Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Orang yang Suka Kepo Urusan Orang Lain (Fudhul)

Orang yang Suka Kepo Urusan Orang Lain (Fudhul)

Diposting pada 27 January 2024 oleh Redaksi / Dilihat: 6.148 kali / Kategori:

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Sesekali, kita secara tidak sengaja bisa melihat layar handphone orang lain yang tergeletak atau layar smartphone-nya yang sedang dimainkan. Selagi itu tidak disengaja tidak dipermasalahkan. Namun, bagaimana jika ternyata hal itu sudah menjadi kebiasaan sehari-hari yang tidak kita sadari? Atau jangan-jangan, justru malah dengan sengaja kita mencari tahu urusan dan privasi orang lain?

Di dalam Islam, perilaku di atas memiliki istilah yang dikenal dengan fudhul. Makna fudhul secara sederhana ialah ‘ingin tahu urusan orang lain’. Dalam istilah gaul mungkin orang-orang lebih mengenal istilah kepo yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dimaknai hampir sama, yakni rasa ingin tahu yang berlebihan tentang kepentingan atau urusan orang lain. Kepo yang baik adalah kepo terhadap segala sesuatu yang bermanfaat dan maslahat, misalnya kepo dalam ilmu. Akan tetapi, akan berbeda nilainya jika kepo itu ditujukan kepada privasi dan urusan orang lain, yang dalam hal ini disebut dengan fudhul.

Buya Yahya sempat menerangkan—dalam salah satu untaian hikmahnya—bahwa fudhul merupakan perilaku yang sangat tercela. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:

مَنِ ‌اسْتَمَعَ ‌إِلَى ‌حَدِيثِ قَوْمٍ وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ، صُبَّ فِي أُذُنِهِ الْآنُكُ

“Barang siapa mencuri dengar omongan suatu kaum, yang mereka tidak suka jika omongan itu didengar, akan dituangkan besi yang sudah dilunakkan/tembaga yang cair/timah cair ke dalam telinganya pada hari kiamat nanti.”

Buya menambahkan,

“Bahkan dikatakan juga ini minal kabair atau dosa gede.”

Contoh perilakunya bisa bermacam-macam. Misalnya di zaman yang serba canggih ini mungkin saja seseorang selalu ingin tahu isi handphone-nya orang lain. Melihat handphone orang lain tergeletak itu gatal. Sesuka hati membuka-buka agenda milik orang. Ironinya, dia menjadi orang yang paling tahu tentang seseorang tersebut. Lalu berbangga dengan pengetahuannya itu dengan bercerita ke sana sini.

Pada contoh lainnya, ketika masuk ke rumah seseorang saat bertamu, orang yang fudhul akan kepo atas segala hal yang dilihatnya. Instingnya langsung mencari privasi orang lain. Buka-buka lemari tuan rumahnya. Sehingga dia bisa tahu kejelekan seseorang. Dia tak sadar bahwa perbuatannya itu adalah dosa. Padahal, hendaknya kita selalu menjaga segala sesuatu yang menjadi urusan dan privasi orang lain. Orang lain bisa jadi sebenarnya sudah berusaha menyembunyikan urusan pribadinya itu. Tetapi malah ada orang yang sengaja mencari-cari tahu dengan mencuri dengar dan lain sebagainya.

Buya juga menambahkan,

Bahkan, antara suami istri pun harus ada privasi. Jangan mencari-cari kesalahan, kejelekan, dan lain sebagainya.

Dalam keterangan yang lain, sebagaimana disampaikan oleh Abah Sayf (Pimpinan Al-Bahjah Buyut), Rasulullah Saw bersabda:

مَنِ اطَّلَعَ فِي كِتَابِ أَخِيهِ بِغَيْرِ أَمْرِهِ ، فَكَأَنَّمَا اطَّلَعَ فِي النَّارِ

“Barang siapa yang menengok-nengok atau membaca-baca buku temannya dengan tanpa perintah dari temannya (izin) maka seakan-akan dia sedang mengintai neraka.”

Jadi, ketika ada barang milik seseorang, lalu tiba-tiba temannya langsung main ambil saja barang itu tanpa ada izin pemiliknya, maka dia seakan-akan sedang mengincar neraka.

Karena itu, beliau berpesan,

“Kalau bukan milikmu, gak usah intip-intip sok ingin tahu. Apa lagi menyangkut aib seseorang yang sudah disembunyikan, kok malah kita teropong.”

Dikisahkan bahwa orang-orang saleh zaman dahulu, setiap pagi jika hendak keluar rumah, mereka berdoa, “Ya Allah, aku akan bertemu orang banyak, ya Allah. Maka tolong, ya Allah, tutuplah aib dan kejelekan siapa pun orang yang kutemui dari mataku. Jangan sampai aku melihat kekurangannya.”

Mari kita merenung dengan mengambil hikmah dari kisah di atas. Betapa berhati-hatinya mereka dalam menjaga diri dari melihat aib orang lain. Karena keinginan untuk melihat aib seseorang itu erat kaitannya dengan kualitas hati. Buya Yahya berpesan,

Sebetulnya kalo orang pengen tau kejelekan orang, hati dia itu jelek.

Sebaliknya, untuk menjaga kemurnian hati kita, caranya ialah dengan tidak melihat kejelekan orang lain.

Maka pertama agar hati Anda bisa bersih, mulai sekarang pastikan Anda tidak ingin melihat kejelekan orang,” pesan Buya.

Semoga kita semua dijauhkan dari sifat fudhul dan Allah Swt jaga segala aib kita. Amin Ya Rabbal Alamin…

Ditulis oleh: Iim Ainunnaim Muhammad

Tags: , ,

Bagikan ke

Orang yang Suka Kepo Urusan Orang Lain (Fudhul)

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.
Pergantian Tahun Adalah Renungan Muhasabah Diri untuk Menyongsong Tahun Depan yang Lebih Baik
28 December 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Beberapa hari menjelang akhir tahun ini kita akan menyaksikan banyak perayaan, panggung gembira, pesta, atau apa pun... selengkapnya

Mengapa Kita Harus Menghargai Perbedaan Pendapat Setiap Orang?
19 May 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dalam pengambilan keputusan, selalu terdapat perbedaan pendapat yang beragam. Hal ini sering terjadi dan sulit dihindari. Tak... selengkapnya

Jalan Terjal Muslimah Zaman Now
25 November 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Semua kalangan dapat merasakan dampak dari perkembangan zaman, tak terkecuali Muslimah. Tantangan Muslimah dalam menjalankan syariat di era... selengkapnya

Memutus Rantai Bullying di Lingkungan Pendidikan Indonesia
10 March 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dua pekan terakhir ini, publik kembali dihebohkan dengan adanya dua kasus perundungan yang terjadi di lingkungan lembaga... selengkapnya

Cara Memakai Cincin Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad Saw
26 November 2024

Salah satu bentuk kesunahan yang dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari adalah penggunaan cincin. Tidak hanya sebagai perhiasan dan alat... selengkapnya

Di Maulid dan Silaturahmi Akbar Al-Bahjah, Founder Camp Sholawat Berikan Cara Bisa Istiqomah Sholawat Hingga Ribuan Setiap Hari, Mari Simak Tipsnya!
3 October 2022

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Pada kegiatan Maulid dan Silaturahmi Akbar Al-Bahjah 1444 H kemarin, sangat banyak ilmu dan nasihat yang... selengkapnya

Terkuak! Buya Yahya dan Ippho Santosa Bongkar Rahasia Bisnis Sahabat Nabi, Ternyata Para Sahabat Itu…
8 May 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Buya Yahya bersama Ippho Santosa menggelar kajian yang bertajuk “Gebyar Dakwah Nabi Muhammad Saw Sebagai Pedagang:... selengkapnya

Puasa Tapi Belum Mandi Junub, Memangnya Sah?
30 March 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Sahabat Pustaka, mandi junub merupakan kewajiban seorang muslim ketika ia memiliki berhadas besar seperti, keluar mani,... selengkapnya

Waswas Keputihan karena Tidak Tahu Hukumnya? Ummi Fairuz Ar-Rahbini Menjawab
12 December 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Keputihan kerapkali membuat para wanita menjadi waswas. Waswas yang menimpa seorang wanita terhadap keputihan ini disebabkan adanya... selengkapnya

Kecerdasan Hati sebagai Dasar Kebangkitan Generasi Islam
24 August 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pernahkah kita menyaksikan sebuah gebyar yang menjunjung tinggi kepintaran? Saat masih anak-anak, kita mungkin pernah mendengar dengan... selengkapnya

Orang yang Suka Kepo Urusan Orang Lain (Fudhul)

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: