fbpx
Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka Setiap Hari pukul 08.00 s.d. pukul 16.00 Hari Besar Islam Tutup
Beranda » Blog » Puisi-Puisi Nur Aliyatul Hasanah (3)

Puisi-Puisi Nur Aliyatul Hasanah (3)

Diposting pada 29 September 2024 oleh Redaksi / Dilihat: 77 kali

 

Menunggu

 

Barangkali tap tip jiwa sama-sama lupa

Barangkali tap tip jiwa sama-sama tuli

Barangkali tap tip jiwa sama-sama bisu

 

Bukankah hidup memang tentang menunggu?

Dan keindahannya dilihat dari bagaimana cara kita menunggu?

Menunggu waktu dimana kisah kita kan didengar

Menunggu waktu dimana keluh kesah kita kan usai

Menunggu waktu dimana kita kan pulang

 

Ini bukan lagi perihal baru berapa lama kita tinggal

Bukan lagi perihal kita baru memulai atau telah usai

Bukan lagi perihal kita telah siap atau masih tergagap

 

Bukankah ini hanya sekadar persinggahan?

Persinggahan yang ditakdirkan agar kita membuat sebuah pilihan dan keputusan

Melalui jalan mana kita akan pulang?

Kisah seperti apa yang akan kita selesaikan?

Mampukah semuanya kita pertanggung jawabkan?

 

Duhai jiwa…

Akankah kamu mulai lupa?

Perjalanan nan panjang ini

Bukan sekadar canda gurau semata

Melainkan pilihan-pilihan yang harus selalu kamu ambil ibrahnya…

 

Bertuhankan Ego

 

Kerap kali aku amati, onggokan

manusia yang saling mencaci,

yang saling memaki,

yang saling mengasihi,

padahal sedang berpura-pura saling empati.

 

Seakan tak cukup,

mereka saling mengobral kepercayaan

Menggadaikan kewibawaan

Kemudian saling menjerat

habis-habisan.

 

Kupikir dunia mulai kacau tak karuan

Ego semakin diper-Tuhankan

Dan kita masih saling ogah-ogahan

Jangankan saling mengingatkan,

Sekadar senyum tulus pun kita enggan melakukan.

 

Oh tidak,

Kupikir dunia benar- benar  hancur berantakan!

Tak ada senyuman,

tak ada gurauan,

tak ada pelukan.

 

Mati.

 

Kupikir dunia sudah mati.

Karena semua semakin tidak terkendali.

Kemudian aku menyesali;

kenapa tak sedari dulu kupakai hati?

 

Pulang

 

Bukan sekedar suka atau tidak suka

Bukan sekedar senang atau tidak senang

Juga bukan sekedar nikmat atau tidak nikmat

Pada proses ini,

Pada fase ini,

Kucoba dalami diriku sendiri,

Berkali-kali

Menyelam…

Menyelam..

Bahkan sesekali tenggelam.

 

Kutemukann diri dalam gelabah

Berkesudahan pada sumarah

Hilang sudah semua arah

Atmaku bak bersimbahkan darah

 

Dan lagi,

Lintang tak nampakkan keindahan

Tabir membentang di seluruh pandangan

Gemerlap melodi buana membancang

Atas semua adorasi yang seharusnya dilakukan

 

Oh, Tuhan

Harsaku telah hilang

Tak kutemui di semua sudut ruang

Pada suatu waktu aku terbayang,

Meminta pada-Mu untuk membawaku pulang

 

Aku…

Dan jalan yang tak berkesudahan

 

Penulis: Nur Aliyatul Hasanah

 

Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara ini.

Tags: , , , ,

Bagikan ke

Puisi-Puisi Nur Aliyatul Hasanah (3)

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.

Puisi-Puisi Nur Aliyatul Hasanah (3)

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: