
● online
Bijak Memandang Fenomena Pawang Hujan Mandalika
Pustaka Al-Bahjah Cirebon – MOTOGP Mandalika 2022 rampung digelar pada Ahad, 20 Maret 2022 pekan lalu. Dibalik kemeriahannya, banyak hal yang terjadi selama perhelatan MotoGP pertama di Sirkuit Mandalika itu. Selain dari aksi kocak para pembalap mancanegara dan penonton tanah air, hal yang paling disorot adalah kehadiran pawang hujan di arena MotoGP.
Peristiwa itu sontak memunculkan berbagai respons dari banyak pihak. Ada yang mengatakan ini adalah hal yang biasa saja, ada yang berpendapat bahwa aksi tersebut bagian dari kearifan lokal Indonesia, namun tidak sedikit yang berkomentar negatif atas aksi si pawang hujan.
Dalam kajian kitab Riyadhus Shalihin, Ahad 27 Maret 2022 Buya Yahya dalam sesi tanya jawab menjelaskan bahwa dalam menyikapi hal seperti ini umat haruslah bijak dan jangan sampai menimbulkan kegaduhan.
“Jadi begini sebelumnya yang dimaksud pawang hujan itu apa sih? Pawang hujan yaitu orang yang berusaha untuk menghindarkan suatu tempat dari turunnya hujan, kan begitu. Jadi kalau masalah menghindarkan dari hujan itu enggak ada masalah, cuman yang perlu dipertanyakan kemudian adalah caranya seperti apa. Maka dari cara-cara ini kemudian bisa kita nilai. Setiap agama punya cara-cara tersendiri tentunya. Maka, di saat orang yang beragama tertentu, lalu menilai cara agama lain di dalam cara menghentikan hujan, maka ya jangan disalahkan wong ini ada pada perbedaan masalah keyakinan.” ungkap Buya.
Buya Yahya mengimbau agar umat Islam dalam menyikapi hal yang semacam ini harus memahami terlebih dahulu rambu-rambunya. Jika memang meminta untuk menghentikan hujan dengan cara yang benar sesuai dengan syariat nabi, memohon kepada Allah dengan bersedekah, dan sebagainya, maka cara seperti itu adalah diperbolehkan.
“Rambu-rambunya begitu. Jika minta kepada selain Allah jelas itu adalah syirik menyekutukan Allah, dan di saat mengatakan syirik menyekutukan bukan berarti merendahkan, karena ini masalah keyakinan. Seperti halnya orang Nasrani tidak percaya dengan ibadahnya orang Islam, orang Hindu tidak mengerti cara orang Islam meminta hujan (Shalat Istisqa), ya itu sah-sah saja, urusan keyakinan.”
Kemudian menurut Buya yang justru harus diperhatikan dalam masalah seperti ini adalah sebagian kelompok orang yang senang memukul rata suatu persoalan.
“Maka, yang perlu kita tegur justru orang yang menyamakan, memukul rata, berpikir cara pawang sama semuanya ‘nggak ada syiriknya’, wah ini kan kacau. Wong ada syiriknya dibilang gak ada syiriknya. Sebaliknya di saat memang ada syirik langsung caci maki, olok-olok. Ini masalah keyakinan. Kalau anda nggak yakin, ya sudah. Anda seorang muslim tidak meyakini cukup, ndak usah mengolok-ngolok. Itu mungkin cara beragama mereka, itu ritual mereka. Anda mengatakan itu syirik, cukup, dan tidak boleh mengikuti.” ungkap Buya.
Di akhir penjelasannya tersebut Buya juga kembali menegaskan bahwa respons yang paling tepat adalah waspada, dengan tetap memegang prinsip bahwa jika pawang hujan itu menyebut nama selain Allah, tuhan selain Allah, maka itu adalah syirik menyekutukan Allah, dan jika hal tersebut menyangkut agama tertentu, maka alangkah baiknya tidak sampai mencaci atau mengolok-olok.
“Jadi yang perlu kita lihat adalah hakikatnya, caranya seperti apa kalau caranya salah kita katakan salah. Kalau berurusan dengan agama tertentu ya biarkan enggak perlu kita terlalu jauh mencaci dan mengolok. Ini saja semoga Allah menjadikan kita juru damai di dunia ini, juru damai di dunia menuju kedamaian di akhirat.” pungkas Buya.
Semoga kita semua terhindar dari perkara-perkara yang dapat menyekutukan Allah Swt, dan semoga kita tetap setia di jalan hidupnya manusia terbaik, sang role model sejati, Baginda Nabi Besar Muhammad Saw. (Ru/Fa)
Tags: Al-Bahjah, Buya Yahya, hujan, Mandalika, MotoGP, pawang hujan, Sirkuit Mandalika
Bijak Memandang Fenomena Pawang Hujan Mandalika
Buku “Oase Iman” memberikan pemahaman yang mendalam namun ringan sebagai siraman hati bagi siapa pun yang membacanya. Berisi catatan buah dari renungan singkat di sepanjang perjalanan penulis dalam menjalankan tugas dakwah di jalan Allah Swt. Dari pengalaman yang berharga tersebut kemudian menjadi hikmah yang bertebaran dan dikumpulkan, kemudian dihadirkan dengan harapan adanya kebaikan dan sesuatu… selengkapnya
Rp 87.000 Rp 93.000Buku “Dzikir Harian” yang ditulis oleh Buya Yahya adalah dzikir-dzikir yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir-dzikir yang dihadirkan merupakan dzikir yang dianjurkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad Saw serta para sahabatnya. Dimulai dari tasbih, tahmid, takbir, beserta doa-doanya. Dzikir sebagai upaya senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dzikir harus diamalkan secara konsisten… selengkapnya
Rp 25.000 Rp 27.000Buku “Silsilah Fiqih Praktis Qurban” karya Buya Yahya merupakan sebuah panduan praktis yang memberikan pemahaman mengenai hukum dan tata cara pelaksanaan ibadah qurban. Dalam buku ini, Buya Yahya menjelaskan berbagai aspek yang terkait dengan qurban, mulai dari pengertian dan tujuan qurban, hukum-hukum yang terkait dengan hewan qurban, serta tata cara penyembelihan, pembagian, dan distribusi daging… selengkapnya
Rp 57.000Buku “Hadist Jibril” karya Buya Yahya ini berisi penjabaran ringkas dari satu hadist Nabi Muhammad Saw yang masyhur dengan sebutan Hadist Jibril. Karena dalam hadist tersebut terjadi dialog antara Baginda Nabi Muhammad dengan Malaikat Jibril. Dalam dialog khusus tersebut Nabi Muhammad Saw telah mengajarkan kepada kita tentang tiga pilar agama yang jika ada salah satu… selengkapnya
Rp 56.000Buku Fiqih Shalat karya Buya Yahya ini berisi pedoman lengkap mengenai hukum fiqih dan tata cara dalam menjalankan ibadah shalat. Sehingga dengan membaca buku ini kita akan mendapatkan pemahaman yang benar mengenai shalat sesuai dengan ajaran Rasulillah Saw. Buya Yahya menghadirkan risalah ini dengan susunan seringkas-ringkasnya. Hal ini dilakukan demi kemudahan para pembaca untuk belajar… selengkapnya
Rp 59.000Buku Indahnya Memahami Perbedaan Para Ulama (IMPPU) Karya Buya Yahya menjelaskan perbedaan keyakinan aqidah dan perbedaan pelaksanaan amalan ibadah-ibadah dalam Islam. Buku ini menghadirkan perbedaan tersebut berdasarkan sudut pandang para ulama secara komparatif. Sehingga segala bentuk perbedaan dan perdebatan yang kerap muncul di masyarakat dapat menjadi salah satu nuansa perbedaan yang harmonis, sehingga ekses negatif… selengkapnya
Rp 89.000Terkadang seorang pelajar bahasa arab akan mendapati sedikit kesulitan dalam mempelajari qoidah ‘adad ma’dud karena pembahasan tersebut tidak terlalu detail ketika disebutkan di sebagian kitab-kitab nahwu khususnya kitab nahwu klasik. Maka kami kumpulkan catatan kecil ini dengan harapan dapat memudahkan para pelajar pemula yang ingin menguasai dasar-dasar qoidah ‘adad ma’dud. Ukuran: 16 cm x 24… selengkapnya
Rp 29.000 Rp 37.700Buku Aqidah 50 karya Buya Yahya secara tuntas membahas pokok-pokok fundamental Aqidah Islam sebagaimana yang dibakukan oleh Ahlusunnah Waljama’ah. Buku ini menjadi penegas mengenai identitas dalam beraqidah yang benar, selain dengan mengikuti ulama Ahlusunnah Waljama’ah juga harus mengikuti cara beraqidahnya Ulama Asy’ariah atau Al-Maturidiyah, mengikuti caranya Ahlu Tasawuf (Sufi atau Sufiyah) dan mengikuti salah satu… selengkapnya
Rp 49.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Perkembangan zaman yang semakin canggih menuntut masyarakat untuk dapat beradaptasi dengan cepat. Kondisi ini ditandai dengan semakin... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Persiapan ibadah haji dan umrah perlu dilakukan dengan matang agar terlaksana dengan maksimal dan sempurna. Bahkan persiapan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Hari Raya Iduladha adalah hari kegembiraan bagi umat Baginda Nabi Muhammad Saw dan sebentar lagi... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Prof. Dr. Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun, guru Buya Yahya, berkesempatan memberikan pesan-pesan mulia penuh hikmah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah dan ampunan. Di bulan ini, umat Islam didorong untuk meningkatkan ibadah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Wahai Muslimah, pernahkah kamu merasakan iman turun saat datang bulan? Sebenarnya persoalan ini bukan hanya terjadi saat... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Menulis dipandang sebagai kegiatan formal, kaku, culun, polos, etc yang dilakukan hanya untuk mengisi kekosongan waktu semata.... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Make up atau kosmetik sudah menjadi kebutuhan dasar setiap wanita. Fitrah dari seorang wanita yang ingin tampil... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Banyak perempuan dewasa tumbuh dalam lingkungan yang keras, menghadapi berbagai kepahitan, dan berusaha pulih dari banyaknya luka.... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.