● online
Keindahan Metode Dakwah Rasulullah Saw yang Diikuti oleh Para Ulama
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Mengutip kisah Nabi Muhammad Saw ketika berdakwah di kota Thaif, kala itu beliau memulainya dengan datang ke tempat-tempat para pemuka Bani Tsaqif sebagai orang-orang yang berkuasa di daerah itu. Beliau berbicara tentang Islam dan mengajak mereka supaya beriman kepada Allah Swt. Akan tetapi, ajakan beliau itu ditolak mentah-mentah bahkan sering mendapat bantahan yang kasar. Mereka yang tidak terima dengan dakwahnya Nabi Saw, lalu mengerahkan para penjahat dan para budak untuk mencerca dan melempari Nabi Saw dengan batu sehingga mengakibatkan cedera pada kaki mulia Rasulullah Saw. Zaid bin Haritsah yang berusaha keras melindungi beliau pun tetap saja kewalahan sehingga terluka di beberapa bagian tubuhnya, termasuk pada kepalanya.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Aisyah r.a., ia berkata:
“Wahai Rasulullah, pernahkah engkau mengalami peristiwa yang lebih berat dari peristiwa Uhud?” Jawab Nabi, “Aku telah mengalami berbagai penganiayaan dari kaummu. Akan tetapi, penganiayaan terberat yang pernah aku rasakan ialah pada hari Aqabah saat aku datang dan berdakwah kepada Ibnu Abdi Yalil bin Abdi Kilal, tetapi dia menolak tawaran dakwahku. Aku kemudian kembali dengan perasaan tidak menentu sehingga aku baru tersentak dan tersadar ketika di Qarnuts Tsa’lib. Aku angkat kepalaku dan tiba-tiba muncul Jibril memanggilku seraya berkata, “Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan kaummu terhadapmu dan Allah telah mengutus Malaikat penjaga gunung untuk engkau perintahkan sesukamu”. Nabi Saw melanjutkan, “Kemudian malaikat penjaga gunung memanggilku dan mengucapkan salam kepadaku lalu berkata, “Wahai Muhammad! Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan kaummu terhadapmu. Aku adalah malaikat penjaga gunung dan Rabbmu telah mengutusku kepadamu untuk engkau perintahkan sesukamu. Jika engkau suka, aku bisa membalikkan gunung Akhsyabin ini ke atas mereka.” Aku berkata, “Aku bahkan menginginkan semoga Allah berkenan mengeluarkan dari anak keturunan mereka generasi yang menyembah Allah semata, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun”.
Pelajaran yang dapat kita ambil dalam hal ini adalah, semua penderitaan dan rintangan yang ada di jalan dakwah Islam tidak boleh menghalangi atau menghentikan perjuangan kita atau mengakibatkan kegentaran dan kemalasan dalam diri kita, selama kita berjalan di atas petunjuk keimanan kepada Allah Swt. Siapa saja yang telah mengambil kekuatannya dari Allah Swt, dia tidak akan pernah mengenal putus asa atau malas. Selama Allah Swt yang memerintahkan, pasti Dia akan menjadi penolong dan pembela.
Abuya As Sayyid Muhammad Alawy Al Maliki menjelaskan dalam kitabnya Al-Qudwah Al-Hasanah, seyogianya bagi kaum muslimin untuk mempersiapkan berbagai wasilah (perantara) dan perangkat dalam rangka dakwah Islamiyyah serta menempuh dakwah dengan rencana yang matang, tak hanya sekadar ide cepat dan planning kilat yang tergesa-gesa dan tanpa perhitungan. Salah satu usaha mempersiapkan perangkat dakwah adalah tarbiyah amaliyah (pendidikan dan praktik lapangan) untuk menghasilkan seorang da’i yang mempunyai ilmu mumpuni sekaligus penuh dengan rasa ghirah (kecemburuan/semangat yang membara). Karena ilmu saja dengan tanpa adanya ghirah maka akan menjadi sesuatu yang membeku, tak ada greget dan tak ada kepekaan. Begitu pula ghirah saja dengan tanpa adanya ilmu, maka tidak patut untuk posisi kepemimpinan dan memberi bimbingan.
Seharusnya para da’i menampilkan sifat istikamah (konsisten), tangguh serta tidak mundur di saat menghadapi berbagai kesulitan, cobaan serta rintangan. Dan jangan sampai hati mereka dihinggapi oleh rasa putus asa dan lemah semangat pada saat hasil yang diharapkan tampak terlambat datang (dan rasa putus asa itu timbul) karena mengingat segala upaya yang telah mereka kerahkan.
Sesungguhnya di antara faktor yang menjadikan hati seorang da’i merasa ringan untuk mengerjakan sifat sabar adalah dia harus mengerti─sebagaimana para da’i terdahulu─bahwa berbagai cobaan dan kesulitan merupakan fenomena yang lazim menyertai pergerakan dakwah Islam. Hal tersebut justru kadang menjadi unsur terpenting dalam Islam untuk membentuk dan menguji (seorang da’i). Sesungguhnya iman yang kuat dan kokoh adalah iman yang teguh pada saat-saat sulit. Adapun iman yang sakit dan rapuh, maka akan cepat sekali menjadi lenyap dan hancur berkeping-keping ketika diterpa berbagai cobaan.
Seorang da’i juga harus memperhatikan tujuan-tujuan ini (memperkuat hubungan dan mengokohkan ikatan hati dengan Allah) adalah termasuk materi-materi pokok dan dasar-dasar utama yang menjadi keharusan bagi seorang da’i untuk memasukkan hal-hal tersebut dalam metode dakwahnya serta meletakkannya di depan kedua matanya. Karena sesungguhnya hal tersebut merupakan metode sang teladan terbaik Nabi Muhammad Saw yang ditempuh oleh para khalifah (pengganti) beliau sebagai para pembenah terdahulu yang datang setelah Rasulullah Saw.
Penulis: Muhammad Tis Asuh Sobirin
Refrensi:
Sirah Nabawiyah (Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy)
Al-Qudwah Al Hasanah-Teladan Terbaik dalam Berdakwah (Prof. DR. As-Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki al-Hasani
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara ini.
Keindahan Metode Dakwah Rasulullah Saw yang Diikuti oleh Para Ulama
Buku “Oase Iman” memberikan pemahaman yang mendalam namun ringan sebagai siraman hati bagi siapa pun yang membacanya. Berisi catatan buah dari renungan singkat di sepanjang perjalanan penulis dalam menjalankan tugas dakwah di jalan Allah Swt. Dari pengalaman yang berharga tersebut kemudian menjadi hikmah yang bertebaran dan dikumpulkan, kemudian dihadirkan dengan harapan adanya kebaikan dan sesuatu… selengkapnya
Rp 87.000 Rp 93.000Shalat berjamaah sudah menjadi pelaksaan rutin yang dilaksanakan oleh kaum muslimin. Maka sungguh disayangkan jika tidak mendapatkan pahala yang sempurna. Oleh karena itu, menurut Buya Yahya target kita bukanlah sekadar bisa dan sah dalam melaksanakan shalat berjamaah saja. Akan tetapi, bagaimana agar kita dapat melaksanakan shalat berjamaah dengan benar dan sempurna untuk mendapatkan pahala yang… selengkapnya
Rp 55.000Terkadang seorang pelajar bahasa arab akan mendapati sedikit kesulitan dalam mempelajari qoidah ‘adad ma’dud karena pembahasan tersebut tidak terlalu detail ketika disebutkan di sebagian kitab-kitab nahwu khususnya kitab nahwu klasik. Maka kami kumpulkan catatan kecil ini dengan harapan dapat memudahkan para pelajar pemula yang ingin menguasai dasar-dasar qoidah ‘adad ma’dud. Ukuran: 16 cm x 24… selengkapnya
Rp 29.000 Rp 37.700Buku ini berisikan terjemahan kosa kata bahasa arab beserta latihan-latihannya yang semoga bisa memudahkan para pelajar atau pecinta bahasa arab untuk mempelajari dasar-dasar bahasa arab sehingga mereka mampu mempraktekkan dalam percakapan sehari-hari. ukuran: 17 cm x 25 cm (B5) Kertas Isi: Bookpaper Hitam Putih Sampul: Soft Cover, Laminasi Dof, Spot UV Emboss Jilid: Lem Panas… selengkapnya
Rp 40.000 Rp 52.000Penerbit: Pustaka Al-Bahjah Penulis: Nur Sobarie, M.Pd. Tebal buku: xii+112 Buku “Khidmah di Tanah Suci, Panduan Menjadi Tour Leader Umrah Sejati” adalah sebuah apresiasi dan panduan bagi para tour leader (TL) umrah yang berdedikasi dalam melayani tamu-tamu Allah. Buku ini mengupas tuntas tentang makna khidmah (pelayanan) dalam konteks umrah, peran dan tanggung jawab seorang TL,… selengkapnya
*Harga Hubungi CSMaulid Ad Diba’ merupakan salah satu kitab maulid yang dibaca dalam rangka meneladani sîrah Rasulullah saw sekaligus bershalawat kepadanya. Salah satu bentuk penyebaran agama Islam adalah melalui peringatan hari lahir pembawa risalah Islam, Nabi Muhammad saw. Kitab Maulid Ad Diba’i menjadi kita yang dibaca pada peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw. Sebagai ungkapan syukur perayaan… selengkapnya
Rp 25.000Buku Fiqih Thaharah (Bersuci) karya Buya Yahya ini disusun berdasarkan berbagai kitab-kitab yang terpercaya dengan tetap memperhatikan sumber utamanya, yakni al-Qur’an dan Hadits. Buku ini sangat cocok dibaca bagi setiap pemula yang tahu dan belajar lebih banyak ilmu fiqih khususnya tentang thaharah. Sebab, risalah karya Buya Yahya ini sengaja dihadirkan dengan susunan seringkas-ringkasnya. Buku Fiqih… selengkapnya
Rp 60.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim apapun keadaannya. Siapapun yang... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamin membawa kemaslahatan bagi seluruh umat manusia serta datang untuk memuliakan wanita.... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Menjamu makan tamu adalah hal biasa, namun bagaimana jika yang dijamu jumlahnya mencapai puluhan ribu orang?... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Para pencinta Rasul terus menunjukkan semangat besar mereka dalam mencintai Nabi tercinta. Semangat mencintai Nabi Saw... selengkapnya
PELUANG BERKHIDMAH DALAM DAKWAH BERSAMA PUSTAKA AL-BAHJAH Assalamu’alaikum Bagi kalian yang memiliki kemampuan dalam bidang Public Relations atau Editor Bahasa... selengkapnya
Masalah dalam Bersedekah Oleh: Admin 2 Disadur dari ceramah Buya Yahya (Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon) PUSTAKA AL-BAHJAH-ARTIKEL-Sedekah, satu kata yang... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Orang yang sudah mengikrarkan dirinya beriman secara otomatis akan mudah untuk melakukan kebaikan-kebaikan. Ia juga akan secara... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Di tengah gemerlap bulan Ramadan, saat suasana kota terasa penuh kehangatan dan kebersamaan, pemandangan yang lazim terlihat... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pernahkah sahabat mendengar istilah peta konsep? Melalui artikel ini, penulis akan memberikan informasi mengenai apa itu peta... selengkapnya
Lima Tiang Ada lima tiang Tiang itu berdiri kokoh Kokoh karena selalu dijaga Dijaga dan dilestarikan Tiang... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.