fbpx
Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka Setiap Hari pukul 08.00 s.d. pukul 16.00 Hari Besar Islam Tutup
Beranda » Blog » Terjadi Banyak Musibah dan Bencana, Apakah Karena Dosa dan Kemaksiatan Umat?

Terjadi Banyak Musibah dan Bencana, Apakah Karena Dosa dan Kemaksiatan Umat?

Diposting pada 8 Desember 2022 oleh Redaksi / Dilihat: 554 kali

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Saat ini Indonesia tak henti-hentinya dilanda berbagai musibah seperti gempa bumi, erupsi gunung berapi, banjir dan sebagainya. Berbagai bencana tersebut tak sedikit menimbulkan korban jiwa dan kerugian materil. Banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda bahkan kehilangan sanak saudara yang mereka cintai akibat berbagai bencana tersebut.

Pada sebagian masyarakat, ada yang menganggap bahwa berbagai bencana yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini adalah karena banyaknya kemaksiatan serta pemerintahan yang kotor dan zalim. Sebagai umat Islam, bagaimanakah hendaknya kita menyikapi anggapan tersebut?

Menurut Buya Yahya, pertama yang harus kita pahami adalah bahwa Allah Swt bisa saja menimpakan suatu musibah dan bencana kepada orang yang tidak bersalah sekalipun, dengan tujuan untuk mengangkat derajat mereka.

Begitupun kepada orang-orang yang bersalah, Allah Swt bisa saja menimpakan bencana dan musibah kepada mereka dengan bertujuan untuk mengampuni berbagai dosanya. Maka dari itu hendaknya kita untuk menjaga lisan agar tidak mengatakan bahkan mengolok-olok bahwa terjadinya suatu bencana di suatu daerah karena di daerah tersebut banyak dosa dan banyak terjadi kemaksiatan.

“Musibah yang Allah timpakan itu bisa saja Allah timpakan kepada seseorang yang tidak bersalah untuk mengangkat derajatnya. Kepada orang yang bersalah untuk diampuni dosanya. Tolong dijaga lisannya jangan berkata ‘wah cianjur para pendosa semuanya, banyak maksiat’.”

Sebagai seorang muslim, kita harus memiliki cara pandang yang positif ketika melihat sebuah musibah. Memang benar suatu maksiat itu dapat mengundang musibah, namun ketika kita melihat orang lain yang terkena musibah, kita harus menjaga perasaan mereka dan menanamkan prasangka baik serta berdoa agar bencana tersebut menjadi sebab diampuninya dosa bagi yang memiliki dosa, dan menjadi sebab diangkatnya derajat bagi orang yang tidak bermaksiat. Janganlah kita langsung menghakimi bahwa suatu bencana terjadi karena maksiat di wilayah tersebut, apalagi sampai menyalahkan pemerintahnya.

“Cara pandangnya gini lho seharusnya, memang betul maksiat mengundang musibah, tapi kalau kita sudah melihat orang tertimpa musibah begitu, kita perlu menilai begini; yang salah semoga menjadi sebab diampuni oleh Allah, dan yang lain hati-hati jangan melakukan maksiat. Tapi jangan langsung mengatakan; wah ini semuanya karena maksiat, semuanya dipukul rata, apalagi menyalahkan pemerintah dan sebagainya.”

Berbeda ceritanya jika kita yang tertimpa musibah dan bencana. Menganggap bahwa bencana tersebut terjadi karena dosa dan kemaksiatan yang kita lakukan merupakan sebuah kebijaksanaan dan tanda ketawadhuan kita kepada Allah Swt.

“Tapi kalau kita yang tertimpa musibah pantas kita ngomong; ini karena dosaku yang banyak. Beda kalau menunjuk kepada diri kita dan orang lain. Kalau Anda menunjuk kepada orang lain ‘semoga Allah mengangkat derajat mereka’, Tapi kalau ke diri kita ‘betul saya banyak dosa, tontonan gak bener, lisanku gak bener’.”

Kemudian menurut Buya, cara paling bijak menanggapi sebuah bencana yang menimpa orang lain adalah dengan menjadikan adanya musibah tersebut sebagai sarana kita membenahi diri sendiri, untuk terus meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah Swt, agar jangan sampai kita melakukan dosa dan kemaksiatan yang dapat mengundang bencana dan musibah.

“Kalau ada musibah hendaknya kita berbenah semuanya, paling tidak dirimu sendiri koreksi.”

Kesimpulannya adalah orang yang cerdas akan melihat musibah yang terjadi kepada orang lain atau kepada dirinya sendiri adalah dalam rangka menguatkan iman, yaitu dengan cara mengambil pelajaran dari setiap musibah dan bencana yang terjadi.

“Orang cerdas itu menangkap musibah untuk menguatkan iman kita. Bagaimana menguatkan iman kita ketika terjadi bencana? Yaitu dengan mengambil pelajaran.”

Semoga Allah melindungi kita semuanya dari berbagai musibah dan bencana, serta yang sedang dilanda musibah senantiasa diberikan kesabaran dan kekuatan untuk kembali pulih dari bencana tersebut serta menjadi sebab diampuninya dosa dan diangkatnya derajat di hadapan Allah Swt.

 

Sumber: Youtube Al-Bahjah TV

Tags: , , ,

Bagikan ke

Terjadi Banyak Musibah dan Bencana, Apakah Karena Dosa dan Kemaksiatan Umat?

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.

Terjadi Banyak Musibah dan Bencana, Apakah Karena Dosa dan Kemaksiatan Umat?

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: