● online
Dari Kuningan Menuju Yaman
Dari Kuningan Menuju Yaman
PUSTAKA AL-BAHJAH-INSPIRASI- Ijaz Ahmad Jawahirulhaq, seorang santri STAIBA (Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Bahjah) angkatan pertama, berbagi kisah inspiratif di sela-sela kesibukan beliau dalam mempersiapkan diri untuk menimba ilmu agama sampai ke Negeri Yaman.
Seperti yang telah diketahui bersama bahwa Ijaz ini adalah santri yang sudah banyak berkhidmah di berbagai kegiatan dan divisi, di antaranya berkhidmah di Pustaka Al-Bahjah, menjadi MC buka bersama dan sahur bersama pada bulan Ramadhan tahun lalu, menjadi pengajar dua putra tercinta Buya Yahya (Mas Muh dan Mas Ali), serta berkhidmah dalam kegiatan yang lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Awal mula menjadi santri Al-Bahjah
Awal mulanya beliau menjadi santri Al-Bahjah bermula dari orang tua beliau yang sudah lebih dulu mengenal Buya Yahya, Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon, melalui siaran radio.
“Dulu orang tua sering mendengar RadioQu Kuningan 104.8 FM pada tahun 2015/2016”, ungkap santri asal Kuningan, Jawa Barat tersebut.
Pada tahun yang sama, selepas lulus dari SMP (sekolah menengah pertama) beliau nyaris masuk ke sebuah SMAN (sekolah menengah atas negeri) di kota penghasil tape ketan ini, ditambah juga saat itu beliau mendapatkan beasiswa untuk masuk ke SMA tersebut. Akan tetapi, beliau mengurungkan niatnya untuk melanjutkan pendidikan formalnya ke jenjang SMA, karena beliau khawatir akan pergaulan anak-anak sekolah yang semakin parah pada saat itu.
“Jadi, sebenarnya rencana awal tuh mau masuk ke SMAN. Cuman kita mikir ya karena melihat di SMP saja itu pergaulan anak-anak zaman itu sangat parah”, tutur santri yang biasa dipanggil Ijaz ini.
Akhirnya, dengan segala pertimbangan dan perenungan yang matang, beliau pun memutuskan untuk mondok di sebuah pesantren.
“Makannya kita khawatir di sana, makannya kita pun memutuskan ingin mondok,” jelas santri penyuka kerang hijau ini.
Keputusan anak ke-2 dari 6 bersaudara ini mendapatkan respon yang positif dari orang tua, sehingga orang tua beliau langsung mendaftarkannya di Al-Bahjah Cirebon.
“Akhirnya diarahkan oleh orang tua kita mondoknya ke Al-Bahjah. Akhirnya di daftarkanlah di sini,” jelas santri penyuka STMJ (susu telur madu jahe) ini.
Kisah singkat perjalanan dari menjadi santri Tafaqquh hingga menjelang keberangkatannya ke Yaman
Santri penyukai olahraga sepak bola dan voli ini menuturkan bahwa pada awal-awal beliau masuk ke Al-Bahjah itu belum ada yang namanya program STAIBA.
“Pas kita masuk ke sini itu yang ada hanya kelas 1, 2, 3, 4, 5. Ada yang iddad ada yang kelas 1, kita masuk ke kelas 1. Kemudian, lanjut kelas 2, kemudian masuk ke kelas 3,” beber santri yang memfavoritkan pelajaran fiqih ini.
Ijaz menceritakan bahwa yang namanya karantina-karantina bahasa Arab itu mulai ada pada tahun 2018 ketika beliau kelas tiga, kemudian pada saat itu barulah ada yang namanya STAIBA. Kemudian, setelah beliau kelas tiga, ada pengetesan untuk santri yang akan masuk ke STAIBA.
“Lolos dari kelas 3 tersebut 5 orang. Kami, Idris, Mustofa, Arifin, Akbar, ditambah 5 orang dari Cianjur”, kenangnya, “Setelah masuk STAIBA, kita awalnya STAIBA tuh di Majalengka 10 orang. Mulai di sana tuh STAIBA pertama,” ungkap santri yang bersahabat dekat dengan Arifin ini.
Kondisi negara yang diterpa oleh wabah COVID-19 pada saat itu, membuat beliau dan teman-temannya yang sedang berada di Majalengka akhirnya dipindahkan ke Al-Bahjah Cirebon. Karena sekaligus juga ditugaskan untuk mengajar santri-santri formal, baik SMA maupun SMP pada tahun 2020.
“Kebetulan saat itu, guru-guru formal pada saat itu tidak boleh masuk. Mereka itu mengajarnya itu fokus ke diniyah. Kita yang dari STAIBA itu mengajar formal selama beberapa bulan,” terang santri yang mengidolakan Buya Yahya ini.
Akhirnya, setelah berjalan satu tahun beliau di Al-Bahjah Cirebon, ada pembicaraan lebih lanjut dengan Buya Yahya bahwasanya nanti beliau dan temannya akan ada yang dikirim ke Turki dan ke Yaman.
“Akhirnya dipilihlah beberapa orang untuk berangkat ke Yaman 12 orang dan 6 orang ke Turki”, ungkap santri yang dibesarkan oleh ayah yang berprofesi sebagai pengajar ini.
Kemudian, dari 6 orang yang direncanakan diberangkatkan ke Turki tersebut, tidak diberangkatkan ke Turki semuanya, karena ternyata Buya Yahya mempunyai program khusus di Yaman. Akhirnya dipilihlah dari 6 orang ini, yaitu beliau dan Arifin untuk mengikuti program khusus tersebut.
“Akhirnya yang 4 orang berangkat ke Turki, kami yang 2 orang menunggu keberangkatan ke Yaman yang akan datang.” tutur santri yang dilahirkan dari seorang ibu yang berprofesi sebagai pengajar ini.
Kunci sukses
“Pertama, harus mempunyai intelektual, keinginan kuat, senang bergaul, akhlak yang baik, dan khidmahnya dengan pondok maksimal.”
Pesan untuk adik-adik di Al-Bahjah
“Patuh, dan sungguh-sungguh, nanti pondok akan mengarahkan. Intinya mudah jadi santri itu, resepnya jadi santri di Al-Bahjah ini selama kita menerima apa yang disediakan pondok untuk kita dari pembelajaran, dari tugas, nanti kedepannya sudah enak, tidak harus memikirkan bagaimana kita kedepannya, pasrah sepenuhnya ke pondok itu sudah enak.”
Kesan yang dirasakan selama di Al-Bahjah
“Kesannya banyak banget, seperti kerasa kalau yang namanya watak itu terbentuk di sini. Jiwa lembut, jiwa menghormati orang lain, jiwa ingin menyenangkan orang tua itu ke bentuk di sini. Begitu tidak terlupakan pondok ini bagi kita, soalnya benar-benar bisa menanamkan watak yang baik,” kesan santri yang lahir pada tahun 2001 ini.
Yang dirindukan dari Al-Bahjah
“Pasti rindu Buya, Ummi juga, karena sering duduk langsung mendengarkan ilmu-ilmu yang beliau sampaikan, orang tua yang selalu mensuport kita, susana pondok,” ungkap santri yang lahir pada tanggal 28 tersebut.
Rencanan atau harapan ketika berada di Yaman
“Ingin berusaha mencari pengalaman dari guru ini ke guru ini, mencari banyak guru lah,” harap santri yang lahir pada bulan Juli ini.
Rencana atau harapan ketika pulang dari Yaman
“Inginnya lanjut ke pendidikan S-2 nya,” harap santri dari kecamatan Sindangagung ini.
Persiapan sebelum berangkat ke Yaman
Adapapun persiapan yang beliau persiapkan sebelum berangkat ke Yaman adalah: (1) mendengarkan metode-metode pembelajaran guru-guru dari Yaman supaya sudah terbiasa nanti. (2) Mempersiapkan pakian, karena cuaca di sana kalau dingin-dingin sekali, kalau panas-panas sekali. Dan yang paling penting, yaitu menyiapkan hati karena jangan sampai di sana menyia-nyiakan waktu.
Pesan buat Buya, Ummi, dan orang tua
“Mohon doanya selalu, doa Buya Ummi, orang tua, terima kasih kepada beliau-beliau semua, karena semangatnya beliau-beliau menjadikan kita termotivasi.”
Masya Allah, sungguh kisah yang sangat menginspirasi sekali. Dengan penuh pengorbanan dan kelapangan hati melepas kesempatan emas mendapatkan beasiswa ke jenjang SMA demi melanjutkan pendidikan di pondok pesantren.
Menurut beliau, santri yang berangkat ke Yaman itu belum bisa dikatakan sukses, karena Yaman itu bukan tujuan akhir. Yaman itu ibaratnya pintu kedua, di depannya masih banyak pintu-pintu lagi. Jadi, santri yang pergi ke Yaman itu bukan berarti dia sudah sukses. Karena “kesuksesan adalah ketika kita sudah bisa bermanfaat di masyarakat.”
Untuk melihat video Ijaz di Al-Bahjah, silakan klik link di bawah ini:
Dari Kuningan Menuju Yaman
Buku Fiqih Thaharah (Bersuci) karya Buya Yahya ini disusun berdasarkan berbagai kitab-kitab yang terpercaya dengan tetap memperhatikan sumber utamanya, yakni al-Qur’an dan Hadits. Buku ini sangat cocok dibaca bagi setiap pemula yang tahu dan belajar lebih banyak ilmu fiqih khususnya tentang thaharah. Sebab, risalah karya Buya Yahya ini sengaja dihadirkan dengan susunan seringkas-ringkasnya. Buku Fiqih… selengkapnya
Rp 44.000 Rp 47.000Buku “Hadist Jibril” karya Buya Yahya ini berisi penjabaran ringkas dari satu hadist Nabi Muhammad Saw yang masyhur dengan sebutan Hadist Jibril. Karena dalam hadist tersebut terjadi dialog antara Baginda Nabi Muhammad dengan Malaikat Jibril. Dalam dialog khusus tersebut Nabi Muhammad Saw telah mengajarkan kepada kita tentang tiga pilar agama yang jika ada salah satu… selengkapnya
Rp 56.000Maulid Ad Diba’ merupakan salah satu kitab maulid yang dibaca dalam rangka meneladani sîrah Rasulullah saw sekaligus bershalawat kepadanya. Salah satu bentuk penyebaran agama Islam adalah melalui peringatan hari lahir pembawa risalah Islam, Nabi Muhammad saw. Kitab Maulid Ad Diba’i menjadi kita yang dibaca pada peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw. Sebagai ungkapan syukur perayaan… selengkapnya
Rp 25.000Buku ini berisikan terjemahan kosa kata bahasa arab beserta latihan-latihannya yang semoga bisa memudahkan para pelajar atau pecinta bahasa arab untuk mempelajari dasar-dasar bahasa arab sehingga mereka mampu mempraktekkan dalam percakapan sehari-hari. ukuran: 17 cm x 25 cm (B5) Kertas Isi: Bookpaper Hitam Putih Sampul: Soft Cover, Laminasi Dof, Spot UV Emboss Jilid: Lem Panas… selengkapnya
Rp 40.000 Rp 52.000Buku “Dzikir Harian” yang ditulis oleh Buya Yahya adalah dzikir-dzikir yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir-dzikir yang dihadirkan merupakan dzikir yang dianjurkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad Saw serta para sahabatnya. Dimulai dari tasbih, tahmid, takbir, beserta doa-doanya. Dzikir sebagai upaya senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dzikir harus diamalkan secara konsisten… selengkapnya
Rp 25.000 Rp 27.000Buku Aqidah 50 karya Buya Yahya secara tuntas membahas pokok-pokok fundamental Aqidah Islam sebagaimana yang dibakukan oleh Ahlusunnah Waljama’ah. Buku ini menjadi penegas mengenai identitas dalam beraqidah yang benar, selain dengan mengikuti ulama Ahlusunnah Waljama’ah juga harus mengikuti cara beraqidahnya Ulama Asy’ariah atau Al-Maturidiyah, mengikuti caranya Ahlu Tasawuf (Sufi atau Sufiyah) dan mengikuti salah satu… selengkapnya
Rp 49.000Ilmu nahwu adalah termasuk bagian dari sekian macam bidang ilmu dalam bahasa arab. Tanpanya sebuah susunan kalam tidak akan difahamai dengan benar sebagaimana yang dikatakan oleh al Imam al Imrithi: والنَّحْوُ أَولَى أَوَّلًا أَنْ يُعْلَمَا * إِذِ الكَلَامُ دُونَهُ لَنْ يُفْهَمَا “ilmu nahwu lebih utama untuk dipelajari terlebih dahulu Karena sebuah kalam bahasa arab tanpanya… selengkapnya
Rp 72.000 Rp 93.600Sebentar lagi umat islam di Indonesia melaksanakan ibadah Qurban. Tapi sayang masih banyak hewan qurban yg di potong tidak sesuai... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Hari ini tepat 13 tahun yang lalu pada tanggal 23 Muharram 1431 H, Lembaga Pengembangan Dakwah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Ada pemandangan langka pada acara Maulid dan Silaturahmi Akbar Al-Bahjah Buyut Minggu (27/11/2022). Sayyid Husein Haidar... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Tidak lama lagi kita akan memasuki bulan Dzulhijjah. Pada bulan ini terdapat ibadah agung yang disyariatkan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Pagi ini Sabtu, 23 Syawal 1444H/13 Mei 2023 Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Al-Bahjah kembali menebar “jaring-jaring”... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Manusia diberi nikmat oleh Allah Subhanallahu wa Ta’ala dengan waktu yang begitu panjang dalam satu harinya, yakni... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Sudah menjadi rahasia umum bahwa Allah Swt. menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman utama bagi umat manusia dalam menjalani... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Sesekali, kita secara tidak sengaja bisa melihat layar handphone orang lain yang tergeletak atau layar smartphone-nya yang... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Berkunjung ke Makkah dan Madinah merupakan impian yang dimiliki banyak orang. Makkah dan Madinah merupakan dua tempat... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Kemeriahan rangkaian maulid dan silaturahmi akbar Al-Bahjah 1444 H kian terasa menjelang hari puncak, besok Ahad,02... selengkapnya
MasyaAlloh, semoga putra dan putri saya kelak menjadi santri buya & ummi Fairuz,agar menjadi anak yg berakhlak Baginada Nabi SAW
8 Juli 2022 | 5:18 pmIni sangat cocok bngtt
5 Juli 2022 | 3:18 pmMayaAllah, sangat menginspirasi sekali ❤️
19 Januari 2022 | 4:04 amAlhamdullilah, Syukron
25 Januari 2022 | 9:28 am