Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Pandai Menyikapi Kebencian sebagai Kunci Hidup Bahagia

Pandai Menyikapi Kebencian sebagai Kunci Hidup Bahagia

Diposting pada 18 June 2025 oleh Redaksi / Dilihat: 313 kali / Kategori:

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Kebencian adalah ketidaksenangan terhadap sesuatu yang bersemayam di hati. Kebencian yang menetap terlalu lama dalam hati seseorang akan memengaruhi pikiran hingga tindakan seseorang. Hal itu disebabkan dari pelampiasan ketidaksenangan dari dalam hatinya. Banyak faktor yang dapat menumbuhkan kebencian dalam hati manusia. Di antaranya karena merasa disakiti, diperlakukan tidak adil, dikhianati, atau bahkan karena iri. Kebencian juga bisa muncul karena prasangka terhadap informasi tentang orang yang dibenci yang ia dapatkan secara tidak utuh atau juga karena luka masa lalu yang belum sembuh.

Manusia yang membenci akan diliputi perasaan tidak tenang, berpikir berlebihan, berprasangka buruk, umpatan-umpatan, bahkan mendoakan keburukan kepada orang yang dibencinya tersebut. Celakanya, doa yang dipanjatkan seseorang kepada orang lain akan kembali kepada dirinya. Namun sebaliknya, apabila dia mendoakan kebaikan kepada orang lain, maka dia juga akan mendapatkan kebaikan seperti doa kebaikannya kepada orang lain tersebut. Oleh karena itu, apabila dia mendoakan keburukan, maka sudah pasti dia juga mendapatkan keburukan seperti doanya tersebut. Nauzubillah.

Rasulullah Ṣalallahu ‘Alaihi Wasallam adalah sebaik-baiknya teladan. Apabila kita mendengar kisah Rasulullah Ṣalallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau dicaci, dikhianati, direndahkan, dilempari kotoran, dilempari batu, diludahi, bahkan banyak orang yang ingin membunuhnya karena kebencian yang bersemayam di hati mereka. Namun, Rasulullah Ṣalallahu ‘Alaihi Wasallam tidak membalas dengan kejahatan serupa. Bahkan, Rasulullah Ṣalallahu ‘Alaihi Wasallam justru mendoakan kebaikan kepada mereka.

“Ya Allah, perkuat Islam dengan Abul Hakam bin Hisyam (Abu Jahal) atau Umar bin Khattab,” doa Rasulullah Ṣalallahu ‘Alaihi Wasallam.

Agar tidak terjerumus kepada keburukan yang membuat dirinya sendiri rugi ini, maka setiap orang mesti pandai menyikapi kebencian kepada orang lain. Buya Yahya menyampaikan dalam kajiannya bahwa terdapat dua cara menyikapi kebencian yang ada dalam hati:

  1. Memerangi kebencian yang ada dalam hati dengan mengakui bahwa kebencian itu keburukan, yaitu penyakit hati yang tidak boleh dimiliki.
  2. Tidak membiarkan kebencian keluar dari hati kita, baik dari mimik muka yang merefleksikan kebencian, tidak ceria, dan apa lagi tindakan jahat sebagai pelampiasan kebencian.

Kebencian di dalam hati memang tidak mudah dihilangkan, tetapi manusia wajib memeranginya. Sebagai kabar gembira kepada manusia yang berusaha memerangi kebencian, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membantu manusia menghilangkan kebencian tersebut. Sebagaimana penyampaian Buya Yahya,

“Benci di dalam hati memang tidak mudah dihilangkan. Akan tetapi yang wajib Anda lakukan adalah Anda menyesal dan haruslah menganggap bahwa kebencian adalah keburukan. Itu yang pertama. Kalau pun kebencian belum hilang, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan bantu menghilangkannya.”

Selain itu, memerangi kebencian merupakan tindakan mulia yang mendapatkan pahala.

“Maka di saat itu Anda mendapatkan pahala jihad. Hati Anda benci, tetapi ternyata Anda memberikan hadiah kepada anak-anaknya, keluarganya, tetap senyum. Padahal di dalam hati Anda ada kebencian. Itu justru mujahadah jihad. pangkat Anda tinggi dengan sikap semacam itu,” tambah Buya.

Kebencian kepada orang lain yang terlalu lama dipendam, justru akan merenggut kedamaian hidup kita sendiri karena kebencian itu berubah menjadi racun yang menggerogoti tubuh kita. Oleh karena itu, marilah kita menjadi pribadi yang pemaaf dan penuh kasih kepada setiap hamba-Nya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa menjaga hati kita dari segala macam penyakit. Aamiin Allahumma Aamiin.

 

Referensi:

 

Penulis: Erna Septiana

Penyunting: Idan Sahid

Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara klik link ini.

 

 

Bagikan ke

Pandai Menyikapi Kebencian sebagai Kunci Hidup Bahagia

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.
Tingkatkan Semangat dan Kinerja, Pejuang Pustaka Al-Bahjah Gelar Upgrading dan Tadabur Alam
9 February 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Pejuang Pustaka Al-Bahjah menggelear Upgrading dan Tadabur Alam Rabu-Kamis 17-18 Rajab 1444 H. Tujuan dari kegiatan... selengkapnya

Nikmat Sehat
17 March 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Benar kata orang, sehat itu mahal harganya. Sehat tak bisa dinilai dengan rupiah. Berapa pun banyaknya kekayaan... selengkapnya

Buya Yahya Ucapkan Selamat Hari Santri Nasional 2023
22 October 2023

Hari ini, Ahad (22/10) bertepatan dengan perayaan Hari Santri Nasional 2023. Pada momentum berharga ini, kita perlu mengetahui makna dari... selengkapnya

Keutamaan dan Kesunnahan dalam Berbuka Puasa di Bulan Suci Ramadhan
8 April 2022

Pustaka Al-Bahjah Cirebon – Ketika sedang berpuasa, khususnya di bulan suci Ramadhan, hal yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam adalah waktu... selengkapnya

Jangan Kelamaan Jomblo, Segerakan Menikah dengan Niat Berikut!
23 August 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Niat jangan dientengkan apa lagi disepelekan. Sebab, niat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam melakukan apa pun,... selengkapnya

Muncul Keyakinan di Masyarakat Bulan Dzulqa’dah (Kapit) adalah Bulan Sial, Benarkah?
24 May 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Saat ini kita telah memasuki bulan Dzulqa’dah. Bulan Dzulqa’dah yang merupakan bulan ke-11 dalam kalender Islam... selengkapnya

Asa Para Ketua Divisi Media Atas Peletakan Batu Pertama Gedung Media Center Al-Bahjah
10 January 2022

Asa Para Ketua Divisi Media Atas Peletakan Batu Pertama Gedung Media Center Al-Bahjah Peristiwa bersejarah yang sangat indah dan tidak... selengkapnya

Pesan Mulia Buya Yahya Bagi Para Freshgraduate: Perluas Cara Pandang Dalam Bekerja!
12 November 2022

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Masa-masa awal ketika kita baru saja menyelsaikan pendidikan (freshgraduate) merupakan salah satu masa yang krusial bagi... selengkapnya

Anda Ingin Meniup Terompet di Malam Tahun Baru? Mari Simak Penjelasan Buya Yahya
28 December 2022

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Mendekati akhir bulan Desember, banyak orang yang sibuk mempersiapkan perayaan Tahun Baru Masehi. Banyak diantaranya ada... selengkapnya

Remaja Hebat, Jangan Insecure
28 May 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Kamu pernah merasa tidak cukup baik, tidak cukup cantik dan tampan, atau tidak cukup pintar? Jangan khawatir,... selengkapnya

Pandai Menyikapi Kebencian sebagai Kunci Hidup Bahagia

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: