
● online
Wahai Para Orang Tua, Cara Membimbing Anak-Anak Itu Bukan dengan Kemarahan
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Pernahkah Anda merasa jengkel saat melihat tingkah laku anak-anak yang menurut Anda aneh, tidak penting, bahkan dianggap mengganggu? Misalnya, mereka berlarian di dalam rumah, memainkan pintu tanpa henti, mengacak-ngacak pakaian, atau melakukan hal lainnya yang tidak baik. Kemudian kita memarahinya dengan melontarkan teguran yang keras, mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan, bahkan tidak jarang disertai hukuman fisik. Pernahkah kita merenung, tepatkah perlakuan yang seperti itu kepada mereka?
Jangan Samakan Anak dengan Orang Dewasa
Wahai Ibu, Bapak, Kakak, atau siapa pun yang dianggap dewasa, kita perlu sadar bahwa anak-anak belum memahami kehidupan seperti kita. Usia mereka baru seumur jagung, baru hitungan jari, mereka belum lama menghirup udara dunia. Mereka belum bisa menimbang baik maupun buruk seperti orang dewasa, apa lagi menyesuaikan diri dengan standar logika dan rasional kita.
Maka, tidaklah adil jika kita mengharapkan mereka langsung mengerti ketika kita menegurnya dengan keras, bahkan membentak, atau menyakitinya secara fisik. Memarahi anak karena ia melakukan sesuatu yang belum ia pahami sama saja dengan mengharapkan benih untuk menghasilkan buah. Artinya, mereka masih berada dalam masa pertumbuhan.
Gunakan Bahasa Anak-anak dalam Berbicara, Bukan Bahasa Emosi
Sering kali kita berbicara kepada anak-anak menggunakan bahasa orang dewasa: lugas, penuh logika, bahkan kadang menyalahkan. Padahal, anak-anak lebih mengerti bahasa cinta, bahasa kelembutan, dan pendekatan visual serta emosional. Mereka masih anak-anak, belum dewasa. Kita tidak perlu mempercepat waktu agar mereka lekas dewasa. Bagi mereka, kata “jangan” yang diucapkan dengan marah, tidak terlalu memiliki kekuatan pesan yang disampaikan dibandingkan dengan pelukan dan contoh nyata. Sekali lagi, mereka masih anak-anak, maka perlakukan mereka sebagai anak-anak bukan orang dewasa.
Alih-alih berkata, “Jangan lari-lari!” dengan nada tinggi, cobalah peluk dia dan katakan, “Sayang, yuk kita jalan pelan-pelan, biar nggak jatuh.” Perbedaan pendekatan semacam itu bisa menjadi jembatan yang membuat anak-anak merasa dimengerti, bukan dihakimi.
Pengalaman Masa Kecil Membentuk Masa Depan
Terlalu banyak anak yang tumbuh menjadi pribadi pemarah, tertutup, tidak percaya diri, atau bahkan trauma, karena mereka menyimpan luka masa kecil yang tidak pernah sembuh. Luka itu kadang tidak kasat mata, tetapi membekas. Luka itu berasal dari ucapan atau perlakuan kasar yang dulu dianggap remeh.
Masa kecil seharusnya menjadi masa yang bahagia, penuh permainan, tawa, dan rasa aman. Jika kita merampas itu semua karena emosi sesaat, sesungguhnya kita sedang melukai bagian paling berharga dari jiwa seorang manusia, masa kecilnya.
Masa Pertumbuhan adalah Waktu yang Tidak Akan Terulang
Secara biologis, masa kanak-kanak adalah periode pertumbuhan yang sangat aktif. Sel-sel tubuh mereka membelah dan berkembang pesat. Otak mereka menyerap informasi seperti spons, dan semua indera mereka sedang dioptimalkan fungsinya. Apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami akan direkam kuat dalam memori, lalu membentuk kepribadian mereka kelak.
Karena itu, setiap pengalaman baik maupun buruk, akan berdampak besar pada masa depan mereka. Maka, mari isi masa pertumbuhan itu dengan kehangatan, bimbingan yang sabar, dan cinta yang konsisten.
Mari Hadirkan Hati, Bukan Ego
Menjadi orang dewasa bukan hanya tentang memiliki kuasa, tetapi tentang belajar mengendalikan diri. Anak-anak tidak butuh teriakan, mereka butuh pelukan. Mereka tidak paham amarah, tetapi mengerti kasih sayang. Mereka bukan objek pelampiasan emosi, tetapi amanah yang harus dijaga sebaik-baiknya.
Jika Anda pernah menyakiti anak dengan ucapan atau tindakan, jangan tunda untuk minta maaf. Bangun kembali jembatan cinta yang mungkin pernah retak karena masa kecil mereka hanya sekali.
Kita pernah melalui masa kanak-kanak layaknya mereka. Bagaimana didikan orang tua kita di masa lalu? Apabila orang tua kita dulu mendidik kita tanpa cinta, sekarang waktunya balas dendam terbaik terhadap didikan mereka dengan mendidik anak-anak kita dengan penuh cinta. Pada akhirnya kita sadar bahwa anak memiliki kehidupannya sendiri, kita sebagai orang tua hanya mendampingi dan membimbing mereka agar tidak salah tersesat dari jalan yang lurus.
Selebihnya kita serahkan kepada Allah.
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Artinya: “Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.” (QS. Al-Baqarah:156)
Referensi: Buku karya Widya Dwina Paramita seri Montessori
Penulis: Erna Septiana
Penyunting: Idan Sahid
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara klik link ini.
Wahai Para Orang Tua, Cara Membimbing Anak-Anak Itu Bukan dengan Kemarahan
Buku Pengantar Bahasa Arab Para ahli bahasa menyebutkan bahwa maharoh/kemampuan berbahasa ada empat, yaitu (istima’, kalam, qiroah, dan kitabah). Keempatnya harus dipelajari secara berurutan. Maharoh kalam adalah kemampuan berbicara (speaking) untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Buku ini adalah pengantar bagi yang ingin belajar maharom kalam dari tingkat dasar…. selengkapnya
Rp 29.000 Rp 38.000Buku Buya Yahya yang berjudul Ramadhaniat secara rinci menjelaskan amalan-amalan yang dapat dilakukan oleh seorang muslim di bulan Ramadan. Buku ini memberikan panduan mudah bagi setiap muslim dalam merencanakan program amalan di bulan Ramadan. Dengan penjelasan yang sederhana dan praktis Buya Yahya mengupas tuntas kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia di bulan Ramadan dan bagaimana… selengkapnya
Rp 115.000FIQIH PRAKTIS SHALAT BERJAMAAH KARYA BUYA YAHYA Buku ini membahas tentang pentingnya dan tata cara melaksanakan shalat berjamaah, yaitu shalat yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok Muslim. Dalam buku ini, Buya Yahya mengupas secara mendalam mengenai tatacara shalat berjamaah. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya. Buya Yahya membahas tentang adab-adab dan tata tertib dalam shalat berjamaah, seperti… selengkapnya
Rp 65.000Buku “Dzikir Harian” yang ditulis oleh Buya Yahya adalah dzikir-dzikir yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir-dzikir yang dihadirkan merupakan dzikir yang dianjurkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad Saw serta para sahabatnya. Dimulai dari tasbih, tahmid, takbir, beserta doa-doanya. Dzikir sebagai upaya senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dzikir harus diamalkan secara konsisten… selengkapnya
Rp 25.000 Rp 27.000Buku Fiqih Shalat karya Buya Yahya ini berisi pedoman lengkap mengenai hukum fiqih dan tata cara dalam menjalankan ibadah shalat. Sehingga dengan membaca buku ini kita akan mendapatkan pemahaman yang benar mengenai shalat sesuai dengan ajaran Rasulillah Saw. Buya Yahya menghadirkan risalah ini dengan susunan seringkas-ringkasnya. Hal ini dilakukan demi kemudahan para pembaca untuk belajar… selengkapnya
Rp 59.000Buku Fiqih Thaharah (Bersuci) karya Buya Yahya ini disusun berdasarkan berbagai kitab-kitab yang terpercaya dengan tetap memperhatikan sumber utamanya, yakni al-Qur’an dan Hadits. Buku ini sangat cocok dibaca bagi setiap pemula yang tahu dan belajar lebih banyak ilmu fiqih khususnya tentang thaharah. Sebab, risalah karya Buya Yahya ini sengaja dihadirkan dengan susunan seringkas-ringkasnya. Buku Fiqih… selengkapnya
Rp 60.000Buku “Hadist Jibril” karya Buya Yahya ini berisi penjabaran ringkas dari satu hadist Nabi Muhammad Saw yang masyhur dengan sebutan Hadist Jibril. Karena dalam hadist tersebut terjadi dialog antara Baginda Nabi Muhammad dengan Malaikat Jibril. Dalam dialog khusus tersebut Nabi Muhammad Saw telah mengajarkan kepada kita tentang tiga pilar agama yang jika ada salah satu… selengkapnya
Rp 56.000Maulid Ad Diba’ merupakan salah satu kitab maulid yang dibaca dalam rangka meneladani sîrah Rasulullah saw sekaligus bershalawat kepadanya. Salah satu bentuk penyebaran agama Islam adalah melalui peringatan hari lahir pembawa risalah Islam, Nabi Muhammad saw. Kitab Maulid Ad Diba’i menjadi kita yang dibaca pada peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw. Sebagai ungkapan syukur perayaan… selengkapnya
Rp 25.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Setiap organisasi selalu membutuhkan regenerasi demi keberlanjutan jalannya roda keorganisasian. Itulah yang juga dilakukan oleh Lembaga... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Sebelumnya, kita telah membahas kisah Nabi Zakariya dan bagaimana rumus agar doa terkabul, jika Anda belum... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Setiap kali menjelang Ramadan, sahabat Nabi Saw selalu bergembira menyambut kedatangannya. Kegembiraan itu terpancar di wajah dan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Air sering kali dijadikan sebagai media untuk mendapatkan keberkahan, baik melalui doa maupun sebagai perantara untuk keberkahan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Bulan Syawal adalah bulan yang identik dengan pernikahan. Banyak diantara umat Islam yang melangsungkan pernikahan pada... selengkapnya
Judul Buku : Silsilah Fiqih Praktis Shalat Penulis : Buya Yahya Penerbit : Pustaka Al-Bahjah Tebal Buku : 156 Halaman... selengkapnya
Sang surya mulai menampakkan sinarnya pertanda hari mulai merangkak siang. Teguh duduk termangu di teras rumahnya. Matanya mendelik ke arah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Takdir adalah ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Allah Subhanu wa Ta’ala. Ketentuan ini tidak ada yang bisa mengubahnya,... selengkapnya
Pelaksanaan hari raya Idulfitri di Indonesia identik dengan halal bihalal bersama keluarga besar, tetangga dan orang-orang yang dihormati di lingkungan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Hubungan yang sehat dalam pernikahan adalah ketika pasangan saling mendukung, menghargai, dan memahami satu sama lain serta... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.