Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS Pustaka
● online
CS Pustaka
● online
Halo, perkenalkan saya CS Pustaka
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Orang yang Suka Kepo Urusan Orang Lain (Fudhul)

Orang yang Suka Kepo Urusan Orang Lain (Fudhul)

Diposting pada 27 January 2024 oleh Redaksi / Dilihat: 6.151 kali / Kategori:

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Sesekali, kita secara tidak sengaja bisa melihat layar handphone orang lain yang tergeletak atau layar smartphone-nya yang sedang dimainkan. Selagi itu tidak disengaja tidak dipermasalahkan. Namun, bagaimana jika ternyata hal itu sudah menjadi kebiasaan sehari-hari yang tidak kita sadari? Atau jangan-jangan, justru malah dengan sengaja kita mencari tahu urusan dan privasi orang lain?

Di dalam Islam, perilaku di atas memiliki istilah yang dikenal dengan fudhul. Makna fudhul secara sederhana ialah ‘ingin tahu urusan orang lain’. Dalam istilah gaul mungkin orang-orang lebih mengenal istilah kepo yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dimaknai hampir sama, yakni rasa ingin tahu yang berlebihan tentang kepentingan atau urusan orang lain. Kepo yang baik adalah kepo terhadap segala sesuatu yang bermanfaat dan maslahat, misalnya kepo dalam ilmu. Akan tetapi, akan berbeda nilainya jika kepo itu ditujukan kepada privasi dan urusan orang lain, yang dalam hal ini disebut dengan fudhul.

Buya Yahya sempat menerangkan—dalam salah satu untaian hikmahnya—bahwa fudhul merupakan perilaku yang sangat tercela. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:

مَنِ ‌اسْتَمَعَ ‌إِلَى ‌حَدِيثِ قَوْمٍ وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ، صُبَّ فِي أُذُنِهِ الْآنُكُ

“Barang siapa mencuri dengar omongan suatu kaum, yang mereka tidak suka jika omongan itu didengar, akan dituangkan besi yang sudah dilunakkan/tembaga yang cair/timah cair ke dalam telinganya pada hari kiamat nanti.”

Buya menambahkan,

“Bahkan dikatakan juga ini minal kabair atau dosa gede.”

Contoh perilakunya bisa bermacam-macam. Misalnya di zaman yang serba canggih ini mungkin saja seseorang selalu ingin tahu isi handphone-nya orang lain. Melihat handphone orang lain tergeletak itu gatal. Sesuka hati membuka-buka agenda milik orang. Ironinya, dia menjadi orang yang paling tahu tentang seseorang tersebut. Lalu berbangga dengan pengetahuannya itu dengan bercerita ke sana sini.

Pada contoh lainnya, ketika masuk ke rumah seseorang saat bertamu, orang yang fudhul akan kepo atas segala hal yang dilihatnya. Instingnya langsung mencari privasi orang lain. Buka-buka lemari tuan rumahnya. Sehingga dia bisa tahu kejelekan seseorang. Dia tak sadar bahwa perbuatannya itu adalah dosa. Padahal, hendaknya kita selalu menjaga segala sesuatu yang menjadi urusan dan privasi orang lain. Orang lain bisa jadi sebenarnya sudah berusaha menyembunyikan urusan pribadinya itu. Tetapi malah ada orang yang sengaja mencari-cari tahu dengan mencuri dengar dan lain sebagainya.

Buya juga menambahkan,

Bahkan, antara suami istri pun harus ada privasi. Jangan mencari-cari kesalahan, kejelekan, dan lain sebagainya.

Dalam keterangan yang lain, sebagaimana disampaikan oleh Abah Sayf (Pimpinan Al-Bahjah Buyut), Rasulullah Saw bersabda:

مَنِ اطَّلَعَ فِي كِتَابِ أَخِيهِ بِغَيْرِ أَمْرِهِ ، فَكَأَنَّمَا اطَّلَعَ فِي النَّارِ

“Barang siapa yang menengok-nengok atau membaca-baca buku temannya dengan tanpa perintah dari temannya (izin) maka seakan-akan dia sedang mengintai neraka.”

Jadi, ketika ada barang milik seseorang, lalu tiba-tiba temannya langsung main ambil saja barang itu tanpa ada izin pemiliknya, maka dia seakan-akan sedang mengincar neraka.

Karena itu, beliau berpesan,

“Kalau bukan milikmu, gak usah intip-intip sok ingin tahu. Apa lagi menyangkut aib seseorang yang sudah disembunyikan, kok malah kita teropong.”

Dikisahkan bahwa orang-orang saleh zaman dahulu, setiap pagi jika hendak keluar rumah, mereka berdoa, “Ya Allah, aku akan bertemu orang banyak, ya Allah. Maka tolong, ya Allah, tutuplah aib dan kejelekan siapa pun orang yang kutemui dari mataku. Jangan sampai aku melihat kekurangannya.”

Mari kita merenung dengan mengambil hikmah dari kisah di atas. Betapa berhati-hatinya mereka dalam menjaga diri dari melihat aib orang lain. Karena keinginan untuk melihat aib seseorang itu erat kaitannya dengan kualitas hati. Buya Yahya berpesan,

Sebetulnya kalo orang pengen tau kejelekan orang, hati dia itu jelek.

Sebaliknya, untuk menjaga kemurnian hati kita, caranya ialah dengan tidak melihat kejelekan orang lain.

Maka pertama agar hati Anda bisa bersih, mulai sekarang pastikan Anda tidak ingin melihat kejelekan orang,” pesan Buya.

Semoga kita semua dijauhkan dari sifat fudhul dan Allah Swt jaga segala aib kita. Amin Ya Rabbal Alamin…

Ditulis oleh: Iim Ainunnaim Muhammad

Tags: , ,

Bagikan ke

Orang yang Suka Kepo Urusan Orang Lain (Fudhul)

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.
Muncul Keyakinan di Masyarakat Bulan Dzulqa’dah (Kapit) adalah Bulan Sial, Benarkah?
24 May 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Saat ini kita telah memasuki bulan Dzulqa’dah. Bulan Dzulqa’dah yang merupakan bulan ke-11 dalam kalender Islam... selengkapnya

Cara Meraih Keutamaan Lailatul Qadar bagi Wanita yang Sedang Haid
25 March 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan dan lebih baik dari seribu bulan, malam yang penuh... selengkapnya

Menyulam Pahala dalam Setiap Masakan
22 May 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Tahukah kamu bahwa setiap aktivitas sehari-hari bisa menjadi ladang pahala, termasuk memasak? Allah Swt memberikan banyak kesempatan... selengkapnya

Jangan Takut Merusak Silaturahmi! Berikut Tips Cerdas Mengingatkan Teman yang Bertindak di Luar Batas
18 March 2021

Jangan Takut Merusak Silaturahmi Berikut Tips Cerdas Mengingatkan Teman yang Bertindak di Luar Batas Oleh: Admin 2 Disadur dari ceramah... selengkapnya

Kabar Gembira! Sayyidi Syeikh Dr. Muhammad Ba’athiyah Tiba di Al-Bahjah Hari Ini
30 November 2022

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Rabu 6 Jumadil Ula 1444 H atau bertepatan dengan 30 November 2022, Guru Mulia Sayyidi Syeikh... selengkapnya

Jangan Sampai Merugi, Lakukan 2 Hal Ini Sebelum Datangnya Ramadhan
16 March 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Sahabat Pustaka sekalian, tak terasa Ramadhan tinggal menghitung hari. Sebagai orang beriman, kita tentu harus bergembira... selengkapnya

Mengukur Derajat Sabar dan Syukur, Mana yang Lebih Luhur?
30 September 2024

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Sabar dan syukur merupakan dua kata yang umum diucapkan, namun pada hakikatnya sangat sulit untuk dipraktikkan. Lisan... selengkapnya

Hukum Niat Shalat yang Tidak Sesuai antara Hati dengan Lisan
26 March 2025

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Shalat merupakan ibadah utama dalam Islam yang memiliki rukun-rukun tertentu yang harus dipenuhi agar sah. Salah satu... selengkapnya

Heboh! Gurun Tandus Di Arab Menghijau Disebut Pertanda Kiamat, Begini Penjelasan Buya Yahya
16 January 2023

Pustaka Al-Bahjah – Pengguna media sosial dihebohkan dengan fenomena alam yang terjadi di Arab Saudi. Pasalnya, negeri yang terkenal dengan... selengkapnya

Puasa Tapi Belum Mandi Junub, Memangnya Sah?
30 March 2023

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Sahabat Pustaka, mandi junub merupakan kewajiban seorang muslim ketika ia memiliki berhadas besar seperti, keluar mani,... selengkapnya

Orang yang Suka Kepo Urusan Orang Lain (Fudhul)

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: