
● online
Jangan Sampai Posting Fotomu Menjadi Sebab Fitnah, Wahai Muslimah!
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Di era digital seperti sekarang, semua orang dimanjakan oleh akses teknologi yang sangat mudah. Tinggal klik seseorang bisa mendapatkan akses beragam model wanita cantik atau tanpa sadar ketika membuka sosial media banyak wanita cantik berseliweran. Sungguh mengerikan, melalui media sosial wajah beserta tubuh seseorang dapat tersebar secara cepat dan masif. Tidak sedikit pula dari kemudahan akses bermedia sosial tersebut dapat mengundang pintu-pintu fitnah, termasuk melihat aurat yang diharamkan.
Macam-Macam Aurat
Sudah selayaknya seorang perempuan menjaga auratnya, termasuk dalam bermedia sosial. Namun sebelum itu, penting untuk mengetahui macam-macam aurat pada wanita. Sehingga dengan mengetahui macam-macam aurat ini, seorang Muslimah dapat lebih bijak lagi dalam bersosialisasi dan menjaga kemuliaan dirinya.
Buya Yahya dalam buku Fiqih Shalatnya menjelaskan aurat dibagi menjadi 3: 1) aurat di dalam shalat; 2) aurat yang wajib ditutup di luar shalat; dan 3) aurat yang tidak boleh dipandang orang lain. Adapun aurat yang menjadi fokus pembahasan dalam tulisan ini adalah yang tidak boleh dipandang orang lain, dalam hal ini adalah aurat perempuan untuk laki-laki yang bukan mahram. Aurat perempuan di depan kaum laki-laki yang bukan mahram ada dua pendapat. Menurut mazhab Imam Syafi’i yang dikukuhkan, wajib bagi perempuan untuk menutup sekujur tubuhnya (seperti bercadar atau yang lainnya). Menurut pendapat kedua dalam mazhab Syafi’i, wajib bagi perempuan untuk menutup sekujur tubuhnya, kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Penjelasan mengenai macam-macam aurat lainnya dapat dibaca pada buku Silsilah Fiqih Praktis Shalat karya Buya Yahya.
Kenyataan pada akhir zaman ini, bertebaran di media sosial seorang Muslimah menggunakan jilbab namun tidak sesuai dengan syariat. Seperti tidak menutupi area yang seharusnya tidak diperlihatkan, ketat, dan lain sebagainya. Atau menggunakan jilbab yang baik, hanya saja menampilkan wajah yang dapat membangkitkan syahwat.
Allah telah memberikan perintah kepada para wanita untuk menutup aurat dengan baik. Allah berfirman:
“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu.’” (QS. Al-Ahzab: 59)
Dari firman Allah tersebut, kita tahu bahwa menutup aurat dengan baik dan benar adalah kewajiban. Seorang wanita boleh memilih dalam menutup aurat sesuai dua pendapat di atas yaitu memilih untuk menutup seluruh tubuhnya atau membuka wajah dan telapak tangannya. Dengan selalu memiliki penjagaan diri untuk tidak dilihat kaum laki-laki, termasuk bijak dalam membagikan foto diri di media sosial.
Buya Yahya Menyampaikan, “Hukum dzatnya fotografi adalah tidak haram, akan menjadi haram jika foto itu membangkitkan syahwat, menyebarkan orang yang membuka aurat dan untuk menyebarkan fitnah.”
Dari apa yang disampaikan Buya di atas hukum asal berfoto itu halal asalkan dari foto itu tidak membangkitkan syahwat, foto itu dengan menutup aurat dan foto itu tidak akan berdampak pada menyebarkan fitnah.
Foto Wanita dan Mata Laki-Laki
Dalam penjelasan berikut, Buya Yahya menyampaikan,
“Anda menjadi wanita harus punya rasa malu. Jangan senang foto Anda dilihat kaum laki-laki. Kalau Anda cantik Anda akan dikhayalkan, Anda akan direndahkan dalam khayalannya. Kalau Anda jelek Anda dibilang jelek. Rugi pokoknya. Gak perlu dilihat kaum laki-laki.”
Memahami penuturan Buya Yahya di atas, perlu kita tahu bahwa ketika seorang wanita memposting foto dirinya di sosial media berarti dirinya telah mengizinkan banyak mata untuk melihatnya termasuk laki-laki bukan mahramnya. Terlepas apa tujuannya dirinya posting foto diri, entah untuk pekerjaan, bentuk self love atau hanya sekadar iseng-iseng posting.
Tidak ada yang tahu fitnah bisa terjadi lewat jalan yang mana. Tanpa dirinya sadari, boleh jadi ada lawan jenis bukan mahram yang melihat wajahnya dengan penuh khusyuk dengan dalam hati memuji-muji wajahnya cantik. Tanpa dirinya tahu, melalui foto dirinya si laki-laki bangkit syahwatnya. Tanpa dirinya tahu, melalui foto dirinya, dirinya telah dilecehkan oleh si laki-laki. Di saat dirinya terlelap pulas dalam tidur malam, ternyata fotonya beredar di sosial media dan hingga tertangkap mata laki-laki bukan mahram menjadi hidangan malam yang nikmat. Sungguh fitnah telah terjadi. Nauzubillah.
Rusaknya mata si lelaki ini ketika melihat wajahnya. Ketika matanya sudah rusak, maka rusaklah hatinya. Ketika hatinya sudah rusak, maka akan merusak amal ibadahnya. Tanpa dirinya sadari, foto dirinya tersebut telah merusak agama (fitnah) si laki-laki berawal dari matanya yang melihat postingan diri si perempuan padahal dirinya hanya sekadar posting tanpa ada niatan apa pun. Semoga perempuan itu bukan kamu, wahai Muslimah.
Wanita Mulia
Buya Yahya menuturkan bahwa salah satu ciri wanita mulia adalah memiliki rasa malu yang tinggi sehingga tidak senang berfoto. Sebab, fotonya akan jadi pusat perhatian kaum laki-laki. Wanita mulia memiliki perasaan risih dipandang kaum laki-laki. Inilah wanita yang memiliki iman. Dirinya tidak mau dinikmati laki-laki yang bukan suaminya. Dirinya hanya untuk suaminya saja bukan laki-laki selain suaminya.
“Anda menjadi seorang wanita harus punya rasa malu, jangan senang kalau foto Anda dilihat kaum laki-laki. Mana kemuliaan Anda sebagai kaum wanita? Anda wanita mulia harus merasa risih dilihat laki-laki, risih ketika Anda merasa, ‘Kenapa sih laki-laki itu melihat saya terus ih!’ itu iman di dalam hati Anda,” tutur Buya Yahya.
Sungguh fitnah bisa terjadi dari mana pun. Maka dari itu, sebaik-baiknya wanita adalah yang menjaga dirinya dengan berhias diri pada tempatnya dan menahan diri untuk terlihat publik yang berpotensi untuk dilihat lawan jenisnya. Alih-alih dirimu bisa happy-happy sekadar posting foto, jauh dari itu di luar sana ada mata jalang yang melihat, memperhatikan hingga membayangkan hal tak senonoh denganmu (bangkit syahwat). Rusaklah agama si laki-laki itu dan terlecehkanlah dirimu wahai Muslimah. Nauzubillah.
Tempatkan kecantikanmu di tempatnya, wahai Muslimah. Semua wanita itu cantik sebab semua wanita apabila berdandan pasti cantik (fisiknya). Namun ketahuilah kecantikan luar (outer beauty) ketika menua akan memudar, sedangkan kecantikan dari dalam (inner beauty) akan semakin meningkat seiring dirinya bertambah pengalaman hidup merajut hari tuanya. Jadilah wanita mulia, wahai Muslimah.
Penulis: Erna Septiana
Penyunting: Idan Sahid
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara klik link ini.
Jangan Sampai Posting Fotomu Menjadi Sebab Fitnah, Wahai Muslimah!
Buku Indahnya Memahami Perbedaan Para Ulama (IMPPU) Karya Buya Yahya menjelaskan perbedaan keyakinan aqidah dan perbedaan pelaksanaan amalan ibadah-ibadah dalam Islam. Buku ini menghadirkan perbedaan tersebut berdasarkan sudut pandang para ulama secara komparatif. Sehingga segala bentuk perbedaan dan perdebatan yang kerap muncul di masyarakat dapat menjadi salah satu nuansa perbedaan yang harmonis, sehingga ekses negatif… selengkapnya
Rp 89.000Buku ini berisikan terjemahan kosa kata bahasa arab beserta latihan-latihannya yang semoga bisa memudahkan para pelajar atau pecinta bahasa arab untuk mempelajari dasar-dasar bahasa arab sehingga mereka mampu mempraktekkan dalam percakapan sehari-hari. ukuran: 17 cm x 25 cm (B5) Kertas Isi: Bookpaper Hitam Putih Sampul: Soft Cover, Laminasi Dof, Spot UV Emboss Jilid: Lem Panas… selengkapnya
Rp 40.000 Rp 52.000Buku “Hadist Jibril” karya Buya Yahya ini berisi penjabaran ringkas dari satu hadist Nabi Muhammad Saw yang masyhur dengan sebutan Hadist Jibril. Karena dalam hadist tersebut terjadi dialog antara Baginda Nabi Muhammad dengan Malaikat Jibril. Dalam dialog khusus tersebut Nabi Muhammad Saw telah mengajarkan kepada kita tentang tiga pilar agama yang jika ada salah satu… selengkapnya
Rp 56.000Buku “Sam’iyyat” karya Buya Yahya penting untuk kita memiliki sebagai buku pegangan dalam memiliki keyakinan yang benar. Dengan keyakinan yang benar maka kualitas keimanan seseorang akan semakin kuat. Mengimani sesuatu yang ghaib berdasarkan yang kita dengar tanpa melibatkan akal di dalamnya memerlukan upaya yang pelik. Namun dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan dilengkapi dengan cara… selengkapnya
Rp 59.000 Rp 69.000Buku Aqidah 50 karya Buya Yahya secara tuntas membahas pokok-pokok fundamental Aqidah Islam sebagaimana yang dibakukan oleh Ahlusunnah Waljama’ah. Buku ini menjadi penegas mengenai identitas dalam beraqidah yang benar, selain dengan mengikuti ulama Ahlusunnah Waljama’ah juga harus mengikuti cara beraqidahnya Ulama Asy’ariah atau Al-Maturidiyah, mengikuti caranya Ahlu Tasawuf (Sufi atau Sufiyah) dan mengikuti salah satu… selengkapnya
Rp 49.000FIQIH PRAKTIS SHALAT BERJAMAAH KARYA BUYA YAHYA Buku ini membahas tentang pentingnya dan tata cara melaksanakan shalat berjamaah, yaitu shalat yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok Muslim. Dalam buku ini, Buya Yahya mengupas secara mendalam mengenai tatacara shalat berjamaah. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya. Buya Yahya membahas tentang adab-adab dan tata tertib dalam shalat berjamaah, seperti… selengkapnya
Rp 65.000Ilmu nahwu adalah termasuk bagian dari sekian macam bidang ilmu dalam bahasa arab. Tanpanya sebuah susunan kalam tidak akan difahamai dengan benar sebagaimana yang dikatakan oleh al Imam al Imrithi: والنَّحْوُ أَولَى أَوَّلًا أَنْ يُعْلَمَا * إِذِ الكَلَامُ دُونَهُ لَنْ يُفْهَمَا “ilmu nahwu lebih utama untuk dipelajari terlebih dahulu Karena sebuah kalam bahasa arab tanpanya… selengkapnya
Rp 72.000 Rp 93.600Penerbit: Pustaka Al-Bahjah Penulis: Maulid Johansyah, M.Pd. Tebal buku: xi+138 Buku saku Kosa Kata (Almufrodat) Sehari-Hari ini merupakan pelengkap untuk buku Pengantar Belajar Bahasa Arab yang menjelaskan secara singkat tentang qoidah-qoidah dasar. Kosa kata (Almufrodat) disebutkan oleh para pakar bahasa sebagai salah satu unsur dalam belajar bahasa Arab selain qoidah. Tanpanya bagaimana mungkin seseorang dapat… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 29.900Berikut adalah link jadwal imsakiyah Ramadan 1446 H. untuk Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon: Imsakiyah Ramadan 1446 H. ... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Penyelenggaraan maulid dan silaturahmi akbar di LPD Al-Bahjah, Cirebon tinggal tiga hari lagi. sebagai upaya untuk... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Wahai Muslimah, pernahkah kamu merasakan iman turun saat datang bulan? Sebenarnya persoalan ini bukan hanya terjadi saat... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Neraka adalah tempat kesengsaraan yang digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai balasan bagi orang-orang yang berdosa. Penghuni neraka ini... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Banyak perempuan dewasa tumbuh dalam lingkungan yang keras, menghadapi berbagai kepahitan, dan berusaha pulih dari banyaknya luka.... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pada tanggal 06 Muharram 1446 H/12 Juli 2024, podcast “Satu Hati” akan menggelar episode istimewa yang bertajuk... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Di sebuah pagi yang syahdu, saat matahari masih malu-malu menyingkapkan sinarnya, halaman di sekolah PAUD Terpadu Al-Bahjah itu... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Syair atau puisi merupakan untaian kata-kata yang dibuat seseorang dan berisi ungkapan isi hati, pikiran, atau perasaan... selengkapnya
Kuliah Tak Menghalangi tuk Berkhidmah PUSTAKA AL-BAHJAH-INSPIRASI-Di penghujung senja pada sore hari, tanggal 5 Oktober 2021, menjelang selesainya jam khidmah.... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.