fbpx
Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka Setiap Hari pukul 08.00 s.d. pukul 16.00 Hari Besar Islam Tutup
Beranda » Blog » Memaknai Khalifah Fil Ardh dalam Gaya Hidup Zero Waste

Memaknai Khalifah Fil Ardh dalam Gaya Hidup Zero Waste

Diposting pada 17 Juli 2024 oleh Redaksi / Dilihat: 297 kali / Kategori:

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Aktivitas manusia dalam mempertahankan kelangsungan hidup tentu tidak lepas dengan makan dan minum. Makanan dan minuman yang kita konsumsi baik itu mulai dari pedagang pinggir jalan, pedagang kaki lima, hingga di supermarket akan selalu berhubungan dengan plastik. Dari kemasan plastik sekali pakai yang diberikan pedagang untuk membungkus makanan dan minuman yang kita beli akan terbuang begitu saja menjadi sampah.

Plastik termasuk sampah terbanyak yang dihasilkan oleh manusia di muka bumi. Bahkan data menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 sampah plastik di Indonesia mencapai sekitar 64 juta ton per tahun. Sampah-sampah plastik dapat memperparah krisis iklim dan mencemari lingkungan. Karena jenis sampah plastik memiliki sifat sulit terurai oleh bumi, butuh memakan waktu 100 hingga 500 tahun untuk terurai sempurna, yang mana jangka waktu tersebut lebih panjang dari usia kebanyakan manusia.

Manusia hidup di muka bumi diutus untuk menjadi khalifah. Kebanyakan Ahli Tafsir memaknai khalifah adalah suksesor Allah Swt. dalam mengimplementasikan perintah-perintah Allah di antara umat manusia. Allah Swt. menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi tersebut diklaim oleh malaikat, yang kelak keturunan dari manusia (penerus atau pengganti dari Nabi Adam) akan membuat kerusakan di bumi. Sebagaimana mereka para malaikat mengiaskan manusia pada makhluk terdahulu, yakni sebagai jin yang mendiami bumi dan membuat kerusakan.

Upaya saat ini yang bisa kita lakukan untuk tidak menambah kerusakan dan menjaga kewarasan bumi adalah dengan 3R (Reduse, Reuse, Recycle) yakni mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang. Salah satu kaidah fikih menyebutkan “Mā Lā Yudraku Kulluh Lā Yutraku Kulluh”, jika tidak mampu mengerjakan secara keseluruhan maka tidak boleh meninggalkan semuanya. Kaidah tersebut bisa kita aplikasikan dalam 3R ini. Jika di antara kita belum bisa melakukan ketiga-tiganya maka jangan tinggalkan semua, jika belum bisa untuk menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah, minimal tidak meninggalkan untuk reduse (mengurangi sampah). Karena langkah kecil yang dilakukan oleh tiap-tiap manusia, akan memberikan dampak yang besar, termasuk untuk bumi.

Prinsip 3R ini termasuk dalam gaya hidup Zero Waste. Zero Waste adalah filosofi yang dijadikan sebagai gaya hidup demi mendorong kita untuk bijak dalam mengonsumsi dan memaksimalkan siklus hidup sumber daya sehingga produk-produk bisa digunakan kembali. Zero Waste juga perihal menghindari penggunaan sampah plastik sekali pakai, agar sampah tidak dikirim ke landfill atau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Langkah sederhana yang bisa kita lakukan dalam gaya hidup Zero Waste ini adalah dapat dimulai dengan membawa tas belanjaan atau totebag sendiri dari rumah dan mulai menolak penggunaan plastik sekali pakai untuk mengindari pembuangan sampah. Selain itu, kita pun dapat membawa tumbler (botol minum) ketika di luar seperti tempat umum atau dalam acara-acara. Dengan kita membawa tumbler minum, selain mengurangi pembuangan sampah plastik, juga akan dapat menghemat pengeluaran untuk membeli air minum kemasan. Hingga ke langkah untuk membiasakan selalu membawa peralatan makan dan minum seperti kotak makan, sedotan stainless ketika kita hendak beli makanan di luar.

Gaya hidup dengan Zero Waste ini terlihat mustahil oleh manusia kebanyakan. Karena kehidupan kita akan terus menghasilkan sampah setiap harinya. Namun ketika tiap-tiap manusia menyadari sebagai khalifah adalah bentuk amanah dari Allah dan bentuk pemuliaan-Nya terhadap manusia untuk menghuni bumi di antara makhluk yang lain, maka tidak akan menambah kerusakan di muka bumi, berusaha ikut serta untuk merawat bumi dengan menerapkan gaya hidup Zero Waste dan memulainya dengan meminimalisir penggunaan plastik, karena mengetahui dampak bagi bumi yang kita tempati jika terus-menerus menimbun sampah plastik sekali pakai.

 

Penulis: Nur Kholisah, S.Ag.

 

Referensi:

Eva Elnova sharing bersama Teens Go Green.

Artikel https://zerowaste.id/zero-waste-for-beginners/what-is-zero-waste-anyway/

Aḥmad Muṣṭafā Al-Marāghī, Tafsir Al-Marāghī (Mesir: al-Bābi al-Ḥalabi, 1365), 1:77

Wahbah al-Zuḥaylī. al-Tafsīr al-Munīr fī al-‘Aqīdah wa al-Sharī’ah wa al-Manhaj, Damaskus: Dār al-Fikr, 1:136.

 

Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara ini.

Tags: , , , ,

Bagikan ke

Memaknai Khalifah Fil Ardh dalam Gaya Hidup Zero Waste

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.

Memaknai Khalifah Fil Ardh dalam Gaya Hidup Zero Waste

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: