Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Pendidikan Berbasis Akhlak sebagai Solusi Krisis Karakter di Era Digital

Pendidikan Berbasis Akhlak sebagai Solusi Krisis Karakter di Era Digital

Diposting pada 21 July 2025 oleh Redaksi / Dilihat: 340 kali / Kategori:

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Krisis karakter yang melanda generasi muda saat ini menjadi salah satu tantangan besar dalam dunia pendidikan. Kemajuan teknologi informasi dan derasnya arus digitalisasi ternyata tidak serta-merta menjadikan manusia lebih bijak dan beradab. Justru sebaliknya, banyak perilaku yang menunjukkan degradasi moral, seperti ujaran kebencian, perundungan digital, dan minimnya rasa empati sosial. Dalam konteks ini, pendidikan Islam memiliki peran strategis, karena sejak awal telah mengintegrasikan nilai-nilai akhlak dalam proses pembelajaran. Perspektif ini menegaskan bahwa pendidikan sejati bukan hanya sekadar transfer ilmu, tetapi juga proses pembentukan jiwa dan budi pekerti. Tulisan ini akan memaparkan bagaimana pendidikan berbasis akhlak dapat menjadi solusi atas problem krisis karakter, serta bagaimana nilai-nilai keislaman dapat diintegrasikan secara sistematis dalam kurikulum pendidikan kontemporer.

Sejak masa Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasallam, pendidikan Islam telah menempatkan akhlak sebagai fondasi utama. Dalam banyak hadist, Rasulullah menegaskan bahwa tujuan utama diutusnya beliau adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia (HR. Ahmad). Hal ini menunjukkan bahwa dimensi moral menjadi inti dari seluruh proses pendidikan.

Para ulama klasik seperti Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulum al-Din juga menegaskan bahwa ilmu yang tidak dibarengi dengan akhlak akan melahirkan kehancuran. Di sisi lain, pendidikan modern sering kali terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif dan keterampilan teknis, sehingga aspek afektif dan spiritual menjadi terabaikan. Dengan demikian, krisis moral yang kita lihat hari ini merupakan hasil dari sistem pendidikan yang kehilangan orientasi etiknya. Maka, pendidikan Islam dengan landasan akhlak bukan hanya relevan, tapi juga mendesak untuk dikembangkan kembali secara kontekstual.

Era digital membawa berbagai kemudahan, tetapi juga tantangan moral yang tidak ringan. Informasi yang tersebar secara masif melalui media sosial bisa dengan mudah memengaruhi nilai-nilai seseorang, apalagi jika tidak ada filter moral yang kokoh. Generasi muda saat ini lebih banyak berinteraksi dengan layar daripada dengan manusia. Hal ini menurunkan sensitivitas sosial dan kemampuan membangun relasi yang sehat. Dalam konteks inilah, pendidikan akhlak tidak cukup disampaikan secara verbal atau teoretis, melainkan harus ditanamkan melalui keteladanan dan internalisasi nilai dalam keseharian. Pondok pesantren, misalnya, menjadi model pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan akhlak melalui kedisiplinan, pembiasaan ibadah, dan interaksi dengan para guru. Konsep ta’dib yang diusulkan oleh Syed Muhammad Naquib al-Attas menunjukkan bahwa pendidikan adalah proses penyucian jiwa yang menekankan pembentukan adab, bukan sekadar kecerdasan intelektual.

Untuk menjadikan pendidikan berbasis akhlak sebagai solusi konkret, perlu strategi implementasi yang menyeluruh. Pertama, kurikulum harus dirancang dengan mengintegrasikan nilai-nilai moral dalam setiap mata pelajaran. Misalnya, pelajaran sains dapat dikaitkan dengan tanggung jawab terhadap lingkungan sebagai bagian dari amanah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kedua, guru sebagai aktor utama pendidikan harus menjadi teladan moral. Ketiga, lingkungan sekolah harus menciptakan budaya yang mendukung nilai-nilai kebaikan. Ini bisa dilakukan melalui kegiatan rutin seperti shalat berjamaah, program berbagi, dan forum musyawarah. Selain itu, pendidikan akhlak juga harus adaptif terhadap tantangan zaman. Artinya, siswa perlu dibekali kemampuan literasi digital yang tidak hanya teknis, tetapi juga etis. Mereka harus mampu membedakan antara informasi yang benar dan hoaks, serta memahami tanggung jawab sosial dalam menggunakan media digital.

Pendidikan berbasis akhlak adalah kunci dalam mengatasi krisis karakter yang terjadi di era digital. Dalam tradisi Islam, pendidikan tidak hanya dimaknai sebagai proses mentransfer pengetahuan, tetapi lebih dari itu; membentuk manusia yang beradab, berakhlak, dan bertanggung jawab kepada Tuhannya. Oleh karena itu, pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai akhlak dengan pendekatan yang kontekstual dan aplikatif harus menjadi prioritas utama, tidak hanya di lembaga pendidikan Islam, tetapi juga di seluruh sistem pendidikan nasional. Era digital membutuhkan manusia yang cerdas secara intelektual dan matang secara spiritual. Dengan membangun pendidikan yang berakar pada nilai-nilai Islam dan akhlak, kita tidak hanya mencetak generasi unggul secara akademis, tetapi juga menyelamatkan masa depan bangsa dari krisis moral yang semakin nyata.

 

Referensi

Abuddin Nata. Pendidikan Islam di Tengah Arus Globalisasi. Jakarta: Rajawali Press, 2009.

Al-Ghazali. Ihya’ ‘Ulum al-Din. Beirut: Dar al-Fikr.

Hadis Riwayat Ahmad: “Innama bu’itstu liutammima makarimal akhlak.”

Komaruddin Hidayat. Psikologi Beragama. Jakarta: Paramadina, 2005.

Neil Postman. Amusing Ourselves to Death: Public Discourse in the Age of Show Business. New York: Penguin, 1985.

Syed Muhammad Naquib al-Attas. The Concept of Education in Islam. Kuala Lumpur: ISTAC, 1991.

Zakiah Daradjat. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta: Bulan Bintang, 1986.

 

Penulis: Syariif Syariif Ahmad Ja’far Shoodiq

Penyunting: Idan Sahid

Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara klik link ini.

 

 

Bagikan ke

Pendidikan Berbasis Akhlak sebagai Solusi Krisis Karakter di Era Digital

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.
Pilih Menikah atau Mencari Ilmu?
11 June 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Saat ini, banyak penyimpangan remaja yang disebabkan oleh tontonan anak muda yang semakin liar. Berkomunikasi dengan lawan... selengkapnya

Waspadalah! Ini 5 Tanda Orang Yang Akan Mati Su’ul Khotimah
17 May 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Kita semua tentu berharap agar kelak di akhir hayat kita meninggal dalam keadaan yang baik (khusnul... selengkapnya

Mahar Hasil Utang, Boleh Sih Tapi….. 
30 December 2022

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Mahar merupakan sesuatu yang harus dipenuhi oleh calon pengantin laki-laki ketika hendak menikah. Namun bagaimana jika... selengkapnya

Viral Cek Khodam di Media Tiktok, Bagaimana Pandangan Islam Mengenai Khodam?
9 July 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Baru-baru ini aktivitas “cek khodam” ramai di media sosial, khususnya di live TikTok dan Instagram. Pengguna media... selengkapnya

(Cerpen) Menara Masjid
27 September 2025

DI SEBUAH sekolah menengah Islam terpadu yang berdiri di pinggiran kota, terdapat sebuah masjid yang bermenara menjulang anggun. Menara itu... selengkapnya

Jangan Dulu Mudik Sebelum Tahu Ini: Shalat Bisa Dilakukan di Atas Kendaraan
24 March 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Terdapat tradisi masyarakat ketika menjelang Hari Raya Idulfitri, yaitu mudik. Tradisi mudik yang ada di Indonesia terbilang... selengkapnya

Lakukan 4 Hal Ini untuk Menjaga Silaturahmi, Nomor 1 Bisa Dilakukan Tanpa Harus Bertemu
6 May 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Menjaga silaturahmi merupakan salah satu hal yang penting yang tidak boleh kita abaikan begitu saja. Melalui Nabi Muhammad... selengkapnya

Ketika Pesantren Bertemu Entrepreneurship, Pengembangan Pesantren yang Menjawab Perkembangan Zaman
27 May 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Pesantren sering dipandang sebagai sarana pendidikan yang hanya membekali santrinya dengan ilmu keagamaan namun tidak menjadikan ia siap... selengkapnya

Tafsir Surat Al-Kautsar Ayat 1-2: Perspektif Ulama Klasik hingga Kontemporer
15 June 2024

Pendahuluan Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan istimewa dalam Islam, di mana terdapat dua ibadah utama yang... selengkapnya

Mengupas 3 Tujuan Puasa: Elemen Penting dari Esensi Krusial Ibadah Puasa
5 March 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Ramadan mestinya bukan hanya sekadar tradisi tahunan, bukan pula sebagai ajang kumpul buka puasa bersama semata, melainkan... selengkapnya

Pendidikan Berbasis Akhlak sebagai Solusi Krisis Karakter di Era Digital

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: