Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Muslimah Istimewa dengan Tawakalnya

Muslimah Istimewa dengan Tawakalnya

Diposting pada 6 March 2024 oleh Redaksi / Dilihat: 761 kali / Kategori:

Mungkin hidup ini berjalan tidak sesuai dengan pilihan kita, tetapi yakinlah kepada Allah Swt bahwa pilihan-Nya tidak akan pernah salah. Perjalanan takdir yang dijalani oleh setiap hamba, entah pahit maupun terjal tidak selalu bermakna buruk ketika semua itu disikapi dengan penuh keimanan, semuanya pasti akan berujung kepada kebaikan.

Keistimewaan seorang muslimah yang paling tampak adalah keimanan dan tawakalnya yang mendalam kepada Allah Swt. Ia berkeyakinan bahwa segala peristiwa yang terjadi berdasarkan takdir Allah Swt. Pun sebaliknya, apa yang bukan menjadi takdirnya tidak akan menimpanya.

Keistimewan keimanan dan ketawakalannya seorang muslimah, terabadikan pada kisah yang ada di dalam Al-Qur’an surat Al-Qashash Ayat 7. Ayat ini mengisahkan seorang muslimah yang bernama Yukabidah, ialah seorang perempuan salehah yang menikah dengan laki-laki bernama Imran. Dari pernikahannya itu membuahkan tiga orang anak, yakni Maryam, Musa, dan Harun.

Pada saat itu, terdapat seorang pemimpin Mesir yang disebut Firaun menindas kaum Bani Israil. Suatu waktu Firaun bermimpi bahwa singgasana kerajaannya akan hancur oleh seorang anak laki-laki dari Bani Israil. Sehingga pada saat itu Firaun mengeluarkan perintah khusus kepada para tentaranya untuk membunuh setiap bayi laki-laki dari golongan Bani Israil.

Saat itu pula Yukabidah sedang mengandung kemudian akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki yang ia beri nama Musa. Pada kondisi yang tidak tenang itu, Allah Swt mengilhamkan kepada Yukabidah untuk menghanyutkan Musa kecil ke sungai Nil. Hingga akhirnya keranjang bayi Musa kecil yang hanyut terbawa arus sungai Nil itu ditemukan oleh Asiyah binti Muzahim, dan ia pun merwat Musa kecil hingga besar dan menjadi seorang Rasul.

Kisah muslimah yang penuh dengan keimanan dan ketawakalan lainnya juga tergambar jelas dari kisah Siti Hajar. Siti Hajar tatkala ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim a.s. dekat Baitul Haram di Makkah Mukarramah, di atas mata air zam-zam. Saat itu tidak ada seorang pun yang berada di Makkah, hanya ada Siti Hajar dan putranya Ismail yang masih disusuinya.

Suatu kondisi dan sikap yang sulit untuk bisa dipahami jika tanpa didasari dengan iman dan tawakal. Terbayang bagaimana keadaan seorang istri yang ditinggalkan oleh suami dengan anak yang masih disusuinya. Berada di tempat kosong tak berpenghuni, tidak ada tumbuhan, air, bahkah manusia. Nabi Ibrahim berangkat ke arah negeri Syam yang sangat jauh. Suaminya itu hanya meninggalkan sekantung kurma dan seguci air untuk keduanya.

Kemudian Siti Hajar berkata kepada Nabi Ibrahim a.s. dengan penuh ketegaran, rasa percaya, dan ketenangan.  “Apakah Allah Swt yang memerintahkanmu untuk melakukan ini?”

Nabi Ibrahim a.s. menjawab, “Benar”. Siti Hajar pun berkata penuh keridaan dan rasa aman, “Kalau begitu, Allah Swt tidak akan menelantarkan kami”

Kisah tersebut memberi suri teladan terbaik bagi perempuan muslimah tentang keimanan dan tawakalnya kepada Allah Swt. Jika bukan karena ketegaran iman yang memenuhi jiwa Siti Hajar dan bukan karena ketulusan rasa tawakalnya kepada Allah Swt yang menegarkan naluri dan perasaannya, ia tidak akan mampu menghadapi kondisi yang sangat sulit itu.

Dari kisah Yukabidah dan Siti Hajar kita bisa mengambil hikmah, benarlah bahwa Allah Swt tidak akan menetapkan takdir yang buruk, melainkan kita yang belum mengetahui takdir baik apa yang terjadi setelahnya. Mungkin kita merasa apa yang terjadi dalam kehidupan kita ini sangatlah buruk, tapi siapa yang tahu, bahwa Allah Swt sudah menyiapkan takdir terbaik di baliknya.

Kita sebagai manusia dalam menjalani kehidupan ini berkewajiban untuk bekerja keras menapaki jalan kebaikan, mengambil seluruh cara dan sarana untuk melakukan amal kebajikan untuk dunia dan akhirat, seraya bertawakal penuh dan menyerahkan segala urusan kepada Allah Swt.

Maka jika saat ini kamu mungkin sedang menghadapi ujian dan masalah, cobalah untuk memperkuat tawakal dan yakin kepada Allah Swt sebagaimana makna indah kisah Yukabidah dan Siti Hajar. Karena kita hanyalah seorang hamba, maka pasrah bukan menjadi hal yang sia-sia, tapi penuh akan makna jika terus diiringi dengan takwa.

Penulis: Intan Puspitayana

Tags: , ,

Bagikan ke

Muslimah Istimewa dengan Tawakalnya

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Apa Itu Nikah Batin dan Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
26 April 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Pernikahan sering kali disebut sebagai ibadah terpanjang dalam hidup. Mengandung makna bahwa pernikahan dilakukan dari mulai akad sampai... selengkapnya

Merasa Malas Wiridan? Coba Cara Ini!
4 February 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Telah dibahas sebelumnya bahwa wirid merujuk pada amalan zikir dan ibadah (termasuk sunah muakkadah dan ghairu muakkadah)... selengkapnya

Bolehkah Kurban Tapi Belum Aqiqah? Begini Penjelasan Buya Yahya
6 May 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan menjelang Hari Raya Iduladha yakni mengenai kebolehan orang yang hendak melakukan... selengkapnya

Agar Hidup Bahagia dan Hati Tak Mudah Terluka
13 October 2023

Kunci Hidup Bahagia Berbicara tentang kehidupan yang damai tidak bisa terlepas dari hati. Semua kedamaian yang kita peroleh ternyata sangat... selengkapnya

Puisi-Puisi Nur Aliyatul Hasanah (3)
29 September 2024

  Menunggu   Barangkali tap tip jiwa sama-sama lupa Barangkali tap tip jiwa sama-sama tuli Barangkali tap tip jiwa sama-sama... selengkapnya

Orang Tua yang Telah Meninggal Masih Bisa Mendapatkan Pahala dengan Cara Ini
1 February 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Setiap amal kebaikan yang kita lakukan, baik berupa sedekah maupun berbagi ilmu, akan memberikan pahala langsung kepada... selengkapnya

Sudah 79 Tahun Merdeka, Perjuangan Belum Selesai!
17 August 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Puji syukur kepada Allah Swt yang telah memberikan anugerah kemerdekaan kepada negeri dan bangsa ini sehingga saat... selengkapnya

Sambut Malam Puncak Harlah ke-13 Al-Bahjah, Perbaharui Semangat Menuju Kejayaan Umat
20 August 2022

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Hari ini tepat 13 tahun yang lalu pada tanggal 23 Muharram 1431 H, Lembaga Pengembangan Dakwah... selengkapnya

Peduli Palestina, LAZ Al-Bahjah Salurkan Infak Kemanusiaan Tahap II Rp1,7 M Melalui BAZNAS RI
24 February 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Bahjah menyalurkan infak kemanusiaan untuk Palestina tahap II sebesar Rp1.746.285.736 melalui Badan Amil... selengkapnya

Cara Perempuan Membatalkan Ta’aruf yang Baik
19 June 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Hal yang harus dipahami terlebih dahulu adalah makna ta’aruf itu sendiri. Ta’aruf bukanlah kesepakatan untuk menuju kepada... selengkapnya

Muslimah Istimewa dengan Tawakalnya

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: