
● online
Muslimah Istimewa dengan Tawakalnya
Mungkin hidup ini berjalan tidak sesuai dengan pilihan kita, tetapi yakinlah kepada Allah Swt bahwa pilihan-Nya tidak akan pernah salah. Perjalanan takdir yang dijalani oleh setiap hamba, entah pahit maupun terjal tidak selalu bermakna buruk ketika semua itu disikapi dengan penuh keimanan, semuanya pasti akan berujung kepada kebaikan.
Keistimewaan seorang muslimah yang paling tampak adalah keimanan dan tawakalnya yang mendalam kepada Allah Swt. Ia berkeyakinan bahwa segala peristiwa yang terjadi berdasarkan takdir Allah Swt. Pun sebaliknya, apa yang bukan menjadi takdirnya tidak akan menimpanya.
Keistimewan keimanan dan ketawakalannya seorang muslimah, terabadikan pada kisah yang ada di dalam Al-Qur’an surat Al-Qashash Ayat 7. Ayat ini mengisahkan seorang muslimah yang bernama Yukabidah, ialah seorang perempuan salehah yang menikah dengan laki-laki bernama Imran. Dari pernikahannya itu membuahkan tiga orang anak, yakni Maryam, Musa, dan Harun.
Pada saat itu, terdapat seorang pemimpin Mesir yang disebut Firaun menindas kaum Bani Israil. Suatu waktu Firaun bermimpi bahwa singgasana kerajaannya akan hancur oleh seorang anak laki-laki dari Bani Israil. Sehingga pada saat itu Firaun mengeluarkan perintah khusus kepada para tentaranya untuk membunuh setiap bayi laki-laki dari golongan Bani Israil.
Saat itu pula Yukabidah sedang mengandung kemudian akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki yang ia beri nama Musa. Pada kondisi yang tidak tenang itu, Allah Swt mengilhamkan kepada Yukabidah untuk menghanyutkan Musa kecil ke sungai Nil. Hingga akhirnya keranjang bayi Musa kecil yang hanyut terbawa arus sungai Nil itu ditemukan oleh Asiyah binti Muzahim, dan ia pun merwat Musa kecil hingga besar dan menjadi seorang Rasul.
Kisah muslimah yang penuh dengan keimanan dan ketawakalan lainnya juga tergambar jelas dari kisah Siti Hajar. Siti Hajar tatkala ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim a.s. dekat Baitul Haram di Makkah Mukarramah, di atas mata air zam-zam. Saat itu tidak ada seorang pun yang berada di Makkah, hanya ada Siti Hajar dan putranya Ismail yang masih disusuinya.
Suatu kondisi dan sikap yang sulit untuk bisa dipahami jika tanpa didasari dengan iman dan tawakal. Terbayang bagaimana keadaan seorang istri yang ditinggalkan oleh suami dengan anak yang masih disusuinya. Berada di tempat kosong tak berpenghuni, tidak ada tumbuhan, air, bahkah manusia. Nabi Ibrahim berangkat ke arah negeri Syam yang sangat jauh. Suaminya itu hanya meninggalkan sekantung kurma dan seguci air untuk keduanya.
Kemudian Siti Hajar berkata kepada Nabi Ibrahim a.s. dengan penuh ketegaran, rasa percaya, dan ketenangan. “Apakah Allah Swt yang memerintahkanmu untuk melakukan ini?”
Nabi Ibrahim a.s. menjawab, “Benar”. Siti Hajar pun berkata penuh keridaan dan rasa aman, “Kalau begitu, Allah Swt tidak akan menelantarkan kami”
Kisah tersebut memberi suri teladan terbaik bagi perempuan muslimah tentang keimanan dan tawakalnya kepada Allah Swt. Jika bukan karena ketegaran iman yang memenuhi jiwa Siti Hajar dan bukan karena ketulusan rasa tawakalnya kepada Allah Swt yang menegarkan naluri dan perasaannya, ia tidak akan mampu menghadapi kondisi yang sangat sulit itu.
Dari kisah Yukabidah dan Siti Hajar kita bisa mengambil hikmah, benarlah bahwa Allah Swt tidak akan menetapkan takdir yang buruk, melainkan kita yang belum mengetahui takdir baik apa yang terjadi setelahnya. Mungkin kita merasa apa yang terjadi dalam kehidupan kita ini sangatlah buruk, tapi siapa yang tahu, bahwa Allah Swt sudah menyiapkan takdir terbaik di baliknya.
Kita sebagai manusia dalam menjalani kehidupan ini berkewajiban untuk bekerja keras menapaki jalan kebaikan, mengambil seluruh cara dan sarana untuk melakukan amal kebajikan untuk dunia dan akhirat, seraya bertawakal penuh dan menyerahkan segala urusan kepada Allah Swt.
Maka jika saat ini kamu mungkin sedang menghadapi ujian dan masalah, cobalah untuk memperkuat tawakal dan yakin kepada Allah Swt sebagaimana makna indah kisah Yukabidah dan Siti Hajar. Karena kita hanyalah seorang hamba, maka pasrah bukan menjadi hal yang sia-sia, tapi penuh akan makna jika terus diiringi dengan takwa.
Penulis: Intan Puspitayana
Muslimah Istimewa dengan Tawakalnya
Buku Indahnya Memahami Perbedaan Para Ulama (IMPPU) Karya Buya Yahya menjelaskan perbedaan keyakinan aqidah dan perbedaan pelaksanaan amalan ibadah-ibadah dalam Islam. Buku ini menghadirkan perbedaan tersebut berdasarkan sudut pandang para ulama secara komparatif. Sehingga segala bentuk perbedaan dan perdebatan yang kerap muncul di masyarakat dapat menjadi salah satu nuansa perbedaan yang harmonis, sehingga ekses negatif… selengkapnya
Rp 89.000Buku “Dzikir Harian” yang ditulis oleh Buya Yahya adalah dzikir-dzikir yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir-dzikir yang dihadirkan merupakan dzikir yang dianjurkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad Saw serta para sahabatnya. Dimulai dari tasbih, tahmid, takbir, beserta doa-doanya. Dzikir sebagai upaya senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dzikir harus diamalkan secara konsisten… selengkapnya
Rp 25.000 Rp 27.000FIQIH PRAKTIS SHALAT BERJAMAAH KARYA BUYA YAHYA Buku ini membahas tentang pentingnya dan tata cara melaksanakan shalat berjamaah, yaitu shalat yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok Muslim. Dalam buku ini, Buya Yahya mengupas secara mendalam mengenai tatacara shalat berjamaah. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya. Buya Yahya membahas tentang adab-adab dan tata tertib dalam shalat berjamaah, seperti… selengkapnya
Rp 65.000Maulid Ad Diba’ merupakan salah satu kitab maulid yang dibaca dalam rangka meneladani sîrah Rasulullah saw sekaligus bershalawat kepadanya. Salah satu bentuk penyebaran agama Islam adalah melalui peringatan hari lahir pembawa risalah Islam, Nabi Muhammad saw. Kitab Maulid Ad Diba’i menjadi kita yang dibaca pada peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw. Sebagai ungkapan syukur perayaan… selengkapnya
Rp 25.000Buku “Hadist Jibril” karya Buya Yahya ini berisi penjabaran ringkas dari satu hadist Nabi Muhammad Saw yang masyhur dengan sebutan Hadist Jibril. Karena dalam hadist tersebut terjadi dialog antara Baginda Nabi Muhammad dengan Malaikat Jibril. Dalam dialog khusus tersebut Nabi Muhammad Saw telah mengajarkan kepada kita tentang tiga pilar agama yang jika ada salah satu… selengkapnya
Rp 56.000Buku ini berisikan terjemahan kosa kata bahasa arab beserta latihan-latihannya yang semoga bisa memudahkan para pelajar atau pecinta bahasa arab untuk mempelajari dasar-dasar bahasa arab sehingga mereka mampu mempraktekkan dalam percakapan sehari-hari. ukuran: 17 cm x 25 cm (B5) Kertas Isi: Bookpaper Hitam Putih Sampul: Soft Cover, Laminasi Dof, Spot UV Emboss Jilid: Lem Panas… selengkapnya
Rp 40.000 Rp 52.000Buku Fiqih Thaharah (Bersuci) karya Buya Yahya ini disusun berdasarkan berbagai kitab-kitab yang terpercaya dengan tetap memperhatikan sumber utamanya, yakni al-Qur’an dan Hadits. Buku ini sangat cocok dibaca bagi setiap pemula yang tahu dan belajar lebih banyak ilmu fiqih khususnya tentang thaharah. Sebab, risalah karya Buya Yahya ini sengaja dihadirkan dengan susunan seringkas-ringkasnya. Buku Fiqih… selengkapnya
Rp 60.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Ketika mendengar kata ibadah, hal yang pertama kali terlintas dalam pikiran orang awam mungkin adalah suatu amalan... selengkapnya
Mimpi Bertemu Nabi (Sebuah Kebanggaan yang Tak Bisa Diungkapkan) Oleh: Admin 2 Disadur dari ceramah Buya Yahya (Pengasuh LPD... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Setiap manusia pasti akan mengalami kematian dan sebagai umat Islam kita meyakini bahwa setelah kematian akan ada... selengkapnya
Pustaka Al-Bahajah, Cirebon – Tahukan sahabat bahwa saat ini banyak sekali orang yang saling mencintai di dunia namun ternyata bermusuhan... selengkapnya
“Kelak, mereka yang menjaga jalinan hubungan dengan Nabi Saw akan menyusul masuk surga bersama Nabi Saw,” Prof. Dr. Al-Habib Abdullah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Pada kegiatan Maulid dan Silaturahmi Akbar Al-Bahjah 1444 H kemarin, sangat banyak ilmu dan nasihat yang... selengkapnya
Dzikrullah Luasnya bumi terhampar Indahnya langit terbentang Megahnya pegunungan kokoh ditinggikan Matahari pun dihangatkan Apalagi yang perlu diragukan?... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pertanyaan yang sering muncul ketika menjelang Iduladha salah satunya mengenai kapan waktu paling afdhol (utama) untuk menyembelih... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Rabu 6 Jumadil Ula 1444 H atau bertepatan dengan 30 November 2022, Guru Mulia Sayyidi Syeikh... selengkapnya
Sering kali kita mendengar anjuran untuk membaca surah Al-Waqi’ah setelah Asar. Sebenarnya, apakah ini diperbolehkan dalam Islam? Mari simak penjelasannya... selengkapnya
Masyaallah ❤️
6 Maret 2024 | 11:50 am