● online
- Kitab Bidayatul Wushul 4....
- Rahasia Kesuksesan di Tanah Suci: Fiqih Haji dan U....
- Kitab Bidayatul Wushul 2....
- Kitab Bidayatul Wushul 1....
- Kitab Tahsilul Ma'mul....
- BUKU INDAHNYA MEMAHAMI PERBEDAAN PARA ULAMA KARYA ....
- BUKU FIQIH HAID - Cerdas Memahami Darah Wanita....
- Kitab Bidayatul Wushul 3....
Bagaimana Cara Menyikapi Cacian dan Makian? Berikut Pesan Buya Yahya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Cacian dan makian seringkali kita dapati dalam berbagai keadaan. Namun sejatinya, apakah hal itu layak untuk dilakukan? Dan bagaimana cara kita menyikapinya? Setidaknya ada dua sikap yang dapat kita terapkan saat menghadapinya, sebagaimana Buya Yahya berpesan.
“Ada dua cara pandang urusan caci maki. Sisi yang pertama, kalau Anda dicaci dan diolok orang, mungkin memang ada sebabnya sehingga Anda harus dicaci dan diolok. Berarti yang dibenahi tentang sebabnya,” jelas Buya.
Pada sikap yang pertama ini, Buya berpesan tentang bagaimana menghadapi cacian dan olokan, yaitu hendaknya kita berpikir dan berbenah. Bukan langsung mencaci balik, melainkan pelajari dahulu sebabnya. Setelah itu, jika tidak benar apa yang orang olok-olokkan itu, maka sikap kita ialah beryukur karena kita tidak seperti apa yang dikatakannya. Sebaliknya, jika memang benar apa yang diolok-olokkan itu, maka yang kita lakukan ialah tidak perlu marah dan kesal. Buya berpesan,
“Jika ada orang mencaci kita, sederhana, tinggal Anda berpikir cerdas. Kalau Anda tidak seperti tuduhan dia, tinggal berkata ‘alhamdulillah, aku tidak seperti omongannya.’ Tenang saja. Kalau memang kita jelek seperti apa yang diomongkan, ngapain juga Anda marah? Toh memang Anda seperti itu. Selesai.”
Sisi yang kedua ialah bagaimana sikap kita saat melihat dan menyaksikan sesuatu yang tidak baik atau jelek. Buya melanjutkan,
“Sisi lain adalah cara pandang Anda saat melihat sesuatu yang itu tidak benar dan tidak baik, apakah serta merta kita caci dan kita olok?”
Buya juga menambahkan, ini adalah sikap umum yang dapat kita terapkan dalam menghadapi cacian dan makian. Lebih dalam lagi, ada adab yang perlu untuk diperhatikan saat kita mendapatkan cacian atau kritikan. Juga adab saat kita ingin mengkritik sesuatu. Adapun mencaci dan mengolok-olok jelas tidak pantas untuk kita lakukan.
“Dilihat dulu itu urusan apa. Jika urusan keyakinan dan keimanan, hal yang sudah disepakati para ulama, misalnya kita disalahkan tentang kemahatunggalan Tuhan, tentang Nabi Muhammad, maka jelas itu adalah orang salah. Tapi reaksi kita seperti apa? Kalau memang dia yang salah atau ada pembangkangan, gak perlu diajak diskusi dan sebagainya,” tegas Buya.
Buya juga melanjutkan bahwa jika hal itu dalam urusan furu’iyah agama, hendaknya kita mendahulukan sikap bijaksana dan saling menghormati, tidak boleh sampai caci mencaci.
“Termasuk juga jika urusannya itu perbedaan furu’iyah, ini sebenarnya Anda sederhana, gak boleh mencaci. Misalnya masalah fiqih, qunut dan tidak qunut, gak boleh sampai caci maki,” lanjut Buya.
Begitu juga saat kita hendak mengkritik sesuatu, tidak boleh sampai menjurus pada caci maki dan pertikaian. Buya menjelaskan,
“Kalau Anda ingin mengkritisi sebuah kajian ilmiah, lihat. Cek dulu betul tidak. Lalu masalah aqidah atau bukan. Kalau masalah aqidah, itu pun ada cara menyelesaikannya. Gak boleh sampai caci maki dan olok-olokan. Apa lagi masalah furu’iyyah yang orang boleh berbeda pendapat.”
Namun jika urusan tersebut di luar dari urusan agama dan hal yang disepakati para ulama, misalnya terkait perilaku seseorang, maka kembali ke sikap umum di atas.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa saat kita mendapatkan cacian atau hendak mengoreksi dan mengkritik sesuatu, Buya Yahya berpesan hendaklah kita selalu bersikap bijaksana. Demikian juga saat kita melihat perbedaan di sekeliling kita dalam bidang apa pun.
Demikian pesan Buya Yahya tentang bagaimana besikap bijak terhadap cacian, makian, dan juga kritikan. Semoga kita semua terhindar dari perilaku caci maki dan dapat bersikap dengan baik saat mengadapi itu semua. Aamiin ya Robbal ‘alamin.
Sumber: Youtube Al-Bahjah TV
Bagaimana Cara Menyikapi Cacian dan Makian? Berikut Pesan Buya Yahya
Buku “Dzikir Harian” yang ditulis oleh Buya Yahya adalah dzikir-dzikir yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir-dzikir yang dihadirkan merupakan dzikir yang dianjurkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad Saw serta para sahabatnya. Dimulai dari tasbih, tahmid, takbir, beserta doa-doanya. Dzikir sebagai upaya senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dzikir harus diamalkan secara konsisten… selengkapnya
Rp 25.000 Rp 27.000Buku “Silsilah Fiqih Praktis Qurban” karya Buya Yahya merupakan sebuah panduan praktis yang memberikan pemahaman mengenai hukum dan tata cara pelaksanaan ibadah qurban. Dalam buku ini, Buya Yahya menjelaskan berbagai aspek yang terkait dengan qurban, mulai dari pengertian dan tujuan qurban, hukum-hukum yang terkait dengan hewan qurban, serta tata cara penyembelihan, pembagian, dan distribusi daging… selengkapnya
Rp 57.000Buku Pengantar Bahasa Arab Para ahli bahasa menyebutkan bahwa maharoh/kemampuan berbahasa ada empat, yaitu (istima’, kalam, qiroah, dan kitabah). Keempatnya harus dipelajari secara berurutan. Maharoh kalam adalah kemampuan berbicara (speaking) untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Buku ini adalah pengantar bagi yang ingin belajar maharom kalam dari tingkat dasar…. selengkapnya
Rp 29.000 Rp 38.000Penerbit: Pustaka Al-Bahjah Penulis: Nur Sobarie Tebal buku: xii+100 Buku Kiat Mudah & Sukses Mendirikan dan Mengelola Sekolah Pesantren adalah sebuah panduan komprehensif yang dirancang untuk membantu individu atau kelompok yang bercita-cita mendirikan sekolah pesantren yang berkualitas dan berkelanjutan. Buku ini menyajikan langkah-langkah praktis dan strategi efektif dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul dalam… selengkapnya
*Harga Hubungi CSBuku yang menguraikan lengkap nan ilmiah tentang berbagai amaliah masyarakat Ahlussunnah walJamaah yang di dalamnya terjadi perbedaan pendapat di kalangan Ulama, dibahas dengan detail beserta dalil-dalilnya dan solusi atas perbedaan yang terjadi. Spesifikasi: = Total Jumlah Halaman : 228. = Warna Isi : Hitam Putih = Sampul : Full Colour, Soft Cover, Doff Spot UV… selengkapnya
Rp 79.000 Rp 89.000Judul Buku : Fiqih Bepergian Solusi Shalat di Perjalanan dan Saat Macet Penulis : Buya Yahya Penerbit : Pustaka Al-Bahjah... selengkapnya
Asa Para Ketua Divisi Media Atas Peletakan Batu Pertama Gedung Media Center Al-Bahjah Peristiwa bersejarah yang sangat indah dan tidak... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pada suatau ketika di zaman Nabi Muhammad Saw, terdapat keistimewaan bagi kaum laki-laki untuk senantiasa dekat kepada... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Ketika seorang wanita pada hari kemarin masih haid, namun ternyata ketika pagi di hari berikutnya ia yakin... selengkapnya
Musyawarah Kerja Divisi Dakwah dan Media LPD Al-Bahjah Cirebon Tahun Buku 2021 Media komunikasi dan informasi dewasa ini mengalami perkembangan... selengkapnya
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Sahabat Infaq Center Al-Bahjah ☺ Semoga Bapak/Ibu/Saudara/Saudari selalu dalam keadaan sehat walafiat dan selalu dalam lindungan Allah SWT,... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Sesungguhnya setiap bergulirnya waktu adalah saat yang tepat untuk bersanding dengan Rasulullah Saw. Setiap orang hendaknya... selengkapnya
Zakat, salah satu rukun Islam yang memiliki kedudukan penting, bukan hanya sebagai kewajiban keagamaan, tetapi juga sebagai instrumen sosial yang... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Umur manusia menjadi rahasia yang tidak ada seorang pun tahu berapa panjang usia yang dijatahkan kepadanya.... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Era digital menuntun setiap orang untuk mengakses pelbagai informasi yang mudah dijangkau, tanpa terkecuali dan tanpa memerlukan... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.