Buka jam 08.00 s/d jam 21.00 , Sabtu, Ahad & Hari Besar Tutup
Beranda » Blog » Musabaqoh Kubro LPD AL-Bahjah: Menggali Potensi Diri dari Para Santri

Musabaqoh Kubro LPD AL-Bahjah: Menggali Potensi Diri dari Para Santri

Diposting pada 15 Oktober 2021 oleh Dzikri Imaddudin / Dilihat: 3.187 kali

Musabaqoh Kubro LPD AL-Bahjah: Menggali Potensi Diri dari Para Santri

* Penutupan Musabaqoh Kubro di LPD Al-Bahjah Cirebon, pada Kamis (14-10-2021).

PUSTAKA AL-BAHJAH-SEPUTAR PONDOK-Penutupan Musabaqoh Kubro di Lapangan Formal LPD (Lembaga Pengembangan Dakwah) Al-Bahjah Cirebon, pada Kamis (14-10-2021).

Sebelum acara penutupan ini berlangsung, di tempat yang sama telah diadakan beberapa perlombaan yang melibatkan seluruh santri, baik santri yang berada di pusat maupun di cabang, tidak luput juga para pejuang yang ikut berpartisipasi dalam acara ini. Hingga tidak terasa sudah 3 hari, acara musabaqoh tersebut berlangsung hingga melahirkan para juara dan pada akhirnya tibalah  malam puncak  sekaligus penutupan musabaqoh tersebut.

Para pejuang Pustaka Al-Bahjah menunggu aba-aba dari wasit lomba tarik tambang

Sebelumnya, menurut Dandi Aldi Setiawan, salah seorang santri takhosus dakwah Al-Bahjah yang bertindak sebagai Ketua Pelaksana Musabaqoh Kubro tahun 2021, mengungkapkan bahwa acara musabaqoh ini adalah kegiatan yang rutin diadakan setiap tahunnya.

Suasana malam puncak (penutupan) Musabaqoh Kubro 14-10-2021

“Ini tiap tahun Alhamdullilah Al-Bahjah mengadakan acara Musabaqoh Kubro (perlombaan besar),” tuturnya.

Adapun perlombaan dalam acara musabaqoh tersebut dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori lomba online dan kategori lomba offline.

“Yang offline itu maksudnya pusat mengadakan sendiri. Namun, setiap cabang mengadakan kegiatan yang seperti diadakan di pusat. Seperti voli, futsal, tenis meja, badminton, dan sebagainya,” ungkapnya.

Sedangkan, perlombaan online menurutnya adalah perlombaan  yang bisa dilombakan secara online di antaranya ada akademik seperti khutbah dan sebagainya.

“Hiburannya juga ada, santri dituntut berkreasi dengan alat-alat seadanya seperti alat dapur. Alat dapur dijadikan irama,” tambahnya.

Dalam hal ini, menurut penuturannya bahwa perlombaan secara online terdapat sedikit kendala teknis di lapangan seperti  sedikit rumit dikarenakan setiap cabang harus mengirimkan file video berukuran besar sampai ber-giga-gigabyte.

Salah satu perlombaan di Musabaqoh Kubro 2021 cabor voli

“Jadi kendalanya cabang harus mengirimkan file video berukuran besar sampai ber-giga-gigabyte, tapi ada hikmahnya juga. Bisa mempererat dengan cabang-cabang, jadi cabang-cabang bisa memperlihatkan bakatnya.” terangnya.

Adapun dalam acara musabaqoh  kubro tahun lalu dan tahun sekarang sedikit ada perbedaan, yaitu  ketika tahun lalu  setiap cabang bisa ke pusat. Akan tetapi,  dikarenakan pada tahun ini ada pandemi, maka musabaqoh kubro tersebut  diadakan dengan cara memanfaatkan media zaman sekarang.

“Biasanya sih musabaqoh itu pas harlah (hari lahir) Al-Bahjah, dikarenakan sekarang kan lagi kondisi pandemi, jadi musabaqoh ini dipindahkan ke dekat perayaan maulid Nabi Muhammad Saw. Jadi, sekalian libur juga kan libur tahunan Al-Bahjah juga, bulan maulid juga. Tepatnya dua hari setelah maulid, hari senin mulai pagi, terakhir rabu sore,” jelasnya.

Musabaqoh itu sendiri dimulai dengan pengisian form pendaftaran, perlombaan, babak penyisihan, semifinal hingga final.

“Jadi form untuk mengikuti perlombaan setiap cabang tuh harus mengisi lomba apa aja yang diikuti. Mengirimkan nama-nama peserta juga. Di setiap cabang itu bisa mengirimkan, misalnya Al-Bahjah Cianjur  ada divisi tafaqquh sama divis formal, boleh mengirimkan kedua-duanya, boleh juga mengirimkan salah satu perwakilannya,” bebernya.

Untuk hadiah pemenang perlombaan itu sendiri berupa piala, sertifikat, dan bingkisan, sedangkan latar belakang kegiatan ini diadakan adalah untuk membahagiakan santri serta kegiatan ini juga merupakan kegiatan rutinan yang akan diadakan terus.

“Bisanya kalau bulan maulid itu diisi dengan perpulangan. Namun, Al –Bahjah berbeda dengan pondok yang lain, kita tuh libur namun tidak pulang. Jadi, santri-santri hanya libur di pondok mengisi kekosongan waktu libur,” pungkasnya.

Salah satu juara dari cabang perlombaan tarik tambang (Juara 1 – Sa’iq)

Dalam penutupan musabaqoh kubro tersebut, yang menarik perhatian adalah juara umum kita, yaitu dari divisi Taffaquh dan STAIBA (Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Bahjah) yang mengumpulkan 13 point terpaut 1 point dari Al-Bahjah Cianjur sebagai juara kedua. Yang mana pada tahun lalu yang menjadi juara umum adalah  Tafaqquh Ciwaringin. Tentunya raihan gelar juara umum itu memberi rasa bangga dan syukur kepada Allah Swt, tidak terkecuali bagi kedua santri yang berkesempatan kami wawancarai.

Abdul Qudus, salah satu santri STAIBA, menyatakan  bahwa,  “Sebagai perwakilan mungkin ya pertama bersyukurlah, Alhamdullilah dengan adanya perlombaan ini, apalagi ditambah dengan kemenangan yang Masya Allah juara umum.”

Menurutnya, dalam raihan juara umum ini selain rasa syukur juga kedepannya harus menjadikan lebih berusaha lagi.

“Kita tuh punya potensi yang lebih , banyak potensinya, setiap santri pun punya kreasi. Artinya, jangan sampai kita meremehkan lah,” ungkapnya.

Ia juga berharap kalau seandainya kedepannya kegiatan musabaqoh ini tetap  diadakan, maka ada yang harus ditambahkan dari cabang olahraga yang diperlombakan di pertandingan tersebut.

“Ada yang lebih lagi seperti yang dianjurkan lagi seperti renang, berkuda. Namun, mungkin kita pun harus dalam melakukan pertandingan perlu tahu cara-caranya, gak asal pengen menang saja begitu. Jadi, pengen  niatnya tuh seperti yang diniatkan Buya bahwa, ‘Benar-benar untuk membangun potensi, bukan hanya menang-menang saja,'” ungkapnya.

Di akhir perbincangannya bersama kami, ia mengungkapkan bahwa untuk dari divisi Taffaquh dan STAIBA khususnya, terdapat  kemampuan yang terpendam. Akan tetapi, kemampuan tersebut  jarang dilatih karena keterbatasan tempat dan waktu.

Naufal Azka, santri Tafaqquh Pusat asal Jakarta, juga tidak   dapat menyembunyikan rasa bangganya dan rasa syukurnya atas capaian yang diraih oleh rekan-rekannya, walaupun ia sendiri tidak ikut lomba dan hanya menyemangati teman-temannya yang sedang bertanding.

“Bangga, seneng, ikut lomba mah enggak. Cuman gak tahu, tiba-tiba menanglah. Ya udah ikut senang. Bantu doa, jadi suporter.”  tuturnya.

Menurutnya, masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki kedepannya, yaitu kekompakan yang masih kurang, sedangkan pertarungan yang paling sengit menurutnya dalam perlombaan tersebut adalah  voli dan futsal.

“Taffaquh sendiri dari akademik olahraga itu kalah Kang. Baru masuk semifinal sudah kalah, karena kurangnya latihan di Tafaqquh sendiri, tidak punya lapang. Dapat point dari perlombaan online. Kita menang di tenis dan bulu tangkis karena sdm (sumber daya manusia) yang hebat, sudah jago yang mainnya.” pungkasnya.

Masya Allah, selain kemampuan akademik yang mumpuni, para santri juga mempunyai bakat yang terpendam dalam keolahragaan. Selamat bagi para JUARA dan jangan patah semangat bagi yang belum berkesempatan untuk meraih kemenangan.

Bagikan ke

Musabaqoh Kubro LPD AL-Bahjah: Menggali Potensi Diri dari Para Santri

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Musabaqoh Kubro LPD AL-Bahjah: Menggali Potensi Diri dari Para Santri

Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: