
● online
Jihad Kita untuk Palestina
Seorang jamaah bertanya tentang jihad kepada Buya Yahya,
“Bagaimana cara jihad untuk membela saudara kita yang terzalimi di Palestina? Sedangkan kita tidak mampu untuk ikut berperang mengangkat senjata bersama mereka?”
Pembaca sekalian, kazaliman yang dialami saudara kita di Palestina memang sudah berlangsung sangat lama. Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk membantu mereka? Buya Yahya memberikan jawaban terkait permasalahan ini. Beliau mengingatkan bahwa perjuangan atau jihad fi sabilillah (berjihad di jalan Allah Swt) dapat kita lakukan meskipun kita tidak ikut berperang langsung melawan musuh-musuh Allah Swt.
Jihad Paling Utama
Buya Yahya menyampaikan bahwa dahulu Nabi Muhammad Saw, usai Perang Badar, beliau bersabda kepada para sahabat,
رَجَعْتُمْ مِنَ اْلجِهَادِ اْلأَصْغَرِ إِلَى الجِهَادِ الأَكْبَرِ فَقِيْلَ وَمَا جِهَادُ الأَكْبَر يَا رَسُوْلَ الله؟ فَقَالَ جِهَادُ النَّفْسِ
Kalian telah pulang dari jihad kecil menuju jihad yang lebih besar. Lantas sahabat bertanya, “Apakah jihad yang lebih besar itu wahai Rasulullah? Rasul menjawab, “jihad (memerangi) hawa nafsu.”
Perang Badar dianggap jihad yang kecil, karena ternyata ada jihad yang lebih besar lagi yaitu memerangi hawa nafsu.
Buya Yahya menambahkan,
“Memerangi hawa nafsu yang ada di dalam diri kita disebutkan dengan ‘akhbats min sab’ina syayathina, lebih keji daripada tujuh puluh setan.’”
Dengan demikian, jihad utama kita sebagai seorang mukmin tidak lain ialah berperang melawan hawa nafsu dalam diri kita masing-masing. Jihad ini juga merupakan jihad akbar (jihad paling besar), melebihi peperangan sesungguhnya. Peperangan sesungguhnya melawan musuh-musuh Allah Swt umumnya hanya terjadi dalam rentang waktu tertentu, sedangkan hawa nafsu selalu mengiringi kita setiap waktu, maka jihad melawannya pun dapat terjadi setiap saat. Maka jangan sampai kita lengah dan kalah dari godaan hawa nafsu ini.
Seiring dengan semakin beragamnya peluang untuk bermaksiat kepada Allah Swt di zaman serba canggih ini, bentuk memerangi hawa nafsu ini sangat beragam. Mulai dari menahan diri dari yang haram: menahan mata dari melihat aurat, menjaga mulut dari menggunjing orang, menjaga tangan dari perbuatan tercela, memilah dan memilih tontotan kita, tidak menyimpan hal-hal yang menjadikan Allah Swt murka di handphone kita, dan lain-lain.
Cara Berjihad untuk Membantu Palestina
Kemudian, jika kita ingin berjihad melawan musuh-musuh Allah Swt yang menzalimi orang-orang mukmin, khususnya saudara-saudara kita di Palestina, Buya Yahya berpesan sebagai berikut:
“Jika Anda ingin jihad berperang melawan musuh-musuh Allah Swt, lakukanlah dua hal ini: 1) Mendukung dan ikut berkiprah dalam dakwah ulama. Baik dengan harta, tenaga, atau apa pun. Anda mengambil bagian dari dakwah, karena dakwah itu membela ummat Nabi Muhammad Saw. 2) Bela saudara-saudara Anda dengan membeli produk-produk buatan mereka, jangan terbiasa membeli produk orang yang memusuhi agama Anda. Saat saya ingin minum, lebih baik saya haus daripada harus membeli produk buatan orang yang diidentifikasi memusuhi Islam!”
Pada kesempatan lain, Buya menyampaikan bahwa bisa jadi secara tidak sadar kita telah ikut andil menindas saudara-saudara kita di Palestina dengan membeli produk buatan musuh Islam, karena keuntungannya mereka gunakan untuk memerangi orang-orang Palestina di sana.
Tidak membeli produk-produk mereka, bukan berarti menolak semua produk mereka. Buya Yahya menyampaikan ada tiga tingkatan dalam menyikapi produk orang-orang yang memusuhi agama Allah Swt ini,
Pertama, produk yang penting untuk bertanding dan bersaing dengan mereka, maka ini boleh dibeli, bahkan sangat diimbau. Seperti produk teknologi, persenjataan, dan sebagainya.
Kedua, produk yang cukup penting dan tidak tidak terlalu mendesak seperti kendaraan dan sebagainya, Anda masih boleh membelinya.
Dan ketiga, produk-produk yang juga diproduksi oleh saudara kita, seperti air kemasan, roti, susu, dan lain-lain. Maka ini seyogianya kita tidak membelinya dari mereka yang memusuhi Islam, sebaliknya, belilah dari saudara kita.
Ini sebagai bentuk ghiroh kita dalam menegakkan dan memperjuangkan kehormatan agama kita. Ghiroh ialah kecemburuan dalam beramal atau semangat dalam beramal. Jika kecemburuan ini tidak ada, maka kemurnian amal kita patut dipertanyakan. Buya Yahya mengingatkan,
“Dakwah dan jihad itu harus ada ghiroh, harus ada cemburu. Kalau dakwah tidak dengan ghiroh, maka ketahuilah yang ada adalah bukan dakwah kepada Allah Swt melainkan dakwah kepada dirinya sendiri. Hanya kepentingan untuk pribadinya sendiri.”
Itulah sekelumit penjelasan tentang berjihad dan cara jihad kita untuk membantu saudara kita yang terzalimi di Palestina. Semoga Allah Swt mengembalikan kejayaan mereka dan semoga Allah Swt terus menambah kehormatan ummat Islam di mana pun mereka berada. Aamiin.
Sumber: Al-Bahjah TV
Jihad Kita untuk Palestina
Buku “Hadist Jibril” karya Buya Yahya ini berisi penjabaran ringkas dari satu hadist Nabi Muhammad Saw yang masyhur dengan sebutan Hadist Jibril. Karena dalam hadist tersebut terjadi dialog antara Baginda Nabi Muhammad dengan Malaikat Jibril. Dalam dialog khusus tersebut Nabi Muhammad Saw telah mengajarkan kepada kita tentang tiga pilar agama yang jika ada salah satu… selengkapnya
Rp 56.000Buku “Silsilah Fiqih Praktis Qurban” karya Buya Yahya merupakan sebuah panduan praktis yang memberikan pemahaman mengenai hukum dan tata cara pelaksanaan ibadah qurban. Dalam buku ini, Buya Yahya menjelaskan berbagai aspek yang terkait dengan qurban, mulai dari pengertian dan tujuan qurban, hukum-hukum yang terkait dengan hewan qurban, serta tata cara penyembelihan, pembagian, dan distribusi daging… selengkapnya
Rp 57.000Terkadang seorang pelajar bahasa arab akan mendapati sedikit kesulitan dalam mempelajari qoidah ‘adad ma’dud karena pembahasan tersebut tidak terlalu detail ketika disebutkan di sebagian kitab-kitab nahwu khususnya kitab nahwu klasik. Maka kami kumpulkan catatan kecil ini dengan harapan dapat memudahkan para pelajar pemula yang ingin menguasai dasar-dasar qoidah ‘adad ma’dud. Ukuran: 16 cm x 24… selengkapnya
Rp 29.000 Rp 37.700Buku Fiqih Bepergian karya Buya Yahya menghadirkan masalah umum yang sering dihadapi oleh kaum muslim dalam menjaga kualitas dan waktu shalat saat sedang bepergian. Buya Yahya memberikan penjelasan tentang kondisi-kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi pelaksanaan shalat, seperti perbedaan zona waktu, keterbatasan ruang, susahnya mencari tempat wudhu, dan lain sebagainya. Buku ini memberikan solusi-solusi praktis yang… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 43.000Buku “Dzikir Harian” yang ditulis oleh Buya Yahya adalah dzikir-dzikir yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir-dzikir yang dihadirkan merupakan dzikir yang dianjurkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad Saw serta para sahabatnya. Dimulai dari tasbih, tahmid, takbir, beserta doa-doanya. Dzikir sebagai upaya senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dzikir harus diamalkan secara konsisten… selengkapnya
Rp 25.000 Rp 27.000Buku Aqidah 50 karya Buya Yahya secara tuntas membahas pokok-pokok fundamental Aqidah Islam sebagaimana yang dibakukan oleh Ahlusunnah Waljama’ah. Buku ini menjadi penegas mengenai identitas dalam beraqidah yang benar, selain dengan mengikuti ulama Ahlusunnah Waljama’ah juga harus mengikuti cara beraqidahnya Ulama Asy’ariah atau Al-Maturidiyah, mengikuti caranya Ahlu Tasawuf (Sufi atau Sufiyah) dan mengikuti salah satu… selengkapnya
Rp 49.000Maulid Ad Diba’ merupakan salah satu kitab maulid yang dibaca dalam rangka meneladani sîrah Rasulullah saw sekaligus bershalawat kepadanya. Salah satu bentuk penyebaran agama Islam adalah melalui peringatan hari lahir pembawa risalah Islam, Nabi Muhammad saw. Kitab Maulid Ad Diba’i menjadi kita yang dibaca pada peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw. Sebagai ungkapan syukur perayaan… selengkapnya
Rp 25.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Senyuman merupakan sebuah hal lumrah dalam kehidupan manusia. Senyum mencerminkan rasa senang dan bahagia terhadap sesuatu... selengkapnya
Pendahuluan Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan istimewa dalam Islam, di mana terdapat dua ibadah utama yang... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Pagi ini Sabtu, 23 Syawal 1444H/13 Mei 2023 Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Al-Bahjah kembali menebar “jaring-jaring”... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Doa sering dimaknai dengan permohonan atau permintaan dengan penuh harapan dan pujian kepada Tuhan. Dalam agama Islam,... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pada era sekarang ini, banyak sekali kasus kekerasan dan pelecehan yang menimpa kaum wanita, dimulai dari pemerkosaan,... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Hati dalam pandangan Islam, bukan hanya organ biologis, melainkan pusat kesadaran spiritual dan moral. Ia adalah cermin kehidupan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Masyarakat Indonesia telah melangsungkan Pesta Demokrasi 5 tahun sekali yang digelar pada tanggal 14 Februari 2023. Setelah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Hal yang harus dipahami terlebih dahulu adalah makna ta’aruf itu sendiri. Ta’aruf bukanlah kesepakatan untuk menuju kepada... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Santri SMAIQu Al-Bahjah Pusat Cirebon borong penghargaan pada acara Ekspose Hasil Akreditasi 2023 yang digelar... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Rubath Nurul Musthofa menyambangi Pondok Pesantren Al-Bahjah pada Kamis 19 Dzulhijjah 1444 H atau bertepatan dengan... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.