● online
Agar Iman Tidak Turun Saat Datang Bulan
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Wahai Muslimah, pernahkah kamu merasakan iman turun saat datang bulan? Sebenarnya persoalan ini bukan hanya terjadi saat datang bulan. Artinya, saat dalam keadaan normal pun keimanan kita bisa turun. Ummi Fairuz menyebutkan ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan bertambahnya keimanan seseorang.
“Seorang mu’min yang di hatinya ada keimanan kepada Allah Swt, di saat dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan, maka bertambah keimanannya.” (QS. Al-Anfal Ayat 2)
Ayat di atas memberi penjabaran, bahwa terdapat beberapa hal yang bisa menjadikan iman seseorang bertambah. Jika iman bisa bertambah, maka iman juga bisa berkurang. Dalam hal ini, ketika seorang wanita sedang datang bulan tentunya aktivitas ibadahnya pun menjadi terganggu, seperti tidak bisa mengerjakan shalat, puasa, dan lain sebagainya. Aktivitas ibadah yang terjeda-jeda seperti inilah yang membuat seorang muslimah merasa turun keimanannya.
Meskipun demikian, dalam salah satu kajiannya Ummi Fairuz Ar-Rahbini menegaskan, bahwa seorang muslimah masih bisa melakukan aktivitas ibadah lainnya meskipun ia sedang datang bulan.
“Kita boleh tidak shalat, tapi jangan sampai menjadikan kita benar-benar tidak punya aktivitas yang menghubungkan kita dengan Allah Swt.” ujarnya.
Apa yang kemudian disampaikan oleh Ummi Fairuz tersebut adalah cara sekaligus solusi agar tidak adanya perbedaan antara saat sedang dalam kondisi datang bulan maupun tidak, yakni dengan tetap melakukan aktivitas ibadah yang bisa dilakukan meskipun dalam keadaan haid. Jangan sampai dengan alasan datang bulan membuat seorang muslimah menjauhkan diri dari Sang Pencipta. Apa lagi sampai teralihkan dengan kegiatan yang sia-sia, tidak berguna, dan menyebabkan iman kita semakin turun. Para ulama menjelaskan keimanan itu akan bertambah di saat kita banyak melakukan hal-hal baik yang diridai Allah Swt.
Upaya yang bisa dilakukan untuk para wanita saat datang bulan agar tetap bisa mendekatkan diri kepada Allah Swt adalah dengan berdzikir atau melakukan aktivitas positif lain, hal ini dilakukan supaya kita tetap bisa dekat dengan Allah Swt seperti hari-hari biasanya.
Selanjutnya, Ummi Fairuz Ar-Rahbini menceritakan kisah dari sahabat Nabi pada zaman dahulu yang juga mempertanyakan persoalan keimanannya yang naik turun saat menghadiri majelis ilmu. Kisah tersebut memberi gambaran pada kita bahwa persoalan keimanan ini bukan hanya menjadi permasalahan bagi wanita yang sedang datang bulan saja. Akan tetapi menjadi permasalahan bagi setiap orang yang selalu takut keimanannya dicabut oleh Allah Swt.
Bagi kita yang merasa keimanan sedang turun atau berkurang, itu adalah tanda seorang manusia masih memiliki iman di hatinya. Akan tetapi yang berbahaya adalah tidak merasakan keimanan sedang turun, padahal dalam kondisi lemah iman, ini menjadi tanda iman kita yang keropos.
Sebagai manusia, kita harus takut keimanan kita dicabut oleh Allah Swt. Oleh karenanya, selain melakukan aktivitas zahir untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, jangan lupa untuk senantiasa berdo’a agar keimanan kita tetap dijaga oleh Allah Swt. Terakhir, Ummi Fairuz menyampaikan pesan untuk para wanita, datang bulan bukan menjadi penghalang kita dekat dengan Allah Swt. Lakukan kegiatan positif lain sebagai penggantinya. Insyaallah dengan hal itu, keimanan kita tidak akan berkurang.
Penulis: Ayuning Dharma Malik
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara ini.
Tags: datang bulan, haid, iman, Perempuan, turun
Agar Iman Tidak Turun Saat Datang Bulan
Buku “Sam’iyyat” karya Buya Yahya penting untuk kita memiliki sebagai buku pegangan dalam memiliki keyakinan yang benar. Dengan keyakinan yang benar maka kualitas keimanan seseorang akan semakin kuat. Mengimani sesuatu yang ghaib berdasarkan yang kita dengar tanpa melibatkan akal di dalamnya memerlukan upaya yang pelik. Namun dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan dilengkapi dengan cara… selengkapnya
Rp 59.000 Rp 69.000Ilmu nahwu adalah termasuk bagian dari sekian macam bidang ilmu dalam bahasa arab. Tanpanya sebuah susunan kalam tidak akan difahamai dengan benar sebagaimana yang dikatakan oleh al Imam al Imrithi: والنَّحْوُ أَولَى أَوَّلًا أَنْ يُعْلَمَا * إِذِ الكَلَامُ دُونَهُ لَنْ يُفْهَمَا “ilmu nahwu lebih utama untuk dipelajari terlebih dahulu Karena sebuah kalam bahasa arab tanpanya… selengkapnya
Rp 72.000 Rp 93.600Buku “Hadist Jibril” karya Buya Yahya ini berisi penjabaran ringkas dari satu hadist Nabi Muhammad Saw yang masyhur dengan sebutan Hadist Jibril. Karena dalam hadist tersebut terjadi dialog antara Baginda Nabi Muhammad dengan Malaikat Jibril. Dalam dialog khusus tersebut Nabi Muhammad Saw telah mengajarkan kepada kita tentang tiga pilar agama yang jika ada salah satu… selengkapnya
Rp 56.000Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000Buku Fiqih Bepergian karya Buya Yahya menghadirkan masalah umum yang sering dihadapi oleh kaum muslim dalam menjaga kualitas dan waktu shalat saat sedang bepergian. Buya Yahya memberikan penjelasan tentang kondisi-kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi pelaksanaan shalat, seperti perbedaan zona waktu, keterbatasan ruang, susahnya mencari tempat wudhu, dan lain sebagainya. Buku ini memberikan solusi-solusi praktis yang… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 43.000Buku “Oase Iman” memberikan pemahaman yang mendalam namun ringan sebagai siraman hati bagi siapa pun yang membacanya. Berisi catatan buah dari renungan singkat di sepanjang perjalanan penulis dalam menjalankan tugas dakwah di jalan Allah Swt. Dari pengalaman yang berharga tersebut kemudian menjadi hikmah yang bertebaran dan dikumpulkan, kemudian dihadirkan dengan harapan adanya kebaikan dan sesuatu… selengkapnya
Rp 87.000 Rp 93.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan menjelang Hari Raya Iduladha yakni mengenai kebolehan orang yang hendak melakukan... selengkapnya
Oleh: Imam Abdullah, B.Sc. MA. Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Imam Nawawi menyebutkan dalam Kitab Al-Adzkar, “Ketahuilah sesungguhnya disunnahkan menghidupkan 2 malam... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pernahkah kita menyaksikan sebuah gebyar yang menjunjung tinggi kepintaran? Saat masih anak-anak, kita mungkin pernah mendengar dengan... selengkapnya
Rapat Koordinasi (Bahu-Membahu dengan Segala Potensi Diri untuk Nabi yang Dicintai) PUSTAKA AL-BAHJAH-FLASH BACK-Sebuah kegiatan akbar yang sangat ditunggu-tunggu, yaitu... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Pada kegiatan Maulid dan Silaturahmi Akbar Al-Bahjah 1444 H kemarin, sangat banyak ilmu dan nasihat yang... selengkapnya
Sering kali kita mendengar anjuran untuk membaca surah Al-Waqi’ah setelah Asar. Sebenarnya, apakah ini diperbolehkan dalam Islam? Mari simak penjelasannya... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan kejadian seorang muslimah yang melepas cadarnya di awak media. Sontak kejadian... selengkapnya
“Perempuan tidak perlu menuntut ilmu terlalu tinggi. Kalau ujung-ujungnya hanya mengurusi sumur, dapur, dan kasur.” Anggapan seperti itu harus diluruskan.... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban dalam Islam, setiap detik kita tidak boleh terlepas dari berbakti... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Orang yang sudah mengikrarkan dirinya beriman secara otomatis akan mudah untuk melakukan kebaikan-kebaikan. Ia juga akan secara... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.