
● online
Puasakan Hati di Bulan Suci
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Potensi kotornya hati bisa datang kepada siapa saja dari kita sebagai manusia biasa. Mata dapat melihat dan telinga dapat mendengar, sementara apa yang sampai ke mata dan telinga kita tidak semuanya baik. Maka sangat mungkin hati kita ternodai. Kecuali hamba yang Allah Swt ciptakan dalam keadaan buta dan tuli, ia tidak akan terkena kekotoran hati yang datang dari penglihatan dan pendengaran.
Sejak zaman dulu hingga zaman sekarang, pemicu dan godaan yang berpotensi mengotori hati selalu ada. Hanya caranya saja yang berbeda. Perbedaannya pada zaman sekarang ialah semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi yang sering kali beriringan dengan sikap hati yang keliru. Mengapa demikian? Sebab, sekarang informasi semakin mudah diakses, di sanalah setan bermain panggung. Jika sikap hati manusia salah maka akan semakin mudah untuk setan menggodanya. Contohnya, orang bisa dengan mudah terkena hasud atau dengki setelah membaca berita tentang seseorang di media sosial yang ia cerna secara mentah-mentah sehingga menghasilkan dugaan dan prasangka yang buruk. Demikian juga penyakit-penyakit hati lainnya. Ini menggambarkan bahwa dalam keadaan seseorang sedang menyendiri pun masih bisa terkena penyakit hati yang datangnya dari segenggam layar di tangannya.
Oleh karena itu, bersama datangnya bulan mulia ini, sudah saatnya hati kita juga ikut berpuasa, tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga semata. Sudah saatnya kita belajar untuk memantaskan diri dengan bulan suci. Jika biasanya hati kita penuh benci maka di bulan mulia ini kita harus berhenti. Jika biasanya hati kita penuh dengan iri dan dengki maka sudah saatnya kita membenahi diri. Hal yang perlu kita tanyakan pada diri kita saat kekotoran hati itu datang ialah, “Pantaskah jika bulan yang suci ini kita isi dengan hati yang kotor?”
Cara Menjaga Hati
Buya Yahya memberikan tip untuk menjaga hati dari kekotoran. Tip ini merupakan cara paling mendasar sekaligus sederhana untuk menjaga hati. Namun sering kali terasa berat dalam melaksanakannya. Karena itu kita perlu kesungguhan dalam menerapkannya.
- Tidak Berhenti Belajar
Ketika kita berusaha membersihkan hati berarti kita sedang belajar. Dan masa belajar itu tidak ada hentinya. Belajar untuk terus mencoba membersihkan hati itu tidak mengenal usia, karena setan pun akan terus menggoda manusia sampai kiamat tiba. Oleh karena itu, tidak ada kata menyerah dan berhenti dalam membersihkan hati, sekalipun saat kita merasa gagal menjaga hati. Karena saat kita berhenti belajar setelah merasa gagal, itu adalah jebakan yang hanya akan menyengsarakan kita.
- Kenali dan Sadari Kotornya Hati Kita
Buya Yahya menyampaikan bahwa Imam Ghazali pernah memberikan nasihat, hendaknya kita menyadari dan mengetahui betul bahwa hati yang kotor itu sangat membahayakan diri. Lalu kenali bahwa itu adalah penyakit. Jika kita tidak sadar bahwa hati kita sedang sakit atau kotor, selamanya kita akan merasa benar dan tidak mau membersihkan diri. Bukankah seseorang yang datang ke dokter pun mau berobat karena ia tahu bahwa dirinya sedang sakit?
- Lawan dengan Aksi Nyata!
Kotornya hati sering datang menyerupai bisikan yang kadang tidak kita sadari. Misalnya jika kesombongan datang saat kita menaiki mobil mewah, maka sesekali cobalah untuk naik angkutan umum. Atau di saat kita malas bekerja, maka lakukan pekerjaan rumah, menyapu misalnya. Jika kesombongan itu muncul saat memakai pakaian mewah, maka pakailah pakaian biasa. Demikian juga dengan hasud dan dengki, saat hasud dan dengki kita muncul saat melihat orang lain bahagia, maka berusahalah membantu orang itu, dan seterusnya. Semuanya harus dilawan, bukan hanya di hati, tapi dalam aksi nyata kita untuk melatih hati agar menjadi semakin baik. Sebab, jika bisikan hati yang kotor malah dituruti maka ia malah akan semakin menjadi-jadi.
Semoga hati kita mampu berpuasa dari segala macam kekotoran dan Allah Swt ampuni semua dosa-dosa kita di bulan yang suci ini. Aamiin.
Penulis: Iim Ainunnaim Muhammad
Puasakan Hati di Bulan Suci
Buku Fiqih Thaharah (Bersuci) karya Buya Yahya ini disusun berdasarkan berbagai kitab-kitab yang terpercaya dengan tetap memperhatikan sumber utamanya, yakni al-Qur’an dan Hadits. Buku ini sangat cocok dibaca bagi setiap pemula yang tahu dan belajar lebih banyak ilmu fiqih khususnya tentang thaharah. Sebab, risalah karya Buya Yahya ini sengaja dihadirkan dengan susunan seringkas-ringkasnya. Buku Fiqih… selengkapnya
Rp 60.000Buku Fiqih Bepergian karya Buya Yahya menghadirkan masalah umum yang sering dihadapi oleh kaum muslim dalam menjaga kualitas dan waktu shalat saat sedang bepergian. Buya Yahya memberikan penjelasan tentang kondisi-kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi pelaksanaan shalat, seperti perbedaan zona waktu, keterbatasan ruang, susahnya mencari tempat wudhu, dan lain sebagainya. Buku ini memberikan solusi-solusi praktis yang… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 43.000Buku “Sam’iyyat” karya Buya Yahya penting untuk kita memiliki sebagai buku pegangan dalam memiliki keyakinan yang benar. Dengan keyakinan yang benar maka kualitas keimanan seseorang akan semakin kuat. Mengimani sesuatu yang ghaib berdasarkan yang kita dengar tanpa melibatkan akal di dalamnya memerlukan upaya yang pelik. Namun dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan dilengkapi dengan cara… selengkapnya
Rp 59.000 Rp 69.000Terkadang seorang pelajar bahasa arab akan mendapati sedikit kesulitan dalam mempelajari qoidah ‘adad ma’dud karena pembahasan tersebut tidak terlalu detail ketika disebutkan di sebagian kitab-kitab nahwu khususnya kitab nahwu klasik. Maka kami kumpulkan catatan kecil ini dengan harapan dapat memudahkan para pelajar pemula yang ingin menguasai dasar-dasar qoidah ‘adad ma’dud. Ukuran: 16 cm x 24… selengkapnya
Rp 29.000 Rp 37.700Buku Buya Yahya yang berjudul Ramadhaniat secara rinci menjelaskan amalan-amalan yang dapat dilakukan oleh seorang muslim di bulan Ramadan. Buku ini memberikan panduan mudah bagi setiap muslim dalam merencanakan program amalan di bulan Ramadan. Dengan penjelasan yang sederhana dan praktis Buya Yahya mengupas tuntas kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia di bulan Ramadan dan bagaimana… selengkapnya
Rp 115.000Buku “Hadist Jibril” karya Buya Yahya ini berisi penjabaran ringkas dari satu hadist Nabi Muhammad Saw yang masyhur dengan sebutan Hadist Jibril. Karena dalam hadist tersebut terjadi dialog antara Baginda Nabi Muhammad dengan Malaikat Jibril. Dalam dialog khusus tersebut Nabi Muhammad Saw telah mengajarkan kepada kita tentang tiga pilar agama yang jika ada salah satu… selengkapnya
Rp 56.000Ilmu nahwu adalah termasuk bagian dari sekian macam bidang ilmu dalam bahasa arab. Tanpanya sebuah susunan kalam tidak akan difahamai dengan benar sebagaimana yang dikatakan oleh al Imam al Imrithi: والنَّحْوُ أَولَى أَوَّلًا أَنْ يُعْلَمَا * إِذِ الكَلَامُ دُونَهُ لَنْ يُفْهَمَا “ilmu nahwu lebih utama untuk dipelajari terlebih dahulu Karena sebuah kalam bahasa arab tanpanya… selengkapnya
Rp 72.000 Rp 93.600Maulid Ad Diba’ merupakan salah satu kitab maulid yang dibaca dalam rangka meneladani sîrah Rasulullah saw sekaligus bershalawat kepadanya. Salah satu bentuk penyebaran agama Islam adalah melalui peringatan hari lahir pembawa risalah Islam, Nabi Muhammad saw. Kitab Maulid Ad Diba’i menjadi kita yang dibaca pada peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw. Sebagai ungkapan syukur perayaan… selengkapnya
Rp 25.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Menelisik peristiwa yang terjadi di Palestina, setidaknya ada tiga pihak yang terlibat di dalamnya. Pertama adalah rakyat... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Memasuki bulan Maulid (Rabi’ul Awwal) tahun 1445 Hijriah ini, persiapan untuk menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Malam Nisfu Sya’ban merupakan malam dimana amal kita diangkat kelangit. Pada malam ini satu hal yang... selengkapnya
Jangan Takut Merusak Silaturahmi Berikut Tips Cerdas Mengingatkan Teman yang Bertindak di Luar Batas Oleh: Admin 2 Disadur dari ceramah... selengkapnya
AB Voice: Dakwah Melalui Musik PUSTAKA AL-BAHJAH-INSPIRASI- Alhamdulillah Pustaka Al-Bahjah, Rabu (29-09-2021) kedatangan tamu yang sangat spesial. Beliau adalah Kang... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Bahjah (STAIBA) yang merupakan salah satu bagian dari Divisi Formal Yayasan Al-Bahjah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Kontestasi politik di negara Indonesia seakan tidak pernah ada habisnya. Termasuk pada saat-saat akan dilaksanakannya pemilihan umum... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Setelah menjalankan puasa di bulan Ramadan, kemudian kita masuk pada bulan Syawal. Ramadan sering disebut sebagai bulan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Perbedaan sudah menjadi identitas masyarakat Indonesia. Ia juga bukan merupakan sesuatu yang buruk dan mesti dijelek-jelekkan.... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Penyelenggaraan maulid dan silaturahmi akbar di LPD Al-Bahjah, Cirebon tinggal tiga hari lagi. sebagai upaya untuk... selengkapnya
Barokallah fiikum
14 March 2024 | 6:03 pm