● online
Kisah Barseso Seorang Ahli Ibadah yang Terlena Tipu Daya Setan

Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Dikisahkan ada seseorang ahli ibadah yang bernama Barseso. Di setiap harinya ia selalu melakukan shalat hingga 1000 rakaat. Barseso juga memiliki murid yang sangat banyak. Suatu ketika, Barseso kedatangan setan yang menyamar menjadi manusia. Setan ini menyamar dan mendatangi Barseso dengan maksud meminta untuk menjadi murid barunya. Diterimalah ia menjadi murid Barseso.
Pada beberapa kesempatan, Barseso selalu mendapati murid barunya itu selalu melakukan shalat juga, bahkan shalatnya melebihi dari 1000 rakaat yang biasa dilakukan oleh Barseso. Akhirnya, Barseso bertanya kepada setan yang menyamar sebagai murid barunya itu,
“Wahai Fulan, kenapa engkau sebegitu bisanya melakukan shalat dengan khusyuk dan jumlah rakaat yang melebihi aku? Bagaimana caranya?”
Murid tersebut menjawab sambil menangis,
“Betul, aku bisa melakukan shalat sebanyak dan sekhusyuk ini karena dahulu aku banyak melakukan dosa. Akhirnya aku bertobat dan shalatku bisa banyak dan sekhusyuk seperti ini. Kalau kamu ingin shalat yang banyak dan khusyuk seperti aku, kamu harus melakukan dosa yang banyak seperti saya terlebih dahulu.”
“Oh ya? Bagaimana caranya saya melakukan dosa?”
“Dengan menyekutukan Allah.”
“Tidak, tidak mungkin, menyekutukan Allah itu dosannya terlalu besar, apakah ada hal lain yang dosanya lebih kecil lagi?”
“Membunuh orang.”
“Tidak, itu perbuatan yang berhubungan dengan manusia. Hal itu akan membuat reputasi aku hancur.”
“Zina,” lanjut setan.
“Apa lagi dengan melakukan Zina,” Barseso menolaknya.
“Kalau begitu, ada dosa yang paling kecil dan tidak berhubungan dengan manusia. Minum-minuman keras.”
“Baik, jika meminum minuman keras dosanya yang paling kecil aku akan melakukannya untuk segera bergegas bertobat kelak.”
Singkat cerita, Barseso melakukan perbuatan itu. Setelah Barseso meminum minuman keras, tak lama kemudian ada perempuan yang lewat di depan Barseso. Setan yang menyamar sebagai muridnya Barseso itu lantas tidak tinggal diam. Ia kembali merajuk Barseso untuk menzinahi peremuan tersebut. Dikarenanakan Barseso dalam kondisi mabuk maka dizinailah perempuan tersebut. Setelah Barseso sadar, karena takut perbuatannya diketahui oleh orang, dibunuhlah perempuan yang dizinahi Barseso itu.
Tak lama kemudian, berita terbunuhnya perempuan itu sudah tersebar, masyarakat setempat mulai mengetahui bahwa Barsesolah yang telah membunuhnya. Tersebarnya berita tersebut tiada lain merupakan perbuatan dari setan yang menyebarkan beritanya secara diam-diam tanpa sepengetahuan Barseso. Akhirnya Barseso diseret dari kuilnya dan diadili di depan masyarakat untuk dihukum mati. Ketika sampai di lapangan dan dipertontonkan banyak orang, datanglah muridnya itu. Barseso memanggil murid tersebut,
“Wahai Fulan, bantulah aku. Aku akan dihukum mati.”
“Kalau begitu, sembahlah aku. Aku akan membantumu,” rayu setan tersebut.
“Bagaimana mungkin aku bisa menyembahmu, tubuhku dalam keadaan diikat dan tak berdayakan diri,” keluh Barseso.
“Kau cukup kedipkan matamu sebagai tanda kau menyembahku.”
Kemudian tanpa berpikir lama Barseso mengedipkan matanya sebagai pertanda bahwa ia menyanggupi untuk menyembah setan yang menjelma sebagai muridnya itu.
Naas, setelah muertad, hukuman gantung untuk Barseso terjadi. Dan ia mati dalam keadaan menyekutukan Allah.
Dari kisah ini dapat kita ambil dua pelajaran. Pertama, bahanya seseorang mengonsumsi minum-minuman keras. Dari meminum minuman keras, sesungguhnya ha itu menjadi pembuka untuk melakukan dosa-dosa lainnya. Sebagaimana firman Allah Subhanau wa Ta’ala:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ اِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاۤءَ فِى الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّنْتَهُوْنَ
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta (bermaksud) menghalangi kamu dari mengingat Allah dan (melaksanakan) salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?” (QS. Al-Maidah: 90-91)
Kenapa di dalam ayat tersebut minuman keras disejajarkan dengan menyembah berhala? Sebab dengan meminum minuman keras bisa menyebabkan seseorang menentang aturan-aturan Allah Subhanahu wa Ta’ala hingga akhirnya ia menjadi kafir. Seperti halnya kisah Barseso di atas. Dia melakukan dosa yang menurut dia kecil, yakni meminum khamar, namun akhirnya ia mati menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Oleh sebab itu, minuman keras menjadi sumber permasalahan di masyarakat terutama di kalangan pemuda. Faktor seseorang meminum minuman keras adalah anak yang kurang dari perhatian keluarga serta pergaulan lingkungan. Maka sebagai orang tua atau pun teman dan sebagianya harus berperan aktif dalam menjaga dan membimbing pemuda-pemudi bangsa agar terhindar dari bahaya minuman keras.
Pelajaran kedua. Umat Muslim diwajibkan untuk mencari ilmu agama yang benar agar tidak mudah terjerumus sesuatu yang menyesatkan. Oleh sebab itu umat Muslim harus memiliki guru yang bisa menuntunnya kepada jalan kebaikan. Bukan hanya tentang ibadah saja, namun syariat keseluruhan yang Allah perintahkan dan Allah larang.
Selain itu, jangan menganggap remeh sebuah dosa. Seseorang jika melakukan maksiat haruslah segera bertobat. Menyesali perbuatannya, meninggalkan yang menyebabkan ia terjerumus dalam dosa, bertekad kuat untuk tidak melakukannya selama-lamanya. Semoga kita bisa terjaga dari segala suatu yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Amin.
Penulis: Muhammad Shobirin
Penyunting: Idan Sahid
Tulisan website Pustaka Al-Bahjah merupakan platform bacaan yang ditulis oleh masyarakat umum sebagai media literasi. Submit tulisanmu dengan cara klik link ini.
Tags: barseso, barsisha, barsiso, kisah ulama
Kisah Barseso Seorang Ahli Ibadah yang Terlena Tipu Daya Setan
Buku Fiqih Jenazah karya Buya Yahya adalah sebuah karya yang membahas secara komprehensif tentang tata cara dan hukum-hukum yang berkaitan dengan jenazah dalam agama Islam. Buku ini memberikan pemahaman mendalam, termasuk tuntutan sebelum seseorang meninggal, hingga pada proses pengurusan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, pelaksanaan shalat jenazah, penguburan jenazah sampai takziah. Buya Yahya juga menjelaskan… selengkapnya
Rp 58.000Buku Fiqih Shalat karya Buya Yahya ini berisi pedoman lengkap mengenai hukum fiqih dan tata cara dalam menjalankan ibadah shalat. Sehingga dengan membaca buku ini kita akan mendapatkan pemahaman yang benar mengenai shalat sesuai dengan ajaran Rasulillah Saw. Buya Yahya menghadirkan risalah ini dengan susunan seringkas-ringkasnya. Hal ini dilakukan demi kemudahan para pembaca untuk belajar… selengkapnya
Rp 59.000Penerbit: Pustaka Al-Bahjah Penulis: Maulid Johansyah, M.Pd. Tebal buku: xi+138 Buku saku Kosa Kata (Almufrodat) Sehari-Hari ini merupakan pelengkap untuk buku Pengantar Belajar Bahasa Arab yang menjelaskan secara singkat tentang qoidah-qoidah dasar. Kosa kata (Almufrodat) disebutkan oleh para pakar bahasa sebagai salah satu unsur dalam belajar bahasa Arab selain qoidah. Tanpanya bagaimana mungkin seseorang dapat… selengkapnya
Rp 23.000 Rp 29.900Buku Fiqih Praktis Haid karya Buya Yahya memuat tiga bahasan utama, yaitu identifikasi dan ketentuan haid, nifas, dan istihadhoh yang dilengkapi dengan ketentuan mengenai cara serta waktu bersuci. Semuanya dipaparkan dalam buku ini dengan lebih praktis dan mudah dipahami. Karena permasalahan ini sangat erat hubungannya dengan bermacam-macam ibadah, seperti shalat, puasa, thawaf, dan lain-lain. Maka… selengkapnya
Rp 149.000Buku Fiqih Thaharah (Bersuci) karya Buya Yahya ini disusun berdasarkan berbagai kitab-kitab yang terpercaya dengan tetap memperhatikan sumber utamanya, yakni al-Qur’an dan Hadits. Buku ini sangat cocok dibaca bagi setiap pemula yang tahu dan belajar lebih banyak ilmu fiqih khususnya tentang thaharah. Sebab, risalah karya Buya Yahya ini sengaja dihadirkan dengan susunan seringkas-ringkasnya. Buku Fiqih… selengkapnya
Rp 60.000Buku Pengantar Bahasa Arab Para ahli bahasa menyebutkan bahwa maharoh/kemampuan berbahasa ada empat, yaitu (istima’, kalam, qiroah, dan kitabah). Keempatnya harus dipelajari secara berurutan. Maharoh kalam adalah kemampuan berbicara (speaking) untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Buku ini adalah pengantar bagi yang ingin belajar maharom kalam dari tingkat dasar…. selengkapnya
Rp 29.000 Rp 38.000Buku Buya Yahya yang berjudul Ramadhaniat secara rinci menjelaskan amalan-amalan yang dapat dilakukan oleh seorang muslim di bulan Ramadan. Buku ini memberikan panduan mudah bagi setiap muslim dalam merencanakan program amalan di bulan Ramadan. Dengan penjelasan yang sederhana dan praktis Buya Yahya mengupas tuntas kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia di bulan Ramadan dan bagaimana… selengkapnya
Rp 115.000Buku “Hadist Jibril” karya Buya Yahya ini berisi penjabaran ringkas dari satu hadist Nabi Muhammad Saw yang masyhur dengan sebutan Hadist Jibril. Karena dalam hadist tersebut terjadi dialog antara Baginda Nabi Muhammad dengan Malaikat Jibril. Dalam dialog khusus tersebut Nabi Muhammad Saw telah mengajarkan kepada kita tentang tiga pilar agama yang jika ada salah satu… selengkapnya
Rp 56.000Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Pernahkah Anda merasa jengkel saat melihat tingkah laku anak-anak yang menurut Anda aneh, tidak penting, bahkan dianggap mengganggu?... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Semua kalangan dapat merasakan dampak dari perkembangan zaman, tak terkecuali Muslimah. Tantangan Muslimah dalam menjalankan syariat di era... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Pada tanggal 06 Muharram 1446 H/12 Juli 2024, podcast “Satu Hati” akan menggelar episode istimewa yang bertajuk... selengkapnya
Peletakan Batu Pertama Gedung Media Center Al-Bahjah Sebagai Simbol Kemajuan Dakwah Upaya untuk menyebarkan dakwah di tengah-tengah masyarakat tentunya memerlukan... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon – Setiap manusia memiliki karakter dan sifat masing-masing. Ada yang memiliki karakter dan sifat pendiam, ada juga... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Kita seringkali mendengarkan dari para ulama, bahwa sebelum melaksanakan shalat hendaknya kita bersuci. Bahkan kita dianjurkan untuk memulai... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Bulan Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah dan pintu gerbang memasuki bulan suci Ramadan. Bulan Sya’ban merupakan... selengkapnya
Jangan Takut Merusak Silaturahmi Berikut Tips Cerdas Mengingatkan Teman yang Bertindak di Luar Batas Oleh: Admin 2 Disadur dari ceramah... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon –Akhir-akhir ini viral adanya suatu pernikahan dengan mahar sebuah masjid, lalu bagaimana fiqih syariat Islam memandangnya? Sebab,... selengkapnya
Pustaka Al-Bahjah, Cirebon-Pernikahan bukan sekadar ikatan lahiriah atau cerita happy ending dalam sebuah hubungan, tetapi juga sebuah amanah dan ibadah... selengkapnya

Saat ini belum tersedia komentar.