
● online
Diksi Dua Wajah: Menegur dan Menyinggung di Grup, Tapi Giliran Ada Butuh Baru Japri
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Zaman ini telah melahirkan sebuah peradaban baru, yaitu peradaban jempol dan tanda centang biru. Teknologi terus melesat seperti anak panah dari busur kemajuan, menembus batas ruang dan waktu, menghadirkan fitur demi fitur yang menjadikan pesan bukan lagi sebatas kata, melainkan dunia kecil yang penuh makna, sentilan, dan terkadang, luka.
Ada satu generasi yang paling terdampak dari perkembangan ini, yaitu Generasi Z. Mereka tumbuh di tengah-tengah pesatnya jejaring sosial sebagai sahabat dan emoji sebagai bahasa cinta. Namun, di balik semua kemudahan itu, ada ironi yang dirasakan oleh generasi yang konon paling melek teknologi itu. Di ruang-ruang maya tempat mereka saling bertukar cerita dan candaan, muncul satu kegelisahan yang diam-diam mencuat: “Menegur dan menyinggung di grup, tapi giliran ada butuh malah japri”. Kalimat ini seperti angin panas yang menampar pelipis. Ada kepedihan yang tersembunyi, ada kritik yang terbungkus satire.
Majas dari Dunia Digital
Grup percakapan adalah panggung bersama. Di sana, semua menjadi penonton sekaligus pemain. Ketika ada yang menegur di grup, sejatinya ia sedang menyalakan lampu sorot di tengah pentas, mengumumkan kesalahan dengan gaung yang lebih nyaring. Sebaliknya, saat ia butuh sesuatu, ia memilih lorong sunyi bernama japri (jalur pribadi), mengendap masuk, membisikkan dengan suara lembut, seolah tak pernah ada teguran sebelumnya.
Inilah diksi dua wajah; ketika koreksi diumumkan seperti pengumuman di pasar, tapi kala membutuhkan sesuatu dibisikkan seperti rahasia di balik pintu. Di situlah ketimpangan komunikasi lahir. Luka tak lagi datang dari nada tinggi, tapi dari cara dan tempat yang dipilih.
Refleksi Sosial: Komunikasi yang Timpang
Seorang psikolog komunikasi berkata, “hanya 7% pesan disampaikan melalui kata-kata, sementara 38% melalui intonasi suara, dan 55% melalui bahasa tubuh. Tapi di dunia digital, kita kehilangan dua unsur terakhir.” Maka yang tersisa hanyalah teks, yang tanpa sadar bisa berubah menjadi tombak atau pelukan tergantung siapa yang membaca dan bagaimana suasana hatinya.
Ketika seseorang memilih menegur di grup, sebenarnya ia sedang mempertemukan niat dengan ego. Ia mungkin ingin membenahi, tapi lupa bahwa manusia bukanlah program yang bisa di-debug hanya dengan satu pesan singkat. Di sisi lain, saat ia mengirim pesan pribadi untuk meminta bantuan, ia menunjukkan bahwa sebenarnya ia mampu merendahkan diri tapi sayangnya, hanya ketika sedang perlu.
Bukankah lebih bijak jika sapaan datang lebih dulu sebelum teguran? Bukankah lebih manusiawi jika koreksi diawali dengan empati, bukan diumbar di ruang publik? Di sinilah teknologi mengajak kita merenung: apakah fitur-fitur canggih itu memudahkan hubungan atau justru menajamkan jarak antarhati?
Rumi pernah berkata, “Raise your words, not your voice. It is rain that grows flowers, not thunder.” Kata-kata memang punya kuasa, tapi tempat dan cara menyampaikannya jauh lebih menentukan bagaimana pesan itu tumbuh di hati lawan bicara.
Mari kita jaga komunikasi di ruang digital sebagaimana kita menjaga perasaan di dunia nyata. Jika teguran bisa dilakukan secara pribadi, mengapa harus diumbar? Dan jika butuh bantuan, jangan segan untuk membangun jembatan dari awal, bukan hanya melintasinya ketika perlu. Sebab pada akhirnya, bukan teknologi yang menentukan kedewasaan komunikasi kita, melainkan etika, empati, dan ketulusan dalam setiap ketikan.
Penulis: Husni Mubarok
Penyunting: Assyifa
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara klik link ini.
Diksi Dua Wajah: Menegur dan Menyinggung di Grup, Tapi Giliran Ada Butuh Baru Japri
Buku Aqidah 50 karya Buya Yahya secara tuntas membahas pokok-pokok fundamental Aqidah Islam sebagaimana yang dibakukan oleh Ahlusunnah Waljama’ah. Buku ini menjadi penegas mengenai identitas dalam beraqidah yang benar, selain dengan mengikuti ulama Ahlusunnah Waljama’ah juga harus mengikuti cara beraqidahnya Ulama Asy’ariah atau Al-Maturidiyah, mengikuti caranya Ahlu Tasawuf (Sufi atau Sufiyah) dan mengikuti salah satu… selengkapnya
Rp 49.000Buku “Silsilah Fiqih Praktis Qurban” karya Buya Yahya merupakan sebuah panduan praktis yang memberikan pemahaman mengenai hukum dan tata cara pelaksanaan ibadah qurban. Dalam buku ini, Buya Yahya menjelaskan berbagai aspek yang terkait dengan qurban, mulai dari pengertian dan tujuan qurban, hukum-hukum yang terkait dengan hewan qurban, serta tata cara penyembelihan, pembagian, dan distribusi daging… selengkapnya
Rp 57.000Buku Fiqih Bepergian karya Buya Yahya menghadirkan masalah umum yang sering dihadapi oleh kaum muslim dalam menjaga kualitas dan waktu shalat saat sedang bepergian. Buya Yahya memberikan penjelasan tentang kondisi-kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi pelaksanaan shalat, seperti perbedaan zona waktu, keterbatasan ruang, susahnya mencari tempat wudhu, dan lain sebagainya. Buku ini memberikan solusi-solusi praktis yang… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 43.000Buku Buya Yahya yang berjudul Ramadhaniat secara rinci menjelaskan amalan-amalan yang dapat dilakukan oleh seorang muslim di bulan Ramadan. Buku ini memberikan panduan mudah bagi setiap muslim dalam merencanakan program amalan di bulan Ramadan. Dengan penjelasan yang sederhana dan praktis Buya Yahya mengupas tuntas kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia di bulan Ramadan dan bagaimana… selengkapnya
Rp 115.000Buku “Sam’iyyat” karya Buya Yahya penting untuk kita memiliki sebagai buku pegangan dalam memiliki keyakinan yang benar. Dengan keyakinan yang benar maka kualitas keimanan seseorang akan semakin kuat. Mengimani sesuatu yang ghaib berdasarkan yang kita dengar tanpa melibatkan akal di dalamnya memerlukan upaya yang pelik. Namun dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan dilengkapi dengan cara… selengkapnya
Rp 59.000 Rp 69.000Buku ini berisikan terjemahan kosa kata bahasa arab beserta latihan-latihannya yang semoga bisa memudahkan para pelajar atau pecinta bahasa arab untuk mempelajari dasar-dasar bahasa arab sehingga mereka mampu mempraktekkan dalam percakapan sehari-hari. ukuran: 17 cm x 25 cm (B5) Kertas Isi: Bookpaper Hitam Putih Sampul: Soft Cover, Laminasi Dof, Spot UV Emboss Jilid: Lem Panas… selengkapnya
Rp 40.000 Rp 52.000FIQIH PRAKTIS SHALAT BERJAMAAH KARYA BUYA YAHYA Buku ini membahas tentang pentingnya dan tata cara melaksanakan shalat berjamaah, yaitu shalat yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok Muslim. Dalam buku ini, Buya Yahya mengupas secara mendalam mengenai tatacara shalat berjamaah. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya. Buya Yahya membahas tentang adab-adab dan tata tertib dalam shalat berjamaah, seperti… selengkapnya
Rp 65.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Salah satu ibadah yang wajib dikerjakan oleh umat Islam adalah shalat. Untuk mengerjakan shalat secara sempurna seorang... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Shalat Tarawih merupakan shalat sunnah yang sangat dianjurkan untuk menghidupkan malam bulan Ramadhan. Namun ketika shalat... selengkapnya
Menebar Jaring-Jaring Dakwah Buku Buya Yahya Menjawab Jilid 1 Kini Tersedia di Gramedia Jabodetabek PUSTAKA AL-BAHJAH-NEWS FLASH-Tim pemasaran Pustaka Al-Bahjah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Tidak lama lagi kita akan memasuki bulan Dzulhijjah. Pada bulan ini terdapat ibadah agung yang disyariatkan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Menjamu makan tamu adalah hal biasa, namun bagaimana jika yang dijamu jumlahnya mencapai puluhan ribu orang?... selengkapnya
Pendahuluan Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan istimewa dalam Islam, di mana terdapat dua ibadah utama yang... selengkapnya
Sebentar lagi umat islam di Indonesia melaksanakan ibadah Qurban. Tapi sayang masih banyak hewan qurban yg di potong tidak sesuai... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Jika jodoh tak kunjung datang padahal sudah dicari ke mana-mana, sampai diri mungkin sudah merasa lelah, jangan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Suatu Jumat pagi, saya pergi ke pasar untuk belanja kebutuhan dapur. Setelah saya memarkirkan motor di area bebas... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Silaturahmi merupakan salah satu amaliyah yang semakin sulit bahkan mulai ditinggalkan pada era high tech seperti sekarang... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.