
● online
Doa Tak Kunjung Terkabul, Harus Bagaimana?

Ilustrasi berdoa
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Sebelumnya, kita telah membahas kisah Nabi Zakariya dan bagaimana rumus agar doa terkabul, jika Anda belum membacanya, silakan klik di sini. Namun, bagaimana jika ternyata doa tak kunjung terkabul? Sikap apa yang harus kita terapkan ? Tulisan ini akan membahas hal tersebut berdasarkan penjelasan Buya Yahya saat membahas tafsir QS. Maryam ayat 1 s.d 7 sebelumnya.
Cara Allah Mengabulkan Doa-Doa Kita
Mungkin kita telah menerapkan seluruh rumus agar doa-doa kita terkabul. Namun, bisa jadi, ada saatnya kita merasa seolah-olah doa kita tak kunjung terkabul.
Buya Yahya menyampaikan bahwa kita tidak perlu khawatir saat doa-doa kita tak kunjung terkabul. Sebab, pada hakikatnya Allah Swt mengabulkan doa hamba-Nya dengan tiga model cara, yaitu: (a) Allah mengabulkan doa kita di dunia dan sesuai keinginan kita, (b) Allah mengabulkan doa kita di dunia tetapi tidak sesuai keinginan kita, sebab ada yang lebih baik, dan (c) Allah memberi balasan atas doa-doa kita di akhirat kelak. Buya Menyampaikan,
“Pengabulan doa tidak hanya di dunia: ada yang di dunia sesuai keinginan, ada di dunia tidak sesuai keinginan (diberi lebih lagi), atau di akhirat kelak.”
Selain itu, bagi seorang hamba, berdoa merupakan suatu kewajiban, sebagaimana Buya menambahkan,
“Berdoa itu menjadi sebuah kewajiban. Tanda penghambaan kita kepada Allah. Jangan buru-buru berkata doaku belum dikabul. Sekecil apa pun kemungkinannya menurut logika, tetaplah berdoa.”
Sekalipun misalnya, seseorang telah divonis oleh dokter bahwa kesembuhannya tidak bisa diharapkan lagi secara medis, ia tetap dianjurkan untuk berdoa untuk sembuh. Sebab, Allah tidak akan menyia-nyiakan doa hamba-Nya. Jika ia tetap meninggal karena penyakit yang ia derita, akan ada balasan yang besar di akhirat kelak dari doa-doa kesembuhannya tersebut.
Kisah Ibunda Maryam
Buya kemudian mengisahkan seorang hamba Allah Swt yang salehah, ia berdoa kepada Allah Swt agar diberi seorang anak laki-laki hebat yang akan menghabiskan seluruh hidupnya untuk beribadah kepada Allah Swt. Wanita salehah tersebut bernama Hannah, setiap hari ia berdoa agar diberi anak laki-laki sebagaimana keinginannya. Akan tetapi, setelah hamil dan melahirkan, ternyata anak yang lahir adalah seorang perempuan. Anak tersebut tidak lain ialah Siti Maryam. Ibunda Siti Maryam tidak mendapatkan anak laki-laki seperti keinginan dalam doanya.
Namun, di balik itu semua, Allah memberikan karunia-Nya yang lebih besar kepada Sayyidah Hannah. Buya menambahkan bahwa sekali pun Siti Maryam seorang perempuan, kualitasnya tidak kalah dari anak laki-laki. Siti Maryam tumbuh menjadi seorang ahli ibadah yang mengerahkan seluruh hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah Swt. Tidak hanya itu, dari Siti Maryam ini lahirlah seorang manusia mulia yang kehebatannya seperti yang didoakan Sayyidah Hannah dan kelak menjadi seorang Nabi, yaitu Nabiyyullah Isa as. Doa yang selama ini Sayyidah Hannah panjatkan terpancar sampai kepada cucunya.
Buya kemudian berpesan,
“Maka jangan ada siapa pun yang mengatakan bahwa Allah tidak mengabulkan doa kita. Kisah Sayyidah Hannah ini seolah-olah tidak dikabul, padahal sesungguhnya dikabul.”
Berdoa sebagai suatu kewajiban seorang hamba, harus beriringan dengan husnudzan (sangkaan baik) dan keyakinan yang kuat. Yakinilah Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang berdoa kepada-Nya. Hal ini juga yang Nabi Muhammad Saw ajarkan, yaitu jangan sampai ada keraguan sedikit pun saat kita berdoa kepada Allah Swt. Buya menyampaikan,
“Husnudzan lah kepada Allah. Nabi mengajarkan kepada kita: ‘kalau kamu berdoa maka hendaknya kamu punya keyakinan kuat akan dikabul Allah (antum muuqiduuna bil ijaabah).’ Bentuk pengabulan doanya saja yang kita tidak menyadarinya. Pengetahuan manusia juga terbatas, sedangkan Allah lebih tahu apa yang lebih baik untuk kita.”
Balasan Doa di Akhirat
Buya Yahya menyebutkan bahwa di akhirat kelak hamba-hamba Allah akan kaget dengan pahala mereka. Beliau menyampaikan,
“Ada hamba-hamba Allah yang kaget dengan pahalanya, mereka bertanya, “Ya Allah, ini pahala apa?” Lalu dijawab, “Ini adalah pahala doamu yang banyak, tidak Aku kabulkan di dunia tetapi Aku berikan di akhirat.” Sehingga ada seorang hamba berkata, “Kalau begini, lebih baik semuanya Kau kabulkan di akhirat saja Ya Allah, jangan Kau kabulkan di dunia.”
Buya melanjutkan bahwa ia berkata demikian karena memang kenikmatan di akhirat itu lebih agung. Meskipun begitu, hendaknya kita tetap meminta kepada Allah, “Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah. Ya Allah, berilah di dunia dan berilah di akhirat.”
Demikianlah cara bersikap saat kita merasa doa-doa kita tak kunjung terkabul. Semoga kita semua termasuk dalam orang-orang yang tak berputus asa atas rahmat Allah, dan semoga Allah kabulkan doa-doa kebaikan kita semua. Aamiin.
Sumber: Al-Bahjah TV
Tags: Buya Yahya, doa, doa tak kunjung terkabul, tafsir
Doa Tak Kunjung Terkabul, Harus Bagaimana?
Buku “Dzikir Harian” yang ditulis oleh Buya Yahya adalah dzikir-dzikir yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir-dzikir yang dihadirkan merupakan dzikir yang dianjurkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad Saw serta para sahabatnya. Dimulai dari tasbih, tahmid, takbir, beserta doa-doanya. Dzikir sebagai upaya senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dzikir harus diamalkan secara konsisten… selengkapnya
Rp 25.000 Rp 27.000Buku Fiqih Bepergian karya Buya Yahya menghadirkan masalah umum yang sering dihadapi oleh kaum muslim dalam menjaga kualitas dan waktu shalat saat sedang bepergian. Buya Yahya memberikan penjelasan tentang kondisi-kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi pelaksanaan shalat, seperti perbedaan zona waktu, keterbatasan ruang, susahnya mencari tempat wudhu, dan lain sebagainya. Buku ini memberikan solusi-solusi praktis yang… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 43.000Buku Aqidah 50 karya Buya Yahya secara tuntas membahas pokok-pokok fundamental Aqidah Islam sebagaimana yang dibakukan oleh Ahlusunnah Waljama’ah. Buku ini menjadi penegas mengenai identitas dalam beraqidah yang benar, selain dengan mengikuti ulama Ahlusunnah Waljama’ah juga harus mengikuti cara beraqidahnya Ulama Asy’ariah atau Al-Maturidiyah, mengikuti caranya Ahlu Tasawuf (Sufi atau Sufiyah) dan mengikuti salah satu… selengkapnya
Rp 49.000Buku “Sam’iyyat” karya Buya Yahya penting untuk kita memiliki sebagai buku pegangan dalam memiliki keyakinan yang benar. Dengan keyakinan yang benar maka kualitas keimanan seseorang akan semakin kuat. Mengimani sesuatu yang ghaib berdasarkan yang kita dengar tanpa melibatkan akal di dalamnya memerlukan upaya yang pelik. Namun dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan dilengkapi dengan cara… selengkapnya
Rp 59.000 Rp 69.000Terkadang seorang pelajar bahasa arab akan mendapati sedikit kesulitan dalam mempelajari qoidah ‘adad ma’dud karena pembahasan tersebut tidak terlalu detail ketika disebutkan di sebagian kitab-kitab nahwu khususnya kitab nahwu klasik. Maka kami kumpulkan catatan kecil ini dengan harapan dapat memudahkan para pelajar pemula yang ingin menguasai dasar-dasar qoidah ‘adad ma’dud. Ukuran: 16 cm x 24… selengkapnya
Rp 29.000 Rp 37.700Maulid Ad Diba’ merupakan salah satu kitab maulid yang dibaca dalam rangka meneladani sîrah Rasulullah saw sekaligus bershalawat kepadanya. Salah satu bentuk penyebaran agama Islam adalah melalui peringatan hari lahir pembawa risalah Islam, Nabi Muhammad saw. Kitab Maulid Ad Diba’i menjadi kita yang dibaca pada peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw. Sebagai ungkapan syukur perayaan… selengkapnya
Rp 25.000Buku “Hadist Jibril” karya Buya Yahya ini berisi penjabaran ringkas dari satu hadist Nabi Muhammad Saw yang masyhur dengan sebutan Hadist Jibril. Karena dalam hadist tersebut terjadi dialog antara Baginda Nabi Muhammad dengan Malaikat Jibril. Dalam dialog khusus tersebut Nabi Muhammad Saw telah mengajarkan kepada kita tentang tiga pilar agama yang jika ada salah satu… selengkapnya
Rp 56.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Puasa Syawal merupakan salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw. Buya Yahya... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Saat ini kita semua tengah memasuki bulan Rajab. Ketika beberapa saat sebelum memasuki bulan Rajab ini,... selengkapnya
Islam sebagai agama yang sempurna, sejak awal telah mendeklarasikan hak-hak wanita secara sempurna pula. Sejak saat itu, wanita muslimah... selengkapnya
Dalam kehidupan rumah tangga, seorang suami memiliki kewajiban untuk memberi nafkah kepada istri dan keluarganya. Maksud dari kewajiban ini adalah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pemilu menjadi ajang pesta demokrasi sekaligus medium aktualisasi hak dan kewajiban politik seluruh warga negara. Agar pemilu... selengkapnya
Dari Kuningan Menuju Yaman PUSTAKA AL-BAHJAH-INSPIRASI- Ijaz Ahmad Jawahirulhaq, seorang santri STAIBA (Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Bahjah) angkatan pertama, berbagi... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah – Pengguna media sosial dihebohkan dengan fenomena alam yang terjadi di Arab Saudi. Pasalnya, negeri yang terkenal dengan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Berbuka puasa bukan hanya prosesi melepas dahaga dan haus, tapi juga merupakan salah satu ibadah yang memiliki... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Pada kegiatan Maulid dan Silaturahmi Akbar Al-Bahjah 1444 H kemarin, sangat banyak ilmu dan nasihat yang... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Ketika seorang wanita hadir dengan kemuliaan dan kesalehannya, ia membawa keberuntungan besar bagi orang-orang yang berada di... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.