
● online
Dari Kuningan Menuju Yaman
Dari Kuningan Menuju Yaman
PUSTAKA AL-BAHJAH-INSPIRASI- Ijaz Ahmad Jawahirulhaq, seorang santri STAIBA (Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Bahjah) angkatan pertama, berbagi kisah inspiratif di sela-sela kesibukan beliau dalam mempersiapkan diri untuk menimba ilmu agama sampai ke Negeri Yaman.

* Tangkapan layar Youtube Al-Bahjah TV, Ijaz memperagakan gerakan shalat pada Ramadhan 1442 H
Seperti yang telah diketahui bersama bahwa Ijaz ini adalah santri yang sudah banyak berkhidmah di berbagai kegiatan dan divisi, di antaranya berkhidmah di Pustaka Al-Bahjah, menjadi MC buka bersama dan sahur bersama pada bulan Ramadhan tahun lalu, menjadi pengajar dua putra tercinta Buya Yahya (Mas Muh dan Mas Ali), serta berkhidmah dalam kegiatan yang lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

* sebelah kiri
Awal mula menjadi santri Al-Bahjah
Awal mulanya beliau menjadi santri Al-Bahjah bermula dari orang tua beliau yang sudah lebih dulu mengenal Buya Yahya, Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon, melalui siaran radio.
“Dulu orang tua sering mendengar RadioQu Kuningan 104.8 FM pada tahun 2015/2016”, ungkap santri asal Kuningan, Jawa Barat tersebut.
Pada tahun yang sama, selepas lulus dari SMP (sekolah menengah pertama) beliau nyaris masuk ke sebuah SMAN (sekolah menengah atas negeri) di kota penghasil tape ketan ini, ditambah juga saat itu beliau mendapatkan beasiswa untuk masuk ke SMA tersebut. Akan tetapi, beliau mengurungkan niatnya untuk melanjutkan pendidikan formalnya ke jenjang SMA, karena beliau khawatir akan pergaulan anak-anak sekolah yang semakin parah pada saat itu.
“Jadi, sebenarnya rencana awal tuh mau masuk ke SMAN. Cuman kita mikir ya karena melihat di SMP saja itu pergaulan anak-anak zaman itu sangat parah”, tutur santri yang biasa dipanggil Ijaz ini.
Akhirnya, dengan segala pertimbangan dan perenungan yang matang, beliau pun memutuskan untuk mondok di sebuah pesantren.
“Makannya kita khawatir di sana, makannya kita pun memutuskan ingin mondok,” jelas santri penyuka kerang hijau ini.
Keputusan anak ke-2 dari 6 bersaudara ini mendapatkan respon yang positif dari orang tua, sehingga orang tua beliau langsung mendaftarkannya di Al-Bahjah Cirebon.
“Akhirnya diarahkan oleh orang tua kita mondoknya ke Al-Bahjah. Akhirnya di daftarkanlah di sini,” jelas santri penyuka STMJ (susu telur madu jahe) ini.
Kisah singkat perjalanan dari menjadi santri Tafaqquh hingga menjelang keberangkatannya ke Yaman
Santri penyukai olahraga sepak bola dan voli ini menuturkan bahwa pada awal-awal beliau masuk ke Al-Bahjah itu belum ada yang namanya program STAIBA.
“Pas kita masuk ke sini itu yang ada hanya kelas 1, 2, 3, 4, 5. Ada yang iddad ada yang kelas 1, kita masuk ke kelas 1. Kemudian, lanjut kelas 2, kemudian masuk ke kelas 3,” beber santri yang memfavoritkan pelajaran fiqih ini.

* tengah, Ijaz besama teman sekamarnya di STAIBA
Ijaz menceritakan bahwa yang namanya karantina-karantina bahasa Arab itu mulai ada pada tahun 2018 ketika beliau kelas tiga, kemudian pada saat itu barulah ada yang namanya STAIBA. Kemudian, setelah beliau kelas tiga, ada pengetesan untuk santri yang akan masuk ke STAIBA.
“Lolos dari kelas 3 tersebut 5 orang. Kami, Idris, Mustofa, Arifin, Akbar, ditambah 5 orang dari Cianjur”, kenangnya, “Setelah masuk STAIBA, kita awalnya STAIBA tuh di Majalengka 10 orang. Mulai di sana tuh STAIBA pertama,” ungkap santri yang bersahabat dekat dengan Arifin ini.
Kondisi negara yang diterpa oleh wabah COVID-19 pada saat itu, membuat beliau dan teman-temannya yang sedang berada di Majalengka akhirnya dipindahkan ke Al-Bahjah Cirebon. Karena sekaligus juga ditugaskan untuk mengajar santri-santri formal, baik SMA maupun SMP pada tahun 2020.
“Kebetulan saat itu, guru-guru formal pada saat itu tidak boleh masuk. Mereka itu mengajarnya itu fokus ke diniyah. Kita yang dari STAIBA itu mengajar formal selama beberapa bulan,” terang santri yang mengidolakan Buya Yahya ini.
Akhirnya, setelah berjalan satu tahun beliau di Al-Bahjah Cirebon, ada pembicaraan lebih lanjut dengan Buya Yahya bahwasanya nanti beliau dan temannya akan ada yang dikirim ke Turki dan ke Yaman.
“Akhirnya dipilihlah beberapa orang untuk berangkat ke Yaman 12 orang dan 6 orang ke Turki”, ungkap santri yang dibesarkan oleh ayah yang berprofesi sebagai pengajar ini.
Kemudian, dari 6 orang yang direncanakan diberangkatkan ke Turki tersebut, tidak diberangkatkan ke Turki semuanya, karena ternyata Buya Yahya mempunyai program khusus di Yaman. Akhirnya dipilihlah dari 6 orang ini, yaitu beliau dan Arifin untuk mengikuti program khusus tersebut.
“Akhirnya yang 4 orang berangkat ke Turki, kami yang 2 orang menunggu keberangkatan ke Yaman yang akan datang.” tutur santri yang dilahirkan dari seorang ibu yang berprofesi sebagai pengajar ini.
Kunci sukses
“Pertama, harus mempunyai intelektual, keinginan kuat, senang bergaul, akhlak yang baik, dan khidmahnya dengan pondok maksimal.”
Pesan untuk adik-adik di Al-Bahjah
“Patuh, dan sungguh-sungguh, nanti pondok akan mengarahkan. Intinya mudah jadi santri itu, resepnya jadi santri di Al-Bahjah ini selama kita menerima apa yang disediakan pondok untuk kita dari pembelajaran, dari tugas, nanti kedepannya sudah enak, tidak harus memikirkan bagaimana kita kedepannya, pasrah sepenuhnya ke pondok itu sudah enak.”
Kesan yang dirasakan selama di Al-Bahjah
“Kesannya banyak banget, seperti kerasa kalau yang namanya watak itu terbentuk di sini. Jiwa lembut, jiwa menghormati orang lain, jiwa ingin menyenangkan orang tua itu ke bentuk di sini. Begitu tidak terlupakan pondok ini bagi kita, soalnya benar-benar bisa menanamkan watak yang baik,” kesan santri yang lahir pada tahun 2001 ini.
Yang dirindukan dari Al-Bahjah
“Pasti rindu Buya, Ummi juga, karena sering duduk langsung mendengarkan ilmu-ilmu yang beliau sampaikan, orang tua yang selalu mensuport kita, susana pondok,” ungkap santri yang lahir pada tanggal 28 tersebut.
Rencanan atau harapan ketika berada di Yaman
“Ingin berusaha mencari pengalaman dari guru ini ke guru ini, mencari banyak guru lah,” harap santri yang lahir pada bulan Juli ini.
Rencana atau harapan ketika pulang dari Yaman
“Inginnya lanjut ke pendidikan S-2 nya,” harap santri dari kecamatan Sindangagung ini.
Persiapan sebelum berangkat ke Yaman
Adapapun persiapan yang beliau persiapkan sebelum berangkat ke Yaman adalah: (1) mendengarkan metode-metode pembelajaran guru-guru dari Yaman supaya sudah terbiasa nanti. (2) Mempersiapkan pakian, karena cuaca di sana kalau dingin-dingin sekali, kalau panas-panas sekali. Dan yang paling penting, yaitu menyiapkan hati karena jangan sampai di sana menyia-nyiakan waktu.
Pesan buat Buya, Ummi, dan orang tua
“Mohon doanya selalu, doa Buya Ummi, orang tua, terima kasih kepada beliau-beliau semua, karena semangatnya beliau-beliau menjadikan kita termotivasi.”
Masya Allah, sungguh kisah yang sangat menginspirasi sekali. Dengan penuh pengorbanan dan kelapangan hati melepas kesempatan emas mendapatkan beasiswa ke jenjang SMA demi melanjutkan pendidikan di pondok pesantren.
Menurut beliau, santri yang berangkat ke Yaman itu belum bisa dikatakan sukses, karena Yaman itu bukan tujuan akhir. Yaman itu ibaratnya pintu kedua, di depannya masih banyak pintu-pintu lagi. Jadi, santri yang pergi ke Yaman itu bukan berarti dia sudah sukses. Karena “kesuksesan adalah ketika kita sudah bisa bermanfaat di masyarakat.”
Untuk melihat video Ijaz di Al-Bahjah, silakan klik link di bawah ini:
Dari Kuningan Menuju Yaman
Terkadang seorang pelajar bahasa arab akan mendapati sedikit kesulitan dalam mempelajari qoidah ‘adad ma’dud karena pembahasan tersebut tidak terlalu detail ketika disebutkan di sebagian kitab-kitab nahwu khususnya kitab nahwu klasik. Maka kami kumpulkan catatan kecil ini dengan harapan dapat memudahkan para pelajar pemula yang ingin menguasai dasar-dasar qoidah ‘adad ma’dud. Ukuran: 16 cm x 24… selengkapnya
Rp 29.000 Rp 37.700Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000FIQIH PRAKTIS SHALAT BERJAMAAH KARYA BUYA YAHYA Buku ini membahas tentang pentingnya dan tata cara melaksanakan shalat berjamaah, yaitu shalat yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok Muslim. Dalam buku ini, Buya Yahya mengupas secara mendalam mengenai tatacara shalat berjamaah. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya. Buya Yahya membahas tentang adab-adab dan tata tertib dalam shalat berjamaah, seperti… selengkapnya
Rp 65.000Buku Fiqih Bepergian karya Buya Yahya menghadirkan masalah umum yang sering dihadapi oleh kaum muslim dalam menjaga kualitas dan waktu shalat saat sedang bepergian. Buya Yahya memberikan penjelasan tentang kondisi-kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi pelaksanaan shalat, seperti perbedaan zona waktu, keterbatasan ruang, susahnya mencari tempat wudhu, dan lain sebagainya. Buku ini memberikan solusi-solusi praktis yang… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 43.000Buku “Hadist Jibril” karya Buya Yahya ini berisi penjabaran ringkas dari satu hadist Nabi Muhammad Saw yang masyhur dengan sebutan Hadist Jibril. Karena dalam hadist tersebut terjadi dialog antara Baginda Nabi Muhammad dengan Malaikat Jibril. Dalam dialog khusus tersebut Nabi Muhammad Saw telah mengajarkan kepada kita tentang tiga pilar agama yang jika ada salah satu… selengkapnya
Rp 56.000Buku Buya Yahya yang berjudul Ramadhaniat secara rinci menjelaskan amalan-amalan yang dapat dilakukan oleh seorang muslim di bulan Ramadan. Buku ini memberikan panduan mudah bagi setiap muslim dalam merencanakan program amalan di bulan Ramadan. Dengan penjelasan yang sederhana dan praktis Buya Yahya mengupas tuntas kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia di bulan Ramadan dan bagaimana… selengkapnya
Rp 115.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Sesungguhnya setiap bergulirnya waktu adalah saat yang tepat untuk bersanding dengan Rasulullah Saw. Setiap orang hendaknya... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Mendekati akhir bulan Desember, banyak orang yang sibuk mempersiapkan perayaan Tahun Baru Masehi. Banyak diantaranya ada... selengkapnya
Membaca buku adalah kegiatan yang telah ada selama berabad-abad. Sejak ditemukannya tulisan, manusia telah menjadikan membaca sebagai salah satu cara... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban dalam Islam, setiap detik kita tidak boleh terlepas dari berbakti... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Sahabat Pustaka, malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat agung dan mulia di bulan... selengkapnya
Pustaka-Al-Bahjah, Cirebon – Bazar-Expo yang diselenggarakan sebagai rangkaian kemeriahan menyambut Maulid Nabi Muhammad Saw telah memasuki hari kedua, Jumat, 30... selengkapnya
Asmaraloka Malam ini aku tuangkan puisi rinduku dalam sepucuk surat Kutitipkan ia kepada angin malam agar senantiasa mengecup... selengkapnya
Ramadan telah mengajarkan kita ketenangan hati, ketulusan jiwa dan kesabaran dalam berproses untuk mencapai kejayaan. Oleh karenanya, Ramadan bukan hanya... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa... selengkapnya
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Sahabat Infaq Center Al-Bahjah ☺ Semoga Bapak/Ibu/Saudara/Saudari selalu dalam keadaan sehat walafiat dan selalu dalam lindungan Allah SWT,... selengkapnya
MasyaAlloh, semoga putra dan putri saya kelak menjadi santri buya & ummi Fairuz,agar menjadi anak yg berakhlak Baginada Nabi SAW
8 July 2022 | 5:18 pmIni sangat cocok bngtt
5 July 2022 | 3:18 pmMayaAllah, sangat menginspirasi sekali ❤️
19 January 2022 | 4:04 amAlhamdullilah, Syukron
25 January 2022 | 9:28 am