
● online
Buya Yahya Memberikan Tanggapan Mengenai Jenazah Mualaf yang Dikremasi
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dalam Islam, tata cara pengurusan jenazah memiliki aturan yang sangat jelas dan rinci. Namun salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai hukum mengkremasi jenazah. Bagaimana pandangan Islam terhadap praktik ini? Dalam ajaran Islam, pengurusan pemakaman dilakukan dengan beberapa tahapan yang meliputi memandikan, mengkafani, menshalatkan, dan menguburkan. Prosesi ini merupakan kewajiban bagi umat Islam yang harus dilaksanakan terhadap sesama Muslim yang telah meninggal. Namun terdapat kejadian seorang mualaf yang memang dia seorang muslim, tetapi justri dikremasi.
Kasus ini muncul pada salah satu pertanyaan yang diajukan oleh jamaah kepada Buya Yahya. Yakni ada seseorang yang sudah mualaf sejak lama, kemudian ia meninggal namun tidak dishalati dan diperlakukan sebagaimana mestinya dalam syariat agama Islam, melainkan dikremasi. Hal tersebut dilakukan keluarganya atas permintaan almarhum untuk diperlakukan seperti itu jika ia meninggal. Buya Yahya lantas menjawabnya dengan tegas, bahwa jika orang tersebut orang Islam, termasuk mualaf, maka kita yang hidup wajib mengikuti syariat yang ada di dalam Islam, termasuk dalam pengurusan jenazahnya.
“Ketika ada seseorang yang meninggal dan tidak terbukti ia tidak murtad, tidak keluar dari Islam, meskipun ia tidak shalat misalnya, karena menurut jumhur ulama maka ia adalah seorang muslim. Dan jika ia seorang muslim maka wajib bagi kita yang hidup, bukan yang mati, adalah wajib bagi kita untuk memandikannya, menshalatinya, menguburkannya, dan sebagainya,” tegas Buya Yahya.
Adapun jika seorang mualaf tersebut diduga belum mempelajari Islam secara baik, sehingga tidak tahu bagaimana memperlakukan jenazah muslim kemudian berwasiat untuk dikremasi karena ketidaktahuannya maka ia tidaklah dosa.
“Yang mati (mualaf yang meninggal) sudah beres. Mau dikubur, tidak dikubur, dibakar, segala macem itu bukanlah urusan dia yang meninggal, tetapi urusan kita yang hidup. Insyaallah yang meninggal dia meninggal dengan keadaan membawa iman. Meskipun itu permintaan dia yang meninggal untuk dikremasi, meski dia mengatakannya sudah masuk Islam dan sepertinya karena belum mengerti, maka bagi kita seorang muslim yang mengerti tidak boleh melakukannya.” Lanjut Buya Yahya.
Oleh karena itu, hal yang demikian tidaklah harus menjadi perdebatan, orang tersebut meninggal dalam keadaan membawa iman. Adapun dengan jenazahnya yang dikremasi, itu merupakan cambukan bagi kita seorang muslim. Selayaknya kita laksanakan kewajiban kita sebagai muslim, yakni kewajiban fardu kifayah untuk mengurusi dan memberikan hak-haknya jenazah. Ketika kita membiarkan hal itu terjadi dan tidak ada yang menggugurkan kewajiban fardu kifayahnya maka kita semua berdosa.
Tetapi hal itu juga perlu dilihat secara saksama. Jika ternyata seorang mualaf yang meninggal tersebut berada di lingkungan yang kita tidak mampu menjangkaunya sehingga membuat keluarganya memperlakukan jenazahnya seperti bukan orang muslim maka kita tidak dosa karena kita tidak mampu melakukannya.
“Tidak perlu yang semacam ini diperdebatkan, karena sudah selesai, sederhana sekali. Jika kita mampu melakukan hak-haknya jenazah seorang muslim tapi kita tidak melakukannya maka kita dosa karena itu fardu kifayah. Tapi kalo memang kita tidak mampu karena lingkungan, keluarga, dan sebagainya itu tidaklah dosa,” tambah Buya Yahya.
Adapun jika terjadi perbedaan pendapat antara keluarga non-muslim dan kita yang muslim mengenai pengurusan jenazah mualaf tersebut, diperlukan pendekatan yang bijaksana. Dialog dan komunikasi yang baik antara kedua belah pihak sangat penting agar dapat mencapai kesepakatan yang menghormati keinginan almarhum sesuai dengan keyakinannya sebagai seorang muslim.
Oleh karena itu, kasus seperti ini janganlah menjadikan orang yang meninggal sebagai objek yang harus dikomentari, tetapi justru kitalah yang hidup yang mesti dibenahi. Semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi karena keinsyafan yang baik di antara kita yang hidup. Sebab dengan ilmu akan semakin jelas dan terhindar dari hal-hal yang tidak perlu diperdebatkan.
Penulis: Idan Sahid
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara ini.
Buya Yahya Memberikan Tanggapan Mengenai Jenazah Mualaf yang Dikremasi
Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000Buku Indahnya Memahami Perbedaan Para Ulama (IMPPU) Karya Buya Yahya menjelaskan perbedaan keyakinan aqidah dan perbedaan pelaksanaan amalan ibadah-ibadah dalam Islam. Buku ini menghadirkan perbedaan tersebut berdasarkan sudut pandang para ulama secara komparatif. Sehingga segala bentuk perbedaan dan perdebatan yang kerap muncul di masyarakat dapat menjadi salah satu nuansa perbedaan yang harmonis, sehingga ekses negatif… selengkapnya
Rp 89.000Buku Buya Yahya yang berjudul Ramadhaniat secara rinci menjelaskan amalan-amalan yang dapat dilakukan oleh seorang muslim di bulan Ramadan. Buku ini memberikan panduan mudah bagi setiap muslim dalam merencanakan program amalan di bulan Ramadan. Dengan penjelasan yang sederhana dan praktis Buya Yahya mengupas tuntas kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia di bulan Ramadan dan bagaimana… selengkapnya
Rp 115.000Buku ini berisikan terjemahan kosa kata bahasa arab beserta latihan-latihannya yang semoga bisa memudahkan para pelajar atau pecinta bahasa arab untuk mempelajari dasar-dasar bahasa arab sehingga mereka mampu mempraktekkan dalam percakapan sehari-hari. ukuran: 17 cm x 25 cm (B5) Kertas Isi: Bookpaper Hitam Putih Sampul: Soft Cover, Laminasi Dof, Spot UV Emboss Jilid: Lem Panas… selengkapnya
Rp 40.000 Rp 52.000Buku Aqidah 50 karya Buya Yahya secara tuntas membahas pokok-pokok fundamental Aqidah Islam sebagaimana yang dibakukan oleh Ahlusunnah Waljama’ah. Buku ini menjadi penegas mengenai identitas dalam beraqidah yang benar, selain dengan mengikuti ulama Ahlusunnah Waljama’ah juga harus mengikuti cara beraqidahnya Ulama Asy’ariah atau Al-Maturidiyah, mengikuti caranya Ahlu Tasawuf (Sufi atau Sufiyah) dan mengikuti salah satu… selengkapnya
Rp 49.000Buku “Sam’iyyat” karya Buya Yahya penting untuk kita memiliki sebagai buku pegangan dalam memiliki keyakinan yang benar. Dengan keyakinan yang benar maka kualitas keimanan seseorang akan semakin kuat. Mengimani sesuatu yang ghaib berdasarkan yang kita dengar tanpa melibatkan akal di dalamnya memerlukan upaya yang pelik. Namun dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan dilengkapi dengan cara… selengkapnya
Rp 59.000 Rp 69.000FIQIH PRAKTIS SHALAT BERJAMAAH KARYA BUYA YAHYA Buku ini membahas tentang pentingnya dan tata cara melaksanakan shalat berjamaah, yaitu shalat yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok Muslim. Dalam buku ini, Buya Yahya mengupas secara mendalam mengenai tatacara shalat berjamaah. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya. Buya Yahya membahas tentang adab-adab dan tata tertib dalam shalat berjamaah, seperti… selengkapnya
Rp 65.000Buku Pengantar Bahasa Arab Para ahli bahasa menyebutkan bahwa maharoh/kemampuan berbahasa ada empat, yaitu (istima’, kalam, qiroah, dan kitabah). Keempatnya harus dipelajari secara berurutan. Maharoh kalam adalah kemampuan berbicara (speaking) untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Buku ini adalah pengantar bagi yang ingin belajar maharom kalam dari tingkat dasar…. selengkapnya
Rp 29.000 Rp 38.000Buku “Oase Iman” memberikan pemahaman yang mendalam namun ringan sebagai siraman hati bagi siapa pun yang membacanya. Berisi catatan buah dari renungan singkat di sepanjang perjalanan penulis dalam menjalankan tugas dakwah di jalan Allah Swt. Dari pengalaman yang berharga tersebut kemudian menjadi hikmah yang bertebaran dan dikumpulkan, kemudian dihadirkan dengan harapan adanya kebaikan dan sesuatu… selengkapnya
Rp 87.000 Rp 93.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Manusia terkadang mengalami depresi berat yang sulit untuk diselesaikan. Reaksi setiap orang dalam menghadapinya berbeda-beda, ada... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Mengutip kisah Nabi Muhammad Saw ketika berdakwah di kota Thaif, kala itu beliau memulainya dengan datang ke... selengkapnya
Sujud Saat tangis tak lagi bersuara Saat tangan tak lagi mampu menyeka air mata Saat lisan tak lagi dapat... selengkapnya
Hari ini, Ahad (22/10) bertepatan dengan perayaan Hari Santri Nasional 2023. Pada momentum berharga ini, kita perlu mengetahui makna dari... selengkapnya
Jangan Takut Merusak Silaturahmi Berikut Tips Cerdas Mengingatkan Teman yang Bertindak di Luar Batas Oleh: Admin 2 Disadur dari ceramah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Aktivitas manusia dalam mempertahankan kelangsungan hidup tentu tidak lepas dengan makan dan minum. Makanan dan minuman yang... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Banyak perempuan dewasa tumbuh dalam lingkungan yang keras, menghadapi berbagai kepahitan, dan berusaha pulih dari banyaknya luka.... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Memasuki bulan Maulid (Rabi’ul Awwal) tahun 1445 Hijriah ini, persiapan untuk menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad... selengkapnya
Gemerlap Harlah Al-Bahjah: Bersinergi untuk Negeri, Bermanfaat untuk Ummat PUSTAKA AL-BAHJAH-NEWS-Tidak terasa tahun ini Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Al-Bahjah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Pulau Kalimantan menjadi tujuan safari dakwah Buya Yahya selanjutnya setelah sebelumnya Buya melakukan safari dakwah di... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.