fbpx
Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka Setiap Hari pukul 08.00 s.d. pukul 16.00 Hari Besar Islam Tutup
Beranda » Blog » Puasakan Hati di Bulan Suci

Puasakan Hati di Bulan Suci

Diposting pada 14 Maret 2024 oleh Redaksi / Dilihat: 452 kali / Kategori:

 

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Potensi kotornya hati bisa datang kepada siapa saja dari kita sebagai manusia biasa. Mata dapat melihat dan telinga dapat mendengar, sementara apa yang sampai ke mata dan telinga kita tidak semuanya baik. Maka sangat mungkin hati kita ternodai. Kecuali hamba yang Allah Swt ciptakan dalam keadaan buta dan tuli, ia tidak akan terkena kekotoran hati yang datang dari penglihatan dan pendengaran.

Sejak zaman dulu hingga zaman sekarang, pemicu dan godaan yang berpotensi mengotori hati selalu ada. Hanya caranya saja yang berbeda. Perbedaannya pada zaman sekarang ialah semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi yang sering kali beriringan dengan sikap hati yang keliru. Mengapa demikian? Sebab, sekarang informasi semakin mudah diakses, di sanalah setan bermain panggung. Jika sikap hati manusia salah maka akan semakin mudah untuk setan menggodanya. Contohnya, orang bisa dengan mudah terkena hasud atau dengki setelah membaca berita tentang seseorang di media sosial yang ia cerna secara mentah-mentah sehingga menghasilkan dugaan dan prasangka yang buruk. Demikian juga penyakit-penyakit hati lainnya. Ini menggambarkan bahwa dalam keadaan seseorang sedang menyendiri pun masih bisa terkena penyakit hati yang datangnya dari segenggam layar di tangannya.

Oleh karena itu, bersama datangnya bulan mulia ini, sudah saatnya hati kita juga ikut berpuasa, tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga semata. Sudah saatnya kita belajar untuk memantaskan diri dengan bulan suci. Jika biasanya hati kita penuh benci maka di bulan mulia ini kita harus berhenti. Jika biasanya hati kita penuh dengan iri dan dengki maka sudah saatnya kita membenahi diri. Hal yang perlu kita tanyakan pada diri kita saat kekotoran hati itu datang ialah, “Pantaskah jika bulan yang suci ini kita isi dengan hati yang kotor?”

Cara Menjaga Hati

Buya Yahya memberikan tip untuk menjaga hati dari kekotoran. Tip ini merupakan cara paling mendasar sekaligus sederhana untuk menjaga hati. Namun sering kali terasa berat dalam melaksanakannya. Karena itu kita perlu kesungguhan dalam menerapkannya.

  1. Tidak Berhenti Belajar

Ketika kita berusaha membersihkan hati berarti kita sedang belajar. Dan masa belajar itu tidak ada hentinya. Belajar untuk terus mencoba membersihkan hati itu tidak mengenal usia, karena setan pun akan terus menggoda manusia sampai kiamat tiba. Oleh karena itu, tidak ada kata menyerah dan berhenti dalam membersihkan hati, sekalipun saat kita merasa gagal menjaga hati. Karena saat kita berhenti belajar setelah merasa gagal, itu adalah jebakan yang hanya akan menyengsarakan kita.

  1. Kenali dan Sadari Kotornya Hati Kita

Buya Yahya menyampaikan bahwa Imam Ghazali pernah memberikan nasihat, hendaknya kita menyadari dan mengetahui betul bahwa hati yang kotor itu sangat membahayakan diri. Lalu kenali bahwa itu adalah penyakit. Jika kita tidak sadar bahwa hati kita sedang sakit atau kotor, selamanya kita akan merasa benar dan tidak mau membersihkan diri. Bukankah seseorang yang datang ke dokter pun mau berobat karena ia tahu bahwa dirinya sedang sakit?

  1. Lawan dengan Aksi Nyata!

Kotornya hati sering datang menyerupai bisikan yang kadang tidak kita sadari. Misalnya jika kesombongan datang saat kita menaiki mobil mewah, maka sesekali cobalah untuk naik angkutan umum. Atau di saat kita malas bekerja, maka lakukan pekerjaan rumah, menyapu misalnya. Jika kesombongan itu muncul saat memakai pakaian mewah, maka pakailah pakaian biasa. Demikian juga dengan hasud dan dengki, saat hasud dan dengki kita muncul saat melihat orang lain bahagia, maka berusahalah membantu orang itu, dan seterusnya. Semuanya harus dilawan, bukan hanya di hati, tapi dalam aksi nyata kita untuk melatih hati agar menjadi semakin baik. Sebab, jika bisikan hati yang kotor malah dituruti maka ia malah akan semakin menjadi-jadi.

Semoga hati kita mampu berpuasa dari segala macam kekotoran dan Allah Swt ampuni semua dosa-dosa kita di bulan yang suci ini. Aamiin.

Penulis: Iim Ainunnaim Muhammad

Tags: , ,

Bagikan ke

Puasakan Hati di Bulan Suci

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Puasakan Hati di Bulan Suci

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: