
● online
Agar Hidup Bahagia dan Hati Tak Mudah Terluka
Kunci Hidup Bahagia
Berbicara tentang kehidupan yang damai tidak bisa terlepas dari hati. Semua kedamaian yang kita peroleh ternyata sangat bergantung pada kondisi hati. Semakin damai hati kita, maka semakin damai pula kehidupan kita. Ke mana pun kita berputar-putar mencari tips hidup bahagia, damai, tenteram, dan tenang tidak akan kita dapatkan jika tidak menyentuh dimensi hati. Buya Yahya mengingatkan,
“Damai di semesta ini akan terwujud jika berangkat dari hati yang damai. Orang berbicara tentang perdamaian, ketenteraman, kebahagiaan, kalau hanya berputar-putar di luar hati, tidak akan ketemu. Karena semua itu kuncinya adalah di hati.”
Hati yang bersih tidak akan mudah terluka dan melukai orang lain. Saat ia bertemu siapa pun, tidak akan ada niat untuk menyakiti. Karena itu, suatu pertemuan, jika ingin berlangsung baik-baik saja, bernilai, dan tenteram, harus ada rambu-rambu di dalam hati. Rambu-rambu ini disampaikan oleh Buya Yahya berikut ini,
“Pertama, tidak ada kebencian, prasangka buruk, keinginan menyakiti dan lain sebagainya di antara orang yang bertemu. Kedua, tertanam kecintaan, setidaknya, cinta bisa dibangun dalam pertemuan tersebut.”
Jika kedua rambu-rambu ini diterapkan, maka tidak akan ada pertemuan yang sia-sia, apa lagi pertemuan yang menjurus pada permusuhan.
Hati adalah kunci dalam menciptakan perdamaian, kebahagiaan, dan kesehatan lahir dan batin. Semakin berkualitas hati yang kita miliki, semakin berkualitas juga kehidupan yang kita jalani. Sebaliknya, jika hati kita rusak dan kotor, maka semakin rusak juga kehidupan yang akan kita hadapi.
Kekotoran hati ini bisa menjangkit siapa saja tanpa pandang bulu, Buya mengingatkan,
“Hati yang kotor bisa menimpa siapa saja. Dan hati yang kotor ini saat menimpa siapa pun itu tetep jelek. Biarpun katanya dia hafal Al-Qur’an 30 juz. Biarpun katanya dia seorang ustadz, kiyai. Biarpun katanya dia seseorang yang terpandang. Maka berhati-hatilah Anda dalam urusan hati ini!”
Obat untuk Mengobati Hati
Tentu saja hati dapat kita latih sedemikian rupa agar menjadi hati yang selamat dan sehat. Langkah untuk memperolehnya pun memerlukan usaha yang tidak mudah, tergantung pada kadar penyakit hati yang kita miliki. Namun, seiring dengan usaha yang sungguh-sungguh dan doa yang kuat kepada Allah Swt, kita dapat memperbaiki, mengobati, dan membersihkan hati kita. Berikut ini latihan yang Buya Yahya berikan untuk mengobati hati.
1. Doakan orang yang menyakiti kita
Sebelum meminta kepada Allah Swt, biasakanlah mendoakan mereka yang pernah menzalimi kita. Doa yang dianjurkan bukanlah doa-doa kejelekan apalagi kutukan, melainkan doa-doa kebaikan yang terucap tulus dari dalam hati kita. Kita akan merasa untuk melakukannya sangat sulit, tetapi setelah mencobanya, ketidaktulusan akan mengelupas dari dalam hati kita. Karena mendoakan kebaikan untuk orang-orang yang menyakiti kita juga merupakan latihan agarkita bisa ikhlas. Buya Yahya menambahkan,
“Kunci para kekasih Allah mendapatkan gelar kewaliannya (wilaayah) ialah qalbun saliim, hati yang selamat. Saat dia benci atau marah kepada seseorang, ia tidak mewujudkannya dalam bentuk reaksi-reaksi negatif.”
Para kekasih Allah Swt itu, bukan tidak pernah marah dan kesal, akan tetapi saat mereka mengalaminya, mereka menahan diri dan berdoa dengan doa-doa yang baik.
Buya Yahya menyampaikan,
“Ada kisah sahabat yang dizalimi pada zaman Nabi Muhammad Saw, ia bertanya kepada Nabi Saw, ‘Apakah aku boleh membalasnya?’ Nabi Saw menjawab, ‘Kalau kau balas, kau sama seperti dia.’ Pada kesempatan lain, Nabi Saw pernah menyampaikan bahwa jika orang baik dibalas dengan kabaikan itu hal yang biasa. Tapi yang istimewa itu saat seseorang dizalimi, ia membalas dengan kebaikan.”
Lalu bagaimana cara agar kita tidak susah mendoakan kebaikan untuk orang lain? Buya Yahya menyarankan cukup tanamkan satu motivasi dari hadits Nabi Muhammad Saw berikut ini:
“Nabi Saw bersabda,
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ
‘Tidak ada seorang muslim yang mendoakan orang lain yang tidak ada di hadapannya (karena tempatnya memang jauh atau dekat tapi bermusuhan) melainkan malaikat berkata: kamu mendapatkannya (duluan)’”
Setelah mendengar kabar gembira dari Rasulullah Saw dalam hadits di atas, apakah kita masih akan kesulitan untuk mendoakan kebaikan untuk orang lain?
Buya Yahya juga menyampaikan bahwa doa seperti ini lebih cepat terkabul dari doa di depan multazam dan meminta doa ke kiyai sekalipun.
“Pakailah cara berdoa seperti ini, ini resep dari Nabi Saw. Yakinlah!” pesan Buya.
2. Biasakan untuk tidak menyebut kekurangan orang lain
Menyebut kekurangan orang lain hanya akan menimbulkan konflik dan masalah. Apa lagi jika menjurus pada cacian dan makian, itu hanya akan mengundang cacian dan makian lainnya. Oleh karena itu, jangan sampai kita biasa menyebut-nyebut kekurangan orang lain. Ini berlaku pada siapa pun dan dalam hubungan seperti apa pun. Buya berpesan,
“Jika kamu sebagai suami menemukan kekurangan pada istrimu, pastikan engkau tidak akan menyebutnya sampai engkau mati!”
lalu bagaimana cara agar kita tidak mudah menyebut-nyebut kekurangan orang lain? Buya Yahya memberikan tipsnya dalam pesan berikut:
“Ingatlah orang yang kau caci adalah ummat Nabi Muhammad Saw yang mana Nabi Saw mendoakannya agar mulia! Kenapa kau caci?”
Nabi Muhammad Saw sangat ingin ummatnya mulia dan masuk surga bersamanya, sebagaimana disampaikan juga oleh guru Buya Yahya, Prof. Dr. Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun yang dapat Anda simak di sini.
3. Tidak mencari-cari kejelekan orang lain
Mencari-cari kejelekan orang lain sama saja dengan membuka aib orang lain. Ini merupakan perilaku tercela yang hanya akan merusak hati. Buya Yahya berpesan,
“Bagaimana mungkin kita begitu lancang melakukannya, sementara Allah Swt mengancam orang yang berbuat demikian melalui lisan Nabi Muhammad Saw,
مَنْ تَتَبَّعَ عَوْرَةَ أَخِيْهِ الْمُسْلِمِ تَتَبَّعَ اللهُ عَوْرَتَهُ
‘Orang yang mencari-cari kejelekan orang lain (saudara muslimnya), Allah Swt akan membongkar aibnya’”
Sekalipun jika memang kita menemukan hal-hal yang mencurigakan pada orang lain, Buya menyampaikan bahwa ada cara menyikapinya. Cara menyikapinya yaitu pastikan saat kita mengetahuinya, sikap kita tidak berubah. Jangan dulu emosi dan memfitnah. Setelah memastikan sikap tidak berubah, carilah solusi bagaimana untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan.
Itulah beberapa tips untuk menata hati agar semakin terlatih untuk ikhlas, sekaligus tips agar hidup bahagia. Semoga Allah Swt membersihkan hati kita dari segala kekotoran dan semoga Allah Swt mengobati hati kita dari segala macam luka dan penyakit hati. Aamiin.
Sumber: Al-Bahjah TV.
Agar Hidup Bahagia dan Hati Tak Mudah Terluka
Maulid Ad Diba’ merupakan salah satu kitab maulid yang dibaca dalam rangka meneladani sîrah Rasulullah saw sekaligus bershalawat kepadanya. Salah satu bentuk penyebaran agama Islam adalah melalui peringatan hari lahir pembawa risalah Islam, Nabi Muhammad saw. Kitab Maulid Ad Diba’i menjadi kita yang dibaca pada peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw. Sebagai ungkapan syukur perayaan… selengkapnya
Rp 25.000Buku Fiqih Bepergian karya Buya Yahya menghadirkan masalah umum yang sering dihadapi oleh kaum muslim dalam menjaga kualitas dan waktu shalat saat sedang bepergian. Buya Yahya memberikan penjelasan tentang kondisi-kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi pelaksanaan shalat, seperti perbedaan zona waktu, keterbatasan ruang, susahnya mencari tempat wudhu, dan lain sebagainya. Buku ini memberikan solusi-solusi praktis yang… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 43.000Penerbit: Pustaka Al-Bahjah Penulis: Maulid Johansyah, M.Pd. Tebal buku: xi+138 Buku saku Kosa Kata (Almufrodat) Sehari-Hari ini merupakan pelengkap untuk buku Pengantar Belajar Bahasa Arab yang menjelaskan secara singkat tentang qoidah-qoidah dasar. Kosa kata (Almufrodat) disebutkan oleh para pakar bahasa sebagai salah satu unsur dalam belajar bahasa Arab selain qoidah. Tanpanya bagaimana mungkin seseorang dapat… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 29.900Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000Buku “Sam’iyyat” karya Buya Yahya penting untuk kita memiliki sebagai buku pegangan dalam memiliki keyakinan yang benar. Dengan keyakinan yang benar maka kualitas keimanan seseorang akan semakin kuat. Mengimani sesuatu yang ghaib berdasarkan yang kita dengar tanpa melibatkan akal di dalamnya memerlukan upaya yang pelik. Namun dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan dilengkapi dengan cara… selengkapnya
Rp 59.000 Rp 69.000Ilmu nahwu adalah termasuk bagian dari sekian macam bidang ilmu dalam bahasa arab. Tanpanya sebuah susunan kalam tidak akan difahamai dengan benar sebagaimana yang dikatakan oleh al Imam al Imrithi: والنَّحْوُ أَولَى أَوَّلًا أَنْ يُعْلَمَا * إِذِ الكَلَامُ دُونَهُ لَنْ يُفْهَمَا “ilmu nahwu lebih utama untuk dipelajari terlebih dahulu Karena sebuah kalam bahasa arab tanpanya… selengkapnya
Rp 72.000 Rp 93.600Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Buya Yahya kembali hadir di Kota Cimahi dalam kajian rutin Majelis Al-Bahjah Bandung, Rabu 28 Rabiul... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Orang yang merindukan bulan Ramadan akan mengenang setiap hiruk-pikuk yang ada di dalamnya. Seperti berburu takjil, sahur,... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Banjir yang melanda berbagai wilayah di Indonesia akhir-akhir ini menjadi pengingat nyata akan pentingnya menjaga lingkungan (hifzh... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Baru-baru ini aktivitas “cek khodam” ramai di media sosial, khususnya di live TikTok dan Instagram. Pengguna media... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Bulan Rajab adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah Swt. Pada bulan ini, terdapat peristiwa besar, yakni Isra’... selengkapnya
Sering kali kita mendengar anjuran untuk membaca surah Al-Waqi’ah setelah Asar. Sebenarnya, apakah ini diperbolehkan dalam Islam? Mari simak penjelasannya... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan melanjutkan sinergitasnya, Pondok Pesantren Al-Bahjah Pusat mengukuhkan pengasuh baru. Acara... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Kita sering kali merasa kehilangan saat harus memutus hubungan dengan seseorang yang dulu pernah dekat, bahkan sangat spesial.... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Cerita fiksi merupakan salah satu jenis karya sastra yang tulis oleh manusia dengan tujuan tidak hanya untuk... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Jika jodoh tak kunjung datang padahal sudah dicari ke mana-mana, sampai diri mungkin sudah merasa lelah, jangan... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.