● online
Tak Ada Ruang bagi Perundung

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Akhir-akhir ini marak terjadi kasus perundungan, baik di lingkungan Sekolah Dasar hingga ke perguruan tinggi. Data resmi dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menyatakan bahwa kasus perundungan di Indonesia setiap tahunnya mengalami lonjakan yang signifikan. Seperti pada tahun 2023 terdapat 285 kasus dan meningkat pada tahun 2024 menjadi 573 kasus. Data ini menunjukkan bahwasannya tindakan perundungan di Indonesia perlu mendapat perhatian khusus dari semua kalangan agar dapat menjaga anak dan lingkungannya.
Perundungan tidak hanya berupa fisik, tetapi juga bisa berupa ucapan-ucapan yang merendahkan. Selain itu ada juga perundungan yang dilakukan di media sosial atau disebut dengan cyberbullying. Apa pun bentuknya, perundungan berdampak serius pada kualitas hidup korban. Walau sering dianggap gurauan, tindakan merendahkan orang lain tetaplah perbuatan yang tercela dan agama memandangnya sebagai perbuatan dosa.
Dalam agama Islam, mencaci dan merendahkan orang lain adalah perbuatan yang dilarang. Sebagaimana yang tertulis dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 11:
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ﴾
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik (panggilan dengan menggunakan kata-kata yang mengandung penghinaan) setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim.”
Perundungan bukan hanya mengganggu fisik seseorang, tetapi juga merusak hati seseorang, hubungan sosial, dan dapat menimbulkan masalah kesehatan mental yang serius bagi korbannya, seperti rasa cemas dan depresi. Jika seseorang mengalami tekanan mental secara terus menerus, maka bukan tidak mungkin ia akan melakukan tindakan di luar batas untuk balas dendam atau untuk mengakhirinya dengan cara bunuh diri.
Melakukan tindakan perundungan bukan hanya sekadar kesalahan sosial, tapi juga dosa moral. Akan tetapi banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya telah melakukan tindakan perundungan karena lingkungan yang mengganggap bahwa perundungan adalah hal yang wajar. Padahal itu adalah salah satu bentuk kezaliman. Orang yang melakukan tindakan perundungan kerap kali merasa dirinya lebih baik daripada orang yang dihinanya. Perbuatan seperti itu merupakan sifat iblis, yaitu sombong.
Perlu adanya upaya pencegahan untuk mengatasi perundungan yang saat ini sedang marak terjadi di Indonesia. Terdapat empat upaya yang bisa kita lakukan. Pertama, tanamkan pada diri anak akhlak dan empati sejak dini, ajarkan kepada mereka cara memperlakukan orang lain dengan baik. Kedua, gunakanlah media sosial dengan santun dan bijaksana, jangan lontarkan komentar-komentar negatif kepada postingan siapa pun. Ketiga, biasakan saling menasihati, yaitu mudah mengingatkan dan mudah diingatkan di saat melakukan kesalahan. Keempat, berikan hukuman yang membuat pelaku jera, tidak cukup hanya dengan meminta maaf, hal ini bertujuan agar tidak ada lagi pelaku-pelaku perundungan di kemudian hari karena melihat hukumannya yang cukup berat.
Pada dasarnya tindakan perundungan bukanlah perbuatan yang dibenarkan apalagi dianggap sebagai sesuatu hal yang biasa. Sekecil apa pun bentuk perundungan ia tetaplah salah dan harus segera diberi peringatan untuk pelakunya dan bagi korbannya harus diberi dukungan agar mentalnya kembali membaik dan tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Mari ciptakan lingkungan yang tidak melahirkan perundung atau memberi ruang terhadap tindakan perundungan, dan semua ini perlu peran dari semua pihak agar tindakan perundungan tidak anggap sebagai hal biasa melainkan hal yang harus kita perhatikan.
Penulis: Moh. Minanur Rohman
Penyunting: Idan Sahid
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara klik link ini.
Tak Ada Ruang bagi Perundung
Ilmu nahwu adalah termasuk bagian dari sekian macam bidang ilmu dalam bahasa arab. Tanpanya sebuah susunan kalam tidak akan difahamai dengan benar sebagaimana yang dikatakan oleh al Imam al Imrithi: والنَّحْوُ أَولَى أَوَّلًا أَنْ يُعْلَمَا * إِذِ الكَلَامُ دُونَهُ لَنْ يُفْهَمَا “ilmu nahwu lebih utama untuk dipelajari terlebih dahulu Karena sebuah kalam bahasa arab tanpanya… selengkapnya
Rp 72.000 Rp 93.600Buku ini berisikan terjemahan kosa kata bahasa arab beserta latihan-latihannya yang semoga bisa memudahkan para pelajar atau pecinta bahasa arab untuk mempelajari dasar-dasar bahasa arab sehingga mereka mampu mempraktekkan dalam percakapan sehari-hari. ukuran: 17 cm x 25 cm (B5) Kertas Isi: Bookpaper Hitam Putih Sampul: Soft Cover, Laminasi Dof, Spot UV Emboss Jilid: Lem Panas… selengkapnya
Rp 40.000 Rp 52.000Buku Fiqih Shalat karya Buya Yahya ini berisi pedoman lengkap mengenai hukum fiqih dan tata cara dalam menjalankan ibadah shalat. Sehingga dengan membaca buku ini kita akan mendapatkan pemahaman yang benar mengenai shalat sesuai dengan ajaran Rasulillah Saw. Buya Yahya menghadirkan risalah ini dengan susunan seringkas-ringkasnya. Hal ini dilakukan demi kemudahan para pembaca untuk belajar… selengkapnya
Rp 59.000Buku “Silsilah Fiqih Praktis Qurban” karya Buya Yahya merupakan sebuah panduan praktis yang memberikan pemahaman mengenai hukum dan tata cara pelaksanaan ibadah qurban. Dalam buku ini, Buya Yahya menjelaskan berbagai aspek yang terkait dengan qurban, mulai dari pengertian dan tujuan qurban, hukum-hukum yang terkait dengan hewan qurban, serta tata cara penyembelihan, pembagian, dan distribusi daging… selengkapnya
Rp 57.000Buku “Oase Iman” memberikan pemahaman yang mendalam namun ringan sebagai siraman hati bagi siapa pun yang membacanya. Berisi catatan buah dari renungan singkat di sepanjang perjalanan penulis dalam menjalankan tugas dakwah di jalan Allah Swt. Dari pengalaman yang berharga tersebut kemudian menjadi hikmah yang bertebaran dan dikumpulkan, kemudian dihadirkan dengan harapan adanya kebaikan dan sesuatu… selengkapnya
Rp 87.000 Rp 93.000Buku “Dzikir Harian” yang ditulis oleh Buya Yahya adalah dzikir-dzikir yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir-dzikir yang dihadirkan merupakan dzikir yang dianjurkan dan diamalkan oleh Nabi Muhammad Saw serta para sahabatnya. Dimulai dari tasbih, tahmid, takbir, beserta doa-doanya. Dzikir sebagai upaya senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dzikir harus diamalkan secara konsisten… selengkapnya
Rp 25.000 Rp 27.000Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Mencium tangan guru merupakan sebuah tradisi yang masuk ke dalam bab tabarruk. Tabarruk sendiri berarti mengambil berkah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Di sebuah pagi yang syahdu, saat matahari masih malu-malu menyingkapkan sinarnya, halaman di sekolah PAUD Terpadu Al-Bahjah itu... selengkapnya
Ketika Allah Cemburu Kepada Ciptaan-Nya Di kesepian malam yang memanggil rindu Langit menunduk menyaksikan kisah manusia yang lupa akan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Pada kegiatan Maulid dan Silaturahmi Akbar Al-Bahjah 1444 H kemarin, sangat banyak ilmu dan nasihat yang... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan melanjutkan sinergitasnya, Pondok Pesantren Al-Bahjah Pusat mengukuhkan pengasuh baru. Acara... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Sebagian orang beranggapan bahwa kedatangan anak laki-laki lebih dinanti dibandingkan anak perempuan. Sebab, anak laki-laki dipercaya lebih... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Saat ini kita telah memasuki bulan Dzulqa’dah. Bulan Dzulqa’dah yang merupakan bulan ke-11 dalam kalender Islam... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah Cirebon – Nabi Muhammad Saw adalah manusia agung dan mulia, sehingga setiap hal yang berkaitan dan berkenaan dengan... selengkapnya
Sebuah Prestasi Gemilang, Muhammad Rahmatan Lil Alamiin atau yang akrab dipanggil Rahmat berhasil menorehkan prestasi tingkat nasional dalam ajang Kompetisi... selengkapnya

Saat ini belum tersedia komentar.