
● online
Pacaran Tidak Ada di dalam Islam: Haruskah Barang Pemberian Mantan Dikembalikan?
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Hidup adalah perjalanan yang penuh dengan ujian dan cobaan. Tidak jarang kita tergelincir dalam kesalahan yang mungkin disebabkan oleh kelalaian atau ketidaktahuan kita sendiri. Namun, Allah Subhanallahu wa Ta’ala, dengan segala kasih sayang-Nya, senantiasa membuka pintu tobat bagi hamba-hamba-Nya yang mau kembali kepada-Nya dengan hati yang tulus dan penuh penyesalan.
Dalam kehidupan, terkadang seseorang terjerumus ke dalam hubungan yang tidak sesuai syariat, seperti pacaran atau komitmen yang belum sah secara agama─keduanya sama saja tidak ada di dalam syariat Islam. Hubungan ini sering kali diwarnai dengan pemberian hadiah atau kenangan tertentu. Ketika seseorang menyadari kesalahan ini dan berniat untuk bertobat, lantas muncul pertanyaan, apa yang harus dilakukan dengan barang-barang kenangan tersebut?
Tobat yang Sungguh-Sungguh
Tobat yang benar adalah tobat yang disertai penyesalan mendalam dan tindakan nyata untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dalam konteks ini, menyimpan barang-barang kenangan seperti hadiah atau bahkan nomor telepon dari masa lalu dapat menjadi penghalang untuk melupakan dan benar-benar meninggalkan masa lalu tersebut. Oleh karena itu, langkah terbaik adalah sebagai berikut.
- Menghapus Segala Jejak Masa Lalu
Semua barang kenangan, seperti hadiah atau benda lain yang mengingatkan pada hubungan tersebut, sebaiknya dihilangkan. Hal ini bertujuan untuk mencegah nostalgia atau godaan yang dapat mengembalikan seseorang kepada masa lalu yang kelam. Bahkan hal kecil seperti nomor telepon atau sapu tangan pun dapat menjadi jalan masuk bagi godaan setan untuk mengingat kembali hubungan yang tidak diridhai Allah Subhanallahu wa Ta’ala.
- Menguatkan Diri dengan Ibadah
Menyesal saja tidak cukup jika tidak diiringi dengan upaya mendekatkan diri kepada Allah. Tingkatkan kualitas shalat, perbanyak membaca Al-Qur’an, dan istiqamah dalam berdoa agar diberikan kekuatan untuk menjaga hati.
- Membangun Hidup yang Baru
Setelah melepaskan semua kenangan masa lalu, fokuslah membangun hidup baru yang lebih baik. Dengan demikian, seseorang dapat mempersiapkan diri untuk bertemu dengan pasangan yang halal dan diridhai Allah.
Hikmah di Balik Penghapusan Kenangan
Menghapus kenangan bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal mental dan spiritual. Ketika kita menyimpan sesuatu yang berkaitan dengan masa lalu yang kelam, hati kita rentan untuk terjebak dalam rasa rindu atau nostalgia. Setan pun akan memanfaatkan momen ini untuk menggoyahkan niat tobat kita. Oleh karena itu, menghilangkan segala sesuatu yang menjadi pemicu kenangan buruk adalah wujud dari keteguhan dalam bertobat.
Allah Subhanallahu wa Ta’ala Maha Penerima Tobat. Jika seseorang benar-benar menyesal dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan, maka Allah pasti akan menerima tobatnya. Namun, tobat yang sungguh-sungguh harus diiringi dengan tindakan nyata untuk meninggalkan segala sesuatu yang berpotensi membawa kembali kepada kehinaan. Dengan demikian, hati kita akan senantiasa terjaga dari godaan, dan kita dapat melangkah menuju kehidupan yang lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat.
Penulis: Solahudin Al Ayyubi S.Sos.
Penyunting: Idan Sahid
Referensi: Youtube Al-Bahjah TV
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara ini.
Tags: Buya Yahya, hadiah, mantan, pacaran
Pacaran Tidak Ada di dalam Islam: Haruskah Barang Pemberian Mantan Dikembalikan?
Maulid Ad Diba’ merupakan salah satu kitab maulid yang dibaca dalam rangka meneladani sîrah Rasulullah saw sekaligus bershalawat kepadanya. Salah satu bentuk penyebaran agama Islam adalah melalui peringatan hari lahir pembawa risalah Islam, Nabi Muhammad saw. Kitab Maulid Ad Diba’i menjadi kita yang dibaca pada peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw. Sebagai ungkapan syukur perayaan… selengkapnya
Rp 25.000Buku “Sam’iyyat” karya Buya Yahya penting untuk kita memiliki sebagai buku pegangan dalam memiliki keyakinan yang benar. Dengan keyakinan yang benar maka kualitas keimanan seseorang akan semakin kuat. Mengimani sesuatu yang ghaib berdasarkan yang kita dengar tanpa melibatkan akal di dalamnya memerlukan upaya yang pelik. Namun dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan dilengkapi dengan cara… selengkapnya
Rp 59.000 Rp 69.000Buku Aqidah 50 karya Buya Yahya secara tuntas membahas pokok-pokok fundamental Aqidah Islam sebagaimana yang dibakukan oleh Ahlusunnah Waljama’ah. Buku ini menjadi penegas mengenai identitas dalam beraqidah yang benar, selain dengan mengikuti ulama Ahlusunnah Waljama’ah juga harus mengikuti cara beraqidahnya Ulama Asy’ariah atau Al-Maturidiyah, mengikuti caranya Ahlu Tasawuf (Sufi atau Sufiyah) dan mengikuti salah satu… selengkapnya
Rp 49.000Buku “Oase Iman” memberikan pemahaman yang mendalam namun ringan sebagai siraman hati bagi siapa pun yang membacanya. Berisi catatan buah dari renungan singkat di sepanjang perjalanan penulis dalam menjalankan tugas dakwah di jalan Allah Swt. Dari pengalaman yang berharga tersebut kemudian menjadi hikmah yang bertebaran dan dikumpulkan, kemudian dihadirkan dengan harapan adanya kebaikan dan sesuatu… selengkapnya
Rp 87.000 Rp 93.000Buku Indahnya Memahami Perbedaan Para Ulama (IMPPU) Karya Buya Yahya menjelaskan perbedaan keyakinan aqidah dan perbedaan pelaksanaan amalan ibadah-ibadah dalam Islam. Buku ini menghadirkan perbedaan tersebut berdasarkan sudut pandang para ulama secara komparatif. Sehingga segala bentuk perbedaan dan perdebatan yang kerap muncul di masyarakat dapat menjadi salah satu nuansa perbedaan yang harmonis, sehingga ekses negatif… selengkapnya
Rp 89.000Buku Fiqih Thaharah (Bersuci) karya Buya Yahya ini disusun berdasarkan berbagai kitab-kitab yang terpercaya dengan tetap memperhatikan sumber utamanya, yakni al-Qur’an dan Hadits. Buku ini sangat cocok dibaca bagi setiap pemula yang tahu dan belajar lebih banyak ilmu fiqih khususnya tentang thaharah. Sebab, risalah karya Buya Yahya ini sengaja dihadirkan dengan susunan seringkas-ringkasnya. Buku Fiqih… selengkapnya
Rp 60.000Buku “Silsilah Fiqih Praktis Qurban” karya Buya Yahya merupakan sebuah panduan praktis yang memberikan pemahaman mengenai hukum dan tata cara pelaksanaan ibadah qurban. Dalam buku ini, Buya Yahya menjelaskan berbagai aspek yang terkait dengan qurban, mulai dari pengertian dan tujuan qurban, hukum-hukum yang terkait dengan hewan qurban, serta tata cara penyembelihan, pembagian, dan distribusi daging… selengkapnya
Rp 57.000Buku Fiqih Shalat karya Buya Yahya ini berisi pedoman lengkap mengenai hukum fiqih dan tata cara dalam menjalankan ibadah shalat. Sehingga dengan membaca buku ini kita akan mendapatkan pemahaman yang benar mengenai shalat sesuai dengan ajaran Rasulillah Saw. Buya Yahya menghadirkan risalah ini dengan susunan seringkas-ringkasnya. Hal ini dilakukan demi kemudahan para pembaca untuk belajar… selengkapnya
Rp 59.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Manusia diberi nikmat oleh Allah Subhanallahu wa Ta’ala dengan waktu yang begitu panjang dalam satu harinya, yakni... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Setiap muslim mesti tergugah untuk bisa melaksanakan qurban di keluarga atau kampungnya masing-masing. Akan tetapi, jika ada... selengkapnya
Hakikat Kesuksesan Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Setiap orang menginginkan kesuksesan dalam kehidupannya. Hal itu merupakan bagian dari fitrah manusia. Adapun kesuksesan ini... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Puji syukur kepada Allah Swt yang telah memberikan anugerah kemerdekaan kepada negeri dan bangsa ini sehingga saat... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Banjir yang melanda berbagai wilayah di Indonesia akhir-akhir ini menjadi pengingat nyata akan pentingnya menjaga lingkungan (hifzh... selengkapnya
Karya : Ummi Fairuz Ar- Rahbini Lebih bagus dari mu ya Rasulullah Sungguh mata ini tak pernah melihatnya Lebih... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Ibadah haji merupakan ibadah yang sangat diimpikan oleh jutaan umat islam di seluruh dunia. Banyak diantara... selengkapnya
“Kelak, mereka yang menjaga jalinan hubungan dengan Nabi Saw akan menyusul masuk surga bersama Nabi Saw,” Prof. Dr. Al-Habib Abdullah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Bulan Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah dan pintu gerbang memasuki bulan suci Ramadan. Bulan Sya’ban merupakan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah dan pintu gerbang memasuki bulan suci Ramadan. Bulan Sya’ban merupakan salah... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.