah “jangan bohong loh nak lagi puasa” maka itu adalah nasihat yang bener. Karena memang akan menghabiskan pahala. Cuman ini juga jangan dipahami salah, berarti kalo engga puasa boleh bohong dan boleh bermaksiat, bukan bergitu” Tegas Buya Yahya.

Oleh karena itu, apabila seseorang berpuasa tetapi maish melakukan kemaksiatan, berbohong, mencaci, dan sebagainya maka celakalah puasanya orang tersebut. Ia hanya mendapatkan lapar dan dahaganya semata. Mari senantiasa menyadari bulan mulia ini dengan menjaga perilaku agar amalan-amalan yang kita lakukan dapat diterima oleh Allah Swt. Semoga Allah Swt mudahkan kita untuk meninggalkan segala hal-hal yang menjadi sebab pahala di bulan Ramadan kita hilang. Amiiin.

Sumber Youtube Buya Yahya: https://www.youtube.com/watch?v=u8pncipTczo

 

Jelajahi dunia ilmu dengan membaca buku-buku Penerbit Pustaka Al-Bahjah!

Dapatkan akses eksklusif ke beragam pengetahuan yang menginspirasi dari Penerbit Pustaka Al-Bahjah. Koleksi buku-buku karya Buya Yahya dan perdalam pengetahuan agama Anda. Dapatkan buku-buku terbaik kami dengan mengunjungi link Penerbit Pustaka Al-Bahjah sekarang juga!

Klik link: https://pustakaalbahjah.com/katalog

Tags:

Bagikan ke

Sebab Hilangnya Pahala Puasa

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Sebab Hilangnya Pahala Puasa

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: