fbpx
Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka Setiap Hari pukul 08.00 s.d. pukul 16.00 Hari Besar Islam Tutup
Beranda » Blog » Buya Yahya Menjawab: Bagaimana Menyikapi Adanya Dugaan Kecurangan Hasil Pemilu?

Buya Yahya Menjawab: Bagaimana Menyikapi Adanya Dugaan Kecurangan Hasil Pemilu?

Diposting pada 19 Februari 2024 oleh Redaksi / Dilihat: 428 kali / Kategori:

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Masyarakat Indonesia telah melangsungkan Pesta Demokrasi 5 tahun sekali yang digelar pada tanggal 14 Februari 2023. Setelah pemilu selesai, hal yang ditunggu-tunggu masyarakat adalah penetapan presiden dan wakil presiden terpilih. Namun, salah satu isu yang hangat dibicarakan adalah adanya dugaan kecurangan yang dilakukan pada gelaran pemilu tersebut. Adanya dugaan kecurangan tersebut membuat pendukung antarpasangan calon saling debat, bahkan tak sedikit saling mencaci antarsatu sama lain. Lantas bagaimana masyarakat harus menyikapinya?

Pilihan Berdasarkan Hati Nurani, Bukan Karena Nafsu

Sebelum hari pemilihan, Buya Yahya telah memberikan banyak wejangan agar pemilu ini berlangsung lancar dan menyejukkan. Salah satunya adalah dengan tidak saling mencaci meskipun berbeda pilihan. Selain itu, dalam memilih harus berdasarkan hati nurani, bukan berdasarkan hawa nafsu sehingga siapa pun yang terpilih kita tidak akan berdosa.

“Di saat memilih pastikan engkau memilih adalah karena Allah Swt, bukan karena hawa nafsu dan urusan pribadimu. Dengan memohon kepada Allah Swt, istikharah, sedekah, dan lain sebagainya. Baru esoknya pilih sesuai dengan hati nuraninya yang bersih. Biarpun nanti yang keluar dajjal maka ia tidak dosa” Kata Buya Yahya beberapa hari sebelum hari pemilihan.

Banyak Kemungkinan yang Terjadi dalam Kecurangan

Menurut Buya Yahya, banyak kemungkinan yang terjadi dalam proses pemilihan pemimpin. Kecurangan bisa dilakukan oleh pendukung pemimpin yang menghalalkan segala cara demi berkuasa. Bisa juga ada pengikut calon pemimpin yang baik dan ingin mendukung kebaikannya tapi caranya tidak baik, atau melakukan kebohongan dengan menuduh lawannya curang padahal dia sendiri yang melakukannya. Bagaimana pun caranya memenangkan dengan cara yang tidak baik adalah tidak benar.

“Adapun benar tidaknya ada kecurangan, seandainya sekalipun beneran dan nyata, misalnya Anda mengubah angka dalam kecurangan tersebut maka Anda berdusta, sekalipun orang yang ingin Anda menangkan adalah seorang Nabi misalnya. Itu berarti Anda membelanya sudah bukan karena Allah Swt” Imbuhnya.

Buya Yahya menambahkan penjelasannya dengan sebuah kisah yang terjadi pada zaman dahulu yang dilakukan pendusta hadis. Pernah ada orang yang mengarang hadis keutamaan membaca Al-Qur’an, maksud hati untuk memperjuangan Al-Qur’an. Namun, jelas yang dilakukannya salah, meskipun niatnya baik.

“Jadi semuanya mungkin, yang penting dusta itu gak bener.” Tambahnya.

Menyikapi Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Dalam menyikapi dugaan kecurangan Pemilu 2024, Buya Yahya mengimbau umat membebaskan diri bahwa tidak senang dengan kebohongan itu. Kalau senang dengan kebohongan, maka bukan karena Allah Swt lagi dalam memilih seorang pemimpin.

“Bebaskan diri Anda bahwa Anda tidak senang dengan kebohongan itu. Jangan sampai Anda senang, sekalipun yang diuntungkan dalam kecurangan itu adalah pemimpin yang Anda dukung. Kalau Anda bisa mengantisipasinya, melakukan perubahan, punya kemampuan akan itu, maka lakukan itu.  Jika Anda tidak punya kemampuan, Anda cukup berdoa.”

Kembali Berdamai pasca-Pemilu 2024

Buya Yahya berpesan agar umat menata hati, tidak berdusta, dan tidak bertepuk tangan dengan kesalahan. Kalau ternyata pemimpin yang dipilihnya berdusta, maka harus ingkar. Pengingkaran terhadap pemimpin yang curang dalam proses pemilihannya dilakukan dalam rangka meluruskannya.

“Kecurangan yang selama ini dimuat di media, misalnya, tidak boleh menjadikan sebab kita bermusuhan, caci maki. Sebab banyak di antara pendukung 01, 02, 03 mereka tulus sesuai dengan pengetahuannya. Kalau ada pemain salah satu yang gak benar, itu pemainnya (oknum),” tutur Buya Yahya.

Terakhir Buya Yahya menutupnya dengan sebuah penyataan yang menyentuh, bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara. Kisah orang beriman sangat panjang, bukan hanya urusan menyelenggarakan, memilih, mencalonkan, dan menjabat saja lalu selesai. Segala yang dilakukan dalam prosesnya pasti akan ditanya di alam barzakh dan diminta pertanggungjawabannya di akhirat.

Penulis: Idan Syahid

Sumber Youtube Al-Bahjah TV: https://www.youtube.com/watch?v=1nHhWm2f_8o&t=1s

Tags: ,

Bagikan ke

Buya Yahya Menjawab: Bagaimana Menyikapi Adanya Dugaan Kecurangan Hasil Pemilu?

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.

Buya Yahya Menjawab: Bagaimana Menyikapi Adanya Dugaan Kecurangan Hasil Pemilu?

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: