Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Pandai Menyikapi Kebencian sebagai Kunci Hidup Bahagia

Pandai Menyikapi Kebencian sebagai Kunci Hidup Bahagia

Diposting pada 18 June 2025 oleh Redaksi / Dilihat: 189 kali / Kategori:

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Kebencian adalah ketidaksenangan terhadap sesuatu yang bersemayam di hati. Kebencian yang menetap terlalu lama dalam hati seseorang akan memengaruhi pikiran hingga tindakan seseorang. Hal itu disebabkan dari pelampiasan ketidaksenangan dari dalam hatinya. Banyak faktor yang dapat menumbuhkan kebencian dalam hati manusia. Di antaranya karena merasa disakiti, diperlakukan tidak adil, dikhianati, atau bahkan karena iri. Kebencian juga bisa muncul karena prasangka terhadap informasi tentang orang yang dibenci yang ia dapatkan secara tidak utuh atau juga karena luka masa lalu yang belum sembuh.

Manusia yang membenci akan diliputi perasaan tidak tenang, berpikir berlebihan, berprasangka buruk, umpatan-umpatan, bahkan mendoakan keburukan kepada orang yang dibencinya tersebut. Celakanya, doa yang dipanjatkan seseorang kepada orang lain akan kembali kepada dirinya. Namun sebaliknya, apabila dia mendoakan kebaikan kepada orang lain, maka dia juga akan mendapatkan kebaikan seperti doa kebaikannya kepada orang lain tersebut. Oleh karena itu, apabila dia mendoakan keburukan, maka sudah pasti dia juga mendapatkan keburukan seperti doanya tersebut. Nauzubillah.

Rasulullah Ṣalallahu ‘Alaihi Wasallam adalah sebaik-baiknya teladan. Apabila kita mendengar kisah Rasulullah Ṣalallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau dicaci, dikhianati, direndahkan, dilempari kotoran, dilempari batu, diludahi, bahkan banyak orang yang ingin membunuhnya karena kebencian yang bersemayam di hati mereka. Namun, Rasulullah Ṣalallahu ‘Alaihi Wasallam tidak membalas dengan kejahatan serupa. Bahkan, Rasulullah Ṣalallahu ‘Alaihi Wasallam justru mendoakan kebaikan kepada mereka.

“Ya Allah, perkuat Islam dengan Abul Hakam bin Hisyam (Abu Jahal) atau Umar bin Khattab,” doa Rasulullah Ṣalallahu ‘Alaihi Wasallam.

Agar tidak terjerumus kepada keburukan yang membuat dirinya sendiri rugi ini, maka setiap orang mesti pandai menyikapi kebencian kepada orang lain. Buya Yahya menyampaikan dalam kajiannya bahwa terdapat dua cara menyikapi kebencian yang ada dalam hati:

  1. Memerangi kebencian yang ada dalam hati dengan mengakui bahwa kebencian itu keburukan, yaitu penyakit hati yang tidak boleh dimiliki.
  2. Tidak membiarkan kebencian keluar dari hati kita, baik dari mimik muka yang merefleksikan kebencian, tidak ceria, dan apa lagi tindakan jahat sebagai pelampiasan kebencian.

Kebencian di dalam hati memang tidak mudah dihilangkan, tetapi manusia wajib memeranginya. Sebagai kabar gembira kepada manusia yang berusaha memerangi kebencian, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membantu manusia menghilangkan kebencian tersebut. Sebagaimana penyampaian Buya Yahya,

“Benci di dalam hati memang tidak mudah dihilangkan. Akan tetapi yang wajib Anda lakukan adalah Anda menyesal dan haruslah menganggap bahwa kebencian adalah keburukan. Itu yang pertama. Kalau pun kebencian belum hilang, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan bantu menghilangkannya.”

Selain itu, memerangi kebencian merupakan tindakan mulia yang mendapatkan pahala.

“Maka di saat itu Anda mendapatkan pahala jihad. Hati Anda benci, tetapi ternyata Anda memberikan hadiah kepada anak-anaknya, keluarganya, tetap senyum. Padahal di dalam hati Anda ada kebencian. Itu justru mujahadah jihad. pangkat Anda tinggi dengan sikap semacam itu,” tambah Buya.

Kebencian kepada orang lain yang terlalu lama dipendam, justru akan merenggut kedamaian hidup kita sendiri karena kebencian itu berubah menjadi racun yang menggerogoti tubuh kita. Oleh karena itu, marilah kita menjadi pribadi yang pemaaf dan penuh kasih kepada setiap hamba-Nya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa menjaga hati kita dari segala macam penyakit. Aamiin Allahumma Aamiin.

 

Referensi:

 

Penulis: Erna Septiana

Penyunting: Idan Sahid

Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara klik link ini.

 

 

Bagikan ke

Pandai Menyikapi Kebencian sebagai Kunci Hidup Bahagia

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.
Meski Belum Bisa Berangkat ke Tanah Suci, Amalan Ini Setara dengan Pahala Haji
14 May 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Ibadah haji merupakan impian setiap Muslim. Setiap Muslim rindu untuk bisa berangkat haji. Sebab, ibadah haji itu merupakan... selengkapnya

Cara Perempuan Membatalkan Ta’aruf yang Baik
19 June 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Hal yang harus dipahami terlebih dahulu adalah makna ta’aruf itu sendiri. Ta’aruf bukanlah kesepakatan untuk menuju kepada... selengkapnya

Shalat di Kendaraan Saat Bepergian, Emang Bisa?
26 April 2024

Judul Buku      : Fiqih Bepergian Solusi Shalat di Perjalanan dan Saat Macet Penulis             : Buya Yahya Penerbit           : Pustaka Al-Bahjah... selengkapnya

Teks Khutbah Iduladha dan Muraqqi 1445 H Majelis Al-Bahjah
17 June 2024

  Berikut kami hadirkan teks khutbah Iduladha 1445 H/2024 M. Silakan mendownload dan menyebarkannya melalui tautan yang ada di bawah... selengkapnya

Bagaimana Cara Menyikapi Cacian dan Makian? Berikut Pesan Buya Yahya
11 September 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Cacian dan makian seringkali kita dapati dalam berbagai keadaan. Namun sejatinya, apakah hal itu layak untuk... selengkapnya

Amalan Ini Sederhana tapi Benilai Luar Biasa
14 December 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Ketika mendengar kata ibadah, hal yang pertama kali terlintas dalam pikiran orang awam mungkin adalah suatu amalan... selengkapnya

Kekuatan Lantunan Azan: Sebuah Kisah Nyata
28 August 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Hari itu, kelelahan menyelimuti tubuhku setelah seharian penuh bergulat dengan berbagai tugas dan kewajiban. Rasanya tak ada... selengkapnya

Ingin Ilmu Tetap Nyangkut? Amalkan Adab kepada Guru Berikut!
30 March 2021

Ingin Ilmu Tetap Nyangkut? Amalkan Adab kepada Guru Berikut! Oleh: Admin 2 Disadur dari ceramah Buya Yahya (Pengasuh LPD Al-Bahjah... selengkapnya

Awas! Hijab Antara Murid Dengan Guru, Penyebab Sulitnya Mendapatkan Ilmu
14 May 2023

  Pustaka Al-Bahjah, Cirebon- Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu ikhtiar untuk mendapatkan ilmu. Namun bagaimana jika antara guru dengan... selengkapnya

3 Adab yang Sering Dilanggar pasca-Kepulangan Ibadah Haji
4 July 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Setelah menunaikan ibadah haji, seorang muslim akan kembali ke tanah air dan tempat tinggalnya masing-masing. Adab... selengkapnya

Pandai Menyikapi Kebencian sebagai Kunci Hidup Bahagia

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: