fbpx
Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka Setiap Hari pukul 08.00 s.d. pukul 16.00 Hari Besar Islam Tutup
Beranda » Blog » Sebuah Puisi: Balada Rindu Sang Bilal

Sebuah Puisi: Balada Rindu Sang Bilal

Diposting pada 12 Mei 2024 oleh Redaksi / Dilihat: 500 kali / Kategori:

 

Balada Rindu Sang Bilal

(Oleh: Husni A. Mubarak)

 

Andai datang burung-burung surga padanya

Bilal bin Rabah tetap memeras dada

wajahnya hitam yang cerah, tenggelam di kuning pasir gurun

meneteskan air mata kehilangan, lebih dari sekadar tumpah samudra

membikin matahari dan bulan yang berkejaran tanpa sinar,

lautan tanpa gelora, dan gunung seperti kehilangan nyawa.

 

duhai Nabi Muhammad tercinta, engkau kini pergi

membawa seluruh diriku…

seluruh diriku…

 

Bilal bin Rabah sang punggung Muhammad

lantas mengikat janji

bahwa tiada ia akan adzan kembali sebab sang kekasih pergi.

dan kemudian ia pun mengembara ke Syam

meninggalkan Madinah yang murung

melampiaskan sedihnya dalam kesendirian;

melawan angin membawa pasir yang menampar wajah kuyupnya,

melabraki tubuh yang rindu bergetaran.

 

duhai Nabi Muhammad tercinta, engkau kini pergi

membawa seluruh diriku…

seluruh diriku…

 

tiba di negeri penyepiannya, lama Bilal merundung

matanya melahirkan seribu kantung

dan meghisap daging di tubuhnya.

 

apakah hidup adalah kematian yang datang lebih awal?

apakah sepi adalah satu-satunya yang abadi?

 

sampai di suatu sunyi, Nabi Muhammad terkasih

datang menegur Bilal lewat mimpi;

Ya, Bilal, wa maa hadzal jafa?

Bilal takut. Amat takut dibenci kekasihnya

Sehingga pun ia bergegas menuju kubur Nabi Muhammad

dengan air mata yang menderas sepanjang jalan,

menetesi tiap butir pasir dan kerikil

beradu tubuh dengan badai dan tiada henti

memanggil Nabi Muhammad… Nabi Muhammad…

 

Langit Madinah masih murung

Anak-anak burung menangis di sarang

Bukit cadas, pohon-pohon meranggas

Sungai-sungai kering mengikis diri dalam tangis

Sepanjang musim. Gambus, seruling, berbunyi rusuh.

Bilal putra Rabah dan Hamamah tiba di sana

Membasahi makam Rosulullah

Sedu sedan rindunya pada sang kekasih

Tangannya mencakar-cakar dada, pintu makam, lantai

Dan udara. Betapa berat Muhammad di hatinya.

 

Duhai Nabi Muhammad…

Nabi Muhammad…

Nabi…

Muhammad….

 

Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara ini.

Tags: , , , , ,

Bagikan ke

Sebuah Puisi: Balada Rindu Sang Bilal

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Berbuka dengan Menu “Rasa Peduli”
7 April 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Ketika kita asyik menikmati ifthar dengan hidangan berjejer di meja makan, nun jauh di sana saudara kita,... selengkapnya

Cara Memakai Cincin Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad Saw
26 November 2024

Salah satu bentuk kesunahan yang dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari adalah penggunaan cincin. Tidak hanya sebagai perhiasan dan alat... selengkapnya

Mewujudkan Generasi Qur’ani bagi Peradaban Islam
11 Desember 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Diskursus soal teori-teori peradaban yang umum kita ketahui selama ini identik dengan masa kebangkitannya para pemikir Eropa... selengkapnya

Teknik Menulis bagi Pemula: Lupakan EYD dan Tanda Baca (Freewriting)
20 Januari 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pernahkan Anda memiliki keinginan untuk menulis tetapi terhambat dengan pengetahuan Anda yang terbatas? Ya, hambatan tersebut salah... selengkapnya

Prioritas yang Harus Didahulukan Seorang Perempuan Setelah Menikah: Suami atau Orang Tua?
9 November 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Sering kali muncul pertanyaan mengenai prioritas kepatuhan seorang istri dalam sebuah rumah tangga; apakah harus mendahulukan suami... selengkapnya

Menyoal Cadar: Antara Syariat dan Budaya
26 Mei 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Isu mengenai cadar selalu menjadi topik yang hangat untuk diperbincangkan, terlebih bagi anak-anak muda yang baru mengetahui... selengkapnya

Hidup Indah Berkat Berbakti Kepada Orang Tua
2 Mei 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dalam ceramah yang dibawakan oleh Buya Yahya di acara Uswatun Hasanah, beliau menegaskan berbuat baik kepada orang... selengkapnya

Pentingnya Thaharah dalam Beribadah
8 Maret 2024

Judul Buku     : Thaharah: Risalah Praktis dan Ringkas Menguraikan tentang Thaharah (Bersuci) sebagai Syarat Sah dalam Beribadah Penulis             : Buya... selengkapnya

Tukang Sembelih Kurban Tidak Boleh Diupah Dengan Daging Kurban, Begini Penjelasan Buya Yahya
14 Juni 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Saat hari raya kurban tiba, banyak terjadi salah kaprah diantara tukang sembelih kurban yang menjadikan daging... selengkapnya

Terjadi Pelecehan Seksual, Apakah Korban Berdosa?
19 Mei 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Akhir-akhir ini kita seringkali mendapatkan pemberitaan tentang kasus pelecehan seksual yang yang umumnya menimpa kaum perempuan.... selengkapnya

Sebuah Puisi: Balada Rindu Sang Bilal

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: