
● online
Memiliki Anak Perempuan Adalah Anugerah
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Sebagian orang beranggapan bahwa kedatangan anak laki-laki lebih dinanti dibandingkan anak perempuan. Sebab, anak laki-laki dipercaya lebih kuat untuk meneruskan trah atau nama keluarga. Berbeda dengan anak perempuan yang tidak memiliki hak milik. Pemikiran tersebut adalah salah satu warisan buruk yang sudah ada sejak zaman jahiliah. Dijelaskan dalam sejarah, kondisi anak perempuan kala itu sangat miris dan direndahkan. Ummi Fairuz Ar-Rahbini menceritakan sebuah kisah Arab jahiliah yang tertuang di dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 58-59.
وَاِذَا بُشِّرَ اَحَدُهُمْ بِالْاُنْثٰى ظَلَّ وَجْهُهٗ مُسْوَدًّا وَّهُوَ كَظِيْمٌۚ
“Apabila salah seorang dari mereka diberi kabar tentang (kelahiran) anak perempuan, wajahnya menjadi hitam (merah padam) dan dia sangat marah (sedih dan malu)”. (QS. An-Nahl: 58)
يَتَوٰرٰى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوْۤءِ مَا بُشِّرَ بِهٖۗ اَيُمْسِكُهٗ عَلٰى هُوْنٍ اَمْ يَدُسُّهٗ فِى التُّرَابِۗ اَلَا سَاۤءَ مَا يَحْكُمُوْنَ
“Dia bersembunyi dari orang banyak karena kabar buruk yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan (menanggung) kehinaan atau akan membenamkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ingatlah, alangkah buruk (putusan) yang mereka tetapkan itu!”. (QS. An-Nahl: 59)
Ayat di atas mendeskripsikan bagaimana kondisi orang Arab jahiliah ketika istrinya melahirkan seorang anak perempuan, tidak ada rasa bahagia sama sekali, justru sebaliknya. Kisah sahabat Nabi Sayyidina Umar r.a. orang yang paling dekat dengan Nabi sekalipun pernah dalam kondisi demikian. Ia sangat membenci kelahiran anak perempuan, hatinya begitu keras. Akan tetapi setelah mengenal Allah Swt dan Rasulullah Saw beliau menjadi orang yang memiliki hati sangat lembut.
Diceritakan juga kisah di kala seorang pejabat yang sedang berkunjung ke rumah Sayyidina Umar r.a., ia melihat bagaimana Sayyidina Umar r.a. begitu menyayangi putrinya. Ia terkejut melihat perubahan drastis perilaku yang dilakukan Sayyindina Umar r.a. sebelum dan sesudah mengenal Islam, terutama urusan kelahiran anak perempuan.
Hal ini menjadi bukti bahwa Islam sangat memperhatikan kelahiran anak perempuan, tidak membeda-bedakan keistimewaannya dengan anak laki-laki. Rasulullah Saw memberikan pemahaman yang bijaksana kepada setiap orang untuk tidak membiarkan tradisi buruk (mengubur anak perempuan hidup-hidup) dan mempertahankan kehadirannya bahkan balik menganggapnya sebagai anugerah.
Oleh karena itu, Islam benar-benar memuliakan wanita di tempat mulia. Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin telah menghapus pemahaman salah yang tertanam di hati para orang tua saat itu, terutama masalah rendahnya harkat martabat wanita. Al-Qur’an pun menegaskan, manusia paling mulia tidak ditentukan oleh jenis kelamin, yang paling mulia adalah mereka yang paling takwa. Tanpa membedakan laki-laki dan perempuan, kaya miskin, tua muda.
Jauh sebelum Nabi Muhammad Saw ada, Islam sudah memuliakan wanita. Seperti kisah Sayyidah Maryam yang memiliki anak tanpa seorang suami. Jika bukan kehendak Allah Swt, maka Nabi Isa a.s. tidak akan lahir ke dunia lewat rahim Sayyidah Maryam. Ini menunjukkan Islam memuliakan wanita. Sehingga menjadi ironis jika ada sebagian umat Islam yang masih menganggap bahwa anak perempuan sebagai aib dan sebagainya.
Banyak kisah yang disampaikan Ummi Fairuz Ar-Rahbini tentang betapa mulianya wanita dalam Islam. Kemudian Ummi juga menjelaskan tentang hikmah di balik Nabi Muhammad Saw yang tidak memiliki keturunan laki-laki yang hidup. Hikmah terbesarnya dikarenakan pada zaman itu penerus Nabi merupakan anak Nabi. Seperti Nabi Ibrahim dan Ismail, Nabi Zakaria, dan Yahya. Sebab Nabi Muhammad Saw adalah khatamul anbiya atau penutup para Nabi. Nabi Muhammad Saw tidak memiliki keturunan/anak laki-laki yang bisa melanjutkan dakwahnya dikarenakan sakit dan meninggal saat masih kecil. Tapi bukan berarti perjalanan dakwah beliau selesai begitu saja karena tidak memiliki anak laki-laki, justru beliau mewariskan amanat dakwahnya salah satunya melalui anak-anak perempuannya. Mereka dididik menjadi wanita hebat serta dinikahkan dengan orang-orang luar biasa. Seperti Sayyidina Ali dengan Sayyidah Fatimah. Nabi mengantarkan anak-anak perempuannya sampai menuju surga Allah. Keteladanan inilah yang kemudian harus para orang tua zaman sekarang contoh, bahwa anak perempuan adalah sebuah anugerah besar yang Allah Swt titipkan kepada hambanya.
Semoga Allah Swt menjaga kita dengan memberkahi anak perempuan dan dijadikan orang tua amanah yang dapat mengantarkan putra-putrinya ke surga Allah dengan cara mendidik, mengenalkan Allah Swt, dan Rasulnya agar bisa bersanding dengannya kelak.
Wallahu ‘Alam Bishowab
Penulis: Ayuning Dharma Malik
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara ini.
Memiliki Anak Perempuan Adalah Anugerah
Terkadang seorang pelajar bahasa arab akan mendapati sedikit kesulitan dalam mempelajari qoidah ‘adad ma’dud karena pembahasan tersebut tidak terlalu detail ketika disebutkan di sebagian kitab-kitab nahwu khususnya kitab nahwu klasik. Maka kami kumpulkan catatan kecil ini dengan harapan dapat memudahkan para pelajar pemula yang ingin menguasai dasar-dasar qoidah ‘adad ma’dud. Ukuran: 16 cm x 24… selengkapnya
Rp 29.000 Rp 37.700FIQIH PRAKTIS SHALAT BERJAMAAH KARYA BUYA YAHYA Buku ini membahas tentang pentingnya dan tata cara melaksanakan shalat berjamaah, yaitu shalat yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok Muslim. Dalam buku ini, Buya Yahya mengupas secara mendalam mengenai tatacara shalat berjamaah. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya. Buya Yahya membahas tentang adab-adab dan tata tertib dalam shalat berjamaah, seperti… selengkapnya
Rp 65.000Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000Buku Pengantar Bahasa Arab Para ahli bahasa menyebutkan bahwa maharoh/kemampuan berbahasa ada empat, yaitu (istima’, kalam, qiroah, dan kitabah). Keempatnya harus dipelajari secara berurutan. Maharoh kalam adalah kemampuan berbicara (speaking) untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Buku ini adalah pengantar bagi yang ingin belajar maharom kalam dari tingkat dasar…. selengkapnya
Rp 29.000 Rp 38.000Buku Fiqih Thaharah (Bersuci) karya Buya Yahya ini disusun berdasarkan berbagai kitab-kitab yang terpercaya dengan tetap memperhatikan sumber utamanya, yakni al-Qur’an dan Hadits. Buku ini sangat cocok dibaca bagi setiap pemula yang tahu dan belajar lebih banyak ilmu fiqih khususnya tentang thaharah. Sebab, risalah karya Buya Yahya ini sengaja dihadirkan dengan susunan seringkas-ringkasnya. Buku Fiqih… selengkapnya
Rp 60.000Ilmu nahwu adalah termasuk bagian dari sekian macam bidang ilmu dalam bahasa arab. Tanpanya sebuah susunan kalam tidak akan difahamai dengan benar sebagaimana yang dikatakan oleh al Imam al Imrithi: والنَّحْوُ أَولَى أَوَّلًا أَنْ يُعْلَمَا * إِذِ الكَلَامُ دُونَهُ لَنْ يُفْهَمَا “ilmu nahwu lebih utama untuk dipelajari terlebih dahulu Karena sebuah kalam bahasa arab tanpanya… selengkapnya
Rp 72.000 Rp 93.600Buku Fiqih Praktis Haid karya Buya Yahya memuat tiga bahasan utama, yaitu identifikasi dan ketentuan haid, nifas, dan istihadhoh yang dilengkapi dengan ketentuan mengenai cara serta waktu bersuci. Semuanya dipaparkan dalam buku ini dengan lebih praktis dan mudah dipahami. Karena permasalahan ini sangat erat hubungannya dengan bermacam-macam ibadah, seperti shalat, puasa, thawaf, dan lain-lain. Maka… selengkapnya
Rp 149.000Buku ini berisikan terjemahan kosa kata bahasa arab beserta latihan-latihannya yang semoga bisa memudahkan para pelajar atau pecinta bahasa arab untuk mempelajari dasar-dasar bahasa arab sehingga mereka mampu mempraktekkan dalam percakapan sehari-hari. ukuran: 17 cm x 25 cm (B5) Kertas Isi: Bookpaper Hitam Putih Sampul: Soft Cover, Laminasi Dof, Spot UV Emboss Jilid: Lem Panas… selengkapnya
Rp 40.000 Rp 52.000Penerbit: Pustaka Al-Bahjah Penulis: Buya Yahya Tebal buku: xiii+124 Dakwah mempunyai makna mengajak diri dan orang lain kepada kebaikan, menjauhkan diri dan orang lain dari kemungkaran serta melestarikan semesta lalu menjaganya dari kerusakan. Semua dari kita yang merasa umat Rasulullah Saw harus bisa mengambil bagian dari tugas dakwah ini. Siapa pun kita, yang kaya, miskin,… selengkapnya
*Harga Hubungi CSMakkah Di kejauhan jelajah terbentang luas, Di hati nurani, cinta tak terbatas. Perjalanan ke Makkah, tiada terlukiskan, Dalam... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Pada akhir tahun 2023 ini, SMAIQu Al-Bahjah Pusat Cirebon kembali meraih prestasi gemilang pada acara Ekspose... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Sahabat Pustaka sekalian, tak terasa Ramadhan tinggal menghitung hari. Sebagai orang beriman, kita tentu harus bergembira... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Keceriaan memiliki peran penting dalam kehidupan, bahkan di tengah kesulitan. Tampil ceria adalah salah satu bentuk syukur... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Mengantuk adalah sifat manusia yang dapat dialami oleh setiap orang. Rasa kantuk ini bisa disebabkan oleh berbagai... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Tak terasa kita telah memasuki penghujung bulan Ramadhan. Sebagian dari kita telah melewatinya dengan semangat beribadah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Keputihan kerapkali membuat para wanita menjadi waswas. Waswas yang menimpa seorang wanita terhadap keputihan ini disebabkan adanya... selengkapnya
KEBERSAMAAN DIVISI DAKWAH DAN MEDIA DALAM MERAIH IMPIAN BERSAMA Rasa semangat merupakan hal yang sangat penting dalam hidup seseorang guna... selengkapnya
Pagi itu, suasana Pondok Al Khoirot terasa syahdu seperti biasanya. Lalu lalang santri bergegas menuju masjid untuk shalat Subuh berjamaah.... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Manusia adalah makhluk ciptaan Allah Swt yang paling mulia di muka bumi karena kesempurnaannya melebihi makhluk... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.