
● online
Terjadi Banyak Musibah dan Bencana, Apakah Karena Dosa dan Kemaksiatan Umat?
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Saat ini Indonesia tak henti-hentinya dilanda berbagai musibah seperti gempa bumi, erupsi gunung berapi, banjir dan sebagainya. Berbagai bencana tersebut tak sedikit menimbulkan korban jiwa dan kerugian materil. Banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda bahkan kehilangan sanak saudara yang mereka cintai akibat berbagai bencana tersebut.
Pada sebagian masyarakat, ada yang menganggap bahwa berbagai bencana yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini adalah karena banyaknya kemaksiatan serta pemerintahan yang kotor dan zalim. Sebagai umat Islam, bagaimanakah hendaknya kita menyikapi anggapan tersebut?
Menurut Buya Yahya, pertama yang harus kita pahami adalah bahwa Allah Swt bisa saja menimpakan suatu musibah dan bencana kepada orang yang tidak bersalah sekalipun, dengan tujuan untuk mengangkat derajat mereka.
Begitupun kepada orang-orang yang bersalah, Allah Swt bisa saja menimpakan bencana dan musibah kepada mereka dengan bertujuan untuk mengampuni berbagai dosanya. Maka dari itu hendaknya kita untuk menjaga lisan agar tidak mengatakan bahkan mengolok-olok bahwa terjadinya suatu bencana di suatu daerah karena di daerah tersebut banyak dosa dan banyak terjadi kemaksiatan.
“Musibah yang Allah timpakan itu bisa saja Allah timpakan kepada seseorang yang tidak bersalah untuk mengangkat derajatnya. Kepada orang yang bersalah untuk diampuni dosanya. Tolong dijaga lisannya jangan berkata ‘wah cianjur para pendosa semuanya, banyak maksiat’.”
Sebagai seorang muslim, kita harus memiliki cara pandang yang positif ketika melihat sebuah musibah. Memang benar suatu maksiat itu dapat mengundang musibah, namun ketika kita melihat orang lain yang terkena musibah, kita harus menjaga perasaan mereka dan menanamkan prasangka baik serta berdoa agar bencana tersebut menjadi sebab diampuninya dosa bagi yang memiliki dosa, dan menjadi sebab diangkatnya derajat bagi orang yang tidak bermaksiat. Janganlah kita langsung menghakimi bahwa suatu bencana terjadi karena maksiat di wilayah tersebut, apalagi sampai menyalahkan pemerintahnya.
“Cara pandangnya gini lho seharusnya, memang betul maksiat mengundang musibah, tapi kalau kita sudah melihat orang tertimpa musibah begitu, kita perlu menilai begini; yang salah semoga menjadi sebab diampuni oleh Allah, dan yang lain hati-hati jangan melakukan maksiat. Tapi jangan langsung mengatakan; wah ini semuanya karena maksiat, semuanya dipukul rata, apalagi menyalahkan pemerintah dan sebagainya.”
Berbeda ceritanya jika kita yang tertimpa musibah dan bencana. Menganggap bahwa bencana tersebut terjadi karena dosa dan kemaksiatan yang kita lakukan merupakan sebuah kebijaksanaan dan tanda ketawadhuan kita kepada Allah Swt.
“Tapi kalau kita yang tertimpa musibah pantas kita ngomong; ini karena dosaku yang banyak. Beda kalau menunjuk kepada diri kita dan orang lain. Kalau Anda menunjuk kepada orang lain ‘semoga Allah mengangkat derajat mereka’, Tapi kalau ke diri kita ‘betul saya banyak dosa, tontonan gak bener, lisanku gak bener’.”
Kemudian menurut Buya, cara paling bijak menanggapi sebuah bencana yang menimpa orang lain adalah dengan menjadikan adanya musibah tersebut sebagai sarana kita membenahi diri sendiri, untuk terus meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah Swt, agar jangan sampai kita melakukan dosa dan kemaksiatan yang dapat mengundang bencana dan musibah.
“Kalau ada musibah hendaknya kita berbenah semuanya, paling tidak dirimu sendiri koreksi.”
Kesimpulannya adalah orang yang cerdas akan melihat musibah yang terjadi kepada orang lain atau kepada dirinya sendiri adalah dalam rangka menguatkan iman, yaitu dengan cara mengambil pelajaran dari setiap musibah dan bencana yang terjadi.
“Orang cerdas itu menangkap musibah untuk menguatkan iman kita. Bagaimana menguatkan iman kita ketika terjadi bencana? Yaitu dengan mengambil pelajaran.”
Semoga Allah melindungi kita semuanya dari berbagai musibah dan bencana, serta yang sedang dilanda musibah senantiasa diberikan kesabaran dan kekuatan untuk kembali pulih dari bencana tersebut serta menjadi sebab diampuninya dosa dan diangkatnya derajat di hadapan Allah Swt.
Sumber: Youtube Al-Bahjah TV
Tags: Al-Bahjah Cirebon, Bencana, Buya Yahya, Musibah
Terjadi Banyak Musibah dan Bencana, Apakah Karena Dosa dan Kemaksiatan Umat?
Buku Fiqih Thaharah (Bersuci) karya Buya Yahya ini disusun berdasarkan berbagai kitab-kitab yang terpercaya dengan tetap memperhatikan sumber utamanya, yakni al-Qur’an dan Hadits. Buku ini sangat cocok dibaca bagi setiap pemula yang tahu dan belajar lebih banyak ilmu fiqih khususnya tentang thaharah. Sebab, risalah karya Buya Yahya ini sengaja dihadirkan dengan susunan seringkas-ringkasnya. Buku Fiqih… selengkapnya
Rp 60.000Buku ini berisikan terjemahan kosa kata bahasa arab beserta latihan-latihannya yang semoga bisa memudahkan para pelajar atau pecinta bahasa arab untuk mempelajari dasar-dasar bahasa arab sehingga mereka mampu mempraktekkan dalam percakapan sehari-hari. ukuran: 17 cm x 25 cm (B5) Kertas Isi: Bookpaper Hitam Putih Sampul: Soft Cover, Laminasi Dof, Spot UV Emboss Jilid: Lem Panas… selengkapnya
Rp 40.000 Rp 52.000Maulid Ad Diba’ merupakan salah satu kitab maulid yang dibaca dalam rangka meneladani sîrah Rasulullah saw sekaligus bershalawat kepadanya. Salah satu bentuk penyebaran agama Islam adalah melalui peringatan hari lahir pembawa risalah Islam, Nabi Muhammad saw. Kitab Maulid Ad Diba’i menjadi kita yang dibaca pada peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw. Sebagai ungkapan syukur perayaan… selengkapnya
Rp 25.000Buku “Silsilah Fiqih Praktis Qurban” karya Buya Yahya merupakan sebuah panduan praktis yang memberikan pemahaman mengenai hukum dan tata cara pelaksanaan ibadah qurban. Dalam buku ini, Buya Yahya menjelaskan berbagai aspek yang terkait dengan qurban, mulai dari pengertian dan tujuan qurban, hukum-hukum yang terkait dengan hewan qurban, serta tata cara penyembelihan, pembagian, dan distribusi daging… selengkapnya
Rp 57.000Terkadang seorang pelajar bahasa arab akan mendapati sedikit kesulitan dalam mempelajari qoidah ‘adad ma’dud karena pembahasan tersebut tidak terlalu detail ketika disebutkan di sebagian kitab-kitab nahwu khususnya kitab nahwu klasik. Maka kami kumpulkan catatan kecil ini dengan harapan dapat memudahkan para pelajar pemula yang ingin menguasai dasar-dasar qoidah ‘adad ma’dud. Ukuran: 16 cm x 24… selengkapnya
Rp 29.000 Rp 37.700Buku Aqidah 50 karya Buya Yahya secara tuntas membahas pokok-pokok fundamental Aqidah Islam sebagaimana yang dibakukan oleh Ahlusunnah Waljama’ah. Buku ini menjadi penegas mengenai identitas dalam beraqidah yang benar, selain dengan mengikuti ulama Ahlusunnah Waljama’ah juga harus mengikuti cara beraqidahnya Ulama Asy’ariah atau Al-Maturidiyah, mengikuti caranya Ahlu Tasawuf (Sufi atau Sufiyah) dan mengikuti salah satu… selengkapnya
Rp 49.000FIQIH PRAKTIS SHALAT BERJAMAAH KARYA BUYA YAHYA Buku ini membahas tentang pentingnya dan tata cara melaksanakan shalat berjamaah, yaitu shalat yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok Muslim. Dalam buku ini, Buya Yahya mengupas secara mendalam mengenai tatacara shalat berjamaah. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya. Buya Yahya membahas tentang adab-adab dan tata tertib dalam shalat berjamaah, seperti… selengkapnya
Rp 65.000Buku “Dzikir Harian” yang ditulis oleh Buya Yahya adalah dzikir-dzikir yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir-dzikir yang dihadirkan merupakan dzikir yang dianjurkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad Saw serta para sahabatnya. Dimulai dari tasbih, tahmid, takbir, beserta doa-doanya. Dzikir sebagai upaya senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dzikir harus diamalkan secara konsisten… selengkapnya
Rp 25.000 Rp 27.000Buku “Oase Iman” memberikan pemahaman yang mendalam namun ringan sebagai siraman hati bagi siapa pun yang membacanya. Berisi catatan buah dari renungan singkat di sepanjang perjalanan penulis dalam menjalankan tugas dakwah di jalan Allah Swt. Dari pengalaman yang berharga tersebut kemudian menjadi hikmah yang bertebaran dan dikumpulkan, kemudian dihadirkan dengan harapan adanya kebaikan dan sesuatu… selengkapnya
Rp 87.000 Rp 93.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Cinta merupakan fenomena yang lazim dialami oleh setiap manusia. Dan hawa nafsu merupakan sesuatu yang fitrahnya... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Setiap kali menjelang Ramadan, sahabat Nabi Saw selalu bergembira menyambut kedatangannya. Kegembiraan itu terpancar di wajah dan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Pejuang Pustaka Al-Bahjah menggelear Upgrading dan Tadabur Alam Rabu-Kamis 17-18 Rajab 1444 H. Tujuan dari kegiatan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Sahabat Pustaka, bulan Ramadhan merupakan bulan panen raya hamba-hamba terkasih Allah Swt karena pada bulan ini... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Jika jodoh tak kunjung datang padahal sudah dicari ke mana-mana, sampai diri mungkin sudah merasa lelah, jangan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Niat jangan dientengkan apa lagi disepelekan. Sebab, niat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam melakukan apa pun,... selengkapnya
Judul Buku : Fiqih Bepergian Solusi Shalat di Perjalanan dan Saat Macet Penulis : Buya Yahya Penerbit : Pustaka Al-Bahjah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Ketika seorang wanita hadir dengan kemuliaan dan kesalehannya, ia membawa keberuntungan besar bagi orang-orang yang berada di... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah – Pengguna media sosial dihebohkan dengan fenomena alam yang terjadi di Arab Saudi. Pasalnya, negeri yang terkenal dengan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Saat Hari Raya Iduladha, kita pasti akan teringat tentang kisah keteladanan dari sebuah keluarga yang hidup dalam... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.