![](https://pustakaalbahjah.com/wp-content/uploads/2022/01/Katalog-Fiqih-Haid-1.jpg)
● online
Hidup Indah Berkat Berbakti Kepada Orang Tua
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dalam ceramah yang dibawakan oleh Buya Yahya di acara Uswatun Hasanah, beliau menegaskan berbuat baik kepada orang tua adalah kewajiban. Tidak ada alasan untuk tidak berbakti. Ibu dan ayah senantiasa sabar dan tidak pernah bosan maupun capek dengan pertanyaan yang sering kita ajukan pada saat kecil dulu. Namun sangat disayangkan, ketika beranjak dewasa, banyak anak yang menganggap orang tuanya sebagai budak. Ada anak yang menyakiti dan tidak tahu membalas budi. Padahal dengan berbakti terdapat kebahagiaan sesungguhnya yang bisa didapatkan.
Siapa pun yang memiliki masalah, cari penyebab dan koreksi hubungan dengan orang tua. Sebagaimana disampaikan oleh Buya Yahya.
“Semua dosa, akan ditunda hukumannya di dunia dan diberikannya saat di akhirat kecuali durhaka kepada orang tua. Tidak ada kebahagiaan bagi anak yang durhaka kepada orang tua. Walaupun jika si anak dapat dikatakan bahwa dia bahagia dengan harta yang berlimpah,” ujar Buya Yahya.
Beliau menambahkan, berbakti kepada orang tua pangkatnya tinggi di hadapan Allah Swt. Bagi Allah Swt, orang yang berbakti kepada orang tua maka disejajarkan dengan orang yang beribadah kepada Allah Swt.
“Merupakan suatu ketentuan dan keputusan Allah hendaknya engkau beribadah kepada Allah setelah itu orang tua. Waspada, surga ada pada orang tua. Jangan menikah pada orang yang durhaka kepada orang tua. Jangan jadikan orang durhaka sebagai menantu,” tegas Buya Yahya.
Hal ini disebabkan orang yang durhaka kepada orang tua termasuk orang yang dimurkai Allah Swt. Ada tiga orang yang tidak akan dilihat oleh Allah Swt. Salah satunya anak yang durhaka kepada orang tua. Orang yang durhaka kepada orang tua tidak akan mendapat rahmat Allah Swt karena dianggap bahwa orang tersebut tidak tahu balas budi dan tidak tahu berterima kasih.
Berbakti itu kuncinya dari hati yang bersambung kepada orang tua. Ada bakti yang bersifat materi seperti memberikan uang kepada orang tua. Namun ada juga orang tua yang tidak butuh uang dari anaknya. Masih menurut Buya Yahya.
“Bakti itu ada berbagai macam warna. Bisa dengan bentuk sapa, menyapa orang tua. Intinya dimulai dari hati dulu, menghormati orang tua, tahu perintah Allah maka bakti itu nanti akan berjalan dengan sendirinya,” tambah Buya Yahya.
Agar tidak durhaka kepada orang tua maka selalu ingat kebaikannya. Jika orang tua berbuat jahat seperti memaki atau akan memukul, maka kita cukup menjauh dari mereka. Ada kisah tentang seorang anak yang menggendong ibunya tawaf mengelilingi ka’bah. Anak tersebut bertanya kepada Abdullah bin Umar apakah yang dia lakukan dapat menggantikan kebaikan ibunya kepadanya selama ini. Maka Abdullah bin Umar berkata bahwa apa yang dia lakukan tidak akan bisa membalas kebaikan kedua orang tuanya. Buya Yahya pun menambahkan bahwa apa yang kita lakukan tidak akan pernah bisa menggantikan setetes darah yang dikeluarkan ibu ketika melahirkan kita.
Berbakti kepada orang tua lebih baik dari jihad perang. Nabi Muhammad Saw juga akan mencari anak yang berbakti kepada orang tuanya di akhirat. Seperti kisah Uwais di zaman Nabi. Uwais dahulu lebih mementingkan keadaan ibunya yang sakit daripada bertemu dengan Nabi Muhammad Saw, walaupun keinginannya untuk bertemu dengan Nabi sangat besar.
Jika punya orang tua bermasalah, suka rewel, jangan anggap sebagai musibah. Anggap semua itu untuk menaikan derajat. Hubungan dengan orang tua adalah hubungan yang suci. Hanya saja ada yang dikuasai hawa nafsu, sehingga susah bersyukur. Jangan berkata “Ah” “Ck” memasang wajah tidak senang di depan orang tua. Hal itu dianggap sebagai bentuk durhaka. Usahakan ketika ibu berbicara, kita mendekatkan diri ke beliau agar beliau tidak sampai mengeluarkan suara tinggi.
Buya Yahya mengingatkan perihal tidak ada batasan untuk berbakti kepada orang tua terutama orang tua yang telah meninggal. Pertama, jangan berdoa kecuali membawa nama orang tua kita. Minta doa ampun dan kasih sayang kepada kedua orang tua. Kedua, jika ada rezeki, sisihkan rezeki tersebut sebagai bentuk tobat kepada orang tua dan juga amal bagi orang tua. Keluarkan rezeki tersebut untuk masjid, fakir, duafa, dan yatim. Ketiga, sambung silahturahmi kepada orang yang selalu ditemui oleh orang tua. Terutama anak mereka yaitu saudara kandung kita sendiri. Terkadang ada anak yang saling berebut waris. Itu termasuk perbuatan zalim. Jika zalim terhadap saudara maka akan dianggap sebagai durhaka kepada orang tua.
Di antara sebab buruknya hubungan kepada orang tua salah satunya adalah pernikahan. Maka jadikan pernikahan sebagai tolong menolong. Istri menolong dan mengingatkan suami untuk berbakti kepada orang tuanya. Begitu juga dengan suami, mengingatkan istri untuk selalu menghubungi kedua orang tuanya. Jika pernikahan diawali pertengkaran dengan orang tua, maka segeralah minta maaf kepada orang tua.
Penulis: Anindya Octaviani E.
Sumber : Youtube Al-Bahjah TV
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan .
Hidup Indah Berkat Berbakti Kepada Orang Tua
Buku Fiqih Shalat karya Buya Yahya ini berisi pedoman lengkap mengenai hukum fiqih dan tata cara dalam menjalankan ibadah shalat. Sehingga dengan membaca buku ini kita akan mendapatkan pemahaman yang benar mengenai shalat sesuai dengan ajaran Rasulillah Saw. Buya Yahya menghadirkan risalah ini dengan susunan seringkas-ringkasnya. Hal ini dilakukan demi kemudahan para pembaca untuk belajar… selengkapnya
Rp 59.000Buku “Oase Iman” memberikan pemahaman yang mendalam namun ringan sebagai siraman hati bagi siapa pun yang membacanya. Berisi catatan buah dari renungan singkat di sepanjang perjalanan penulis dalam menjalankan tugas dakwah di jalan Allah Swt. Dari pengalaman yang berharga tersebut kemudian menjadi hikmah yang bertebaran dan dikumpulkan, kemudian dihadirkan dengan harapan adanya kebaikan dan sesuatu… selengkapnya
Rp 87.000 Rp 93.000Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000Buku Pengantar Bahasa Arab Para ahli bahasa menyebutkan bahwa maharoh/kemampuan berbahasa ada empat, yaitu (istima’, kalam, qiroah, dan kitabah). Keempatnya harus dipelajari secara berurutan. Maharoh kalam adalah kemampuan berbicara (speaking) untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Buku ini adalah pengantar bagi yang ingin belajar maharom kalam dari tingkat dasar…. selengkapnya
Rp 29.000 Rp 38.000Terkadang seorang pelajar bahasa arab akan mendapati sedikit kesulitan dalam mempelajari qoidah ‘adad ma’dud karena pembahasan tersebut tidak terlalu detail ketika disebutkan di sebagian kitab-kitab nahwu khususnya kitab nahwu klasik. Maka kami kumpulkan catatan kecil ini dengan harapan dapat memudahkan para pelajar pemula yang ingin menguasai dasar-dasar qoidah ‘adad ma’dud. Ukuran: 16 cm x 24… selengkapnya
Rp 29.000 Rp 37.700Buku Fiqih Praktis Haid karya Buya Yahya memuat tiga bahasan utama, yaitu identifikasi dan ketentuan haid, nifas, dan istihadhoh yang dilengkapi dengan ketentuan mengenai cara serta waktu bersuci. Semuanya dipaparkan dalam buku ini dengan lebih praktis dan mudah dipahami. Karena permasalahan ini sangat erat hubungannya dengan bermacam-macam ibadah, seperti shalat, puasa, thawaf, dan lain-lain. Maka… selengkapnya
Rp 149.000Ilmu nahwu adalah termasuk bagian dari sekian macam bidang ilmu dalam bahasa arab. Tanpanya sebuah susunan kalam tidak akan difahamai dengan benar sebagaimana yang dikatakan oleh al Imam al Imrithi: والنَّحْوُ أَولَى أَوَّلًا أَنْ يُعْلَمَا * إِذِ الكَلَامُ دُونَهُ لَنْ يُفْهَمَا “ilmu nahwu lebih utama untuk dipelajari terlebih dahulu Karena sebuah kalam bahasa arab tanpanya… selengkapnya
Rp 72.000 Rp 93.600Mengutamakan Kepatuhan di atas Penghormatan Oleh: Admin 2 Disadur dari ceramah Buya Yahya (Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon) PUSTAKA AL-BAHJAH-ARTIKEL-Adakalanya orang... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Tak terasa kita telah memasuki penghujung bulan Ramadhan. Sebagian dari kita telah melewatinya dengan semangat beribadah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Praktik penjualan kulit hewan kurban saat hari raya Idul Adha adalah fenomena yang sering kita temui... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pertanyaan ini dapat muncul di kalangan umat Islam, yakni tentang bagaimana Allah Subhanallahu wa Ta’ala menghukum hambanya.... selengkapnya
Menunggu Barangkali tap tip jiwa sama-sama lupa Barangkali tap tip jiwa sama-sama tuli Barangkali tap tip jiwa sama-sama... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Cinta merupakan fenomena yang lazim dialami oleh setiap manusia. Dan hawa nafsu merupakan sesuatu yang fitrahnya... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dalam era digital seperti saat ini, akses terhadap konten pornografi semakin mudah, dan hal ini menjadi perhatian... selengkapnya
Dzikrullah Luasnya bumi terhampar Indahnya langit terbentang Megahnya pegunungan kokoh ditinggikan Matahari pun dihangatkan Apalagi yang perlu diragukan?... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Dalam kehidupan bertetangga dengan non-muslim, tentu kita tidak dapat tenghindar dari hal-hal yang berhubungan dengan kepedulian... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.